KLIA Ekspres, layanan kereta bandar udara langsung dari KLIA ke KL Sentral, yang diluncurkan pada 14 April 2002.
KLIA Transit, layanan kereta komuter dengan tiga pemberhentian tambahan di antara KLIA dan KL Sentral, yang diluncurkan pada 1 Juni 2002.
Latar belakang
Express Rail Link Sdn Bhd (ERL) adalah perusahaan patungan swasta bersama YTL Corporation Berhad, Lembaga Tabung Haji dan Trisilco Equity Sdn Bhd dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%, 40% dan 10%. Pada 25 Agustus 1997, pemerintah Malaysia telah menyerahkan konsesi 30 tahun kepada perusahaan ini untuk membiayai, membangun, mengoperasikan, dan mengatur sistem dan layanan kereta api Kuala Lumpur-Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.
Pekerjaan konstruksi dimulai pada Mei 1997 dan selesai lima tahun kemudian. Ini diajukan kepada konsorsium SYZ, sebuah konsorsium usaha patungan antara Jerman dan Malaysia, Siemens AG, Teknik Listrik Siemens Sdn Bhd dan Perusahaan Konstruksi Yeoh Tiong Lay Sdn Bhd. Dukungan Pemeliharaan ERL Sdn Bhd didirikan pada tahun 1999 yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan perusahaan induk. Awalnya perusahaan ini merupakan usaha patungan antara Express Rail Link Sdn Bhd dan Siemens AG namun saat ini sepenuhnya dimiliki oleh Express Rail Link Sdn Bhd.[2]
Krisis keuangan yang melanda kawasan Asia pada tahun 1997 menyebabkan proyek ini terhenti. Namun, atas dukungan pemerintah Malaysia, proyek kereta penghubung Kuala Lumpur-Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur berlanjut. Nilai total biaya proyek RM2,4 miliar yang dibiayai melalui konsolidasi ekuitas (RM500 juta), pinjaman keuangan sebesar RM940 juta dari Bank Pembangunan dan Infrastruktur Malaysia Berhad (Bank Pembangunan) dan sisanya melalui fasilitas ekspor kredit[3] dari empat lembaga keuangan Jerman. Express Rail Link Sdn Bhd meraih laba pada tahun 2003 setelah baru satu tahun beroperasi.
Kecelakan
Pada 24 Agustus 2010, Express Rail Link menerima laporan kecelakaan pertama mereka yang menyebabkan 3 penumpang mengalami luka-luka. Dua kereta ERL bertabrakan di Kuala Lumpur Sentral, yang salah satu diantaranya berangkat pada pukul 21.45 dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur sementara kereta lainnya, yang tak berpenumpang, menabrak bagian belakang kereta tersebut.
[4][5]