Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bandar Udara Jalaluddin

Bandar Udara Jalaluddin

Jalaluddin Airport
Informasi
JenisPublik
PemilikKementerian Perhubungan
PengelolaDirektorat Jenderal Perhubungan Udara
MelayaniKabupaten Gorontalo
LokasiGorontalo, Indonesia
Ketinggian dpl18 mdpl
Koordinat00°38′14″N 122°50′59.5″E / 0.63722°N 122.849861°E / 0.63722; 122.849861
Situs webdjalaluddin.com
Peta
Sulawesi daerah di Indonesia
Sulawesi daerah di Indonesia
GTO di Sulawesi
GTO
GTO
Lokasi bandara di Gorontalo / Indonesia
GTO di Indonesia
GTO
GTO
GTO (Indonesia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
09/27 2.500 8.202 Aspal
Statistik (2021)
Penumpang193,298

Bandar Udara Jalaluddin (IATA: GTOICAO: WAMG), sebelumnya bernama Bandar Udara Tolotio, adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Indonesia (IATA: GTOICAO: WAMG). Bandar Udara ini terletak sekitar 30 km di sebelah barat dari pusat kota Gorontalo dan dioperasikan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Terminal baru Bandara Djalaluddin diresmikan pada tanggal 1 Mei 2016. Bandara ini adalah pintu gerbang alternatif penerbangan ke bagian Utara serta Kawasan Timur Indonesia selain Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Bandara ini diberi nama Djalaluddin Tantu, yang merupakan Mayor Penerbang dari Gorontalo, yang telah meninggal dalam "Operasi Dwikora" pada tahun 1964 di Malaysia. Beliau dinyatakan hilang bersama pesawat Hercules yang dikemudikannya.

Sejarah

Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo (dahulu bernama Pelabuhan Udara Tolotio) yang lama terletak pada jazirah utara pulau Sulawesi yaitu Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

Bandar udara ini berjarak sekitar 30km dari Kota Gorontalo, ibukota Provinsi Gorontalo dengan koordinat 00 38' 17" LU dan 122 51' 07" BT, dengan ketinggian di atas permukaan laut sekitar 18 meter. Bandara Djalaluddin merupakan pintu gerbang utama transportasi udara yang melayani daerah Provinsi Gorontalo dengan daerah lainnya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendaratan pesawat terbang pertama kali di daerah Gorontalo pada tahun 1955 dengan pesawat udara jenis ALBATROS di Lapangan Terbang Air Iluta di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo dalam rangka meninjau pelaksanaan pekerjaan pembangunan lapangan udara di Desa Tolotio oleh Direktorat Pekerjaan Umum. Saat itu untuk keperluan transportasi militer dalam menyatukan dan mempertahankan wilayah teritorial NKRI. Selanjutnya seiring dengan selesainya pekerjaan rintisan pembangunan lapangan udara, maka pada tahun 1956 pesawat jenis DC-3 Dakota mendarat di lapangan udara (konstruksi pengerasan dasar) Desa Tolotio

Dengan fasilitas sederhana lapangan udara Tolotio yang semula berfungsi sebagai pelabuhan udara militer juga berfungsi sebagai pelabuhan udara komersial yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Perubahan nama pelabuhan udara Tolotio menjadi Pelabuhan Udara Djalaluddin terjadi pada tahun 1974 berdasarkan usulan fraksi ABRI di DPRD Kabupaten Gorontalo tentang perubahan nama Tolotio menjadi Djalaluddin. Nama Djalaluddin diambil dari nama seorang penerbang TNI-AU yang merupakan putra terbaik Indonesia yang berasal dari daerah Gorontalo yaitu Letkol Pnb Djalaluddin Tantu yang dinyatakan gugur dalam operasi Dwikora di Malaysia. Dia hilang bersama pesawat Hercules yang dikemudikannya, sehingga menjadi Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo.

Terminal Baru

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah menyelesaikan pembangunan gedung terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo. Gedung terminal baru yang terdiri dari dua lantai itu seluas 11.865 meter persegi, dan mampu menampung penumpang dan penjemput sejumlah 2.500 orang. Besarnya kali ini, sudah 10 kali lebih besar dari kapasitas sebelumnya yang sudah sesak jika diduduki 250 orang. Bandara Djalaludin Gorontalo merupakan Bandar Udara kelas satu yang berada di Kecamatan Isimu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Gedung terminal baru Bandara Gorontalo ini dibangun sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan total pembiayaan sebesar Rp 146 M, yang berasal dari anggaran Kementerian Perhubungan. Gedung terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo merupakan bagian dari pengembangan fasilitas darat bandara. Lantai dasar berfungsi sebagai tempat check in, drop off, baggage claim, serta area publik dan karyawan.

Sementara untuk lantai dua, berfungsi sebagai ruang tunggu penumpang dan area publik dan karyawan. Terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo ini sekarang juga dilengkapi dengan dua buah garbarata sehingga semakin memudahkan penumpang menaiki pesawat. Selain pembangunan terminal baru, Bandara Djalaludin Gorontalo juga mengembangkan area parkir bandara yang semula hanya seluas 3.902 M2 untuk 150 mobil, sekarang menjadi 46.411 M2 dan mampu menampung 1.820 mobil. Sehingga total biaya untuk pengembangan sisi fasilitas darat Bandara Djalaludin Gorontalo sebesar Rp 187 miliar.

Pada sisi udara juga telah dilakukan pengembangan apron yang berukuran 130 x 291 M mampu menampung Pesawat Airbus A320, Airbus A320neo, Airbus A330, ATR, Boeing 737 Classic, Next Generation, dan MAX, dan Bombardier Dash 8. [1][pranala nonaktif permanen]

Maskapai Penerbangan dan tujuan

MaskapaiTujuan
Aviastar Buol, Luwuk, Palu, Toli—Toli
Batik Air Jakarta—Soekarno—Hatta
Garuda Indonesia Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar
Lion Air Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar
Wings Air Manado, Palu

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Bandar Udara Jalaluddin

Bandar (disambiguasi) Bandar Rakyat, Bandar, Simalungun Bandar Udara Bandar Lengeh Bandar Udara Atarot Bandar Udara Simpang Bandar Udara Internasional Bandar Abbas Nagori Bandar, Bandar, Simalungun Bandar Udara Amborovy Bandar, Batang Bandar Udara Matei Bandar Udara Kalimarau Bandar Udara Fakfak Bandar Udara 'Eua Bandar Udara Taiping Bandar Udara N'Dolo Bandar Udara Surkhet Bandar Udara Ban Huoeisay Bandar Udara Rabaul Bandar Udara Ampampamena Bandar Udara Ngau Bandar Udara Nyaung U Bandar Udara Internasional Esenboğa Bandar Udara Wunopito Bandar Udara Iskandariyah Bandar Udara Cadjehoun Band…

ar Udara Bario Bandar Udara Turkmenbashi Bandar Udara Tshabong Bandar udara Pematang Bandar, Pematang Bandar, Simalungun Otoritas Bandar Udara Bandar Udara Rahadi Oesman Bandar Udara Frans Seda Bandar Udara Tumlingtar Bandar, Bandar, Batang Bandar, Bandar, Pacitan Bandar Udara N'Gaoundéré Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak Bandar, Simalungun Bandar Udara Frans Sales Lega Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Bandar Udara Batna Bandar Udara Internasional Syiraz Bandar Betsy II, Bandar Huluan, Simalungun Bandar Udara Internasional Melaka Bandar Udara Internasional Juba Bandar Udara Gwangju Bandar Udara Madeira Bandar Udara Internasional Kamuzu Bandar Agung, Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat Bandar Udara Ghazni Kota Bandar Lampung Bandar Udara Internasional Hang Nadim Bandar Udara Yenişehir Bandar Udara Columbus Bandar Udara Kita Bandar Udara Cakrabhuwana Bandar Udara Pulau Mana Bandar Udara Sayun Bandar Udara Internasional Bălți Bandar Udara Tindouf Bandar Udara Adana Şakirpaşa Bandar Udara Melonguane Bandar Udara Internasional Ahwaz Bandar Udara Pongtiku Bandar Udara Lagaligo Bandar Udara Soa Bandar Udara Internasional Maputo Bandar Udara Gitega Bandar Udara Nampula Bandar Udara Q

Kembali kehalaman sebelumnya