Besi(III) sulfat adalah suatu senyawa anorganik dengan rumusFe2(SO4)3.
Nama lainnya adalah feri sulfat. Ini adalah garam, biasanya berwarna kuning, dan larut dalam air. Terdapat sejumlah hidrat yang diketahui. Larutannya biasanya digunakan dalam pewarna sebagai mordan [en], dan sebagai koagulan dalam pengolahan limbah. Ia juga digunakan dalam pigmen, dan rendaman untuk aluminium dan baja.[2][3]
Produksi
Secara umum, feri sulfat digunakan sebagai larutan yang diperoleh dari limbah besi. Spesiasi yang sebenarnya tidak jelas tetapi aplikasinya tidak menuntut bahan dengan kemurnian tinggi.
Besi(III) sulfat sering dihasilkan sebagai larutan daripada diisolasi sebagai padatan. Ini diproduksi dalam skala besar dengan mengolah asam sulfat, larutan panas fero sulfat, dan oksidator. Oksidator yang khas meliputi klor, asam nitrat, dan hidrogen peroksida.[4]
Kejadian alami
Mikasaite, suatu campuran besi-aluminium sulfat dengan rumus kimia (Fe3+, Al3+)2(SO4)3[5] adalah nama bentuk mineralogis besi(III) sulfat. Bentuk anhidratnya sangat jarang terjadi dan berhubungan dengan pembakaran batu bara. Hidratnya lebih umum, dengan coquimbite (nonahidrat) adalah yang terbanyak. Lainnya adalah paracoquimbite, yang jarang ditemui sebagai nonahidrat alami. Kornelite (heptahidrat) dan quenstedtite (dekahidrat) jarang dijumpai. Lausenite (heksa- atau pentahidrat) adalah spesies yang diragukan. Seluruh hidrat alami tersebut di atas adalah senyawa tak stabil yang terkoneksi dengan mineral primer yang mengandung besi (terutama pirit dan markasit) pada lapisan bijih. Dalam larutan zona oksidasi lapisan bijih, besi(III) sulfat juga merupakan oksidator penting.