KRI Krait (827)

KrikraitKRI Krait
Karier (ID) Indonesia
Dipesan2006
ProduksiFasharkan TNI AL Mentigi & PT. BES Batam
Mulai dibuat Juni 2007
Diluncurkan 2008
Harga Unit -
DitugaskanDesember 2008
Status Masih bertugas
Karakteristik umum
Berat benaman
Panjang 40,0 meter (131,23 ft)
Lebar 7,2 meter (23,62 ft)
Draught2,0 meter (6,56 ft)
Tenaga penggerak2 x 1,250 Hp
Kecepatan 20 knot (maksimum)
16 knot (ekonomis)
Jarak tempuh3600 nm
Awak kapal orang
Sonar & RadarRadar ARPA 96Nm, Weather Fax, Inmarsat, radio UHF 2 x 500w + 2 x 150W, Telex, Auto pilot, etc Category GMDSS A3
Persenjataan elektronikCanalis Busbar Thrunking IP 54 (index protection 54), sistem kekedapan saluran arus listrik satu tingkat dibawah kekedapan saluran arus listrik kapal selam modern
Persenjataan2 x cal 12.7 mm
Cal 25 twin barrel dg sistem control
2 x C802 (space dan sistem pengaman peluncuran sudah disiapkan)
Self loading / unloading C802.

KRI Krait (827) adalah kapal patroli kelas PC-40 hasil desain dari Fasharkan TNI AL Mentigi dan dibangun bekerja sama dengan PT BES Batam. Kapal ini mempunyai panjang badan 40 meter dan dirancang bisa melaju dengan kecepatan 20 knot didorong oleh 2 buah mesin diesel 1250 HP Badan kapal terbuat dari aluminium alloy.

Desain Kapal (Prototype) dimulai pada tahun 2006, Peletakan lunas dilakukan pada Juni 2007, secara simbolis dilakukan oleh Wa Aslog Kasal dan Wa Asrena Kasal saat itu yaitu Laksamana Pertama Ateng Alibasyah, MM. dan Laksamana Pertama Marsetio, MM. dan Kepala Fasharkan TNI AL Mentigi saat itu, Kolonel Laut (T) Ir. Soegeng Poerwadi P.S. serta pejabat TNI AL terkait. Kapal diluncurkan pada pertengahan tahun 2008 dan diresmikan oleh Panglima TNI pada Desember 2008 di Dermaga Fasharkan TNI AL Mentigi.

Selama pembangunan, kapal ini diawasi dam disupervisi penuh oleh Satgas dari Fasharkan TNI AL Mentigi serta dibawah pengawasan biro klasifikasi kapal internasional yaitu BV (Bureau Veritas) Prancis, sehingga kualitas kapal bisa terjamin.

Disamping tugas patroli keamanan laut kapal ini juga bisa digunakan sebagai kapal SAR dan kapal untuk bantuan bencana alam sehingga kapal ini dilengkapi dengan Hydraulic Crane yang dapat digunakan pada saat SAR maupun bongkar muat bahan bantuan untuk daerah bencana (dimana saat bencana, suatu pangkalan belum tentu ada fasilitas angkat yg memadai). Disamping itu, kapal ini didesain Auto pilot untuk memudahkan pengendalian selama kapal melintasi alur pelayaran yang sempit dan untuk jarak tempuh yang jauh sehingga moral pengawak tetap terjaga dengan kemudahan pengoperasian kapal.

Kapal ini termasuk dalam '10 KARYA ANAK BANGSA YANG MEMBANGGAKAN' di bidang kemandirian Bangsa dalam mencukupi Alutsista TNI untuk mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI.