Daan Mogot

Daan Mogot
Nama lahirElias Daniel Mogot
JulukanDaan Mogot
Lahir(1927-12-28)28 Desember 1927
Manado, Sulawesi Utara, Hindia Belanda
Meninggal25 Januari 1946(1946-01-25) (umur 18)
Tangerang, Indonesia
DikebumikanTaman Makam Pahlawan Taruna
Dinas/cabangTentara Keamanan Rakyat (TKR)
Lama dinas1945-1946
PangkatMayor
KomandanMilitaire Academie Tangerang (MAT)

Elias Daniel Mogot, atau lebih dikenal dengan nama Daan Mogot (28 Desember 1927 – 25 Januari 1946), adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan mantan anggota (dan pelatih) PETA di Bali dan Jakarta pada tahun 1942-1945. Setelah Perang Dunia ke-2 selesai, ia menjadi Komandan TKR di Jakarta dengan pangkat Mayor. Bulan November 1945 mendirikan sekaligus menjadi Direktur Pertama Akademi Militer Tangerang (MAT) dalam usia 18 tahun. Ia gugur di Hutan Lengkong, di selatan Kota Tangerang, bersama 36 orang lainnya dalam pertempuran melawan tentara Jepang saat hendak melucuti senjata mereka di Hutan Lengkong di Tangerang.

Biografi

Masa Kecilnya

Daan Mogot lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada tanggal 28 Desember 1927 dari pasangan Nicolaas Mogot dan Emilia Inkiriwang (Mien), diberi nama Elias Daniel Mogot dan dipanggil Daan Mogot. Ayahnya ketika itu adalah Hukum Besar Ratahan. Ia anak kelima dari tujuh bersaudara. Saudara sepupunya antara lain Kolonel Alex Kawilarang (Panglima Divisi Siliwangi, serta pendiri Komando Pasukan Khusus) dan Inspektur Jenderal Polisi A. Gordon Mogot (mantan Kapolda Sulawesi Utara serta Kadiv Propam Mabes Polri).

Pada tahun 1939, ketika ia berumur 11 tahun, keluarganya pindah dari Manado ke Batavia (sekarang Jakarta) dan menempati rumah di Van Heutsz Plein (sekarang bernama Jalan Cut Mutia di Jakarta Pusat). Di Batavia, ayahnya diangkat menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat Hindia Belanda). Kemudian ayahnya diangkat sebagai Kepala Penjara Cipinang di timur Meester Cornelis (sekarang Jatinegara, Jakarta Timur).

Bergabung dengan PETA di Masa Pendudukan Jepang

Pada tahun 1942, Jepang menduduki Hindia Belanda. Pada tahun itu juga, pemuda Daan Mogot direkrut ke Seinen Dojo, pasukan paramiliter pribumi bentukan Jepang di Tangerang. Di pasukan tersebut, Daan menjadi angkatan pertama. Sebenarnya usia Daan Mogot belum memenuhi syarat yang ditentukan pihak Jepang yakni 18 tahun, ia waktu itu masih berumur 14 tahun. Namun karena kepandaiannya dan prestasinya selama pendidikan militer, Daan justru dipromosikan menjadi pembantu instruktur Pembela Tanah Air (PETA) di Bali pada tahun 1943. Semasa di Bali, ia mendapatkan dua sahabat karib, yaitu Kemal Idris dan Zulkifli Lubis. Mereka bertemu saat bersama 47 orang lainnya mengikuti pendidikan gerilya (“guerilla warfare”) di bawah pimpinan Kapten Yanagawa. Selain mereka, peserta lainnya adalah Kusno Wibowo, Sabirin Mukhtar, Satibi Darwis dan Effendi.

Setelah dilantik menjadi perwira PETA, Daan Mogot, Zulkifli Lubis dan Kemal Idris bersama beberapa perwira PETA lainnya mendirikan sekolah untuk melatih para calon anggota PETA di Bali. Jepang mengganggap Bali sebagai daerah pertahanan strategis dan tempat pendaratan potensial bagi musuh. Untuk itu kekuatan dipersiapkan, terutama di daerah-daerah Tabanan, Negara dan Klungkung. Jepang memberikan kepercayaan kepada Daan Mogot melatih di Tabanan, Kemal Idris di Nagara dan Zulkifli Lubis di Klungkung. Sekalipun ketiga sahabat itu terpisah-pisah tempat tugasnya, tetapi mereka selalu mengadakan kontak, baik membicarakan hal yang berhubungan dengan latihan maupun tentang nasib rakyat yang sedang menderita di bawah penjajahan. Kegiatan latihan yang spesifik saat itu ialah mempersiapkan pertahanan guna menghadapi serangan musuh di pantai.

Selama setahun para Shodancho di Bali menjalankan tugas dengan baik. Tahun 1944 mereka harus berpisah. Daan Mogot, bersama 3 orang Shodancho lainnya harus kembali ke Jawa, sedangkan Zulkifli Lubis dan Kemal Idris yang tetap tinggal di Bali. Mereka bertindak sebagai instruktur PETA, memberikan latihan kepada calon-calon perwira hingga mereka mahir dalam berbagai bidang ketentaraan. Sedangkan Daan ditempatkan sebagai Staf Markas Besar PETA di Jakarta hingga Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945.

Bergabung dengan BKR di Masa Kemerdekaan Indonesia

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Daan Mogot bergabung dengan Barisan Keamanan Rakyat (BKR)[1] dan mendapat pangkat Mayor. Ini hal yang menarik, mengingat usia Daan Mogot saat itu baru 16 tahun. Daan Mogot bertugas di bawah Letnan Kolonel Moeffreni Moe'min, seorang mantan Daidanco PETA dari Daidan I Jakarta, Pasukan yang menaungi wilayah Karesidenan Jakarta bermarkas di Jalan Cilacap No. 5. Sejumlah perwira ex-PETA yang bergabung di pasukan tersebut, antara lain Singgih, Daan Jahja, Kemal Idris, Daan Mogot, Islam Salim, Jopie Bolang, Oetardjo, Sadikin (Resimen Cikampek), Darsono (Resimen Cikampek), dan lain-lain.

Mendirikan Akademi Militer Tangerang

Berbekal pengalamannya sebagai pelatih PETA di Bali, Daan Mogot, bersama rekan-rekannya sesama perwira menengah TKR, seperti Kemal Idris, Daan Jachja dan Taswin, menggagas pendirian akademi militer untuk melatih calon-calon perwira TKR dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Gagasannya ditanggapi serius oleh Markas Besar Tentara (MBT) di Jakarta dan pada 18 November 1945 berdirilah Militaire Academie Tangerang (MAT), dan Daan Mogot pun dilantik sebagai Direktur.

Pada tahap awal direkrutlah 180 orang calon kadet angkatan pertama yang akan dilatih menjadi perwira. Di antara mereka terdapat mahasiswa yang berasal dari Sekolah Kedokteran Ika Daigaku Jakarta. Mereka dipersiapkan menjadi komandan peleton, komandan kompi bahkan komandan batalyon. Sejumlah perwira dan bintara yang menjadi pelatih/instruktur MAT antara lain Kapten Taswin, Kapten Tommy Prawirasuta, Kapten Rukman, Kapten Kemal Idris, Kapten Oscar (Otje) Mochtan, Kapten Jopie Bolang, Kapten Endjon Djajaroekmantara, Sersan Bahruddin, dan Sersan Sirodz.

Pada saat yang hampir bersamaan, yaitu pada tanggal 5 November 1945, di Yogyakarta juga berdiri sebuah Militaire Academie Yogya (MAY).

Pertempuran Lengkong

Pada tanggal 24 Januari 1946, Kepala Staf Resimen IV Tangerang Mayor Daan Jahja menerima informasi intelijen bahwa pasukan Belanda dan KNIL sudah menduduki Parung dan akan merebut depot senjata tentara Jepang di Lengkong (belakangan diketahui bahwa Parung baru diduduki Belanda bulan Maret 1946). Gerakan militer Belanda itu akan mengancam kedudukan Resimen IV Tangerang dan Akademi Militer Tangerang secara serius. Sebab itu pihak Resimen IV Tangerang mengadakan tindakan pengamanan. Mayor Daan Yahya segera memanggil Mayor Daan Mogot dan Mayor Wibowo, perwira penghubung yang diperbantukan kepada Resimen IV Tangerang.

Tanggal 25 Januari 1946 sekitar pukul 14.00, setelah melapor kepada Komandan Resimen IV Tangerang Letnan Kolonel Singgih, berangkatlah pasukan di bawah pimpinan Mayor Daan Mogot dengan berkekuatan 70kadet MA Tangerang dan 8 tentara Gurkha. Selain taruna, dalam pasukan itu terdapat beberapa orang perwira, yaitu Mayor Wibowo, Letnan Satu Soebianto Djojohadikoesoemo dan Letnan Satu Soetopo. Kedua Perwira Pertama ini adalah perwira Corps Polisi Militer (CPM). Strategi ini dilakukan untuk mendahului jangan sampai senjata tentara Jepang yang sudah menyerah tidak jatuh ke tangan kepada tentara Belanda.

Setelah melalui perjalanan yang berat karena jalannya rusak dan penuh lubang-lubang perangkap tank, serta penuh barikade-barikade, pasukan TKR tersebut tiba di depot senjata Jepang di Lengkong sekitar pukul 16.00. Pada jarak yang tidak seberapa jauh dari gerbang markas, truk diberhentikan dan pasukan TKR turun. Mereka memasuki markas tentara Jepang dalam formasi biasa. Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo dan taruna Alex Sajoeti berjalan di muka dan mereka bertiga kemudian masuk ke kantor Kapten Abe. Pasukan Kadet MAT diserahkan kepada Letnan Satu Soebianto dan Letnan Satu Soetopo untuk menunggu di luar.

Gerakan pertama ini berhasil dengan baik dan mengesankan pihak Jepang. Di dalam kantor markas Jepang ini, Mayor Daan Mogot menjelaskan maksud kedatangannya. Akan tetapi Kapten Abe meminta waktu untuk menghubungi atasannya di Jakarta, karena ia mengatakan belum mendapat perintah atasannya tentang pelucutan senjata. Ketika perundingan berjalan, rupanya Letnan Satu Soebianto dan Letnan Satu Soetopo sudah mengerahkan para kadet memasuki sejumlah barak dan melucuti senjata yang ada di sana. Sementara sekitar 40 orang tentara Jepang yang ada di depot tersebut dikumpulkan di lapangan.

Kemudian secara tiba-tiba terdengar bunyi tembakan, yang tidak diketahui dari mana datangnnya. Bunyi tersebut segera disusul oleh rentetan tembakan dari tiga pos penjagaan bersenjatakan mitraliur yang tersembunyi yang diarahkan kepada pasukan Kadet MAT yang terjebak. Tentara Jepang lainnya yang semula sudah menyerahkan senjatanya dan berbaris di lapangan lantas berhamburan merebut kembali sebagian senjata mereka yang belum sempat dimuat ke dalam truk.

Dalam waktu yang amat singkat berkobarlah pertempuran yang tidak seimbang antara pihak Indonesia dengan Jepang, Pengalaman tempur yang cukup lama, ditunjang dengan persenjataan yang lebih lengkap, menyebabkan Kadet MAT menjadi sasaran empuk. Selain senapan mesin yang digunakan pihak Jepang, juga terjadi pelemparan granat serta perkelahian sangkur satu lawan satu.

Mayor Daan Mogot segera berlari keluar meninggalkan meja perundingan dan berupaya menghentikan pertempuran, tetapi upaya tersebut tidak berhasil. Mayor Daan Mogot segera memerintahkan pasukannya untuk meninggalkan depot tentara Jepang tersebut dan mundur ke hutan karet di sekitarnya. Kadet MAT yang berhasil lolos lantas menyelamatkan diri di antara pohon-pohon karet. Mereka mengalami kesulitan menggunakan karaben Terni yang mereka sandang. Seringkali peluru yang dimasukkan ke magazsin tidak pas karena ukuran berbeda atau sering macet. Pertempuran tidak berlangsung lama, karena pasukan itu bertempur di dalam perbentengan Jepang dengan peralatan persenjataan dan persediaan pelurunya amat terbatas.

Dalam pertempuran, Mayor Daan Mogot terkena peluru pada paha kanan dan dada. Tapi ketika melihat anak buahnya yang memegang senjata mesin mati tertembak, ia kemudian mengambil senapan mesin tersebut dan menembaki lawan sampai ia sendiri dihujani peluru tentara Jepang dari berbagai penjuru. Akhirnya 33 kadet dan 3 perwira gugur, sementara 10 kadet luka berat dan Mayor Wibowo beserta 20 kadet lainnya ditawan Jepang. Sedangkan, 3 kadet lainnya: Soedarno, Menod, Oesman Sjarief, berhasil meloloskan diri pada 26 Januari 1946 dan tiba di Markas Komando Resimen TKR Tangerang pada pagi keesokan harinya.

Pasukan Jepang bertindak dengan penuh kebengisan, mereka yang telah luka terkena peluru dan masih hidup dihabisi dengan tusukan bayonet. Ada yang tertangkap sesudah keluar dari tempat perlindungan, lalu diserahkan kepada Kempetai Bogor. Beberapa orang yang masih hidup menjadi tawanan Jepang dan dipaksa untuk menggali kubur bagi teman-temannya.

Monumen Pertempuran Lengkong, terletak di Jalan Pahlawan Seribu, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang Selatan, Propinsi Banten, Indonesia.

Tanggal 29 Januari 1946 di Tangerang diselenggarakan pemakaman kembali 36 jenasah yang gugur dalam peristiwa Lengkong disusul seorang taruna Soekardi yang luka berat namun akhirnya meninggal di RS Tangerang. Mereka dikuburkan di dekat penjara anak-anak Tangerang. Selain para perwira militer dari Tangerang, Akademi Militer Tangerang, kantor Penghubung Tentara, hadir pula pada upacara tersebut Perdana Menteri RI Sutan Sjahrir, Wakil Menteri Luar Neger Agus Salim, yang puteranya Sjewket Salim ikut gugur dalam peristiwa tersebut, dan para anggota keluarga kadet yang gugur. Pacar Mayor Daan Mogot, Hadjari Singgih memotong rambutnya yang panjang mencapai pinggang dan menanam rambut itu bersama jenasah Daan Mogot. Setelah itu rambutnya tak pernah dibiarkan panjang lagi.

Penutup

Nama Daan Mogot diabadikan sebagai nama jalan yang menghubungkan Grogol dan Cengkareng di Jakarta Barat dengan kota Tangerang. Sementara, di tempat pertempuran Lengkong tersebut, dibangun monumen peringatan. Kisah Pertempuran Lengkong dijadikan dasar penulisan skenario film Merah Putih (2009).

Ironisnya, sementara Daan Mogot berjuang gugur di medan pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ayahnya justru tewas dibunuh gerombolan perampok yang menganggap ”orang Manado” (orang Minahasa) sebagai londo-londo (antek-antek) Belanda.

Biodata singkat

  • Nama: Elias Daniel Mogot;
  • Nama populer: Mayor Daan Mogot;
  • Tempat/tgl lahir: Manado, 28 Desember 1927;
  • Tempat/tgl meninggal: Tangerang, 25 Januari 1946;
  • Keluarga: Ayah: Nicolaas Mogot (Nico);
    Ibu: Emilia Inkiriwang (Mien);
    Saudara: Kakak: Evert, Lilly, Hetty, Eddy;
    Adik: Fietje, Tilly;

Pengalaman:

  • 1942-1943: Anggota Seinen Dojo angkatan pertama;
  • 1943: Anggota Pembela Tanah Air (PETA) angkatan ke-1;
  • 1943-1944: Shodancho PETA di Bali;
  • 1944-1945: Staf Markas PETA (Gyugun Sidobu) di Jakarta;
  • 1945: Perwira pada Resimen IV/Tangerang (pangkat Mayor);
  • 1945-1946: Pendiri/Direktur pertama Akademi Militer Tangerang (MAT)

Referensi

  1. ^ Dibentuk pada 23 Agustus 1945, kemudian diubah namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945,

Pranala luar

  • PAHLAWAN MINAHASA: MAYOR DAAN MOGOT - Pendiri dan Direktur Pertama Akademi Militer Tangerang (MAT) Oleh Bodewyn Grey Talumewo – Cet. 1 – Tomohon/ Minahasa: Februari 2007)
  • Saleh, R. H. A. (1995) Akademi Militer Tangerang Dan Peristiwa Lengkong. Yayasan Pustaka Nusatama, Jakarta

Read other articles:

1855 treaty between Russia and Japan Treaty of ShimodaTreaty of Commerce and Navigation between Japan and RussiaJapanese copy of the Treaty of Shimoda, February 7, 1855SignedFebruary 7, 1855 (1855-02-07)LocationShimoda, Shizuoka, JapanEffectiveAugust 7, 1856Signatories Tokugawa shogunate, Japan  Russian Empire DepositaryDiplomatic Record Office of the Ministry of Foreign Affairs (Japan)Languages Chinese Japanese Dutch The Treaty of Shimoda (下田条約, Shimoda Jouyaku) (...

 

Untuk kegunaan lain, lihat Aceh (disambiguasi). Koordinat: 5°22′N 95°30′E / 5.367°N 95.500°E / 5.367; 95.500 Kabupaten Aceh BesarKabupatenTranskripsi bahasa daerah • Jawoëاچيه راييك • Alfabet AcehAcèh Rayek LambangMotto: Putoh ngon mufakat, kuwat ngon meuseuraya(Aceh) Suatu keputusan berlandaskan mufakat dan persatuan selalu di jaga dengan sebaik-baiknyaPetaKabupaten Aceh BesarPetaTampilkan peta SumatraKabupaten Aceh...

 

Kaiser Maximilian und seine Familie (Bernhard Strigel 1516): Die Ehe Kaiser Maximilians I. mit Maria von Burgund verstärkte den Aufstieg der Habsburger und wurde zum Ausgangspunkt ihrer planmäßigen Heiratspolitik. Heiratspolitik bezeichnet die planmäßige Vorgehensweise vieler hochadliger Familien und regierender Monarchen, die Herrschaft ihrer Person und Familie durch die gezielte Verheiratung ihrer Nachkommen abzusichern oder auszubauen und so die „vorhandenen Humanressourcen der Fami...

Kapal feri atau kapal penyeberangan adalah sebuah kapal transportasi jarak dekat. Feri Amsterdam HSC Jonathan Swift. HSC Dolphin Jet, kecepatan sampai 45 knots (83 km/h) Voskhod (hydrofoil), kecepatan sampai 60 km/h (32 kn; 37 mph) Kapal feri merupakan kapal yang memenuhi syarat-syarat pelayaran di laut dan dipakai untuk menyelenggarakan perhubungan tetap; misalnya antar pulau. Kapal feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit lang...

 

Torre dos AsinelliTorre dos Asinelli (à direita)HistóriaDesenvolvedor Família AsinelliComplexo Two Towers (en)Towers of Bologna (en)Período de construção 1109 - 1119Abertura 1119 (904 anos)Status Em usoUso Torre de observaçãoArquiteturaEstatuto patrimonial Herança nacional italiana (d)Altura Telhado : 97,2 m (319 ft)Inclinação 1,3 grauPisos 33 (equivalente)AdministraçãoWebsite www.cittadarte.emilia-romagna.it/luoghi/bologna/le-due-torri...

 

Kepulauan KarimunjawaCitra satelit Kepulauan Karimunjawa, September 2019.Kep. KarimunjawaLokasi Kepulauan Karimunjawa di Laut JawaGeografiLokasiLaut JawaKoordinat5°49′9″S 110°27′32″E / 5.81917°S 110.45889°E / -5.81917; 110.45889Koordinat: 5°49′9″S 110°27′32″E / 5.81917°S 110.45889°E / -5.81917; 110.45889KepulauanKepulauan Sunda BesarJumlah pulau27Pulau besarKarimunjawa, Kemujan, Parang, NyamukLuas71 km2Pemerinta...

دامغة الصغيرة دامغه كوچك  - قرية -  تقسيم إداري البلد  إيران[1] المحافظة محافظة خوزستان المقاطعة إقليم الأحواز قسم الناحية المركزية لمقاطعة الأهواز التقسيم الإداري الإيراني مشرحات إحداثيات 31°16′02″N 48°45′34″E / 31.26722°N 48.75944°E / 31.26722; 48.75944 السكان ال...

 

American mobster (1891–1965) Owney MaddenOwney Madden in 1931 New York City Police Department mugshotBornOwen Vincent Madden(1891-12-18)December 18, 1891Leeds, EnglandDiedApril 24, 1965(1965-04-24) (aged 73)Hot Springs, Arkansas, USOther namesThe KillerOccupationGangster Owen Vincent Owney Madden (December 18, 1891 – April 24, 1965) was a British-born gangster of Irish ancestry who became a leading underworld figure in New York during Prohibition. Nicknamed The Killer, he garner...

 

This article is an orphan, as no other articles link to it. Please introduce links to this page from related articles; try the Find link tool for suggestions. (August 2023) JIS Institute of Medical Science and ResearchTypePPPEstablished2023; 0 years ago (2023)AffiliationJIS University; NMCStudentsTotals: MBBS - 150 AddressSantragachi, Howrah district, West Bengal, IndiaWebsitehttp://jismsr.org/ JIS Institute of Medical Science and Research, established in 2023, is a private/...

Indian civil servant and diplomat Gopalkrishna Gandhi18th Governor of West BengalIn office14 December 2004 – 14 December 2009Preceded byViren J. ShahSucceeded byDevanand Konwar (additional charge)21st Governor of BiharIn office31 January 2006 – 21 June 2006Preceded byButa SinghSucceeded byR. S. Gavai Personal detailsBornGopalkrishna Devadas Gandhi (1945-04-22) 22 April 1945 (age 78)Delhi, British IndiaPolitical partyIndependentOther politicalaffiliationsNILSpouseTar...

 

Malaysian politician This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Megat Junid – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2016) In this Malay name, there is no family name. The name Megat Ayub is a patronymic, and the person should be referred to by the given name, Junid. The Arabic-d...

 

A sample from Princess Hijab's Dolche series Princess Hijab is an anonymous female[1] street artist working primarily in Paris, France. Her art centres on veiling the main characters of subway advertisements using black paint.[2][3] Anonymity Few facts are known about Princess Hijab. Work Guerrilla art is innocent and criminal, ancient and dystopian, intimate and political. I chose the veil because it does what art should do: It challenges, it frightens, and it re-imag...

German bobsledder Lorenz Nieberl Medal record Men's bobsleigh Representing  Germany Olympic Games 1952 Oslo Two-man 1952 Oslo Four-man Representing  West Germany World Championships 1951 Alpe d'Huez Two-man 1951 Alpe d'Huez Four-man 1953 Garmisch-Partenkirchen Two-man 1954 Cortina d'Ampezzo Four-man Lorenz Nieberl (sometimes spelled as Lorenz Niebert; 7 July 1919, in Munich, Germany – 12 April 1968) was a West German bobsledder who competed in the early 1950s. At the 1952 Winter O...

 

Series of video cards ATI Radeon X700/X800 SeriesRelease date2004–2005CodenameLokiArchitectureRadeon R400CardsEntry-levelNoneMid-rangeX700, X740High-endX800EnthusiastX850API supportDirectXDirect3D 9.0bShader Model 2.0bOpenGLOpenGL 2.0HistoryPredecessorRadeon 9000 SeriesRadeon X300 SeriesRadeon X500 SeriesRadeon X600 SeriesSuccessorRadeon X1000 SeriesSupport statusUnsupported The R420 GPU, developed by ATI Technologies, was the company's basis for its 3rd-generation DirectX 9.0/OpenGL 2.0-ca...

 

Fictional character Fictional character Edith BunkerJean Stapleton as Edith BunkerFirst appearanceMeet the Bunkers (All in the Family)(Original Air Date - January 12, 1971)Last appearanceThe Shabbat Dinner (Archie Bunker's Place)(Original Air Date - December 9, 1979)Created byNorman LearPortrayed by Jean Stapleton (All in the Family and Archie Bunker’s Place) Marisa Tomei (Live in Front of a Studio Audience) Randy Davison (America's Funniest People) In-universe informationOccupationhousewif...

This article is about the Lana Del Rey song. For other songs with this title, see Ultraviolence. 2014 single by Lana Del ReyUltraviolenceSingle by Lana Del Reyfrom the album Ultraviolence ReleasedJune 4, 2014 (2014-06-04)RecordedEasy Eye Sound (Nashville)GenreRock[1]Length4:11Label Interscope Polydor Songwriter(s) Lana Del Rey Daniel Heath Producer(s)Dan AuerbachLana Del Rey singles chronology Shades of Cool (2014) Ultraviolence (2014) Brooklyn Baby (2014) Music videoUl...

 

Evolution of China's constitutional system This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Constitutional history of the People's Republic of China – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2017) (Learn how and when to remove this template message) Politics of China Leadership Leadership generat...

 

سامسونج جالاكسي أورجنالالشعارمعلومات عامةالنوع هاتف ذكي الصانع سامسونجعائلة المنتج سامسونج جالكسي أهم التواريختاريخ الإصدار 27 أبريل 2009الوظائفالشاشة شاشة لمس 320 × 480الكاميرا 5 ميجابكسلالخصائصالمعالج الرئيسي 528 ميجا هرتزالذاكرة 128 ميجابايتسعة التخزين 8 جيجابايتشريحة ذاك...

『オフィーリア』英語: Ophelia作者ジョン・エヴァレット・ミレー製作年1851年 - 1852年種類油彩、キャンバス寸法76.2 cm × 111.8 cm (30.0 in × 44.0 in)所蔵テート・ブリテン、ロンドン 『オフィーリア』(英: Ophelia)は、1851年から1852年にかけて制作されたジョン・エヴァレット・ミレーによる絵画である。 ロンドンにあるテート・ブリテン美術...

 

جوناثان ارنولد   معلومات شخصيه الميلاد 3 ديسمبر 1741 [1][2]  بروفيدنس   الوفاة 1 فبراير 1793 (52 سنة)[1][2]  مواطنه امريكا   ابناء يمل وهاستينجز ارنولد   الحياه العمليه المهنه محامى ،  وسياسى [3]،  ودكتور ،  وقاضى   اللغات المحكيه او المكتوبه ...

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!