Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Maulana Muhammad dari Banten

Sultan Maulana Muhammad Al-Bantani
Sultan Banten Ke-3
Masa jabatan
1585–1596
Informasi pribadi
Lahir
1576
Meninggal1596
Saat Pertempuran di Palembang
AgamaIslam
PasanganNyimas Ratu Ayu Wanagiri
AnakAbu al-Mafakhir dari Banten
Orang tua
DinastiHasani al-Bantani
DenominasiSunni

Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana merupakan Sultan Banten putra dari Maulana Yusuf, ia memerintah sebagai penguasa di Banten pada rentang waktu 1585-1596.

Kehidupan awal

Maulana Yusuf wafat di tahun 1585 dikarenakan suatu penyakit. Dikarenakan pangeran Muhammad masih berusia 9 tahun, maka para pembesar kerajaan diharuskan menunjuk seorang wali untuk menjalankan roda pemerintahan sampai sultan beranjak dewasa.[1] Pangeran Arya Jepara, paman dari Sultan Maulana Muhammad mengajukan usul kepada para pembesar Banten agar dirinya dijadikan wali penguasa Banten sampai Maulana Muhammad cukup umur untuk memegang pemerintahan, namun usul tersebut ditolak oleh para pembesar Banten yang menganggap bahwa pangeran Arya Jepara adalah orang luar Banten.

Silsilah[sunting | sunting sumber]

Maulana Yusuf memiliki garis keturunan yang bersambung pada Nabi Muhammad dari jalur Imam Hasan.

  • Kanjeng Nabi Muhammad SAW
  • Syarifah Fatimah Az-Zahra
  • Imam Hasan As-sibith
  • Syarif Hasan Al-Mutsanna (Syarif Mekah ke-1)
  • Syarif Abdullah Al-kamil / Al-mahdi (Syarif Mekah ke-3)
  • Syarif Musa Al-jaun (Syarif Mekah ke-7)
  • Syarif Abdullah Al-kiram (Syarif Mekah ke-9)
  • Syarif Musa (Syarif Mekah ke-12)
  • Syarif Muhammad Ats-Tsa-ir (Syarif Mekah ke-21)
  • Syarif Abdullah (Syarif Mekah ke-22)
  • Ali
  • Sulaiman
  • Husin
  • Isa
  • Abdul Karim
  • Mutha’in
  • Idris
  • Syarif Mekah Qatadah (Syarif Mekah ke-43)
  • Ali
  • Hasan
  • Abi Nami
  • Abi Dzabih Muhammad
  • Athifah
  • Muhammad
  • Jarullah Abdul Aziz
  • Syarif Abdullah (Sultan Malaka)
  • Syarif Hidayatullah (Pendiri Kesultanan Banten)
  • Maulana Hasanuddin
  • Maulana Yusuf
  • Maulana Muhammad

Silsilah ini disusun berdasarkan kajian nasab Sayyid Yusuf al-Angawi Sumenep yang disusun oleh Sayyid Salim bin Ahmad bin Jindan dan Habib Alwi bin Abi Bakri bin Bil Faqqih. Selain disusun oleh ahli nasab dari tokoh Alawiyin, nasab di atas juga telah disempurnakan berdasarkan kajian nasab Keluarga Besar Anggawangsa Anggawi al-Hasani Surabaya yang menurunkan para Adipati, Tumenggung hingga Wedana di Jawa Timur. Keluarga Besar Anggawangsa sendiri merupakan keturunan Sultan Ageng Tirtayasa utamanya dari jalur Pangeran Purbaya. Anak keturunan Pangeran Purbaya di Jawa Timur menggunakan gelar MAS yang merupakan singkatan dari Maulana Syarif. Sebagian besar dari keturunan itu banyak yang dimakamkan di Pemakaman Boto Putih dan satu komplek dengan makam Sultan Banten terakhir yaitu Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin.

Jalur Athifah ini juga dikuatkan dengan keberadaan makam salah satu keturunan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu Muhammad Atif di Tangerang. Nama Muhammad Atif di nisbatkan dari nama leluhurnya yaitu Athifah bin Abi Dzabih Muhammad.

Masa pemerintahan

Para pembesar dengan dukungan para qadi Kesultanan Banten di tahun 1585 mengangkat Maulana Muhammad sebagai sultan Banten secara resmi, sementara menunggu usianya cukup untuk memegang pemerintahan, maka para qadi mengangkat empat tokoh menjadi wali sultan Banten dalam memerintah,[2] mereka diantaranya adalah Patih Jayanegara, Senapati Pontang, Ki Waduaji dan Ki Wijamanggala.[3] Penolakan para Qadi dan para pembesar Banten membuat Pangeran Arya Jepara memutuskan untuk menyerang Kesultanan Banten. Pangeran Arya Jepara bersama para pasukan dan Demang Laksamana dari Jepara berangkat menuju Banten melalui jalur laut, dalam pertempuran tersebut Demang Laksamana Jepara tewas dan membuat Pangeran Arya Jepara memutuskan untuk kembali ke Jepara.[2]

Hubungan luar negeri

Di tahun 1596 Danang Sutawijaya melakukan penaklukan wilayah timur pulau Jawa untuk memperkuat eksistensinya dan membantu Panembahan Ratu I membangun benteng Kutaraja di Cirebon, sejarawan Husein Djajadiningrat dalam penelitiannya berkaitan dengan Banten menemukan bahwa pada tahun yang sama, Mataram pernah mengirimkan 15.000 pasukannya untuk menyerang Banten dari laut namun gagal.[4] Selama masa pemerintahan raja muda, Banten terus berkembang sebagai pusat perdagangan dimana pedagang menikmati kebebasan relatif dalam perdagangan. Lada tetap menjadi komoditas ekspor utama Banten. Namun, kekayaan Banten banyak dihasilkan dari pemungutan bea cukai untuk sejumlah besar pedagang dari pelabuhan-pelabuhan di Samudra Hindia dan Laut Tiongkok Selatan yang berbondong-bondong berdagang ke Banten. Masuknya para pedagang di atas memenuhi penerimaan pajak kas daerah Banten.

Ekspedisi Palembang

Merasa yakin akan kekayaan dan kekuatan armada tempurnya, raja Muhammad yang berusia 25 tahun di tahun 1596 melancarkan kampanye militer melawan Kerajaan Palembang atas saran dari Pangeran Mas, putra Arya Pangiri yang berambisi menjadi penguasa Palembang, dimana kampanye militer ini dilakukan baik oleh armada angkatan laut maupun oleh angkatan darat yang menyerbu melalui Sumatera bagian Selatan. Saat itu, Kerajaan Palembang masih merupakan negara bercorak Hindu-Buddha, sisa-sisa vasal Majapahit di luar negeri (mancanegara), yang dianggap oleh Banten muslim sebagai negara pagan. Terinspirasi oleh kakeknya yang termasyhur Hasanuddin dan ayahnya yang gagah berani Maulana Yusuf, yang telah menaklukkan Kerajaan Sunda, Muhammad sangat ingin menemukan ketenarannya sendiri dengan memperluas wilayah kekuasaannya. Pada tahun 1596 pengepungan Palembang dimulai, dan ketika kemenangan sudah tampak dalam genggamannya, sebuah tragedi tiba-tiba terjadi ketika sebuah peluru meriam menghantam dan membunuh raja di atas kapalnya ketika dia sedang berlayar di Sungai Musi di tepi kota. Dengan kematian mendadak raja muda, kebijakan ekspansionis Banten hancur, karena pasukannya mundur dan berlayar pulang. Setelah kematiannya, Maulana Muhammad mendapatkan gelar Panembahan Banten Seda Ing Palembang atau Sedang Ranapati karena ia wafat dalam pertempuran laut di Palembang.[5][6]

Rujukan

  1. ^ TIM; (1978). 258. Berita Penelitian Arkeologi No 18 Laporan Penelitian Arkeologi Banten 1978 (dalam bahasa Indonesia). Proyek Penelitan dan Peninggalan Purbakala. 
  2. ^ a b de Graaf, Hermanus Johannes. Theodore Gauthier Th. Pigeaud. 1985. Kerajaan-Kerajaan Islam Di Jawa: Peralihan dari Majapahit ke Mataram. Jakarta: Grafitipers
  3. ^ Mukarrom, Ahwan. 2014. Sejarah Islam Indonesia I: Dari Awal Islamisasi sampai Periode Kerajaan-Kerajaan Islam Nusantara. Surabaya: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel
  4. ^ Djajadiningrat, Hosein. 1983. Tinjauan kritis tentang sajarah Banten: sumbangan bagi pengenalan sifat-sifat penulisan sejarah Jawa. Jakarta: Djambatan
  5. ^ "Maulana Yusuf, Sultan Banten Ke II". Sejarah Cirebon. Diakses tanggal 2019-02-07. 
  6. ^ Rifa'i, Bahtiar. "Maulana Muhammad, Sultan Banten yang Saleh dan Gugur di Perang Palembang". detiknews. Diakses tanggal 2023-08-20. 
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Maulana Yusuf
Penguasa Banten
1585–1596
Diteruskan oleh:
Sultan Abul Mafakhir

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Maulana Muhammad dari Banten

Maulana Mario Maulana Maulana Hasanuddin dari Banten Maulana Yusuf dari Banten Maulana Ishaq Maulana Muhammad dari Banten Saepuloh Maulana Bobby Maulana Armand Maulana Kiboud Maulana Adrian Maulana Ya Maulana Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Maulana Yusuf Banten Ireng Maulana Irsyad Maulana Egy Maulana Vikri Ahmad Maulana Putra Maulana (politikus) Muhammad Nur Maulana Amalia E. Maulana Maulana Muhammad Al-Maghribi Maulana Husni Maulana Abdul Hamid Khan Bhashani Maulana Rahmat Ali Maulana Muhammad Shafiuddin dari Banten Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Jajang Maulana Ihsan Mau…

lana Mustofa Didiet Maulana Adam Maulana Reksa Maulana Stadion Maulana Yusuf Syekh Maulana Mansyuruddin Dendi Agustan Maulana Septian David Maulana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang Abu Rizal Maulana Adnan Maulana Eko Maulana Ali Arya Maulana Aldiartama David Maulana Ali Maulana Hakim Rizqullah Maulana Daffa Panji Ahmad Maulana Yulius Maulana Dandi Maulana Abdul Manaf Amin Raden Sayid Maulana Makhdum Husein Maulana Abdur Rashid Tarkabagish Sunan Gresik Maulana Ridwan Yohan Maulana Markus Haris Maulana Adhyra Yudhi Fajar Maulana Rendy Maulana Akbar Kimau Gerbang Bagas Maulana Soni Farid Maulana Maulana Muhammad Salehuddin Raden Hamzah Maulana Pohan Institut Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko Komando Resor Militer 064 Hakim Nuruddin Miftah Maulana Habiburrahman Abul Kalam Azad Putri Maulana Andini Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Khanova maulana Sultan Agung dari Mataram SMK YMA Muhammad Zakariya al-Kandhlawi Jalaluddin Rumi Daftar mantan anggota JKT48/tahun 2021 Sunan Nata Alam Junior MasterChef Indonesia (musim 2) Daftar calon anggota Dewan Perwakilan Daerah 2019–2024 untuk Jawa Barat MasterChef Indonesia (musim 5) MasterChef Indonesia (musim 3) Kepaksian S

Kembali kehalaman sebelumnya