Nehemia 8 (disingkat Neh 8) adalah bagian dari Kitab Nehemia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat riwayat juru minuman raja Persia, Artahsasta, dan bupati di tanah Yehuda, Nehemia bin Hakhalya. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Pasal 8:1 sampai Nehemia 10:39 menguraikan salah satu kebangunan rohani terbesar dalam Perjanjian Lama dan melukiskan beberapa prinsip mendasar bagi pembaharuan dan kebangunan rohani. Pembaharuan dan kebangunan rohani hanya datang dari Allah disampaikan melalui Firman Allah (Nehemia 8:1–8), doa (Nehemia 8:6), pengakuan dosa (Nehemia 9:1–38), hati yang hancur dan menyesal (Nehemia 8:9), berbalik dari hidup yang berdosa dan perilaku masyarakat kontemporer (Nehemia 9:2), dan penyerahan yang diperbaharui untuk melaksanakan kehendak Allah dan menjadikan Firman Allah pedoman hidup yang penuh rasa syukur (Nehemia 10:29). Kebangunan rohani itu dimulai oleh suatu tindakan berpaling dengan sungguh-sungguh kepada Firman Allah dan suatu usaha yang tekun untuk memahami artinya (Nehemia 8:8). Selama tujuh hari, enam jam sehari, Ezra membacakan kitab Taurat (Nehemia 8:3,18). Salah satu bukti terbesar terjadinya suatu kebangunan sejati di antara umat Allah ialah keinginan yang sangat untuk mendengar dan membaca Firman Allah.[5]
Kata "dengan jelas" ini merupakan terjemahan dari kata bahasa Aram mə·p̄ō·rāsh yang makna harafiahnya "(dengan) terjemahan". Ini merujuk kepada penggunaan targum.
Ketika umat itu mendengar dan memahami Firman Allah, mereka sangat menyadari dosa dan kesalahan mereka.
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, pasal ini terdiri dari 19 ayat. Dalam Alkitab bahasa Inggris, pasal ini terdiri dari 18 ayat. Perbandingan penomorannya adalah sebagai berikut: