Dalam waktu sebulan, album Minutes to Midnight berhasil meraih penghargaan platinum di AS. Kira-kira 624 ribu keping album Minutes to Midnight terjual tiap minggunya.[15] Penghargaan platinum ini diberikan oleh Asosiasi Industri Rekaman Amerika
(RIAA) kepada Linkin Park. Angka penjualan ini membuat album Minutes to Midnight menjadi album pertama yang memperoleh penghargaan platinum selama tahun 2007. Album Minutes to Midnight total telah terjual sebanyak 3,3 juta keping di seluruh dunia[16] dan mendapat penghargaan double platinum.[17] Album ini dimasukkan pula oleh majalah Rolling Stone di peringkat 25 dalam daftar 50 album terbaik tahun 2007.[18]
Album ini direkam selama 14 bulan, di sebuah rumah tua bernama The Mansion. Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan untuk album ini, namun hanya 12 lagu saja yang terdapat dalam album ini.[19] Salah satu lagu demonya, "Qwerty", sempat dirilis sebagai demo singel, namun hanya sebagai gambaran mengenai jenis musik yang akan digunakan Linkin Park dalam album Minutes to Midnight.[20] Judulnya mengacu pada salah satu jenis papan ketik, yaitu QWERTY.[20] Lagu "Qwerty" juga terdapat dalam EPLinkin Park Undergroundkeenam.
Dalam pekan perdana album Minutes to Midnight terjual sebanyak 625 ribu keping.[24] Album ini total telah terjual sebanyak 3,3 juta kopi di seluruh dunia[16] dan mendapat penghargaan double platinum.[17]
Asal nama
Asal nama Minutes to Midnight sendiri adalah sebuah kata ciptaan Bulletin of the Atomic Scientists di Universitas Chicago, yaitu Doomsday Clock (Jam Hari Kiamat).[20]Doomsday Clock sendiri menandakan akan terjadinya ledakan nuklir, dan dimulai pada tahun 1945, saat AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.[20] Menurut vokalisChester Bennington, tujuan dari penamaan album ini adalah supaya album Minutes to Midnight bisa laku keras setelah dirilis.[20]
Skandal pembocoran
11 hari sebelum rilis album Minutes to Midnight di AS, atau 10 hari sebelum rilis internasionalnya, tepatnya tanggal 4Mei2007, album Minutes to Midnight bocor ke internet.[25]Leader Linkin Park, Mike Shinoda pun prihatin dan mengajak pihak lain agar lebih menghargai kerja keras Linkin Park untuk merekam materi album ini. Ternyata, album bajakan itu palsu dan banyak orang yang tertipu. Sebenarnya, yang menyanyikan album palsu itu adalah Grey Daze, band lama vokalis Chester Bennington, yang berisikan lagu-lagu lama Grey Daze.[26] Konon, Chester sendirilah yang menyebarkan album palsu itu ke internet, supaya album versi aslinya tidak bocor sebelum waktunya.[27]
Rilis edisi khusus
DVD edisi khusus
Seperti album-album sebelumnya, Linkin Park tetap merilis album Minutes to Midnight edisi khusus yang berformat DVD. Harganya 2 kali lipat dari album edisi regularnya.[28]
Dalam wawancara dengan MTV, Chester Bennington menyebutkan bahwa suara musik nu metal, yang memopulerkan Linkin Park dalam album Hybrid Theory dan Meteora, telah hilang sepenuhnya. Ia menambahkan, album Minutes to Midnight merupakan campuran dari unsur musik metal, hard rock, dan ketukan hip-hop.[21]
Album Minutes to Midnight juga menjadi album terlaris di Eropa, mengungguli album It Won't Be Soon Before Long oleh Maroon 5 di posisi kedua dan Nelly Furtado dengan albumnya, Loose di posisi ketiga.[35] Dalam sebulan, album Minutes to Midnight sudah terjual sebanyak 3,3 juta keping[16] serta mendapat penghargaan double platinum.[17] Saat ini, album tersebut sudah terjual lebih dari 5 juta keping di seluruh dunia.