Penduduk kabupaten Tapanuli Tengah berasal dari beragam suku, dan kabupaten ini termasuk yang paling beragam, dibanding kabupaten lainnya di kawasan Tapanuli, Sumatera Utara. Suku Batak dan Pesisir, merupakan suku mayoritas di Tapanuli Tengah.[4] Adanya percampuran budaya sejak lama antara Batak Toba, Angkola, Mandailing, Melayu, dan Minangkabau, sehingga membentuk budaya orang Pesisir di Tapanuli Tengah. Meski demikian, polemik penyebutan suku terjadi, dimana sebagian lebih menerima disebut sebagai orang Melayu, dan sebagian juga menerima disebut bagian dari Batak.[4] Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, bahasa Batak (umumnya Toba dan Angkola atau Mandailing), Melayu dan Minangkabau.
Agama
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2021, mayoritas penduduk kecamatan ini memeluk agama Kristen. Adapun persentasi penduduk Andam Dewi menurut agama yang dianut yakni Kekristenan sebanyak 76,73% (Katolik 39,91% dan Protestan 37,62%). Sebagian lagi beragama Islam yakni 22,24% yang mayoritas berada di desa Ladang Tengah dan desa Sitiris-tiris. Penganut kepercayan sebanyak 1,03% yang berada di desa Lobu Tua.[2] Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 25 gereja Protestan, 13 gereja Katolik, 7 masjid dan 6 musala.[2]