Daud Beureu'eh

Muhammad Daud Beureu'eh
Gubernur Aceh ke-4
Masa jabatan
1950–1951
Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo ke-3
Masa jabatan
1947–1949
Sebelum
Pendahulu
Teuku Daud Syah
Pengganti
B. M. Danubroto
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1896-09-23)23 September 1896
Beureu'eh, Lueng Sagoe, Mutiara, Pidie, Aceh
Meninggal10 Juni 1987(1987-06-10) (umur 90)
Banda Aceh, Aceh
Suami/istri1. Cut Halimah
2. Teungku Asma
3. Hj. Asiah
HubunganM Nur El Ibrahimy (Menantu)
Anakdari Cut Halimah
1. Hj. Siti Maryam
2.Tgk H M. Hasballah
3. Hj Saidah
4. Hj Raihana
5. Tgk H Musthafa
6. Tgk Saifullah, dan
7. Tgk H Ma’mun.
[1]
KerabatTan Sri Dato' Seri Haji Sanusi Junid (Cucu)
Karier militer
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Teungku Muhammad Daud Beureueh (23 September 1896 – 10 Juni 1987) [2] atau bertepatan dengan 10 Zulhijjah 1316 Hijriah, akrab disapa Ayah Daud adalah mantan Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo[3] dan pejuang kemerdekaan Indonesia.[4] Ia merupakan tokoh kontroversial yang populer di kalangan masyarakat Aceh.[4] Ia melakukan pemberontakan kepada pemerintah dengan mendirikan NII akibat Soekarno yang melanggar perjanjian dengan rakyat Aceh dan ketidakpuasannya atas pemerintahan Soekarno.[5] Namanya kini diabadikan untuk sebuah jalan di Banda Aceh.[6][7]

Biografi

Muhammad Daud lahir di Desa Beureueh, bagian dari uleebalangschap Keumangan, sehingga ia bergelar Teungku Muhammad Daud Beureueh yang maksudnya adalah Kiai Muhammad Daud dari Beureueh.[4] Ayahnya bernama Tjoet Ahmad atau dikenal juga dengan Keuchik Ahmad yang merupakan keturunan Pattani dan ibunya bernama Tjut Manyak. Dia tak pernah mengecap sekolah formal, hanya belajar di beberapa dayah Sigli. Pada tahun 1914 menikah dengan seorang perempuan janda anak saudara kandung ayahnya sendiri bernama Halimah di Usi Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.[8]

Hasil pernikahan tersebut dia memperoleh tujuah orang anak:

  1. Tgk. Hajjah Siti Maryam,
  2. Tgk. Haji M. Hasballah,
  3. Tgk. Hajjah Sa’idah,
  4. Tgk. Hajjah Raihanah,
  5. Tgk. Haji Musthafa,
  6. Tgk. Saifullah,
  7. Tgk. Haji Ma’mun.

Sebagai istri keduanya, Abu Beureueh menikahi Hajjah Asma, seorang janda dari kampung Paleue Kabupaten Pidie pada tahun 1928. Dari sini dia dianugerahkan lima orang anak:

  1. Tgk. M. Jamil,
  2. Tgk. S. Sakinah,
  3. Tgk. Ahmad Muzakkir,
  4. Tgk. Hajjah Ruhana,
  5. Tgk Haji Ashim (Asim).

Sebagaimana disebutkan di atas, Tgk. Muhammad Daud Beureueh tidak pernah masuk sekolah umum. Tapi kendatipun begitu, ia tidak buta huruf latin. Dia bukan pula keluaran dayah/pesantren. Tetapi Tgk. Muhammad Daud Beureueh justru mendirikan dayah di tahun 1931. Ia mendirikan Madrasah Sa’adah Abadayah di Sigli, dan terkenal sampai seluruh Aceh. Disamping itu Tgk. Muhammad Daud Beureueh dikenal sebagai ulama yang tahan uji[9][10]

Dalam bidang pendidikan, pemikiran Tgk. Muhammad Daud Beureueh dimulai dengan pendirian sebuah wadah Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA). Pendirian PUSA pada 5 Mei 1939 yang diprakarsai oleh Teungku Abdurrahman Meunasah Meuncap atas saran Tgk. Muhammad Daud Beureueh dengan tujuan utamanya untuk meningkatkan syari’at islam, memajukan pendidikan di Aceh, dan mempersatukan pemahaman ulama Aceh agar tidak terjadi perselisihan antar sesama.[11]

Dakwah dan perjuangan

Setelah menyelesaikan pendidikan, beliau di beberapa madrasah di Pidie, Aceh Utara dan Aceh Selatan pada akhir 1920-an. Dengan tubuh kekar, dengan berkepribadian keras dan terus terang, beliau merupaka seorang orator yang hebat. Beliau tak sungkan-sungkan menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Contohnya, beliau pernah menasehati Teuku Muhammad Hasan, anak Uleebalang Bentara Pineung untuk melarang permainan geudeu-geudeu (gulat) dan adu kerbau serta sapi untuk meramaikan pasar Lampoh Saka.[12] Pada tanggal 5 Mei 1939, Daud Beureu'eh bersama Abdullah Ujong Rimba dan Hasballah Indrapuri mendirikan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).[13]

Organisasi masa ini awalnya bergerak di bidang pendidikan agama yang dipengaruhi oleh paham islam reformis sebagai jawaban dari penyebaran organisasi Muhammadiyah yang disokong oleh para Uleebalang. Saat pendudukan Jepang, beliau bekerjasama dengan Jepang melalui partisipasinya dalam Maibkatra. Beliau adalah seorang republiken sejati, menolak kemerdekaan yang ditawarkan Van Mook saat berkunjung ke Aceh dengan tetap memilih berada di pangkuan Indonesia.

Konsistensinya terhadap penegakan syariat islam dimulai dari sejak dakwah pada masa muda, sampai di awal masa revolusi. Dalam suatu kesempatan bersama Teuku Nyak Arief, beliau memberi pandangan bahwa Indonesia sepatutnya berasaskan Islam. Namun Teuku Nyak Arief menolak seraya menjelaskan keragaman yang ada di wilayah cikal bakal Indonesia nantinya. Keteguhan itu tidak surut sampai ketika Presiden Soekarno bertemu dengan Teungku Daud Beureueh dalam muhibahnya Juni 1948. Beliau berpesan agar selepas perang kemerdekaan Aceh diberi kebebasan menjalankan syariat Islam, dan Soekarno mengiyakannya. Namun pada tahun 1953 Soekarno melanggar perjanjian itu dan mengatakan "Indonesia adalah negara nasional yang berideologi Pancasila, dan bukan sebuah negara teokrasi dengan haluan agama tertentu."[14][15]

Setelah kemerdekaan

Makam Daud Beureueh di Masjid Raya Beureunuen

Di Masa revolusi Teungku Muhammad Daud Beureueh muncul sebagai tokoh utama yang mendirikan Masyumi di Aceh pada tahun 1946. Memulai kariernya sebagai Kepala Kantor Urusan Agama pada akhir 1945, dia diangkat oleh Pemerintah Pusat menjadi Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo pada tahun 1947 dengan pangkat Jenderal Mayor. Dengan pangkatnya tersebut, dari tanggal 1 Juni 1948 hingga Oktober 1948 ia juga menjadi Komandan Divisi X di Komandemen Sumatera. Jabatan Gubernur Militer ini dipegangnya sampai bulan Mei 1949; ketika jabatan ini dihapus kemudian dia menjadi Gubenur Aceh. Selain itu, ia juga diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia daerah Aceh.[16] Beliau dimutasikan ke Kementerian Dalam Negeri di Jakarta dan diangkat menjadi anggota DPR pada awal 1950 seiring dengan penciutan status Aceh dari provinsi menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Utara.[17]

Pada 8 Oktober 1951, Tgk Muhammad Daod Beureueh, mengirim sepucuk surat kecaman kepada Presiden Sukarno, karena beredar kabar bahwa dia bersama orang-orang dari Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) akan ditangkap dengan tuduhan menyimpan senjata gelap.

Dalam suratnya kepada Presiden Sukarno, Abu Beureueh dengan tegas menyatakan, tidak keberatan ditangkap, akan tetapi jangan dengan alasan yang dibuat-buat. Karena itu pula, Abu Daod Beureueh menyatakan, dalam menghadapi kesewenang-wenangan pihak tentara dalam melakukan razia senjata, rakyat Aceh akan melalui tiga tahap.

Pertama, tahap sabar, kedua tahap benci, dan ketiga tahap melawan. “Sekarang rakyat sudah pada tahap kedua, maka perlu kebijaksanaan saudara Presiden untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Abu Daod Beureueh dalam suratnya itu.

Kecaman Abu Daod Beureueh terhadap Presiden Soekarno itu juga dilandasi oleh peristiwa pada Agustus 1951, razia senjata secara besar-besaran dilakukan di Aceh, tapi konflik malah semakin melebar. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 21 September 1953, pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pun meletus. Razia senjata tersebut dinilai sebagai politik kaum feodal yang ingin menjatuhkan kelompok Tgk Muhammad Daod Beureueh. Pada 29 Agustus 1951 rakyat Aceh dikejutkan dengan razia senjata yang dilakukan oleh Brigade AA.

Alasannya, diduga sebagian rakyat Aceh masih menyimpan senjata. Padahal beberapa bulan sebelumnya, hal yang sama telah dilakukan. Pemerintah Republik Indonesia, telah memerintahkan kepada Koordinator Kepolisian di Aceh, untuk menarik seluruh senjata api, baik yang memiliki surat izin maupun tidak.

Razia tersebut dilakukan dengan dalih ada orang-orang atau organisasi yang mencoba menimbulkan kerusuhan bersenjata. “Mereka yang mengetahui keadaan yang sesungguhnya di Aceh pada waktu itu, tidak percaya apabila ada orang apalagi organisasi yang akan mengadakan kerusuhan. Sama sekali tidak terlihat gejala ke arah itu. Jadi alasan Brigade AA adalah alasan yang dibuat-buat,” tulis M Nur El Ibrahimy dalam buku Tgk Daud Beureueh, Peranannya Dalam Pergolakan di Aceh.

Lebih lanjut, dalam buku tersebut M Nur El Ibrahimy menggambarkan ketegangan saat razia itu dilakukan. Bahkan menurutnya, Brigade AA dalam melakukan razia kerap diikuti dengan tindakan-tindakan kekerasan.

“Kalau di daerah lain razia dilakukan terhadap kaum komunis, maka di Aceh ditujukan terhadap pejuang-pejuang Islam. Sangatlah menyolok sekali bahwa semua rumah yang digeledah adalah rumah para pejuang yang mati-matian membela proklamasi dan mempertahankan kemerdekaan. Tidak ada satu pun rumah pemimpin Islam yang luput dari penggeledahan. Banyak pemimpin Islam dan pamong praja yang dijebloskan ke dalam penjara tanpa diketahui alasannya,” lanjut M Nur El Ibrahimy.[18]

Frustasi akan perkembangan politik setelah kemerdekaan, dia memimpin pemberontakan Darul Islam di Aceh pada 1953-1962. Atas usaha mediasi dan persuasi dari Gubernur Ali Hasjimi (yang merupakan anak didik beliau pada masa revolusi), Pangdam Iskandar Muda Kol. Muhammad Jasin serta tokoh lainnya, beliau turun gunung mengakhiri pemberontakan selama 9 tahun dengan peristiwa yang dikenal dengan Ikrar Lamteh. Beliau selanjutnya menyatakan memundurkan diri dari panggung politik, untuk terjun dalam masyarakat sahaja.[19] Pada masa Orde Baru dia dilumpuhkan oleh pemerintah, dipenjara, dan akhirnya meninggal dalam keadaan buta.[20] Namun pengaruh politik beliau kekal hingga setelah wafatnya tahun 1987, sampai-sampai rezim orde baru pernah mengungsikan beliau ke Jakarta karena takut beliau dipengaruhi oleh pemberontakan yang kelak bertransformasi menjadi Gerakan Aceh Merdeka.

Referensi

  1. ^ https://beulangeungtanoh.blogspot.com/2019/08/menilik-biografi-singkat-tgk-muhammad.html?m=0
  2. ^ Pesan-Pesan Edukatif Tgk. Muhammad Daud Beureueh, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2016 VOL. 16, NO. 2, 242-254, Mahmud Saleh,Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  3. ^ "berkas AC05-1- 1.18 - Gubernur Militer Atjeh, Langkat Dan Tanah Karo 1947-1950, Gubernur Aceh 1950-1951". Diakses tanggal 24 Desember 2019. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b c H.M. Bibit Suprapto (2009). Ensiklopedi Ulama Nusantara. Gelegar Media Indonesia. ISBN 979-980661114-5.  Halaman 231-323.
  5. ^ Kepustakaan Populer Gramedia (2011). Daud Beureueh: Pejuang Kemerdekaan yang Berontak. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-9103-09-3.  Halaman 13-20.
  6. ^ Peranan Tgk. Muhammad Daud Beureu-eh dalam pergolakan Aceh
  7. ^ Nab Bahani dkk., Ensiklopedia Ulama Besar Aceh, volume 2, Banda Aceh: LKAS, hal. 463.
  8. ^ Hasanuddin Yusuf Adan, Teungku Muhammad Daud Beureueh dan Perjuangan Pemberontakan di Aceh, Banda Aceh: Adnan Foundation bekerja sama dengan Ar-Raniry Press, 2007, hal. 2.
  9. ^ Mahmud Saleh Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 2, Februari 2016 | 243
  10. ^ M. Nur El Ibrahimy, Kisah Kembalinya Tgk. Muhammad Daud Beureueh ke Pangkuan Republik Indonesia, Jakarta: t.p, t.t. , hal. 164
  11. ^ Nab Bahani dkk., Ensiklopedia Ulama..., hal. 469.
  12. ^ Muhammad Hasan, Teuku (1999). Gubernur Sumatera, dari Aceh ke Pemersatu Bangsa. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. hlm. 123. ISBN 9799314003. 
  13. ^ Thalal, M., dkk. (2010). Kurdi, Muliadi, ed. Ulama Aceh dalam Melahirkan Human Resource di Aceh (PDF). Banda Aceh: Yayasan Aceh Mandiri. hlm. 122. ISBN 978-602-95838-8-5. 
  14. ^ Jo, Hendi. "Air Mata Bung Karno Meleleh di Aceh". Historia.id. 
  15. ^ "Airmata Penunduk Abu Daud". Dayah Al Athiyah Tahfizh Al Quran. 2019-08-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-20. Diakses tanggal 2022-06-18. 
  16. ^ Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 83. ISBN 9789794281000. 
  17. ^ Apipudin, Apipudin (2016-01-31). "Daud Beureu'eh and The Darul Islam Rebellion in Aceh". Buletin Al-Turas (dalam bahasa Inggris). 22 (1): 145–167. ISSN 2579-5848. 
  18. ^ "Aceh Hari Ini: Abu Daod Beureueh Mengecam Soekarno". PORTALSATU.com. 2021-10-07. Diakses tanggal 2022-06-18. 
  19. ^ Matanasi, Petrik (2009-09-30). Pemberontak Tak (Selalu) Salah: Seratus Pembangkangan di Nusantara. I:BOEKOE. 
  20. ^ "123 Tahun Daud Beureueh: Pejuang Kemerdekaan yang Memberontak". Tempo.co. Diakses tanggal 2022-11-28. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Teungku Daud Syah
Gubernur Aceh Darussalam
1948–1952
Diteruskan oleh:
Teungku Sulaiman Daud

Pranala luar

Read other articles:

Yiftah الإحداثيات 33°07′40″N 35°33′06″E / 33.127697222222°N 35.551697222222°E / 33.127697222222; 35.551697222222  تأسس 18 August 1948 أسسها Demobbed بلماح soldiers تقسيم إداري  البلد إسرائيل[1]   المنطقة الشمالية  المجلس مجلس الجليل الإقليمي  الانتماء حركة الكيبوتسات خصائص جغرافية ارتفاع 430 مت...

 

عدرج - جماعة قروية - موقع عدرج (صفرو) في إقليم صفرو تقسيم إداري البلد  المغرب[1] الجهة الإدارية جهة فاس مكناس المسؤولون الإقليم إقليم صفرو الجماعة القروية عدرج خصائص جغرافية إحداثيات 33°37′23″N 4°26′30″W / 33.623055555556°N 4.4416666666667°W / 33.623055555556; -4.4416666666667  [2] الم...

 

Straßenbahnbetriebe weltweit Diese globale Liste von Städten mit Straßenbahnen führt alle Städte mit bestehenden Straßenbahnsystemen auf. Solche gibt es in 56 Staaten. Aufgeführt werden die aktuelle Spurweite und das ursprüngliche Eröffnungsdatum (gegebenenfalls als Pferde-, Benzol-, Gas-, Kabel-, Dampfstraßenbahn) - also nicht unbedingt das Eröffnungsdatum des elektrischen Betriebes. Bei zwischenzeitlichen Stilllegungen über mehrere Jahrzehnte ist das Eröffnungsdatum des heute b...

دوري جزر المالديف لكرة القدم 2017 تفاصيل الموسم دوري جزر المالديف لكرة القدم  البلد المالديف  البطل نادي نيو راديانت  مباريات ملعوبة 56   دوري جزر المالديف لكرة القدم 2016  دوري جزر المالديف لكرة القدم 2018  تعديل مصدري - تعديل   دوري جزر المالديف لكرة القدم 2017 هو ...

 

برة سهر  - city -  تقسيم إداري البلد  إيران المحافظة غيلان المقاطعة مقاطعة رودبار الناحية Khorgam إحداثيات 36°47′12″N 49°48′02″E / 36.78667°N 49.80056°E / 36.78667; 49.80056 السكان التعداد السكاني 1508 نسمة (إحصاء 2006)   • الذكور 795 (2016)[1]    • الإناث 817 (2016)[1]  معلو...

 

Renny AstutiS.H., SpN.Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaPengganti Antar WaktuMasa jabatan22 Januari 2020 – 12 April 2022Ketua DPRPuan MaharaniPendahuluEdhy PrabowoPenggantiSiti Nurizka Puteri JayaDaerah pemilihanSumatera Selatan IMayoritas13.747 (2019) Informasi pribadiLahir21 Maret 1971 (umur 52)Pagar Alam, Sumatera SelatanPartai politik  NasDemSuami/istriJadi PurwokoAnak5Alma materUniversitas JanabadraUniversitas Gadjah MadaSunting kotak info ...

Differing perceptions or areas of differing perceptions was a theory to explain why border conflicts have arisen between China and India, since the Border Peace and Tranquility Agreement, 1993 has been signed. It maintains that the two sides have different perception of where the Line of Actual Control (LAC) between the territories of the two countries lies. Further, the Chinese have their own understanding of where the Indians perceive their LAC to be, and vice versa.[1] For many dec...

 

Railway Station in Maharashtra, India This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Baramati railway station – news · newspapers · books · scholar...

 

Skyscraper in Cleveland, Ohio, US For other uses, see Terminal Tower (disambiguation). Terminal TowerView of Terminal Tower from the Cuyahoga RiverGeneral informationStatusCompletedTypeCommercial officesLocation50 Public SquareCleveland, OhioCountryUnited StatesCoordinates41°29′54″N 81°41′38″W / 41.49833°N 81.69389°W / 41.49833; -81.69389Construction started1926Completed1927OpeningJune 28, 1930Cost$179 millionOwnerK&D Management, LLCHeightAntenna spire2...

1989 studio album by VärttinäMusta LinduStudio album by VärttinäReleased1989GenreFinnish folk musicLength40:17LabelOlarin MusiikkiVärttinä chronology Värttinä(1987) Musta Lindu(1989) Oi Dai(1991) Musta Lindu (re-released as Black Bird), is Värttinä's 2nd album, released in 1989 by Olarin Musiikki. Like their first album, it is mostly traditional Karelian and Finnish folk songs, with 15 girls singing and playing kantele and 6 young men on acoustic instruments. In 1998, the al...

 

سيرغناغو     الإحداثيات 45°12′00″N 8°46′00″E / 45.2°N 8.7666666666667°E / 45.2; 8.7666666666667  [1] تقسيم إداري  البلد إيطاليا[2]  التقسيم الأعلى مقاطعة بابية  خصائص جغرافية  المساحة 13.56 كيلومتر مربع (9 أكتوبر 2011)[3]  ارتفاع 100 متر  عدد السكان  عدد السكا...

 

Scottish physician, photographer, physicist, lecturer and museum curator For other people named John Adamson, see John Adamson (disambiguation). John AdamsonAdamson circa 1865Born12 December 1809[1]St Andrews, Fife, ScotlandDied11 August 1870(1870-08-11) (aged 60)Dulnain Bridge, Moray, ScotlandOccupations Physician Photographer Physicist Lecturer Museum curator Known forFirst calotype portrait in ScotlandSpouse Esther Christina Alexander ​ ​(m. 1850&...

This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Economic history of the Russian Federation – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2021) (...

 

Former U.S. House district from 1883 to 1963 Kansas's 6th congressional districtObsolete districtCreated1885Eliminated1960Years active1885-1963 Kansas's 6th congressional district is an obsolete district for representation in the United States House of Representatives. It existed from 1885 to 1963. Before it was eliminated Bob Dole was the final person to represent the district. In its final configuration, it was located in north central and northwest Kansas, anchored by Hays, with Goodland a...

 

Japanese manga magazine Manga LifeManga Life, August 2007 coverCategoriesMangaFrequencyMonthlyPublisherTakeshoboFirst issueOctober 1984Final issueJuly 2022CountryJapanBased inTokyoLanguageJapaneseWebsiteOfficial website Manga Life (まんがライフ, Manga Raifu) is a manga magazine published monthly by Takeshobo in Japan since the November 1984 issue (published in October 1984). Its original title was Gag da (ギャグダ, Gyagu da), and the change to Manga Life was made to better compete w...

Ekspedisi SikkimMedan perang selama Ekspedisi SikkimTanggal15 Maret – 27 September 1888LokasiSikkim, Lembah ChumbiHasil Kemenangan India BritaniaPihak terlibat  Dinasti Qing Tibet Britania Raya  IndiaTokoh dan pemimpin Wen Shuo Lhalu Yeshe Norbu Wangchug Thomas Graham Ekspedisi Sikkim (Hanzi: 隆吐山戰役) tahun 1888 ialah ekspedisi militer Kemaharajaan Britania untuk mengusir pasukan Tibet dari Sikkim ke timur laut India. Akar konflik terletak pada persaingan ...

 

Thailand dibagi menjadi 77 provinsi (bahasa Thailand: จังหวัด, changwat), yang kemudian dibagi kepada 5 kelompok provinsi - kadang Timur dan Tengah digabung menjadi satu. Nama setiap provinsi sama dengan ibu kotanya, yang kadang diawali dengan kata Mueang (atau Muang) untuk mencegah kebingungan dengan provinsinya. Kecuali Songkhla, ibu kotanya bukan merupakan kota terbesar di provinsinya. Bangkok adalah provinsi dengan populasi terbesar dan kepadatan penduduk terbesar. Provinsi ...

 

Comics character Night-SlayerNight-Slayer from Detective Comics #544, artist Gene Colan.Publication informationPublisherDC ComicsFirst appearanceDetective Comics #529 (August 1983)Created byDoug Moench (writer)Gene Colan (artist)In-story informationFull nameAnton KnightSpeciesHumanPartnershipsNocturnaNotable aliasesThief of Night, Night-ThiefAbilitiesExpert martial artist and burglar Night-Slayer is a fictional character in the DC Comics universe. He first appeared in Detective Comics #529 (A...

ÖBB-Nahverkehrszug in Valousek-Lackierung Als Valousek-Design wird im allgemeinen Sprachgebrauch die in den 1980er Jahren eingeführte Lackierung und die Form von Fahrzeugen der Österreichischen Bundesbahnen (ÖBB) nach den Entwürfen des Architekten Wolfgang Valousek bezeichnet. Das Valousek-Design löste die in den 1970er Jahren von Paul Hoffmann eingeführte Jaffa-Lackierung für Triebfahrzeuge und Wagen ab und wurde bei Wagen bereits ab 1996 (Nahverkehr) und 2002 (Fernverkehr) wieder sc...

 

Yuri Gastev Yuri Gastev (22 March 1928, in Moscow – 12 October 1993, in Boston) was a Soviet mathematician and cybernetician who became an active dissident, finally emigrating to the USA. Yuri was the son of Aleksei Gastev, the revolutionary poet who later became an advocate of scientific management. Aleksei was arrested in 1938 as part of the Great Purge and murdered the following year. Yuri left school at 15 and started attending Moscow University. However two years later in 1945 he was a...

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!