Linguistik evolusioner atau linguistik Darwinian adalah sebuah pendekatan sosiobiologis untuk studi bahasa.[1][2]
Definisi linguistik evolusioner yaitu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana bahasa manusia muncul, berubah, dan punah seiring waktu.
Linguistik evolusioner merupakan bidang interdisipliner yang menggabungkan teori evolusi dengan studi bahasa.
Para ahli di bidang ini menganggap linguistik sebagai sebuah cabang dari sosiobiologi dan psikologi evolusioner. Pendekatan ini juga sangat berhubungan dengan antropologi evolusioner, linguistik kognitif dan biolinguistik. Mempelajari bahasa sebagai produk alam, ilmu ini mempelajari asal-usul biologis dan perkembangan bahasa.[3] Linguistik evolusioner berkontras dengan pendekatan-pendekatan humanistik, terkhususnya linguistik struktural.[4]
Tantangan utama pada cabang penelitian ini adalah kurangnya data empiris: tidak ada jejak-jejak arkeologis bahasa-bahasa awal manusia. Pemodelan sistem biologis dan penelitian klinis telah dilaksanakan untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan pada pemahaman bidang ini. Meski biologi sudah memahami otak, yang memproses bahasa, tidak ada hubungan jelas antara biologi dan struktur-struktur spesifik abahsa manusia atau universal linguistik.[5]
Terkait kurangnya terobosan pada bidang ini, telah terdapat banyak debat mengenai fenomena alami apa bahasa itu. Beberapa peneliti berfokus pada aspek-aspek naluriah bahasa. Disarankan bahwa tata bahasa (grammar) telah muncul secara adaptasi dari genom manusia, yang menghasilkan naluri bahasa;[6] atau hal itu tergantung oleh satu mutasi[7] yang telah menyebabkan organ bahasa muncul di otak manusia.[8] Hal ini dihipotesiskan akan menghasilkan sebuah struktur tata bahasa tetap[9] yang ada di semua bahasa manusia. Beberapa lainnya menyarankan bahwa bahasa terus berubah (mirip cairan).[10] Beberapa bahkan menyamai bahasa dengan organisme hidup,[11] menganggapnya sebagai sebuah analogi parasit[12] atau populasi virus-pikiran. Hingga saat ini terdapat sedikit bukti ilmiah untuk klaim-klaim ini, dan bahkan beberapa lainnya melabeli mereka sebagai ilmu semu.[13][14]
Referensi
- ^ Gontier, Nathalie (2012). "Selectionist approaches in evolutionary linguistics: an epistemological analysis". International Studies in the Philosophy of Science. 26 (1): 67–95. doi:10.1080/02698595.2012.653114. hdl:10451/45246 .
- ^ McMahon, April; McMahon, Robert (2012). Evolutionary Linguistics. Cambridge University Press. ISBN 978-0521891394.
- ^ Croft, William (October 2008). "Evolutionary Linguistics". Annual Review of Anthropology. 37: 219–234. doi:10.1146/annurev.anthro.37.081407.085156.
- ^ Croft, William (1993). "Functional-typological theory in its historical and intellectual context". STUF - Language Typology and Universals. 46 (1–4): 15–26. doi:10.1524/stuf.1993.46.14.15.
- ^ Gibson, Kathleen R.; Tallerman, Maggie, ed. (2011). The Oxford Handbook of Language Evolution. Oxford University Press. ISBN 9780199541119.
- ^ Pinker, Steven (1994). The Language Instinct: How the Mind Creates Language (PDF). Penguin Books. ISBN 9780140175295. Diakses tanggal 2020-03-03.
- ^ Berwick, Robert C.; Chomsky, Noam (2015). Why Only Us: Language and Evolution. MIT Press. ISBN 9780262034241.
- ^ Anderson, Stephen R.; Lightfoot, David W. (2003). The Language Organ: Linguistics as Cognitive Psychology. Cambridge University Press. ISBN 9780521007832.
- ^ Chomsky, Noam (2015). The Minimalist Program. 20th Anniversary Edition. MIT Press. ISBN 978-0-262-52734-7.
- ^ Bybee, Joan L.; Beckner, Clay (2015). "Usage-Based theory". Dalam Heine, Bernd; Narrog, Heiko. The Oxford Handbook of Linguistic Analysis. Oxford University Press. hlm. 953–980. doi:10.1093/oxfordhb/9780199544004.013.0032. ISBN 978-0199544004.
- ^ van Driem, George (2005). "The language organism: the Leiden theory of language evolution". Dalam Minett, James W.; Wang, William S.-Y. Language Acquisition, Change and Emergence: Essays in Evolutionary Linguistics. hlm. 331–340.
- ^ Hung, Tzu-wei (2019). "How did language evolve? Some reflections on the language parasite debate". Biological Theory. 14 (4): 214–223. doi:10.1007/s13752-019-00321-x. Diakses tanggal 2020-03-02.
- ^ Schwarz-Friesel, Monika (2012). "On the status of external evidence in the theories of cognitive linguistics". Language Sciences. 34 (6): 656–664. doi:10.1016/j.langsci.2012.04.007.
- ^ Polichak, James W. (2002). "Memes as pseudoscience". Dalam Shermer, Michael. The Skeptic Encyclopedia of Pseudoscience, Vol. 1. ABC Clio. hlm. 664–667. ISBN 1-57607-653-9.