Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Électricité de France

Électricité de France SA
Badan usaha milik negara
Kode emitenTemplat:Euronext was (2005–2023)
Komponen CAC Next 20 (2005–2023)
IndustriKetenagalistrikan
Didirikan1946; 79 tahun lalu (1946)
PendiriPemerintah Prancis
Kantor pusatTour EDF, ,
Prancis
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Luc Rémont (Chairman dan CEO)[1]
ProdukPembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik; Perdagangan energi
PendapatanPenurunan 139,7 miliar (2023)[2]
Kenaikan €39,9 miliar (2023)[2]
Kenaikan €10,0 miliar (2023)[2]
Total asetPenurunan €364,812 miliar (2023)[2]
PemilikPemerintah Prancis (100%)[3]
Karyawan
165.000 (2021)[4]
Anak usaha
Situs webwww.edf.fr
Facebook: edf X: EDFofficiel Instagram: edfofficiel Modifica els identificadors a Wikidata

Électricité de France SA (pelafalan dalam bahasa Prancis: [elɛktʁisite fʁɑ̃s]; atau biasa disingkat menjadi EDF, adalah sebuah perusahaan ketenagalistrikan multinasional yang dimiliki oleh pemerintah Prancis. Berkantor pusat di Paris, dengan penjualan mencapai €139,7 miliar pada tahun 2023,[5] EDF mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang mencapai 120 GW di Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Pada tahun 2009, EDF adalah produsen listrik terbesar di dunia.[6] Perusahaan ini memiliki 56 reaktor nuklir aktif yang tersebar di 18 unit PLTN di seantero Prancis, yakni 32 reaktor berkapasitas 900 MWe, 20 reaktor berkapasitas 1.300 MWe, dan 4 reaktor berkapasitas 1.450 MWe, yang mana semuanya adalah reaktor air bertekanan.

EDF dibentuk pada tanggal 8 April 1946 oleh parlemen tahun 1945, dengan menggabungkan sejumlah perusahaan. EDF pun memimpin pertumbuhan energi Prancis pasca perang, dengan fokus pada energi nuklir, melalui rekonstruksi dan industrialisasi dalam Trente Glorieuses. Pada tahun 2004, pasca integrasi ke European Common Market, EDF diprivatisasi, walaupun pemerintah Prancis tetap memegang 84% saham EDF. Pada tahun 2017, EDF mengambil alih mayoritas saham dari Areva, dalam sebuah restrukturisasi yang disponsori oleh pemerintah Prancis.[7][8][8]<[9] Pada tahun yang sama, sebagai bagian dari upaya untuk keluar dari bisnis nuklir, EDF mengumumkan potensi penutupan 17 reaktor nuklirnya di Prancis paling lambat tahun 2025.[10] Pada tahun 2022, pengumuman tersebut dibatalkan, dengan Presiden Emmanuel Macron mengumumkan rencana untuk "kebangkitan nuklir", dimulai dengan rencana pembangunan 6 reaktor EPR model 2 dengan opsi untuk membangun 8 reaktor tambahan yang serupa.[11] Sementara itu, pembangunan reaktor EPR model 1 juga masih berlanjut di Prancis dan Britania Raya.

Pasca privatisasi, kurangnya investasi, dan krisis energi global 2021–2022, pemerintah Prancis mengumumkan renasionalisasi penuh terhadap perusahaan ini dengan perkiraan biaya sebesar €5 miliar, yang akhirnya dapat diselesaikan pada tanggal 8 Juni 2023.[12]

Bisnis

Aktivitas

EDF fokus pada ketenagalistrikan, mulai dari rekayasa hingga distribusi. Aktivitas perusahaan ini meliputi pembangkitan dan distribusi tenaga listrik; perancangan, pembangunan, dan pembongkaran pembangkit listrik; perdagangan energi; dan transmisi tenaga listrik. Perusahaan ini memiliki sejumlah PLTN, PLTA, PLTB, PLTS, PLTBm, dan PLTG, PLTD.[13]

Pada bulan November 2022, EDF setuju untuk mengakuisisi bisnis nuklir dari GE Steam Power, yang meliputi bisnis produksi peralatan non-nuklir untuk PLTN baru dan bisnis perawatan PLTN di luar Amerika.[14] Akuisisi tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 31 Mei 2024, dan bisnis tersebut kini dikenal sebagai Arabelle Solutions.[15]

Jaringan distribusi listrik

Sistem tenaga listrik di Prancis terdiri dari:

  • sistem transmisi listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi (100.000 km kabel). Sistem ini dikelola oleh anak usaha dari EDF, yakni RTE;
  • sistem distribusi listrik tegangan menengah dan rendah (1.300.000 km kabel).[16] Sistem ini dikelola oleh Enedis (dulu ERDF), sebelumnya dikenal sebagai EDF-Gaz de France Distribution. Enedis dipisah dari EDF-Gaz de France Distribution pada tahun 2008 sebagai bagian dari proses pemisahan bisnis dari EDF dan GDF Suez.[17]

Sejarah

Status

EDF didirikan pada tanggal 8 April 1946, sebagai hasil dari nasionalisasi terhadap sekitar 1.700 perusahaan pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik oleh Menteri Produksi Industri Marcel Paul. Sebagai sebuah badan usaha milik negara, perusahaan ini pun menjadi perusahaan pembangkitan dan distribusi listrik utama di Prancis, dengan memonopoli pembangkitan listrik di Prancis.[18] Monopoli tersebut berakhir pada tahun 1999, saat EDF diwajibkan oleh sebuah Pedoman untuk melepas 20% dari total bisnisnya ke kompetitor.[19]

Hingga tanggal 19 November 2004, EDF adalah sebuah badan usaha milik negara, dan kemudian menjadi sebuah société anonyme, setelah statusnya diubah melalui statuta. Pada bulan November 2005, pemerintah Prancis melepas sejumlah saham dari perusahaan ini di Paris Stock Exchange,[20] tetapi tetap memegang hampir 85% saham dari perusahaan ini hingga akhir tahun 2008.[21]

Pada tanggal 22 November 2016, otoritas kompetisi Prancis menggeledah kantor EDF untuk mencari bukti bahwa EDF menyalahgunakan posisi dominannya untuk memanipulasi harga listrik dan menekan kompetitor.[22]

Keuangan

Pada tahun 2001, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah perusahaan ketenagalistrikan di Britania Raya, sehingga perusahaan ini menjadi pemasok listrik terbesar di Britania Raya.[23]

Pada bulan Januari 2013, perusahaan ini menjual 1,6% saham Exelon dengan harga $470 juta.[24]

Pada bulan Maret 2016, Direktur Keuangan EDF, Thomas Piquemal, mengundurkan diri. Ia sebelumnya berpendapat bahwa pembangunan PLTN Hinkley Point C seharusnya ditunda selama tiga tahun. Dengan nilai pasar dari EDF turun sebesar 50% jika dibandingkan tahun sebelumnya, biaya pembangunan PLTN Hinkley Point C pun melampaui kapitalisasi pasar dari EDF.[25][26]

Pada bulan Maret 2017, EDF mengadakan rights issue senilai €4 miliar untuk meningkatkan modalnya, dengan diskon sebesar 34,5%. Pemerintah Prancis pun berkomitmen untuk membeli €3 miliar di antaranya. Harga saham EDF lalu turun drastis, karena besarnya diskon dalam rights issue tersebut.[27]

Referensi

  1. ^ "Nomination de Luc Rémont en qualité de Président-Directeur Général d'EDF | EDF FR". 23 November 2022. 
  2. ^ a b c d "2023 Annual Results" (PDF). edf.fr. 16 February 2024. Diakses tanggal 2 August 2024. 
  3. ^ "Structure du capital". www.edf.fr (dalam bahasa Prancis). 2023-12-29. Diakses tanggal 2023-12-29.  As of 31 July 2023.
  4. ^ "2021 At a glance" (PDF). edf.fr. Diakses tanggal 15 May 2022. 
  5. ^ "2023 Annual Press Conference" (PDF). 2024-02-16. Diakses tanggal 2024-03-22. 
  6. ^ AFP (August 2010)
  7. ^ "Areva outlines restructuring plan". World Nuclear News. 15 June 2016. Diakses tanggal 25 June 2016. 
  8. ^ a b "Green light for Areva restructuring". Nuclear Engineering International. 8 February 2017. Diakses tanggal 8 February 2017. 
  9. ^ Janet Wood, Caroline Peachey (21 March 2017). "Nuclear cracks are beginning to show". Nuclear Engineering International. Diakses tanggal 28 March 2017. 
  10. ^ "France could close a third of its nuclear reactors, says minister" (dalam bahasa Inggris). 2017-07-10. Diakses tanggal 2017-07-13. 
  11. ^ Temple, James. "Why France is eyeing nuclear power again". MIT Technology Review (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-08. 
  12. ^ De Beaupuy, Francois (8 June 2023). "EDF Moves Back Into State Hands With a Multitude of Burdens". Bloomberg (dalam bahasa Inggris). 
  13. ^ "Activités". EDF website. Diakses tanggal 11 November 2011. 
  14. ^ "Agreement signed on EDF's acquisition of GE Steam Power's nuclear activities". Nuclear Engineering International. 8 November 2022. Diakses tanggal 8 November 2022. 
  15. ^ "GE Vernova completes sale of portion of Steam Power activities to EDF | GE Vernova News". www.gevernova.com. Diakses tanggal 2024-06-01. 
  16. ^ "Enedis". Enedis website. Diakses tanggal 10 August 2016. 
  17. ^ "De EDF GDF a Engie: tout comprendre". Engie website. Diakses tanggal 10 August 2016. 
  18. ^ Document de Référence (PDF). Paris: EDF. 2009. hlm. 33–34. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 11 November 2011. 
  19. ^ Tiersky, Ronald (2004). Europe today: National politics, European integration, and European security. London: Rowman & Littlefield. hlm. 280. ISBN 9780742528055. 
  20. ^ Bennhold, Katrin (21 November 2005). "EDF shares fail to light up market". International Herald Tribune. Diakses tanggal 11 July 2008. 
  21. ^ "Shareholding policy". Électricité de France. 31 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2012. Diakses tanggal 5 April 2009. 
  22. ^ "France's nuclear-energy champion is in turmoil". The Economist. 3 December 2016. Diakses tanggal 3 December 2016. 
  23. ^ "French become UK's biggest power distributor". The Independent. 20 November 2001. 
  24. ^ "EDF sells shares in US utility Exelon". Nuclear Engineering International. 14 January 2013. Diakses tanggal 26 January 2013. 
  25. ^ Stothard, Michael (7 March 2016). "EDF finance chief quits over decision to push on with Hinkley Point". Financial Times. Diakses tanggal 7 March 2016. 
  26. ^ Macalister, Terry (7 March 2016). "Hinkley Point nuclear project in crisis as EDF finance director resigns". The Guardian. Diakses tanggal 7 March 2016. 
  27. ^ Ward, Andrew (8 March 2017). "EDF shares hit record low after €4bn capital raise". Financial Times. Diakses tanggal 14 March 2017. 

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya