Ia dikenal sebagai anggota DPR RI di Komisi IX. Salah satu kinerjanya yang cukup dikenal adalah menjadi Ketua Panja RUU Kesehatan, yang akhirnya disahkan menjadi UU Kesehatan. Ia juga memperjuangkan pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi di Kota Kupang, perjuangkan pembangunan 6 RS Pratama di NTT, Pembangunan/renovasi lebih 50 puskesmas prototipe dan ratusan Pustu. Juga vaksinasi gratis Covid-19 untuk 200.000 masyarakat NTT. Ia juga turut memperjuangkan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) skala Nasional di Kota Kupang. Ia mengupayakan bantuan untuk 261 kelompok usaha (TKM), bantuan padat karya untuk 37 kelompok masyarakat dan bantuan rumah untuk 168 rumah tidak layak huni, serta memfasilitasi kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk puluhan ribu masyarakat NTT.[4]
Melki juga memfasilitasi 819 orang untuk mengikuti Program Kartu Prakerja, kegiatan kemitraan di 321 lokasi se NTT bersama mitra BKKBN, BPOM, Kemenkes RI, Kemnaker RI, BP3MI, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Ia juga memperjuangkan beasiswa PIP untuk ribuan siswa SD – SMA, bantuan puluhan ribu paket PMT untuk ibu hamil dan balita, bantuan alkes, obat – obatan, APD, rapid antigen untuk RS, Puskesmas, Klinik, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan dan TNI-Polri. [4]
Saat bencana COIVD 19 terjadi, ia memperjuangkan bantuan puluhan ribu paket sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19, fasilitasi pembangunan puluhan MCK di NTT serta berbagai bantuan dan aneka kegiatan bersama berbagai mitra, dari pusat dan NTT selama Covid-19 dan penanganan saat bencana alam Seroja.[4]
Jejak karir
Konsultan Puri Consulting Energy, Jakarta (2005–2010)