Saling ketergantungan kompleks adalah salah satu konsep dalam bidang studi hubungan internasional dan ekonomi politik internasional. Konsep ini merupakan salah satu konsep dasar dari perspektif Liberalisme yang dikemukakan oleh Robert Keohane dan Joseph Nye pada tahun 1970-an.[1][2] Konsep ini muncul sebagai jawaban atas model bola biliar yang bersumber dari perspektif Realisme yang menganggap negara sebagai aktor independen yang tidak terikat dengan aktor lainnya. Sebaliknya, konsep saling ketergantungan kompleks mengemukakan bahwa negara-negara tidak mungkin dapat menyelesaikannya permasalahan global sendiri, melainkan harus menjalin hubungan satu sama lain sehingga tercipta jaringan saling ketergantungan. Jaringan saling ketergantungan yang semakin kompleks ini kemudian membentuk hubungan-hubungan kerja sama hingga integrasi ekonomi.[3][4] Hubungan yang kompleks ini dapat ditelusuri melalui sudut pandang liberal dan realisme dan kemudian dapat menjelaskan perdebatan mengenai kekuasaan dari saling ketergantungan yang kompleks.[5]
Istilah “saling ketergantungan kompleks” pertama kali dikemukakan oleh Raymond Leslie Buell pada tahun 1925 untuk menggambarkan tatanan baru di antara perekonomian, budaya, dan ras.[6] Dalam kritik mereka terhadap realisme politik, Robert Keohane dan Joseph Nye mengeksplorasi bagaimana politik internasional berubah selamanya karena munculnya interaksi kompleks dan saling ketergantungan antar negara.[2][7]
Keohane dan Nye menyadari bahwa seiring meningkatnya hubungan transnasional yang beragam dan kompleks dan saling ketergantungan antara negara dan masyarakat, kekuatan militer dan keseimbangan mengalami penurunan meski tetap penting. Dalam menciptakan konsep saling ketergantungan, Keohane dan Nye juga membedakan antara saling ketergantungan dan ketergantungan dalam menganalisis peran kekuasaan dalam politik dan hubungan internasional.[2] Lebih lanjut, saling ketergantungan kompleks tidak hanya bisa dikaitkan dengan kerja sama dan perdamaian, tetapi juga pembagian kekuasaan yang asimetris yang dapat memengaruhi pola hubungan dominasi dan konflik.[8]
Secara umum, saling ketergantungan kompleks memiliki tiga karakteristik, yakni:
|url-status=