Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ikan pelangi sulawesi

Ikan pelangi Sulawesi
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Marosatherina

Spesies:
Marosatherina ladigesi

(C. G. E. Ahl, 1936)
Sinonim[2]
  • Telmatherina ladigesi C. G. E. Ahl, 1936

Ikan pelangi sulawesi (Marosatherina ladigesi) adalah spesies ikan pelangi dengan habitat hanya di sungai-sungai yang terletak di Sulawesi. Ciri khas ikan pelangi sulawesi ialah warna zaitun pada tubuhnya. Ikan pelangi sulawesi hanya dapat tumbuh sepanjang 8 cm.

Ikan pelangi sulawesi hidup dalam kawanan pada perairan sungai yang tenang. Kebiasaan reproduksi ikan pelangi sulawesi adalah poligami dengan subtrat berupa akar tumbuhan. Ikan pelangi sulawesi dimanfaatkan sebagai ikan hias.

Taksonomi

Nama taksa untuk ikan pelangi sulawesi ialah Marosatherina ladigesi. Ikan pelangi sulawesi merupakan ikan endemik di Sulawesi. Masyarakat lokal di Kabupaten Maros menyebutnya sebagai beseng-beseng. Pada awalnya, nama takson untuk ikan pelangi sulawesi adalah Telmatherina ladigesi. Namun kemudian diubah menjadi Marosatherina yang menandakan lokasi penemuannya yaitu di Kabupaten Maros.[3]

Ciri fisik

Tubuh ikan pelangi sulawesi berwarna zaitun agak transparan. Pada tiap bagian cuping sirip ekornya terdapat garis hitam memanjang. Ikan pelangi sulawesi jantan ditandai dengan warna hitam memanjang pada jari-jari bagian depan sirip dubur dan sirip punggung yang kedua berwarna. Warna hitam ini menjadi pemisah bagian sirip dari pejantan ikan pelangi sulawesi. Sementara sirip bagian dalam pada ikan pelangi sulawesi berwarna kuning. Sirip dada pada sebagian populasi ikan pelangi sulawesi berwarna hitam pada bagian tepinya. Ikan pelangi sulawesi  betina, warna zaitun pada tubuhnya tampak pudar. Ikan pelangi sulawesi dapat tumbuh maksimal sepanjang 8 cm.[4]

Habitat

Dalam famili Telmatherinidae, ikan pelangi sulawesi menjadi satu-satunya spesies yang habitat alaminya berada di sungai. Ikan pelangi sulawesi menyukai aliran sungai yang lambat sehingga lebih banyak ditemukan di bagian pinggir dan lubuk sungai.[5] Penyebatan ikan pelangi sulawesi para air yang jernih dengan suhu 20–25ºC.

Ikan pelangi sulawesi hanya dapat ditemukan pada sungai-sungai tertentu di beberapa perairan kabupaten dalam wilayah Sulawesi Selatan. Perairan kabupaten ini meliputi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Maros, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Gowa.[5] Sungai Pangkajene dan Sungai Bantimurung merupakan dua habitat utama dari ikan pelangi sulawesi.[6] Sungai-sungai yang menjadi habitat ikan pelangi sulawesi masuk dalam wilayah Daerah Aliran Sungai Maros dan Daerah Aliran Sungai Walanae-Cenrana.[5]

Kawanan

Ikan pelangi sulawesi hidup secara berkelompok. Dalam kawanan ikan pelangi sulawesi, jumlah betina lebih banyak dibandingkan yang jantan. Ikan pelangi dikenal sebagai jenis ikan yang mampu hidup bersama dengan jenis ikan lain yang seukuran dengan tubuhnya.[7]

Reproduksi

Ikan pelangi sulawesi memiliki kebiasaan poligami. Satu pejantan ikan pelangi sulawesi umumnya memiliki dua betina sekaligus sebagai pasangannya untuk mengadakan reproduksi.[7]

Setelah melalui pemijahan, telur-telur ikan pelangi sulawesi akan ditempelkan pada akar tanaman yang menjadi substrat. Penetasan telur akan mulai terjadi 9 hari sejak pemijahan diadakan.[7]

Pemanfaatan

Ikan pelangi sulawesi dimanfaatkan sebagai ikan hias. Penyediaan pasokannya hampir seluruhnya diperoleh dari alam. Pada tahun 2006, Pusat Penelitian Limonologi LIPI telah berhasil melakukan domestikasi ikan pelangi sulawesi.[8]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Kottelat, M. (2018). "Marosatherina ladigesi". 2018: e.T21574A126023332. doi:10.2305/IUCN.UK.2018.RLTS.T21574A126023332.en. 
  2. ^ Froese, Rainer and Pauly, Daniel, eds. (2006). "Marosatherina ladigesi" di situs FishBase. Versi February 2006.
  3. ^ Nasyrah, Rahardjo, dan Simanjuntak 2020, hlm. 21.
  4. ^ Said dan Hidayat 2015, hlm. 128.
  5. ^ a b c Nasyrah, Rahardjo, dan Simanjuntak 2020, hlm. 22.
  6. ^ Said dan Hidayat 2015, hlm. 7.
  7. ^ a b c Said dan Hidayat 2015, hlm. 129.
  8. ^ Said dan Hidayat 2015, hlm. 128-129.

Daftar pustaka

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Ikan pelangi sulawesi

Ikan Ikan mas Ikan putih Ikan demersal Ikan keling Ikan (makanan) Ikan tambakan Budi daya ikan Reproduksi ikan Ikan halibut Ikan layaran Cupang (ikan) Penangkapan ikan Ikan dayung tiongkok Kecap ikan Pemrosesan ikan Ikan teleskop Ikan larangan Ikan nila Ikan gemi Ikan gabus Benih ikan Ikan rapfen Ikan giru gelang putih Ikan zebra Ikan jellynose Jebakan ikan Ikan sabuk Ikan sumpit Penangkapan ikan berlebih Ikan giru Gulai masin ikan Roti lapis ikan iris Ikan labirin Ikan sumatra Industri perikanan Ikan genghis khan Layang (ikan) Ikan salai Ikan pemanah bergaris Ikan sabuk raksasa Ikan giru Ocel…

laris Ikan houting Ikan Napoleon Bagai Ikan dalam Kaca Kroto ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Ikan Lemadang Ikan kaleng Ikan belalai-gajah Alat menangkap ikan Ikan nike Ikan sargassum Ikan turbot Ikan terumbu karang Nyeri pada ikan Gulai ikan semah Mata Ikan Ikan bulalao Tempat pelelangan ikan Ikan mas hias Budi daya ikan lele Kapal pemrosesan ikan Kapal penangkap ikan Perikanan laut Ikan Lou han Bakso ikan ekor kuning Ikan buntal anjing Woku ikan manado Ikan Doejoeng Pasar Ikan Koperasi Busan Perikanan darat Ikan air tawar Telur ikan batubara Pasar Ikan Noryangjin Hari Ikan Nasional Perikanan laut dalam Perikanan Indonesia Gulai tepek ikan Ikan depik Ikan hias Pasar ikan Penangkapan ikan komersial Minyak ikan Tambak ikan Ikan asin Ikan asap Ikan rucah Kuota penangkapan ikan individu Ikan parang Pecel ikan laut panggang Melati (ikan) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ikan kodok Ikan dory Ikan mandarin Anatomi ikan Ikan laut dalam Perikanan pesisir Memancing Telur ikan Ikan kotak Ikan dace Ikan kering Ikan bakar Produk ikan Pengawetan ikan Sisik ikan Ikan kadal Ikan bendera Ikan butini Ikan jarum Bistik ikan Koi Basa (ika

Kembali kehalaman sebelumnya