Dalam ajaran Gereja Katolik, indulgensi (bahasa Inggris: indulgence, bahasa Latin: indulgentia) adalah penghapusan hukuman atau siksa dosa sementara (temporal) karena dosa-dosa yang telah mendapat ampunan. Pada praktiknya indulgensi berhubungan erat dengan daya guna pengampunan dosa dari Sakramen Tobat. Menurut Katekismus Gereja Katolik, hanya umat beriman yang benar-benar siap menerimanya, sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dengan jelas, yang dapat memperoleh indulgensi dengan bantuan Gereja.[1] Sebagaimana dijelaskan di atas, indulgensi bukan penghapusan atau pengampunan dosa, dan indulgensi tidak menghapuskan hukuman (siksa dosa) karena dosa yang belum mendapatkan pengampunan (lih. Elemen-elemen Sakramen Tobat).
Makna
Dalam pandangan Gereja Katolik, dosa mempunyai dua akibat: kesalahan (yaitu dosa itu sendiri), dan hukuman (siksaan) akibat dosa tersebut. Kesalahan dihapus jika dosa diampuni, tetapi hukuman atas dosa yang telah diampuni tetap ada. Frank Sheed [en], seorang pewarta dan penulis Katolik ternama dari Inggris, mengibaratkan dosa seperti paku yang dipakukan pada sepotong kayu (digambarkan sebagai jiwa seseorang). Saat seseorang mengakukan dosanya, dan Tuhan mengampuninya, adalah ibarat mencabut paku dari potongan kayu tersebut. Tetapi lubang bekas paku tetap ada dan harus diisi kembali. Dosa yang dilakukan seseorang telah meninggalkan bekas luka pada jiwanya, dan kerusakan tersebut perlu diperbaiki.[2] Dengan demikian, jika seseorang meninggal dalam keadaan rahmat (tidak dalam keadaan berdosa berat), tetapi masih menyimpan hukuman akibat dosa, maka hukuman tersebut perlu dijalani dalam proses pemurnian yang disebut purgatorium (api penyucian).
Kitab Hukum Kanonik Kan. 992 menyatakan bahwa, melalui kewenangannya, Gereja sebagai pelayan keselamatan memberikan "indulgensi" yang adalah harta kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus.[3]Harta kekayaan Gereja (treasury of merit) tersebut adalah kelimpahan jasa dan penebusan dosa yang dilakukan Yesus Kristus di kayu salib, ditambah dengan kebajikan dan doa yang dilakukan orang-orang kudus.[4] Kanon 994 menuliskan bahwa setiap orang dapat memperoleh indulgensi bagi dirinya sendiri, atau dapat juga mempersembahkannya bagi orang-orang tertentu yang telah meninggal dunia agar mereka dapat segera masuk dalam kebahagiaan abadi (Surga); tetapi indulgensi tidak dapat dipersembahkan bagi orang lain yang masih hidup di dunia ini.[3]
Persyaratan umum
Dalam Kanon 996 tertulis syarat-syarat umum yang harus dipenuhi seluruhnya agar seseorang dapat memperoleh indulgensi:[3]
Dalam keadaan rahmat (tidak dalam keadaan dosa berat), setidaknya pada akhir perbuatan yang ditetapkan
Mempunyai niat dan maksud untuk memperoleh indulgensi, kemudian melakukan perbuatan yang telah ditentukan sesuai ketetapan yang berlaku
Suplemen Bagian Ketiga Summa Theologia (suplemen ini mungkin tidak ditulis oleh St. Thomas Aquinas sendiri) menyebutkan bahwa indulgensi tidak membebaskan seseorang dari kewajiban yang perlu ia lakukan sebagai konsekuensi dari dosanya; ia tetap harus melakukan laku tobat atau penitensi yang diberikan kepadanya agar ia dapat mengalami pemulihan atas luka jiwanya melalui penyilihannya.[5] Seseorang yang telah mencuri wajib sedapat mungkin mengembalikan apa yang dicurinya, seseorang yang telah menyakiti hati orang lain wajib mengusahakan diri meminta maaf kepada orang yang telah disakitinya, dan sebagainya.
Macam indulgensi dan cara memperolehnya
Buku Panduan Indulgensi (Enchiridion Indulgentiarum) Edisi Keempat (1999) menyebutkan bahwa seseorang hanya dapat memperoleh indulgensi penuh sekali dalam sehari dan berlaku hanya pada hari di mana perbuatan dilakukan; terdapat pengecualian pada saat seseorang meninggal dunia—sekalipun ia telah memperoleh "indulgensi penuh" pada hari yang sama. Namun, "indulgensi sebagian" dapat diperoleh sesering mungkin.[4]:N.18
Indulgensi sebagian
Menurut Kanon 993, indulgensi sebagian (bahasa Inggris: partial indulgence) menghapuskan sebagian hukuman (siksa dosa) sementara akibat dosa-dosa yang telah diampuni.[3] Pada masa silam, indulgensi sebagian diberikan dengan ukuran "hari", "bulan", atau "tahun" seiring dengan pertobatan seseorang yang sebanding dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyilihan berat. Pada 1 Januari 1967, Paus Paulus VI menghapuskan perhitungan berdasarkan ukuran waktu tersebut dengan dikeluarkannya Konstitusi ApostolikIndulgentiarum Doctrina. Selain itu, sang paus juga menegaskan bahwa seseorang yang dengan hati penuh penyesalan melakukan perbuatan untuk memperoleh indulgensi sebagian, karena bantuan Gereja, telah menerima penghapusan (setidaknya sebagian) siksa dosa sementara sebanyak perbuatan yang dilakukannya—dan ia telah merasakannya.[6]
Cara umum untuk memperolehnya
Dalam Buku Panduan Indulgensi Edisi Keempat (1999) tertulis 4 cara umum (concessiones) untuk memperoleh indulgensi sebagian.[4] Empat cara yang dimaksud merupakan hal-hal umum yang seharusnya dapat dilakukan umat dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga umat yang memenuhi persyaratan dapat memperoleh indulgensi sebagian dengan melakukan salah satu dari keempat cara yang disebutkan:
Mengarahkan pikiran kepada Allah dengan iman yang rendah hati, dan berdoa dengan kesalehan walaupun dalam hati, saat ia melaksanakan tugas-tugasnya dan memikul beban kehidupan.
Memberikan dirinya sendiri ataupun barang-barang (materi) yang dimilikinya, dengan semangat iman dan hati yang berbelaskasih, kepada sesama yang membutuhkan pertolongan.
Menyangkal diri atau berpantang atas kemauannya sendiri, dalam semangat pertobatan, terhadap keinginan-keinginan pribadinya ataupun hal-hal yang menyenangkannya.
Menjadi saksi iman, atas kehendak bebasnya sendiri, di hadapan orang lain pada situasi-situasi tertentu dalam kehidupannya sehari-hari.
Cara-cara lain
Selain empat cara umum yang dianjurkan sebelumnya, Buku Panduan Indulgensi juga menuliskan banyak cara lain agar seorang umat dapat memperoleh indulgensi sebagian; sebagian di antara cara-cara tersebut berupa doa. Beberapa cara tersebut misalnya:[4]
Mendaraskan dengan kesalehan doa resmi yang ditujukan demi terlaksananya suatu tujuan religius dan perayaannya
Indulgensi penuh atau indulgensi seluruhnya (bahasa Inggris: plenary indulgence) menghapuskan seluruh hukuman (siksa dosa) sementara yang timbul karena dosa-dosanya yang telah diampuni.[7] Jika seorang umat menerima indulgensi penuh dan tiba-tiba meninggal dunia segera sesudahnya, maka ia diyakini tidak perlu menjalani pemurnian dalam purgatorium.
Persyaratan khusus
Ada empat syarat yang harus dipenuhi seluruhnya agar seseorang dapat memperoleh indulgensi penuh melalui suatu perbuatan:[4]:N.20
Satu kali pengakuan sakramental cukup untuk memperoleh beberapa kali indulgensi penuh, tetapi menerima Komuni Kudus dan berdoa untuk intensi Sri Paus harus dilakukan untuk memperoleh indulgensi penuh pada hari yang bersangkutan. Seandainya salah satu syarat tidak terpenuhi, maka indulgensi yang diperoleh adalah indulgensi sebagian. Bagaimanapun, terdapat pengecualian bagi umat yang tinggal di tempat yang sangat sulit untuk menerima Sakramen Tobat ataupun Komuni Kudus. Ordinaris setempat (biasanya uskup) dapat memberikan izin agar mereka memperoleh indulgensi penuh—walaupun tanpa menyambut Komuni Kudus ataupun Sakramen Tobat—asalkan mereka sungguh menyesali dosa-dosanya dan mempunyai niat untuk secepatnya menerima sakramen-sakramen yang disyaratkan.[4]:N.25
Perbuatan untuk memperolehnya
Setelah keempat syarat di atas terpenuhi, seseorang akan memperoleh indulgensi penuh jika melakukan suatu perbuatan yang telah ditetapkan (baik yang tertulis dalam Buku Panduan Indulgensi, ataupun yang diumumkan oleh Bapa Suci, untuk dilakukan dalam kesempatan tertentu); misalnya: menerima berkat Urbi et Orbi (sekalipun melalui siaran radio ataupun televisi), mengikuti retret setidaknya 3 hari penuh, mengikuti misasanto pelindungparokinya, memiliki niat teguh setiap hari untuk mencapai tujuan religius tertentu (contoh: panggilan imamat, karya pastoral kepada kaum miskin dan lemah, pembinaan iman kaum muda) termasuk menghadiri perayaannya dengan kesalehan, dan lain-lain.
Dalam Buku Panduan Indulgensi juga dituliskan mengenai perbuatan-perbuatan yang layak mendapat perhatian khusus, yang melaluinya umat Katolik dapat memperoleh indulgensi penuh setiap hari, yaitu dengan melakukan salah satu perbuatan berikut:[4]
Membaca Kitab Suci dengan penuh hormat dan kesalehan setidaknya selama setengah jam (Conc. 30)
Seandainya salah satu syarat tidak terpenuhi, atau syarat minimumnya tidak terpenuhi, maka akan memperoleh indulgensi sebagian.
Indulgensi bagi yang telah meninggal
Dengan tetap memperhatikan persyaratan umum maupun persyaratan khusus (untuk indulgensi penuh) yang telah disebutkan di atas, umat yang masih hidup di dunia ini dapat mempersembahkan indulgensi bagi mereka yang telah meninggal dunia. Yang dapat menerima indulgensi adalah jiwa-jiwa yang dalam keadaan pemurnian (purgatorium), sementara jiwa-jiwa yang berada dalam hukuman abadi (Neraka) tidak dapat menerimanya. (Conc. 29)[4]
Indulgensi sebagian dapat diterima oleh mereka yang telah meninggal jika umat yang memenuhi syarat melakukan salah satu hal berikut:
Ziarah ke makamnya, dengan ketulusan hati dan berdoa baginya, pada kesempatan apa saja
Indulgensi penuh dapat diterima oleh mereka yang telah meninggal jika umat yang memenuhi syarat melakukan salah satu hal berikut:
Ziarah ke makamnya, dengan ketulusan hati dan berdoa baginya, setiap hari sejak tanggal 1 November (Hari Raya Semua Orang Kudus) sampai dengan 8 November
Mempersembahkan intensi misa (melalui pemimpin misa) dengan ketulusan hati di gereja atau tempat doa publik di mana saja misa dirayakan pada tanggal 2 November (Hari Arwah),[4]:N.15 atau, atas ketentuan ordinaris wilayah, pada hari Minggu sebelum atau sesudahnya ataupun pada Hari Raya Semua Orang Kudus, dan mendaraskan doa Bapa Kami serta Syahadat
Indulgensi saat Minggu Kerahiman Ilahi
Sehubungan dengan devosiKerahiman Ilahi, Penitensiaria Apostolik pada 29 Juni 2002 mengeluarkan dekret yang menetapkan persyaratan bagi umat agar dapat memperoleh indulgensi saat Minggu Kerahiman Ilahi (hari Minggu sesudah Paskah, atau Minggu II Paskah). Sri Paus memberikan indulgensi pada hari Minggu istimewa ini dengan maksud agar semua umat yang layak menerimanya dapat merasakan kelimpahan besar karunia penghiburan Roh Kudus. Dengan demikian, mereka yang memperolehnya dapat bertumbuh cintanya kepada Tuhan dan sesamanya, dan karena mereka telah menerima pengampunan Tuhan, sebagai timbal baliknya (seharusnya) mereka juga terdorong untuk mengampuni orang-orang yang bersalah kepada mereka.[8]
Dengan tetap memperhatikan persyaratan umum maupun persyaratan khusus (untuk indulgensi penuh) yang telah disebutkan di atas, setiap umat berkesempatan untuk memperoleh baik indulgensi penuh maupun indulgensi sebagian jika melakukan salah satu perbuatan yang ditentukan.[8]
Indulgensi sebagian diberikan kepada umat yang memenuhi syarat, yang setidaknya dengan hati penuh penyesalan karena dosa-dosanya, berdoa kepada Tuhan Yesus yang berbelas kasih dengan rumusan doa resmi; misalnya: "Yesus, Engkau andalanku", "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku".[8]
Indulgensi penuh dapat diterima oleh umat yang memenuhi syarat, yang melakukan salah satu perbuatan berikut:[8]
Dalam jiwa yang benar-benar bebas dari kecintaan akan dosa apa saja, sekalipun satu dosa ringan, mengambil bagian dalam doa dan devosi yang diselenggarakan demi penghormatan akan Kerahiman Ilahi di dalam gereja atau kapel.
Mendaraskan doa Bapa Kami, Syahadat, dan pernyataan iman "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku" di hadapan Sakramen Maha Kudus (baik saat adorasi ataupun saat tersimpan dalam tabernakel)
Bagi umat yang berhalangan untuk pergi ke gereja (misalnya: mereka yang mengalami sakit serius dan yang merawatnya, pelaut yang sedang menjalankan pekerjaannya di tengah lautan, mereka yang terpaksa mengungsi karena situasi perang atau politik ataupun lainnya) dapat memperoleh indulgensi penuh jika memenuhi semua kondisi berikut:[8]
Mempunyai niat untuk sesegera mungkin melakukan 3 persyaratan khusus lainnya untuk memperoleh indulgensi penuh (menerima Sakramen Tobat, menyambut Komuni Kudus, berdoa untuk intensi Paus)
Mendaraskan dengan penuh iman doa Bapa Kami, Syahadat, dan seruan kepada Yesus Raja Kerahiman Ilahi (misalnya: "Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkau andalanku") di hadapan gambar Kerahiman Ilahi Tuhan Yesus
Seandainya kondisi yang ke-3 di atas tidak memungkinkan untuk dipenuhi oleh umat yang berhalangan, indulgensi penuh tetap dapat diperoleh asalkan ia:[8]
Menyatukan dirinya secara rohani dengan mereka yang mempraktikkan semua ketentuan untuk memperoleh indulgensi dengan cara normal
Mempersembahkan doa dan segala penderitaan karena penyakit atau kesulitan hidup yang dialami kepada Tuhan Raja Kerahiman Ilahi
Pada abad ke-16, ketika Paus Leo X memulai proyek pembangunan kembali Basilika Santo Petrus di Roma, Gereja membutuhkan dana yang besar. Dikatakan bahwa Paus Leo X mengutus Johann Tetzel untuk 'memasarkan' surat indulgensi kepada umat, agar mereka menyumbang dana untuk pembangunan basilika. Tetzel sangat berhasil dalam hal ini, namun Martin Luther keberatan dengan kata-katanya: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di purgatorium pun akan terlepas".[9]:182 Luther memandang praktik penjualan indulgensi ini sebagai penyelewengan yang dapat menyesatkan umat, karena umat dianggap akan mengandalkan indulgensi itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa serta pertobatan sejati. Sebagai akibatnya, pada 31 Oktober 1517, Luther memublikasikan 95 Tesis, salah satunya mengkritik praktik penjualan indulgensi tersebut, sehingga memicu terjadinya Reformasi Protestan.[9]:200
Beberapa puluh tahun kemudian Konsili Trente meluruskan dan mengatur hal-hal terkait indulgensi, yang sebelumnya telah menimbulkan kontroversi dalam Gereja Katolik. Puncaknya, pada tahun 1567, Paus Pius V membatalkan semua pemberian indulgensi yang melibatkan segala bentuk biaya ataupun transaksi keuangan.[10][11] Pada 6 Juli 1669, Paus Klemens IX mendirikan Kongregasi Indulgensi dan Relikui untuk menangani hal-hal terkait indulgensi.[butuh rujukan] Saat ini segala hal terkait indulgensi ditangani oleh Penitensiaria Apostolik—yang menerbitkan Buku Panduan Indulgensi (Enchiridion Indulgentiarum).
(Inggris) Sacred Apostolic Penitentiary (Vatican); Enchiridion of Indulgences: Norms and Grants, trans. by William T. Barry from the Second Rev. Ed. of the Enchiridion indulgentiarum ... with English Supplement; 1969, Catholic Book Publishing Co. N.B.: "Originally published by Libreria Editrice Vaticana, 1968." Without ISBN
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Indulgences.
Sejumlah orang berpandangan bahwa dulu sekitar abad 15-16 terjadi jual beli surat indulgensi agar memperoleh pengampunan Dosa, sehingha Martin Luther memprotesnya. Namun pandangan ini tidak benar, justru karena dari definisinya saja tidak cocok, Sebab indulgensi tidak diberikan agar dosa-dosa diampuni, tetapi sebaliknya, dosa-dosa itu harus diakui tetlebih dahulu dalam sakramen pengakuan dosa dan baru ketika dosa-dosa itu diampuni, orang yang bersangkutan dapat memperoleh indulgensi, jika syarat-syarat lainnya dipenuhi.
Memang pada saat gereja sedang membangub Basilika Santo Petrus harus diakui, mungkin saja ada penyimpangan dalam penerapan ajaran indulgensi, tetapi ini tidak menghapus kebenaran bahwa gereja mempunyai kuasa untuk memberikan indulgensi. Jika kita membaca catatan sejarah, mungkin ini yange terjadi.
Paus Leo X (1513-1521), memberikan indulgensi kepada orang-orang yang memberikan sumbangan untuk pembangunan Basilika Santo Petrus, namun pertama-tama bukan karena memberikan uang, melainkan karena mereka melakukan perbuatan amal kasih, yaitu mendukung seluruh jemaat agar memiliki rumah ibadah untuk menyembah dan memuliakan Tuhan. Namun untuk memenuhi indulgensi tersebut seseorang juga harus memenuhi syarat lainnya, contohnya seperti pengakuan dosa dalam sakramen tobat, menerima komuni, mendaraskan doa tertentu, berpuasa/matiraga dan memberi sedekah, yang semuanya harus dilakukan dengan sikap hati yang benar.
Seorang pengkotbah Dominikan bernama Johann Tatzel diutus berkotbah ke Juterbog Jerman. Mengambil tema "Amal/derma yang selalu menjadi salah satu ungkapan perbuatan kasih" (Mat 6:2). Dan ini diakitkan dengan indulgensi. Dan sayangnya Tatzel membuat sebuah pantun yang memang dapat disalah artikan seperti ini "Begitu terdengar bunyi emas dikotak, bangkitlah jiwa menuju surga" maka kesannya seolah-olah oramg didorong untuk menyumbang supaya bisa masuk surga. Padahal jika kita membaca ajaran tentang indulgensi terlihat bahwa yang dihapuskan dengan indulgensi itu adalah siksa dosa temporal dari dosa-dosa yang sudah diampuni (melalui sakramen pengakuan dosa) dan bukan untuk dosa yang belum diakui dan karenanya, belum diampuni, apalagi membebaskan seseoramg dari siksa dosa dari siksa dora yang belum dilakukan. Atau jika doa ditunjukkan bagi jiwa yang sudah meninggal, tetaplah pada akhirnya Tuhanlah yang memutuskan apakah jiwa tersebut sudah siap untuk beralih ke surga atau belum, dan bukan atas jasa orang yang memasukkan sumbangan kedalam kotak. Sebab yang berkuasa mengampuni dosa dan membawa jiwa-jiwa kesurga tetaplah Kristus. Hanya Tuhan lah yang mengetahui apakah syarat memperoleh indulgensi penuh itu sungguh-sungguh terpenuhi. Sebab indulgensi penuh yang menyebabkan jiwa-jiwa dipurgatorium dapat dibawa kesurga, mensyaratkan bahwa orang yang mendoakannya tidak mempunyai keterikatan terhadap dosa apapun. Maka kita tidak akan tau persis apakah kita dapat memperoleh indulgensi Penuh hanya Tuhanlah yang mengetahuinya. Jadi perbuatan apapun yang kita lakukan tidak dapat menggantikan peran Kristus untuk memyelamatkan seseorang.
Doktrin indulgensi berkaitan dengan samkramen pengakuan Dosa, api penyucian. Dan mendoakan jiwa-jiwa umay beriman yang sudah meninggal. Doktrin-doktrin ini kemudian ditolak oleh gereja-gereja Protestan.
Telah disebutkan, kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan ajaran indulgensi diabad 15-16 itu. Inilah yang mengundang protes Martin Luther dalam 95 thesis yang diletakkan dipintu gereja tersebut tak lama setelah Tetzel datang, di thesis no 27 Luther memprotes pantun Tetzel, dan thesis no 50 dan 86 memprotes pembangunan basilika Santo Petrus. Namun Luther sendiri sebenarnya tidak menolak prinsip pengajaran tentang indulgensi, ia hanya menentang penerapannya. Thesis no 49 membuktikan hal ini dimana Luther mengatakan bahwa indulgensi sebenarnya "berguna". Kemungkinan karena adanya risiko penyimpangan sehubungan dengan pelaksanaan ajaran tentang indulgensi yang melibatkan sumbangan dana kepada Gereja, maka dalam konsili Trente (1545-1563), Paus Pius V membatalkan segala peraturan indulgensi yang melibatkan transaksi keuangan. Maka sampai sekarang sumbangan kepada Gereja tidak termasuk dalam perbuatan yang disyaratkan untuk memperoleh indulgensi. Namun demikian hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa gereja tetap mempunyai kuasa untuk melepaskan umay dari siksa dosa temporal akibat dari dosa-dosa yang sudah diakui dalam sakramen Pengakuan Dosa.
Jadi indulgensi tidak pernah diperjual belikan/ "for sale" seperti yang dituduhkan. Meskipun indulgensi abad ke-16 itu dapat diperoleh dengan menyumbang, namun hayi yang bertobat, mengakundosa dalam sakramen Pengakuan Dosa, dan segala persyaratan religius lainnya harus ditepati agar indulgensi tersebut dapat diberikan. Jadi bukan semacam membeli surat dan setelah itu dosa diampuni. Indulgensi bukan untuk menggantikan peran Sakramen Pengakuan Dosa. Indulgensi berkaitan dengan penghapusan siksa dosa sementata untuk dosa-dosa yang sudah diampuni, yang dapat dimohonkan untuk diri kita sendiri maupun untuk jiwa-jiwa orang-orang yang sudah meninggal yang kita doakan.
(sumber :Martin Luther, Disputation of Doctor Martin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, 1517, Project Wittenberg, 2 July 2008)
Japanese singer-songwriter and actress This article is about the musician and actress. For other uses, see Chara (disambiguation). Chara綿引 美和 (Watabiki Miwa)Chara performing live, 2011BornMiwa Watabiki[1] (1968-01-13) January 13, 1968 (age 55)Kawaguchi, JapanOccupations Singer actress television presenter record producer Years active1990–presentSpouseTadanobu Asano (1995–2009)Musical careerGenres J-Pop alternative rock trip hop electronic jazz reggae fusion downt...
У Вікіпедії є статті про інші значення цього терміна: Воєнний хрест. У Вікіпедії є статті про інші значення цього терміна: Воєнний хрест (Франція). Воєнний хрестCroix de guerre 1939-1945 Країна ФранціяТип ХрестСистема Воєнний хрестВручається: Військовим та цивільним особам, війсь
Love/Hate Serie de televisiónCreado por Stuart CarolanProtagonistas Tom Vaughan-LawlorAidan GillenRobert SheehanKillian ScottPeter CoonanCharlie MurphyRuth Negga Brían F. O'ByrneAmbientación DublínProducciónProductor(es) ejecutivo(s) Simon MasseySuzanne McAuleyJames FlynnJane GoganDuración 50 minutosEmpresa(s) productora(s) Octagon FilmsDistribuidor RTÉ TelevisionITV StudiosLanzamientoMedio de difusión RTÉ OnePrimera emisión 3 de octubre de 2010Última emisión 9 de noviembre de 201...
Roll ItSingel oleh J-Status featuring Rihanna dan Shontelledari album The BeginningDirilis18 Maret 2007FormatDigital download, CD singleDirekam2006 (2 Hard Studios, Kingston, Jamaica)GenreReggae fusion, R&B, hip hopDurasi3:58LabelSRP RecordingsPenciptaSheldon Benjamin and Shontelle LayneProduserEvan Rogers, Carl Sturken Roll It(2007) Break It Off(2007) Roll It(2007) Umbrella(2007) Roll It(2007) T-Shirt(2008) Shontelle dan Sheldon Benjamin, mendaur ulang lagu Roll It Gal, menulis ulang dan...
Du khách tới Pakistan phải xin thị thực từ một trong những phái bộ ngoại giao của Pakistan.[1] Phái bộ ngoại giao của Pakistani tại nước ngoài cung cấp nhiều loại thị thực, và một số du khách có thể xin thị thực tại cửa khẩu nếu họ đi theo tour hoặc đi công tác. Pakistan không cung cấp thị thực tại cửa khẩu cho khách du lịch đi lẻ, mặc dù công dân một số quốc gia được miễn th...
129th issue of The Amazing Spider-Man The correct title of this article is The Amazing Spider-Man #129. The omission of the # is due to technical restrictions. The Amazing Spider-Man #129Cover of The Amazing Spider-Man #129 (February 1974) by Gil Kane and John Romita Sr.Publication informationPublisherMarvel ComicsFormatSingle issueGenreSuperheroPublication dateFebruary 1974Main character(s)Spider-ManJackalPunisherCreative teamCreated byGerry ConwayRoss AndruJohn Romita Sr.Written byGerry Con...
New Zealand politician New Zealand Parliament Years Term Electorate Party 1869–1870 4th City of Dunedin Independent Thomas Birch (1825 – 12 March 1880) was a 19th-century Member of Parliament in Dunedin, Otago, New Zealand. He represented the City of Dunedin electorate from 1869 to 1870, when he retired.[1] He was the third Mayor of Dunedin.[2] References ^ Wilson, James Oakley (1985) [First ed. published 1913]. New Zealand Parliamentary Record, 1840–1984 (4th e...
Fictional character in Roald Dahl novels This article is about the fictional character. For the film sometimes abbreviated as Willy Wonka, see Willy Wonka & the Chocolate Factory. For other uses, see Willy Wonka (disambiguation). Fictional character Willy WonkaCharlie and the Chocolate Factory characterGene Wilder as Willy Wonka in Willy Wonka & the Chocolate Factory (1971)First appearanceCharlie and the Chocolate Factory (1964)Created byRoald DahlPortrayed by Gene Wilder (1971) Johnn...
Artikel ini bukan mengenai [[:Kapal perusak kelas Akatsuki dari masa Perang Rusia-Jepang]]. Untuk kapal lain dengan nama serupa, lihat Kapal perusak kelas Akatsuki. Akatsuki di perairan China, tahun 1938 Tentang kelas Nama:Kelas AkatsukiPembangun:*Sasebo Naval Arsenal Maizuru Naval Arsenal Uraga Dock Company Fujinagata ShipyardsOperator: Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Angkatan Laut Uni SovietDidahului oleh:Kapal perusak kelas-FubukiDigantikan oleh:Kapal perusak kelas-HatsuharuBertu...
Norwegen KartverketStatens Kartverk Staatliche Ebene national Aufsichtsbehörde(n) Kommunal- og distriktsdepartementet(Kommunalministerium) Bestehen seit 1. Januar 1986 Hauptsitz Hønefoss im Fylke Viken Behördenleitung Johnny Welle Mitarbeiter 800 (Stand 2022)[1] Website www.kartverket.no Dienstgebäude des Kartverket Kartverket (Statens Kartverk) ist die norwegische Kartografie- und Katasterbehörde, die für Vermessung, Geodäsie, Hydrografie, Kataster und Kartografie zustä...
Wakil Bupati MesujiPetahanaTidak adasejak 22 Mei 2022Masa jabatan5 tahunDibentuk13 April 2012Pejabat pertamaH. Ismail IshakSitus webmesujikab.go.id Berikut ini adalah daftar Wakil Bupati Mesuji dari masa ke masa. No Wakil Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Bupati 1 H.Ismail Ishak 13 April 2012 15 Oktober 2016 1 [Ket. 1][1] H.KhamamikS.H. Jabatan kosong 15 Oktober 2016 28 Oktober 2016 [Ket. 2] 28 Oktober 2016 11 Februari 2017 Tyas NuziarS.H.(Pelaks...
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (ديسمبر 2018) عمر بن لجأ التيمي معلومات شخصية الحياة العملية المهنة شاعر تعديل مصدري - تعديل عمر بن لجأ (وقيل لحأ...
Island in Ihavandhippolhu Atoll, MaldivesHoarafushi ހޯރަފުށިislandAn aerial view of the islandHoarafushiLocation in MaldivesCoordinates: 6°58′50″N 72°53′45″E / 6.98056°N 72.89583°E / 6.98056; 72.89583CountryMaldivesGeographic atollIhavandhippolhu AtollAdministrative atollHaa Alif AtollDistance to Malé317.57 km (197.33 mi)Government • CouncilSecretariat of the Hoarafushi CouncilDimensions • Length1.75 km (1.09&...
Canadian soldier Coulson Norman MitchellBorn11 December 1889Winnipeg, ManitobaDied17 November 1978 (aged 88)Mount Royal, QuebecBuriedNational Field of Honour, Pointe Claire, QuebecAllegiance CanadaService/branchCanadian Expeditionary ForceRankLieutenant colonelUnitRoyal Canadian EngineersBattles/warsWorld War IWorld War IIAwardsVictoria CrossMilitary Cross Coulson Norman Mitchell VC MC (11 December 1889 – 17 November 1978) was a Canadian soldier. Mitchell was a recipient of th...
1998 single by Bang! Shooting StarSingle by Bang!Released19 January 1998 (1998-01-19)[1]GenreHappy hardcore[2]Length 6:43 (Ham's mix) 5:29 (Euro mix) LabelNext GenerationSongwriter(s)Nick ArnoldBang! singles chronology Cloudy Daze (1997) Shooting Star (1998) AudioShooting Star (Euro mix) on YouTube Shooting Star is a song by British happy hardcore band Bang!, written by Nick Arnold. It was released as a 12-inch vinyl single in the United Kingdom in January 1998....
1972 novel by David Morrell For other novels, see First Blood (disambiguation) § Books. First Blood First edition coverAuthorDavid MorrellOriginal titleFirst BloodCountryUnited StatesLanguageEnglishGenreActionThrillerPublisherRowman & LittlefieldPublication date1972Pages252ISBN0-214-66814-2 First Blood is a 1972 American action-thriller novel by David Morrell about a troubled homeless Vietnam War veteran, known only by his last name of Rambo, who wages a brutal one-man war agai...
Questa voce o sezione sull'argomento politica è priva o carente di note e riferimenti bibliografici puntuali. Commento: sezioni mancanti o carenti di note Sebbene vi siano una bibliografia e/o dei collegamenti esterni, manca la contestualizzazione delle fonti con note a piè di pagina o altri riferimenti precisi che indichino puntualmente la provenienza delle informazioni. Puoi migliorare questa voce citando le fonti più precisamente. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Q...