Nama Malakbel berarti "Malaikat Bel",[1][2] membuktikan peran mitologisnya sebagai utusan dan pembantunya Bel.[1]
Bukti arkeologi
Penyebutan Malakbel yang paling awal diketahui adalah sebuah prasasti yang berasal dari tahun 17 SM dan menghubungkannya dengan dewa bulan Aglibol.[3][4] Beberapa prasasti lain yang dibuat oleh Bene Komare juga mengaitkannya dengan Aglibol, termasuk prasasti bilingual dari tahun 122 M di mana Aglibol dan Malakbel mensponsori seorang warga bernama Manai karena kesalehannya.[3]
Bukti penyembahan Malakbel dapat ditemukan di Roma,[2][5] dan sejauh provinsi Numidia di Afrika utara, sebagaimana dibuktikan oleh prasasti sekitar tahun 178 M di kota El Kantara,[5] di mana pemanah Tadmur berada ditempatkan.[6]
Tempat suci
Di Palmyra
Beberapa prasasti abad ke-2 Masehi dari kota tersebut membuktikan bahwa Aglibol dihormati dengan Malakbel di tempat suci yang dikenal sebagai "Taman Kudus" (gnt' 'ilym) atau "Taman Suci",[2][7][8] yang merupakan salah satu dari empat kuil utama kota.[7]Bene Komare, pemuja dewa Malakbel dan Aglibol yang terkenal, merawat tempat suci ini. [9][4]
Tempat kudus memiliki dua altar, dan pohon cemara suci. Salah satu relief yang ditemukan di Kuil Bel menunjukkan dua altar tempat kudus dan penggambaran dua dewa.[10] Tempat suci ini juga memiliki pemandian,[10] sebagaimana dibuktikan oleh prasasti tahun 182 M yang menyebutkan Thomallachis, putri Haddudan, yang menyumbangkan 2.500 dinar untuk pembangunan pemandian Aglibol dan Malakbel.[3]
Di Roma
Sebuah kuil Malakbel dibuktikan sekitar awal abad ke-2 Masehi di Roma.[2] Kuil itu terletak di tepi kanan sungai Tiber, di sekitar beberapa gudang anggur. Di sana, Malakbel sering diidentikkan dengan dewa Romawi Sol, yang dikenal sebagai Deus Sol Sanctissimus, dan kadang-kadang diberi julukan "Invictus".[2]
Malakbel dan Sol Invictus
Pada tahun 274, setelah kemenangannya atas Kekaisaran Tadmur, kaisar Aurelian mendedikasikan sebuah kuil besar untuk Sol Invictus di Roma;[11] kebanyakan ahli menganggap Sol Invictus milik Aurelian berasal dari Syria,[12] merupakan kelanjutan dari kultus Sol Invictus Elagabalus, atau Malakbel dari Palmyra,[13] sebagai Malakbel sering diidentikkan dengan dewa Romawi Sol dan memiliki julukan Invictus.[2] Salah satu namanya, "Sanctissimus", adalah julukan yang dipakai Aurelian pada sebuah prasasti dari Capena.[2]
Hubungan antara Malakbel dan Sol Invictus, jika ada, tidak dapat dikonfirmasi dan kemungkinan akan tetap tidak terselesaikan.[2]
Smith II, Andrew M. (2013). Roman Palmyra: Identity, Community, and State Formation. Oxford University Press. ISBN978-0-19-986110-1.
Stoneman, Richard (1994) [1992]. Palmyra and Its Empire: Zenobia's Revolt Against Rome. University of Michigan Press. ISBN978-0-472-08315-2.
Teixidor, Javier (1979). The Pantheon of Palmyra. Études préliminaires aux religions orientales dans l'Empire romain. 79. Brill. ISBN978-90-04-05987-0.
Watson, Alaric (2004) [1999]. Aurelian and the Third Century. Routledge. ISBN978-1-134-90815-8.
W. Drijvers, H.J (1976). The Religion of Palmyra. Brill. ISBN9789004047983.