Ciuman hidung (bahasa Inggris: Eskimo kiss, nose kiss, atau nose rub) adalah kegiatan saling menyentuhkan hidung atau menempelkan hidung ke pipi dsb. yang dikenal dalam berbagai budaya di dunia. Kegiatan ini dilakukan sebagai sapaan, ungkapan rasa hormat, atau kasih sayang.
Kebudayaan
Indonesia
Nusa Tenggara Timur
Di Indonesia ciuman hidung masih dipraktikkan di kawasan Nusa Tenggara Timur yang dikenal dengan sebutan henge'do. Kegiatan ini dilakukan dengan saling menyentuhkan ujung hidung antara dua orang. Tradisi ini biasanya dilakukan pada orang yang sudah dikenal akrab, dan tidak lazim dilakukan untuk orang asing atau yang baru dikenal.[1][2] Tradisi ini dianjurkan untuk dihentikan sementara selama pandemi Covid-19 karena tergolong rawan penularan.[3] Nama lain tradisi ini di NTT adalah Udoko atau Udokoyo oleh suku Kodi di Pulau Sumba.
Maluku
Terdapat tradisi serupa di Pulau Kisar atau Yatowawa, yang merupakan ciuman dengan menyentuhkan hidung sebagai ungkapan rasa hormat. Selain dalam penyambutan tamu, nahuwook biasanya dilakukan dalam acara-acara adat seperti pernikahan, perdamaian pasca-perang, dan acara besar keagamaan. Ciuman hidung dalam tradisi orang Kisar ada dua yakni nahuwook/rahuwook yaitu cium hidung dalam kegiatan adat dan masi/ramasi yaitu kegiatan ciuman dalam konteks romantisme antara dua orang kekasih.[4]
Inuit
Suku Inuit juga terkenal dengan budaya cium hidungnya yang disebut dengan kunik.[5][6]