Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kambing dan Anggur

Sebuah cukil kayu dari fabel tersebut dari kumpulan cerpen tahun 1501 karya Sebastian Brant

Kambing dan Anggur dikisahkan sebagai salah satu Fabel Aesop dan diberi nomor 374 dalam Perry Index. Terdapat juga varian Asia Barat-nya.

Fabel dan versi-versinya

Saat kambing mulai menyantap dedaunan anggur, anggur berkata bahwa ia masih memerlukan sari pati untuk menghasilkan anggur. Anggur tersebut kemudian mengasamkan dirinya saat kambing bersikeras untuk menyantapnya. Catatan terawal dari fabel tersebut adalah sebuah epigram karya Leonidas dari Tarentum, yang hidup di wilayah Italia selatan yang dikuasai oleh bangsa Yunani pada abad ke-3 SM.[1] Rujukan Yunani berikutnya berasal dari Asia Barat, yang meliputi epigram lain karya Evenus dari Askalon yang berisi pernyataan singkat anggur[2] dan kumpulan prosa dari fabel-fabel karya Aftonius dari Antiokhia.[3] Di wilayah Eropa lainnya, kisah tersebut mula-mula muncul dalam kumpulan fabel Latin dari wilayah berbahasa Jerman, yang meliputi Esopi Appologi sive Mythologi (1501) karya Sebastian Brant[4] dan 150 puisi yang berdasarkan pada fabel-fabel karya Pantaleon Candidus (1604).[5] Cerita tersebut baru muncul dalam kumpulan fabel Inggris pada abad ke-19.

Pada zaman kuno, terdapat versi alternatif dari fabel tersebut yang muncul dalam berbagai catatan cerita Ahiqar dari abad pertama M. Dalam versi Arab, seekor kancil menggerogoti sebuah tumbuhan Rubia, yang mengancam bahwa tumbuhan tersebut akan memakai racunnya saat hewan tersebut membunuh dan mengulitinya. Rubia atau tumbuhan beracun lainnya memiliki dampak yang serupa dalam versi-versi Suryani, Armenia dan Slavonik dari cerita tersebut,[6] namun kambing atau kancil yang dikisahkan menjawab bahwa, meskipun hal tersebut kemudian terjadi, untuk saat ini, ia butuh mengatasi rasa laparnya.

Referensi

  1. ^ Greek Anthology, III.99
  2. ^ Greek Anthology IX.75
  3. ^ Aesopica site
  4. ^ p.366
  5. ^ Centum et Quinquaginta Fabulae carminibus explicatae, poem 94
  6. ^ The story of Ahikar, London 1898

Pranala luar

19–20th century illustrations from books

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Kambing dan Anggur

Kambing Peternakan kambing Kambing boer Kambing Jantan Kambing saanen Soto kambing Kambing-hutan sumatra Opor kambing Sate kambing Kambing jawa Kambing bhuj Pulau Kambing (disambiguasi) Pulau Kambing (Madura) Susu kambing Kambing angora Kambing etawa Kambing hitam Kambing Genit Sup kambing Kari kambing Kulit kambing Kambing samosir Kambing-kambingan Kambing gembrong Kambing senduro Kambing gunung Masjid Tuo Pulo Kambing Lempar kambing Kambing liar Gulai kambing Kotoran kambing Daging kambing Kambing yang Baik dan Serigala Besar Kambing-hutan Pulo Kambing, Kluet Utara, Aceh Selatan Batu Kambing…

, Ampek Nagari, Agam Kambing-kambing ungu Kambing (shio) Janggut kambing Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh Kagape kambing Kambing dan Hujan Kontol kambing Perumpamaan domba dan kambing Ikan kambing matahari Anak Kambing Saya Ayam-ayam biasa Ikan kambing kembang Dedalu kambing Peler kambing Perkawinan manusia dengan kambing di Sudan Kambing dan Anggur Kambingan, Pagu, Kediri Layaran kambing Testis sebagai makanan Ikan kambing liris Kambingan, Tumpang, Malang Kambingan, Cerme, Gresik Ikan kambing kaca Lubuk Kambing, Renah Mendaluh, Tanjung Jabung Barat Kambing-hutan jepang SDN Kambingan Kambinganrejo, Grati, Pasuruan Kambingan Timur, Saronggi, Sumenep Kambingan Barat, Lenteng, Sumenep

Kembali kehalaman sebelumnya