Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru

Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru, akronim SNPMB, adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa baru untuk memasuki perguruan tinggi negeri dan vokasi negeri di Indonesia yang digolongkan dalam tiga jenis seleksi, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau ujian tertulis berbasis komputer, dan seleksi mandiri yang diadakan oleh masing-masing perguruan tinggi negeri melalui ujian tertulis. Sebelumnya, seleksi ini bernama "Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri" yang diadakan pertama kali oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 2008 sebagai solusi atas problematika di forum rektor perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia terkait pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru oleh Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara yang dinilai tidak sesuai dengan pola finansial perguruan tinggi negeri berstatus nonbadan hukum milik negara.[1]

Pada awalnya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) terdiri dari dua seleksi jalur penerimaan, yaitu SNMPTN Undangan—seperti penelusuran minat dan kemampuan—melalui nilai rapot dan SNMPTN Tulis melalui ujian tertulis secara manual. Pada tahun 2013, SNMPTN Tulis diubah namanya menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan SNMPTN Undangan berganti nama menjadi SNMPTN—tanpa menyematkan istilah "undangan"—dengan kriteria seleksi penerimaan berdasarkan nilai rapot, nilai Ujian Nasional, dan prestasi akademis lainnya.

Logo SNMPTN 2012
Logo SNMPTN 2012
Logo SNMPTN 2013
Logo SNMPTN 2013

Sejarah

Kisruh terhadap penyelenggaraan Seleksi Diarsipkan 2019-02-03 di Wayback Machine. Penerimaan Mahasiswa Baru mengakibatkan rektor 41 dari 56 PTN se-Indonesia memboikot penyelenggaraan SPMB yang diselenggarakan oleh Perhimpunan SPMB Nusantara tahun 2008. Adanya perbedaan tafsiran terhadap sistem administrasi pengelolaan keuangan yang seharusnya disetorkan kepada kas negara menjadi sumber polemik penolakan pelaksanaan SPMB 2008. Menurut mereka uang pendaftaran SPMB seharusnya dimasukan ke kas negara sebagai PNBP.[2] Agar tidak terjadi polemik yang berkepanjangan, Dirjen Dikti memanggil seluruh rektor PTN Indonesia.[3] Kemudian, dikeluarkannya Permendiknas No 6 Tahun 2008 sebagai solusi dalam menjawab permasalahan tersebut.

Terbitnya Permendiknas No. 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri mengakibatkan perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru pada jenjang S1 pada perguruan tinggi negeri yang cukup mendasar. Dengan peraturan ini, pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru secara terpusat dilaksanakan di bawah koordinasi Direktur Jendral Perguruan Tinggi (berdasarkan pasal 2, ayat 2). Hal inilah yang mengakibatkan perubahan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) yang dilaksanakan terpusat, namun secara otonom, menjadi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang dilaksanakan secara terpusat di bawah Direktur Jendral Perguruan Tinggi.

Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 dan Permendiknas No. 34 Tahun 2010 serta hasil pertemuan Majelis Rektor PTN Indonesia dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud menetapkan bahwa pada tahun 2013, SNMPTN hanya berdasarkan seleksi akademik menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya, yang berarti menghapus jalur ujian tertulis. Adapun pada tahun 2013, SNMPTN diikuti oleh seluruh siswa pendidikan menengah yang sedang mengikuti ujian nasional pada tahun tersebut.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi membentuk Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi pada 4 Januari 2019 untuk mengelola SNMPTN dan SBMPTN. Hal ini bertujuan untuk melaksanakan tes masuk perguruan tinggi yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel dan membantu perguruan tinggi memperoleh calon mahasiswa berdasarkan nilai akademik atau nilai akademik dan prestasi lainnya. Kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, akuntabel serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. Peraturan ini menyebutkan bahwa penerimaan mahasiswa diploma 3, diploma 4 dan sarjana baru melalui seleksi nasional akan dilakukan melalui dua seleksi yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Pelaksana seleksi nasional tersebut adalah Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Mekanisme Seleksi

SNMPTN Tahun 2013 hanya dilaksanakan melalui jalur penjaringan prestasi akademis. SNMPTN dilaksanakan dalam dua jalur, yaitu Jalur Undangan dan Jalur Ujian Tertulis untuk sebelum 2013.

Jalur Penjaringan Prestasi Akademis

Berdasarkan informasi yang tertera pada website, Jalur Penjaringan Prestasi Akademis, pada tahun 2011 dan 2012 dikenal sebagai Jalur Undangan, merupakan sistem penjaringan berdasarkan prestasi akademis. Jalur Undangan dilaksanakan pertama kali pada tahun 2011. Panitia SNMPTN juga memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk melakukan seleksi calon mahasiswa yang berprestasi akademik dan diharapkan menyelesaikan pendidikan tinggi dengan baik. Jalur Undangan merupakan mekanisme seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik tanpa ujian tertulis dan/atau keterampilan, namun tidak termasuk ke dalam jalur penelusuran minat dan bakat. Sistem seleksi dalam jalur undangan menggunakan nilai rapor dan piagam prestasi yang dimiliki oleh peserta.

Sistem seleksi dalam jalur undangan mengalami perbuahan selama pelaksaannya. Pada tahun 2011, sistem seleksi jalur undangan menggunakan diserahkan kepada sekolah dengan aturan yang telah ditetapkan oleh panitia dan sistem seleksi didasarkan pada kelas masing-masing siswa. Pada tahun 2012, sistem seleksi jalur undangan menggunakan sistem yang telah dibuat panitia, setelah nilai rapor seluruh siswa dikirimkan secara lengkap, maka akan keluar daftar nama yang dapat diajukan oleh kepala sekolah dan setelah itu, nama yang diajukan sekolah mendapatkan username dan password untuk melakukan pendaftaran lebih lanjut.

Pada tahun 2013, SNMPTN hanya dilaksanakan melalui jalur ini, sehingga tidak diberikan nama secara khusus. Adapun biaya pelaksanaan SNMPTN Tahun 2013 ditanggung oleh pemerintah. Untuk tahun 2013, sekolah pendaftar dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdaftar dapat mengajukan semua siswa yang sedang mengikuti Ujian Nasional pada tahun 2013 yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) kepada panitia SNMPTN melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Selain itu, SNMPTN tahun 2013 untuk program studi ilmu kesenian (seperti Seni Rupa, Desain, Kriya, Media, Seni Tari, Seni Drama dan Seni Musik serta program studi sejenis) dan program studi ilmu keolahragaan menggunakan portofolio yang digunakan sebagai media evaluasi prestasi yang meliputi minat, bakat, kemampuan dan pengalaman.[4]

Jalur Ujian Tertulis

Pada Tahun 2013 Berubah nama menjadi SBMPTN

Jalur Ujian Tertulis menggunakan nilai hasil tes sebagai kriteria penerimaan siswa baru. Peserta jalur ujian tertulis terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok IPA, kelompok IPS dan kelompok IPC. Pembagian ini didasarkan atas persyaratan calon mahasiswa yang ditetapkan oleh universitas tujuan berdasarkan karakter dari masing-masing jurusan. Peserta yang memilih jalur ujian IPA dan IPS dapat memilih dua pilihan jurusan yang berbeda, sedangkan untuk IPC dapat memilih tiga jurusan yang berbeda - dengan minimal satu jurusan dalam kelompok IPA atau IPS. (tahun 2013 semua jurusan dapat memilih tiga jurusan yang berbeda) Semua peserta jalur ujian akan mengerjakan TPA (Tes Potensi Akademik) dan TBSD (Tes Bidang Studi Dasar, yang mencangkup Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) pada hari pertama. Pada hari kedua, peserta mengerjakan kelompok soal yang berbeda sesuai dengan pendaftaran. Peserta kelompok IPA mengerjakan Tes Bidang Studi IPA yang mencangkup Matematika (IPA), Fisika, Kimia, dan Biologi. Peserta kelompok IPS mengerjakan Tes Bidang Studi IPS yang mencangkup Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah. Sedangkan untuk kelompok IPC, mereka mengerjakan Tes Bidang Studi IPA dan Tes Bidang Studi IPS. Peserta yang memilih jurusan tertentu, sesuai yang ditetapkan oleh universitas tujuan, diwajibkan untuk mengikuti ujian keterampilan.

Materi Ujian Tertulis mengalami perubahan dari tahun ke tahun. SNMPTN 2008 menggunakan tes IPA Terpadu di dalam Kemampuan IPA dan tes IPS Terpadu di dalam Kemampuan IPS. Sedangkan pada SNMPTN 2009, TPA (Tes Potensi Akademik) merupakan bagian dari tes umum, sedangkan IPA Terpadu dan IPS Terpadu tidak diujikan. TPA terdiri atas 75 soal dengan waktu ujian 1 jam, sedangkan IPA Terpadu dan IPS Terpadu terdiri atas 15 soal, yang merupakan bagian tes kemampuan IPA dan IPS dengan waktu ujian 1 jam.

Jalur Ujian Tertulis dihapuskan pada SNMPTN Tahun 2013. Adapun alasan penghapusan jalur ujian tertulis pada SNMPTN Tahun 2013 menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait masalah integrasi sistem pendidikan[5] berupa pengakuan hasil belajar berupa rapor dan nilai UN dan penghematan dana yang dikeluarkan. Namun, kebijakan penghapusan jalur ujian tertulis ini menuai pro dan kontra di masyarakat.

Ujian Tertulis

Pengaturan waktu pelaksanaan tes bergantung pada panitia, yang biasanya didasarkan pada zona waktu ujian (WIB, WITA, atau WIT) dan regional ujian (regional I, regional II, regional III dan regional IV).

Ujian Keterampilan

Untuk jurusan perkuliahan tertentu seperti jurusan kinesiologi (ilmu olahraga) dan jurusan desain dan seni rupa, diadakan pula ujian ketiga yang merupakan keterampilan dasar bergantung kepada jurusan perkuliahan yang dipilih, contohnya masing-masing berupa ujian fisik dan ujian keterampilan seni rupa.

Pilihan ujian keterampilan yang dilaksanakan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

  • Drama
  • Musik
  • Olah Raga
  • Sendratasik
  • Seni Rupa
  • Tari

Adapun pilihan ujian keterampilan tersebut tidak semua tersedia di masing-masing universitas. Oleh karena itu, peserta harus memilih tempat ujian keterampilan pada saat pendaftaran.

Peserta dan jadwal

Peserta untuk jalur ujian tertulis adalah lulusan IPA, IPS atau Bahasa dari SMA atau sederajat dan telah lulus ujian nasional pada tahun yang sama (hingga dua tahun sebelumnya) dengan penyelenggaraan SNMPTN. Misalnya pada tahun 2009, SNMPTN boleh diikuti lulusan IPA, IPS atau Bahasa dari SMA atau sederajat yang telah lulus ujian nasional pada tahun 2009, 2008 atau 2007. Peserta terbagi atas peserta jurusan IPA, IPS dan IPC. Masing-masing peserta IPA dan IPS mengikuti ujian hari kedua sesuai jurusannya, sementara peserta IPC harus mengikuti ujian kemampuan IPA dan IPS. Hal ini berlaku sampai dengan tahun 2012, karena penghapusan jalur ujian tertulis.

Biasanya calon peserta lulusan IPA dan ingin memilih jurusan perkuliahan yang noneksakta, maka calon peserta itu mengikuti ujian jurusan IPC. Padahal tidaklah harus demikian karena calon peserta itu dapat langsung memilih ujian jurusan IPS. Ini bergantung kepada pilihan-pilihan jurusan perkuliahan yang dipilih.

Calon peserta untuk jalur penjaringan prestasi akademik, merupakan siswa/siswi Sekolah Menengah Atas dan sederajat yang aktif dan akan mengikuti Ujian Nasional pada tahun tersebut. Pada tahun 2011 dan 2012, sekolah calon peserta harus memenuhi akreditasi tertentu yang akan menentukan kuota peserta yang dapat diajukan oleh sekolah. Namun pada tahun 2013, sekolah dapat mengajukan semua siswa yang mengikuti ujian nasional pada tahun tersebut dengan syarat sekolah pendaftar memiliki NPSN dan siswa tersebut memiliki NISN.

Tahun 2008

SNMPTN Tahun 2008 merupakan SNMPTN Pertama yang diadakan dan cara pendaftaran masih menggunakan kertas (paper based). Pendaftaran SNMPTN 2008 dilaksanakan mulai tanggal 16 Juni 2008, sedangkan pelaksanaan ujian jatuh pada tanggal 2-3 Juli 2008. Pengumuman hasil ujian dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2008.

Sebanyak 308.000 peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) gagal seleksi. Sebab, 57 perguruan tinggi negeri (PTN) yang menjaring mahasiswa baru melalui SNMPTN hanya menyediakan 82.000 kursi, sedangkan peserta SNMPTN mencapai 390.000 orang.[6]

Tahun 2009

Mulai tahun 2009, pendaftaran SNMPTN dilakukan secara online. Pendaftaran SNMPTN tahun 2009 dimulai tanggal 16 Juni hingga 26 Juni 2009 dan ujiannya sendiri akan dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 1 Juli hingga 2 Juli 2009.

Berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2009 bagi peserta yang tidak lulus ujian nasional masih diperbolehkan mengikuti SNMPTN sesuai syarat-syarat tertentu tetapi hal ini tidak berlaku bagi peserta yang memilih Institut Pertanian Bogor dalam pilihan SNMPTN.

Pengumuman SNMPTN untuk tahun 2009 dapat mulai dilihat di situs resmi SNMPTN pada hari Jumat, 31 Juli 2009 tengah malam.

Dengan jumlah peserta sebanyak 422.534 orang, SNMPTN kali ini menerima 92.511 calon mahasiswa yang terdiri dari 44.504 orang untuk jurusan IPA dan 48.007 orang dari jurusan IPS.

Tahun 2010

Pendaftaran SNMPTN tahun 2010 dimulai tanggal 2 Mei hingga 31 Mei 2010 bagi yang lulus ujian nasional utama 2010 dan lulus ujian nasional tahun 2008 dan 2009 dan tanggal 10 Juni hingga 12 Juni bagi yang lulus ujian nasional ulangan. Pendaftaran SNMPTN 2010 adalah pendaftaran SNMPTN pertama yang menggunakan sistem on-line.

Ujian tertulis SNMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni hingga tanggal 17 Juni 2010 dan ujian keterampilan pada tanggal 18 Juni hingga 19 Juni 2010.

Jumlah peserta sebanyak 447.107 orang memperebutkan daya tampung 80.000 kursi di 54 Perguruan Tinggi Negeri nasional. Dari peserta sebanyak itu, 142.710 orang mengikuti seleksi lewat jurusan IPA, 169.499 orang IPS, dan 134.898 orang lewat jalur IPC.

Pengumuman hasil SNMPTN yaitu pada tanggal 17 Juli 2010.

Tahun 2011

SNMPTN Tahun 2011 dilaksanakan melalui dua jalur seleksi, yakni Jalur Undangan dan Jalur Ujian Tertulis. Sistem seleksi ini didasarkan pada rapat Pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Pendaftaran SNMPTN dilaksanakan menggunakan sistem on-line.

Jalur Undangan

Untuk pertama kali, SNMPTN mengadakan jalur undangan. Jalur ini dibuka bagi sekolah dengan akreditasi. Akreditasi sekolah dan kelas mempengaruhi jumlah peserta SNMPTN. Siswa yang memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah dan memiliki prestasi akademik terbaik dengan peringkat Sekolah dengan akreditasi A, jenis kelas Akselerasi, peringkat siswa dalam kelas 100 persen (semua siswa), akreditasi A, RSBI/Unggulan, 75 persen terbaik, A regular 50 persen terbaik, B 25 persen terbaik, dan C 10 persen terbaik.[7] Seleksi jalur undangan diikuti oleh 257.064 orang. Dari 257.064 orang yang dapat mengikuti jalur undangan, 232.948 orang telah mendaftar dan memilih program studi di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN). Jumlah ini sudah termasuk pelamar Program Beasiswa Bidik Misi (BM) sebanyak 70.020 orang dan 46.706 pelamar ditetapkan diterima masuk ke PTN tanpa mengikuti tes tulis. Setelah penghitungan kelulusan rampung, ditemukan sebanyak 10.561 kursi jalur undangan yang tidak terisi.

Jalur Ujian Tertulis

Tahapan pembayaran dan pendaftaran SNMPTN Jalur Ujian Tertulis 2011 jalur ujian tertulis dan keterampilan telah dilaksanakan pada tanggal 2-5 Mei 2011. Dari 551.117 siswa yang membeli PIN, hanya 540.928 peserta yang menggunakan PIN tersebut untuk mendaftar. Peserta yang menggunakan PIN tersebut untuk mendaftar berasal dari tiga kelompok program studi. Seperti IPA sebanyak 179.340 peserta, IPS 196.469 dan IPC 165.119. Sekitar 9.072 orang memilih tidak menggunakan PIN untuk menyelesaikan pendaftaran. Sedangkan berdasarkan tahun kelulusan, pendaftar SNMPTN 2011 jalur ujian tertulis terdiri dari kelulusan tahun 2009 sebanyak 12.469 siswa, tahun kelulusan 2010 sebanyak 67.848 siswa dan tahun kelulusan 2011 sebanyak 460.611 siswa.

Ujian tertulis dilaksanakan pada 31 Mei dan 1 Juni 2011 secara serentak di seluruh Indonesia yang akan dikoordinasi melalui 39 panitia lokal, menggunakan ruang ujian sebanyak 22.660 kelas dan melibatkan sedikitnya 45.320 pengawas ujian.

Tahun 2012

Seperti pada tahun 2011, SNMPTN Tahun 2012 dilaksanakan melalui dua jalur seleksi, yakni Jalur Undangan dan Jalur Ujian Tertulis. Sistem seleksi ini didasarkan pada rapat Pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Jakarta pada tanggal 14 Oktober 2011. SNMPTN Tahun 2012 juga menggabungkan teknis seleksi pemberian beasiswa Bidikmisi dari Direktorat Pendidikan Tinggi. Pendaftaran SNMPTN juga dilaksanakan menggunakan sistem on-line.

Logo SNMPTN 2012
Logo SNMPTN 2012

Jalur Undangan

Pendaftaran Jalur Undangan dilakukan oleh Kepala Sekolah yang dimulai pada tanggal 1 Februari dan berakhir pada 29 Februari, sedangkan proses pendaftaran diselesaikan oleh siswa pada tanggal 1 Februari sampai dengan 8 Maret. Hasil Seleksi diumumkan pada 28 Mei, sedangkan pendaftaran ulang dilakukan mulai tanggal 12 Juni sampai dengan 13 Juni. Adapun peserta diatur berdasarkan akreditasi sekolah, yakni sekolah yang terakreditasi A bisa merekomendasikan 50 persen siswa terbaik dari keseluruhan siswa, akreditasi B mendaftarkan 30 persen siswa terbaiknya, sedangkan akreditasi C 15 persen terbaik, di luar itu lima persen terbaik.[8]

Untuk tahun 2012, jumlah peserta jalur undangan mencapai angka 236.811 orang yang termasuk 75.304 peserta bidik misi. Peserta jalur undangan yang diterima melalui jalur undangan mencapai 53.401 orang atau sekitar 22,55% dari peserta yang mendaftar. Dari 53.401 orang yang diterima melalui jalur undangan, 15.313 orang diterima dalam program Bidik Misi (sekitar 20,41% dari jumlah peserta yang diterima).[9]

Jalur Ujian Tertulis

Jalur Ujian Tertulis merupakan sistem seleksi mahasiswa baru perguruan tinggi negeri yang telah dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Jalur ujian tertulis menggunakan beberapa tes untuk mendapatkan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri untuk program sarjana (S-1). Pendaftaran jalur ini dilaksanakan mulai 10 Mei 2012 sampai dengan 2 Juni 2012, sedangkan pembayaran biaya pendaftaran dilaksanakan oleh Bank Mandiri sampai dengan 31 Mei 2012 pukul 23.59 WIB. Untuk dapat mendaftar, calon peserta harus menamatkan (lulus) pada tahun 2012, 2011 atau 2010. Jumlah peserta yang mendaftar SNMPTN 2012 Jalur Ujian Tertulis mencapai 618.804 orang.[10]

Tes untuk ujian tertulis dilaksanakan pada tanggal 12 - 13 Juni 2012. TPA (Tes Potensi Akademik) dan TBSD (Tes Bidang Studi Dasar, yang mencangkup Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) diujikan pada hari pertama (12 Juni 2012). Pada hari kedua (13 Juni 2012), peserta mengerjakan kelompok soal yang berbeda sesuai dengan pendaftaran. Peserta kelompok IPA mengerjakan Tes Bidang Studi IPA yang mencangkup Matematika (IPA), Fisika, Kimia, dan Biologi. Peserta kelompok IPS mengerjakan Tes Bidang Studi IPS yang mencangkup Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah. Sedangkan untuk kelompok IPC, mereka mengerjakan Tes Bidang Studi IPA dan Tes Bidang Studi IPS.

Peserta yang memilih jurusan tertentu, sesuai yang ditetapkan oleh universitas tujuan, diwajibkan untuk mengikuti ujian keterampilan yang dilaksanakan pada tanggal 14 - 15 Juni 2012.

Hasil ujian akan diumumkan pada hari Sabtu, 7 Juli 2012 mulai pukul 19.00 WIB dan dapat diakses di laman SNMPTN.

Tahun 2013

Proses SNMPTN Tahun 2013 meliputi pendaftaran sekolah dan pendaftaran siswa beserta nilainya yang dilakukan oleh sekolah, pendaftaran yang dilakukan oleh siswa, seleksi oleh panitia dan pengumuman yang bersifat on-line. Proses pendaftaran oleh sekolah dilaksanakan sejak tanggal 1 Desember 2012 sampai dengan 6 Maret 2013 pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Diarsipkan 2013-01-15 di Wayback Machine.. Verifikasi nilai rapor dan pendaftaran oleh siswa serta pemberian rekomendasi oleh Sekolah dilaksanakan dari 24 Januari 2013 sampai dengan 6 Maret 2013 pada Laman Pendaftaran SNMPTN 2013 Diarsipkan 2013-04-03 di Wayback Machine.. Proses seleksi dilaksanakan mulai 9 Maret 2013 sampai dengan 27 Mei 2013. Pengumuman SNMPTN dilaksanakan 28 Mei 2013. Daftar ulang akan dilaksanakan 11 - 12 Juni 2013.[11] untuk jalur tulis lihat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Logo SNMPTN 2013
Logo SNMPTN 2013

Kuota penerimaan Mahasiswa Baru pada tahun 2013 berdasarkan jenis jalur masuk adalah sebagai berikut:

UMPTN diadakan di setiap PTN (contoh: UI mengadakan SIMAK UI, Unpad dulu mengadakan SMUP) Tapi beberapa perguruan tinggi tidak melakukan UMPTN pada tahun 2013 seperti Unpad, Beberapa PTN juga mengadakan UMBPTN (Ujian Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Tahun 2016

Tahun ini merupakan pertama kali SNMPTN diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setelah pindahnya bagian Pendidikan Tinggi dari Kemendikbud ke Kemenristekdikti. SNMPTN tahun ini memiliki perubahan sistem dibanding tahun sebelumnya, dimana untuk memasukkan nilai ke PDSS dapat dilakukan oleh sekolah dan di verifikasi oleh siswa, namun ada perbedaan, yaitu akan ada pemeringkatan seluruh siswa berdasarkan nilai yang di Ujian Nasional-kan, pemeringkatan pun berdasarkan akreditasi sekolah yang tertera sebagai berikut

  • Untuk sekolah berakreditasi A, 75% terbaik di sekolahnya
  • Untuk sekolah berakreditasi B, 50% terbaik di sekolahnya
  • Untuk sekolah berakreditasi C, 20% terbaik di sekolahnya
  • Akreditasi lainnya, 10% terbaik di sekolahnya

Selain adanya pemeringkatan, kuota untuk penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2016 juga mengalami perubahan sebagai berikut:

  • SNMPTN: minimal 40% dari total kursi yang ada di PTN
  • SBMPTN: minimal 30% dari total kursi yang ada di PTN
  • UMPTN: maksimal 30% dari total kursi yang ada di PTN

Khusus Unpad (kecuali seleksi multi-kampus di Pangandaran) dan ITB (kecuali seleksi kampus Cirebon), mereka tidak mengadakan Ujian Mandiri maka akan ada perbandingan antara SNMPTN dan SBMPTN 50:50

Pengisian dan verifikasi PDSS dilakukan pada tanggal 18 Januari - 23 Februari (semula selesai 20 Februari, namun karena server yang padat, maka pengisian dapat dilakukan sampai 21 Februari, dan verifikasi oleh siswa pada 22 dan 23 Februari). Kemudian tahap pendaftaran akan dimulai 29 Februari - 12 Maret 2016, pencetakan kartu 22 Maret - 21 April 2016, proses seleksi 24 Maret - 8 Mei 2016 dan pengumuman 9 Mei 2016.

Tahun 2017 hingga 2022

Adalah tahun kedua dimana Kemenristekdikti mengadakan SNMPTN setelah tahun 2016. Sama seperti tahun lalu, SNMPTN tahun ini juga melakukan pemeringkatan sebelum pendaftaran, yaitu.

  • Untuk sekolah berakreditasi A, 40% terbaik di sekolahnya
  • Untuk sekolah berakreditasi B, 25% terbaik di sekolahnya
  • Untuk sekolah berakreditasi C dan lainnya, 5% terbaik di sekolahnya

Selain itu, kuota dari jalur SNMPTN dikurangi menjadi minimal 30% dari total kursi yang ada, sementara itu SBMPTN tetap yaitu minimal 30%, dan mandiri maksimal 30%. Namun beberapa PTN menetapkan kuota yang lebih banyak untuk SBMPTN, dari 40% sampai 70% dari total kursi.

Pengisian PDSS mulai dari 14 Januari - 10 Februari 2017, sementara proses verifikasinya mulai dari 15 Januari - 12 Februari 2017. Pendaftaran dimulai dari tanggal 21 Februari - 6 Maret 2017, pencetakan kartu 14 Maret - 14 April 2017, proses seleksi 15 Maret - 15 April 2017, dan Pengumuman 26 April 2017.

Referensi

Pranala luar