Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Datuk Patimang

Datuk Sulaiman

Datuk Pattimang atau Datuk Sulaiman dan bergelar Khatib Sulung adalah seorang ulama dari Koto Tangah, Minangkabau yang menyebarkan agama Islam ke Kerajaan Luwu, Sulawesi sejak kedatangannya pada tahun 1593 atau penghujung abad ke-16 hingga akhir hayatnya. Dia bersama dua orang saudaranya yang juga ulama, yaitu Datuk ri Bandang yang bernama asli Abdul Makmur dengan gelar Khatib Tunggal dan Datuk ri Tiro yang bernama asli Nurdin Ariyani dengan gelar Khatib Bungsu menyebarkan agama Islam ke kerajaan-kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan pada masa itu.[1]

Syiar Islam

Mereka menyebarkan agama Islam dengan cara membagi wilayah syiar mereka berdasarkan keahlian yang mereka miliki dan kondisi serta budaya masyarakat Sulawesi Selatan atau Bugis/Makassar ketika itu. Datuk Patimang yang ahli tentang tauhid melakukan syiar Islam di Kerajaan Luwu, sedangkan Datuk ri Bandang yang ahli fikih di Kerajaan Gowa dan Tallo sementara Datuk ri Tiro yang ahli tasawuf di daerah Tiro dan Bulukumba[2]

Pada awalnya Datuk Patimang dan Datuk ri Bandang melaksanakan syiar Islam di wilayah Kerajaan Luwu, sehingga menjadikan kerajaan itu sebagai kerajaan pertama di Sulawesi Selatan, Tengah dan Tenggara yang menganut agama Islam. Kerajaan Luwu merupakan kerajaan tertua di Sulawesi Selatan dengan wilayah yang meliputi Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur serta Kota Palopo, Tana Toraja, Kolaka (Sulawesi Tenggara) hingga Poso (Sulawesi Tengah).[butuh rujukan]

Seperti umumnya budaya dan tradisi masyarakat nusantara pada masa itu, masyarakat Luwu juga masih menganut kepercayaan animisme/dinamisme yang banyak diwarnai hal-hal mistik dan menyembah dewa-dewa.[butuh rujukan] Namun dengan pendekatan dan metode yang sesuai, syiar Islam yang dilakukan Datuk Patimang dan Datuk ri Bandang dapat diterima Raja Luwu dan masyarakatnya.[butuh rujukan] Bermula dari masuk Islam-nya seorang petinggi kerajaan yang bernama Tandi Pau, lalu berlanjut dengan masuk Islam-nya raja Luwu yang bernama Datu' La Pattiware Daeng Parabung pada 4-5 Februari 1605, beserta seluruh pejabat istananya setelah melalui dialog yang panjang antara sang ulama dan raja tentang segala aspek agama baru yang dibawa itu. Setelah itu agama Islam-pun dijadikan agama kerajaan dan hukum-hukum yang ada dalam Islam-pun dijadikan sumber hukum bagi kerajaan.[3]

Wafat

Setelah Raja Luwu dan keluarganya beserta seluruh pejabat istana masuk Islam, Datuk Patimang tetap tinggal di Kerajaan Luwu dan meneruskan syiar Islamnya ke rakyat Luwu, Suppa, Soppeng, Wajo dan lain-lain yang masih banyak belum masuk Islam. Dikemudian hari sang penyebar Islam itu-pun akhirnya wafat dan dimakamkan di Desa Patimang, Luwu.[butuh rujukan]

Sementara itu Datuk ri Bandang pergi dari kerajaan Luwu menuju wilayah lain di Sulawesi Selatan dan kemudian menetap di Makassar sambil melakukan syiar Islam di Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, lalu dikemudian hari sang ulama itu-pun akhirnya wafat di wilayah Tallo. Sedangkan Datuk ri Tiro yang ahli tasawuf melakukan syiar Islam di wilayah selatan, yaitu Tiro, Bulukumba, Bantaeng dan Tanete, yang masyarakatnya masih kuat memegang budaya sihir dan mantra-mantra.[butuh rujukan] Khatib Bungsu atau Datuk ri Tiro yang kemudian berhasil mengajak raja Karaeng Tiro masuk Islam dikemudian hari juga wafat dan dimakamkan di Tiro atau sekarang Bontotiro.[butuh rujukan]

Referensi

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Datuk Patimang

Datuk Daftar gelar Datuk Datuk di Minangkabau Datuk ri Bandang Datuk Patimang Datuk Tan Dilangit Datuk Keramat Datuk ri Tiro Datuk Godam Datuk Jannaton Datuk Kahfi Datuk Ketumanggungan Datuk Bandaharo Datuk Makhudum Sati Bukit Datuk, Dumai Selatan, Dumai Datuk Rajo Penghulu Datuk Siamang Gagap Datuk Hakim Thantawi Datuk Mangaji Datuk Mahkota Datuk Djamin Datuk Perpatih Nan Sebatang Nazir Datuk Pamoentjak Aman Datuk Madjoindo Datuk Bandar, Tanjungbalai Sirantau, Datuk Bandar, Tanjung Balai Kereta api Datuk Belambangan Rumah Gadang Datuk Bisai Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai Datuk Bungsu Sijamb…

i, Datuk Bandar, Tanjung Balai Pahang, Datuk Bandar, Tanjung Balai Djamin Datuk Bagindo E.H. Nizar Datuk Kayo Ahmad Khatib Datuk Batuah Gading, Datuk Bandar, Tanjung Balai Amir Rasyidin Datuk Basa Bagan Datuk Pulau Datuk Pantai Johor, Datuk Bandar, Tanjung Balai Datuk Paduko Berhalo Semula Jadi, Datuk Bandar Timur, Tanjung Balai Bachtiar Datuk Pado Panghulu Datuk Maringgih Bunga Tanjung, Datuk Bandar Timur, Tanjung Balai Selat Lancang, Datuk Bandar Timur, Tanjung Balai Pulau Simardan, Datuk Bandar Timur, Tanjung Balai Selat Tanjung Medan, Datuk Bandar Timur, Tanjung Balai Datuk Tanah Datar, Batu Bara Rumah Gadang Datuk Sinaro Garang Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja Datuk Lima Puluh, Batu Bara Is Anwar Datuk Rajo Perak Koto Datuk, Air Hangat Barat, Kerinci Mohd Ali Rustam Air Hitam, Datuk Lima Puluh, Batu Bara Karang Baru, Datuk Tanah Datar, Batu Bara Binjai Baru, Datuk Tanah Datar, Batu Bara Petatal, Datuk Tanah Datar, Batu Bara Rusad Datuk Perpatih Baringek Perkebunan Petatal, Datuk Tanah Datar, Batu Bara Lubuk Besar, Datuk Lima Puluh, Batu Bara Cahaya Pardomuan, Datuk Lima Puluh, Batu Bara Empat Negeri, Datuk Lima Puluh, Batu Bara Bangun Sari, Datuk Tanah Datar, Batu Bara Sei Muka

Kembali kehalaman sebelumnya