Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kaum Padri

Kaum Padri/Harimau Nan Salapan merupakan sebutan yang diberikan kepada sekelompok masyarakat pendukung utama penegakan syariat agama Islam dalam tatanan masyarakat di Minangkabau.[1] Penyebutan ini populer terutama pada masa Perang Padri untuk merujuk kepada penganut agama Islam yang menginginkan pelaksanaan hukum Islam secara menyeluruh di kawasan Kerajaan Pagaruyung.[2] Harimau Nan Salapan adalah sebutan untuk delapan tokoh Islam dari kaum Padri yang ingin melakukan pembersihan terhadap ajaran Islam bagi rakyat di Minangkabau.[3]

Kata ‘padri’ merupakan kata serapan dalam bahasa Indonesia yang menurut Sutan Mohammad Zain, berasal dari bahasa Portugis yang berarti pendeta, atau bermaksud sama dengan kata ‘padre’ dalam bahasa Spanyol.[4] Namun, sebagian sejarawan justru berpendapat, kata ‘padri’ adalah sebutan bagi para ulama yang pernah belajar agama Islam di Pedir, sebuah tempat di Aceh yang kini bernama Pidie.[5]

Asal usul nama "Padri" dalam konteks Perang Padri berasal dari bahasa Melayu, di mana "Padri" atau "Paderi" adalah istilah yang mengacu pada seorang imam atau pendeta dalam konteks agama Islam. Kelompok yang dikenal sebagai "Padri" dalam Perang Padri merupakan kelompok Muslim yang ingin menerapkan ajaran Islam secara lebih ketat dalam masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Istilah "Padri" digunakan untuk merujuk pada kelompok ini karena mereka adalah tokoh-tokoh agama dan pemimpin yang memainkan peran utama dalam perubahan sosial dan agama di Minangkabau pada waktu itu. Mereka mempromosikan ajaran Islam yang lebih puritanik dan menentang adat-istiadat tradisional. Oleh karena itu, nama "Padri" menjadi sebutan yang umum digunakan untuk kelompok ini


Rujukan

Catatan kaki
  1. ^ Munsyi & Hamiyati 2003, hlm. 143.
  2. ^ Abdullah 1966, hlm. 1–24.
  3. ^ "Harimau Nan Salapan, Puritan Pemimpin Kaum Padri". Kompas.com. 6 Juli 2022. Diakses tanggal 7 Mei 2024. 
  4. ^ Munsyi & Hamiyati 2003, hlm. 62.
  5. ^ Ensiklopedia Islam 2002, hlm. 66.
Daftar pustaka

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Kaum Padri

Limo Kaum, Lima Kaum, Tanah Datar Kaum 'Ad Kaum Anshar Kaum wanita dalam Gereja Katolik Kaum Tsamūd Kaum Quaker Masjid Raya Lima Kaum Kaum Muhajirin Kaum Katolik Tradisionalis Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur Kaum Stoa Hari Kaum Muda Asia Kauman, Kauman, Tulungagung Dewan Kepausan untuk Kaum Awam Dalam Kaum, Sambas, Sambas Kaum Saba' Kaum Adat SDN Jatinegara Kaum 14 Pagi SDN Jatinegara Kaum 15 Pagi Kaum marjinal SDN Jatinegara Kaum 09 Petang Kaum Terpelajar Emigran Kaum Putih SDN Jatinegara Kaum 05 Pagi SDN Jatinegara Kaum 02 Petang SDN Jatinegara Kaum 07 Pagi Kaum Masorah Kauman S…

DN Jatinegara Kaum 10 Petang SDN Jatinegara Kaum 01 Pagi SDN Jatinegara Kaum 06 Pagi SDN Jatinegara Kaum 11 Pagi SDN Jatinegara Kaum 03 Pagi Kaum Meletian SDN Jatinegara Kaum 04 Petang Kaum Padri Kaum Makabe Lima Kaum, Tanah Datar Labuh, Lima Kaum, Tanah Datar Parambahan, Lima Kaum, Tanah Datar Kauman, Kauman, Ponorogo Cubadak, Lima Kaum, Tanah Datar Kauman, Pasar Kliwon, Surakarta Kaum flagela Kauman, Tulungagung Kauman, Semarang Tengah, Semarang Keni (kaum dalam Perjanjian Lama) Baringin, Lima Kaum, Tanah Datar Hak kaum muda Kaum awam Katolik Kauman, Yogyakarta Kauman, Ponorogo Kauman, Wonosegoro, Boyolali Kauman, Widodaren, Ngawi Kauman, Prajuritkulon, Mojokerto Somoroto, Kauman, Ponorogo Kauman, Kota Kudus, Kudus Jalan Jatinegara Kaum Pekauman, Gresik, Gresik Pesan Buat Kaum Belia Kauman, Nganjuk, Nganjuk Masjid Kauman Pleret Pekauman, Losari, Brebes Semanding, Kauman, Ponorogo Masjid Gedhe Kauman Kauman, Karangrejo, Magetan Sakramen Tubuh dan Darah Kristus—Melawan Kaum Fanatik Bukit Kauman, Kuantan Mudik, Kuantan Singingi Kauman, Sidayu, Gresik Kauman, Ngoro, Jombang Pekauman, Tegal Barat, Tegal Kauman, Srengat, Blitar Basilika Maria Mahakudus dari Kaum Miskin, Seminara Bolo

Kembali kehalaman sebelumnya