Sebagai salah satu putera dari maestroangklungMang Udjo, Sam Udjo memang tidak dapat dilepaskan dari bayang-bayang almarhum ayahnya. Meskipun begitu, Sam Udjo kini memikul tanggungjawab besar sebagai warisan sang ayah, yakni menjaga Saung Angklung Udjo dan melestarikan kesenianSunda, khususnya musikAngklung.[5] Setelah wafatnya Udjo Ngalagena pada 2001 silam, Sam dan saudara-saudaranya antara lain:
adalah pewaris atas Saung Angklung Udjo yang didirikan oleh ayah mereka. Tetapi yang menjadi Ketua Yayasan Saung Angklung Udjo adalah Sam Udjo, sementara Direktur Utama PT Saung Udjo adalah Daeng Udjo.[6][7]
Pada Desember 2018 lalu, kepengurusan Saung Angklung Udjo yang telah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Saung Udjo mengalami suatu permasalahan. Salah satu ahli warisSaung Angklung Udjo yakni Daeng Oktafiandi Udjo menggugat tujuh pendiri PT. Saung Udjo yang tidak lain adalah saudaranya sendiri. Hal ini terjadi karena penggugat yakni Daeng Udjo meminta kepada saudara-saudaranya yang lain, agar PT. Saung Udjo dikelola secara profesional seperti halnya sebuah perseroan terbatas. Dalam kasus tersebut Sam Udjo dan Mutiara Deciana Udjo tidak termasuk dalam daftar tergugat.[7] Sampai saat ini kasus tersebut masih belum diketahui hasilnya.