Pendopo Kabupaten Jepara (secara resmi bernama Pendopo Kartini[1]) adalah sebuah pendapa yang sejak dahulu dijadikan kantor pemerintahan Kadipaten Jepara sekaligus sebagai tempat tinggal Adipati Jepara.
Kini Pendapa Jepara tidak digunakan sebagai kantor bupati seperti dahulu, Karena di Pendapa Jepara terdapat barang-barang kuno yang masih asli dari zaman Kartini, dikhawatirkan dapat merusak barang-barang tersebut. selain itu, kini Jepara telah memiliki Kantor Bupati. Sehingga Pendopo kini hanya digunakan untuk pertemuan, pelantikan, diskusi, dan wisata.
Sejarah
Pendopo ini dibangun pada sekitar tahun 1750, yaitu pada masa pemerintahan Adipati Citrosoma III (1738–1760).
Ruangan
Pendopo Kartini dibagi menjadi beberapa ruangan
Ruang Peringgitan
Ruang ini dulu untuk menjamu tamu terbatas, sampai saat inipun tempat ini masih dipergunakan untuk prasmanan dan menerima tamu. Namanya rono kaputren (yang ukirannya tembus) atau berlubang dan yang blok ukir namanya rono kaputran. Di sebelah kiri itu dulu adalah ruangan kerja untuk Bapak Sekwilda dan sebelah kanan adalah ruangan kerja Bapak Bupati. Rono/penyekat ini dulu yang membatasi RA Kartini dipingit.
Ruang keluarga
tempat/ruangan ini dulu dipergunakan untuk berkumpulnya keluarga RA Kartini, sekarang tempat ini dipergunakan untuk menerima tamu terbatas. Kemudian kita terus masuk ruangan tidur RA Kartini “waktu kecil” (sebelum menginjak dewasa/dengan ayah, garwo padmi dan saudara – saudaranya), ruangan ini yang sekarang untuk ruangan tengah, dulu ada 4 (empat) kamar, yang kelihatan penyekat / batas bekas dinding. Untuk tegelnya yang asli pada tahun 1980 ditumpangi tegel putih.
Ruang Pingitan
Ruangan berukuran 3 x 4 meter ini, pengertian dipingit tidak di ruangan ini terus, boleh keluar tetapi dengan batasan depan ada rono dan belakang ada tembok yang tinggi, dan pengertian dipingit adalah menunggu lamaran dari pria yang tidak dikenalnya. Di depan ruang pingit ini dulu untuk ruang makan keluarga RA Kartini.
Serambi belakang
Pada ruangan pintu dan jendelanya masih asli peninggalan dulu, dan ruangan ini dulu RA Kartini bisa mewujudkan salah satu perjuangannya yaitu mendirikan sekolah wanita. Di belakang kelihatan bangunan memanjang itu adalah dapur umum, yang pada masa RA Kartini bisa dipergunakan untuk memberi pelajaran ketrampilan (memasak). Di depan dapur umum ada dua pohon bunga kantil kegemaran RA Kartini.
Bangunan di sebelah Pendopo
Bangunan ini sekarang digunakan untuk ruang kerja (Sekretariat Dharma Wanita) dulu adalah untuk pesanggrahan ibu kandung RA Kartini (MA Ngasirah) dan yang sekarang untuk ruang Sekretariat PKK, pada masa RA Kartini dijadikan ruangan untuk membina pengrajin ukir. Kemudian kelihatan tembok tinggi dan dua pintu (regol) yang dulu dijaga punggawa adalah batas belakang pada saat RA Kartini dipingit. Untuk menjaga keamanan, tembok ini sekarang ditutupi.
Referensi
|
---|
Wisata Alam (Pantai) | |
---|
Wisata Alam (Pulau) | |
---|
Wisata Alam (Danau) | |
---|
Wisata Alam (Gunung) | |
---|
Wisata Alam (Air Terjun) | |
---|
Wisata Alam (Goa) | |
---|
Wisata Alam (Kemah) | |
---|
Wisata Sejarah | |
---|
Wisata Keluarga | |
---|
Wisata Desa | |
---|
Wisata Budaya (Event) | |
---|
Wisata Kuliner | |
---|
Wisata Belanja | |
---|