Saat dibangun, Tanjung Dalpele dibangun sebagai Landing Platform Dock (LPD). Kapal tersebut memiliki bobot perpindahan standar 7.400 ton (7.300 long ton) dan 11.600 t (11.400 long ton) pada muatan penuh.[2]Indeks Kapal Miramar memiliki bobot standar yang dibangun sebesar 10.000 ton (9.800 ton panjang).[3] Kapal ini berukuran panjang keseluruhan 122 meter (400 ft 3 in) dengan lebar 22 meter (72 ft 2 in) dan draft 4,9 meter (16 ft 1 in). Kapal ini didukung oleh sistem gabungan diesel dan diesel (CODAD) yang terdiri dari dua mesin dieselBurmeister & Wain (B&W) 8L28/32A yang memutar dua poros menghasilkan 3.910 kilowatt (5.250 hp). Kapal ini memiliki kecepatan maksimum 15 knot (28 km/jam; 17 mph) dan jangkauan 8.600 mil laut (15.900 km; 9.900 mil) pada kecepatan 12 knot (22 km/jam; 14 mph).[2]
Kapal ini dilengkapi dengan dek sumur dan mampu menampung dua kapal pendarat LCU-23M dan dua kapal pendarat untuk kendaraan dan personel (LCVP). Sebagai LPD, Tanjung Dalpele mempunyai kapasitas angkut 13 tank dan 507 pasukan.[2] Kapal ini dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit (lima ruang operasi dan enam poliklinik) dan dimanfaatkan sebagai kapal rumah sakit oleh TNI Angkatan Laut.[4] Sebagai kapal rumah sakit, kapal ini mampu menerima hingga 2.000 pasien dan memiliki awak 126 orang dengan 51 dokter spesialis.[2][4]
Saat dibangun, kapal ini dipersenjatai dengan satu meriam 57 mm (2,2 in) dan meriam 40 mm (1,6 in) yang dipasang kembar. Kapal ini memiliki hanggar dan dek helikopter di bagian buritan serta mampu mengoperasikan dua helikopter Super Puma.[2]
Konstruksi dan karir
Kontrak kapal senilai US$35 juta tersebut ditandatangani dengan Daewoo International pada bulan September 2003. Kapal tersebut dibangun oleh Daesun Shipbuilding di galangan kapal mereka di Busan, Korea Selatan, dengan peletakan lunas pada tahun 2002. Dinamakan Tanjung Dalpele, kapal tersebut diluncurkan pada 17 Mei 2003 dan mulai bertugas di Angkatan Laut Indonesia pada bulan September tahun itu. Pada bulan Februari 2007, Tanjung Dalpele membawa keluarga korban Adam Air Penerbangan 574 ke lokasi jatuhnya pesawat untuk upacara peringatan.
Pada tanggal 1 Agustus 2007 kapal tersebut diubah menjadi kapal rumah sakit, dan berganti nama menjadi KRI dr. Soeharso dengan nomor lambung 990.[4][5][a] Pada tahun 2016, dr. Soeharso melaksanakan misi luar negerinya yang pertama, dan ditugaskan ke Timor-Leste untuk misi perawatan medis.[4]
pandemi virus corona 2020
dr. Soeharso menjemput 188 WNI awak kapal pesiar World Dream di Selat Durian pada 26 Februari 2020. Kapal tersebut membawa mereka ke Pulau Sebaru Kecil dan ditempatkan di karantina.[6]
dr. Soeharso mengevakuasi 89 awak kapal pesiar Diamond Princess dari pelabuhan pembangkit listrik tenaga panas Indramayu, setelah awak kapal tersebut mendapat surat keterangan sehat dari Jepang dan terbang ke Bandara Internasional Kertajati. Mereka kemudian menggunakan bus untuk melakukan perjalanan ke pelabuhan. Awak kapal menjalani tes putaran kedua, di mana salah satu awak kapal dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit di Jakarta. 68 awak kapal Diamond Princess turun di Pulau Sebaru Kecil. Para pengungsi World Dream dan para pengungsi Diamond Princess menggunakan blok/bangunan yang terpisah.[7][8]
Daftar Operasi yang dijalankan
Operasi bhakti sosial kesehatan setiap tahun (Surya Bhaskara Jaya dan Baksos TNI Terpadu) di pulau-pulau terdepan dan pulau terpencil
^"Panglima TNI Akan Resmikan Tiga KRI Di Makassar" (dalam bahasa Indonesian). Indonesian Ministry of Defense. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 July 2011. Diakses tanggal 10 April 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Daftar kapal TNI Angkatan Laut yang aktif KRI Bima Suci KRI Hiu (634) KRI Lemadang (806) KRI Layang (635) KRI Todak (631) KRI Fatahillah (361) KRI Golok (688) KRI Kakap (811) KRI Clurit (641) KRI Cakra (401) KRI Nanggala (402) KRI Karang Tekok (982) KRI Nagapasa (403) KRI Sura (802) KRI Diponegoro (365) KRI Kerapu (812) KRI Nala (363) KRI Dewaruci KRI Barakuda (814) KRI Pati Unus (384) KRI Malahayati (362) KRI Welang (808) KRI Irian (201) KRI Pandrong (801) KRI Karang Pilang (981) KRI Sutanto (377) KRI Tombak (629) KRI Siada (862) KRI Kujang (642) KRI Alkura (830) KRI Pulau Rengat (711) KRI Bo…
a (807) KRI Kobra (867) KRI Spica (934) KRI Tongkol (813) KRI Klewang KRI Singa (651) KRI Yos Sudarso (353) KRI Sigurot (864) KRI Katon (810) KRI Beladau (643) KRI Ki Hajar Dewantara (364) KRI Rigel (933) KRI Hasanuddin KRI Karang Galang (984) Kri-kri KRI Hasanuddin (333) KRI Bung Tomo (357) KRI Ajak (653) KRI Mandau (621) KRI Suluh Pari (809) KRI Arun (903) KRI Tedong Naga (819) KRI Usman-Harun (359) KRI Tongkak (652) KRI Andau (650) KRI Keris (624) KRI Jalanidhi KRI Surabaya (591) KRI Cut Nyak Dien (375) KRI Badik (623) KRI Karang Banteng (983) KRI Birang (831) KRI Memet Sastrawiria (380) KRI Kapitan Patimura (371) KRI Sultan Nuku (373) KRI Teluk Wondama (527) KRI Karang Unarang (985) KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) KRI Piton (821) KRI Tanjung Nusanive (973) KRI Tanjung Kambani (971) KRI Teluk Mandar (514) KRI Wiratno (379) KRI Teluk Mentawai (959) KRI Matacora (823) KRI Tjiptadi (381) KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376) KRI John Lie (358) KRI Banda Aceh (593) KRI Hasan Basri (382) KRI Tanjung Fatagar (974) KRI Rencong (622) KRI Makassar (590) KRI Raden Eddy Martadinata (331) KRI Arung Samudera KRI Banjarmasin (592) KRI I Gusti Ngurah Rai (332) KRI Teluk Weda (526) KRI Imam Bon