Band ini menyebut Living Things menggabungkan unsur-unsur dari keempat album studio sebelumnya. Mereka menyebut bahwa mereka merasa masuk ke dalam "situasi akrab" dan "nyaman di tiap personilnya" setelah bertahun-tahun merancang percobaan yang akhirnya menciptakan dua album sebelumnya, Minutes to Midnight dan A Thousand Suns.[1][2][3]Living Things dipilih sebagai judul album ini karena lagu-lagunya banyak bertema keadaan pribadi masing-masing personilnya.[4] Album ini menjadi album pertama yang tidak mendapat label Parental Advisory, semenjak album Meteora.
Lagu pertamanya, Burn It Down, telah disiarkan di radio dan dirilis di toko-toko musik digital pada tanggal 16 April 2012. Living Things menduduki posisi 1 Billboard 200 dengan penjualan sebanyak 223.000 kopi di AS pada awal minggu. Singel keduanya, Lost in the Echo, dirilis tanggal 19 Oktober 2012. Lagu ketiga dan terakhirnya, Castle of Glass, dirilis tanggal 1 Februari 2013 dalam bentuk CD. Album ini terjual 2,5 juta kopi di seluruh dunia per Desember 2013, dan mendapat sertifikat emas (Gold) oleh RIAA pada September 2013.
Latar belakang
Perekaman album Living Things dimulai Maret 2011 dan selesai April 2012.[5] Pada Juni 2011, vokalis Chester Bennington mengungkapkan kepada redaksi majalah Kerrang! bahwa Linkin Park telah memulai proyek album kelimanya. Ia berkata, "Kami sedang menciptakan rekaman baru selama dua bulan terakhir ini. Musiknya bagus dan kami merasa puas dengan apa yang kami harapkan. Tidak semuanya bersuara keras, namun akan ada banyak lagu-lagu yang bagus."[6]
Sang rapper Mike Shinoda dan Rick Rubin bertugas sebagai produser album tersebut. "Biasanya kami mengadakan pertemuan seminggu sekali untuk memperkenalkan lagu-lagu yang sedang muncul dan mereka akan berbincang-bincang mengenai lagu tersebut. Pada awal proyek ini, mereka lebih dahulu berbincang-bincang daripada dua album sebelumnya. Pada album A Thousand Suns kami masih menghadapi banyak urusan sekaligus. Kami mengerti, 'Oke, kami tidak dapat melakukan itu selamanya. Tinggalkan semuanya, kami akan kembali mengatasinya ketika kami memulainya kembali'", Rubin berkata.[7] Bennington menjelaskan bahwa Rubin "memberi kami ruang untuk berkarya mandiri...Ia memberikan kami gambaran yang ringkas dan jelas tentang apa yang ia suka...Ia ingin mendorong kami pada keadaan yang segar pada pernyataan itu."[8] Ia juga menyebut bahwa Shinoda memandu band tersebut dalam proses penciptaan lagu-lagunya, dan menyebut Shinoda dan Rubin sebagai "tiket emas kami."[8]
Pada bulan Juli 2011, Chester Bennington berkata pada Rolling Stone bahwa Linkin Park berkeinginan untuk memproduksi album baru setiap delapan belas bulan, dan ia mengaku akan syok jika album tersebut belum dirilis tahun 2012. Grup tersebut meneruskan merekam dan menyusun materi baru bahkan ketika mereka sedang tur musik. Bennington mengomentari pada jadwal Linkin Park, "Tur selama dua tahun memang menyiksa. Jika kami tur selama dua tahun bahkan dengan orang-orang paling tangguh di band, pada akhirnya, benar-benar menyedihkan."[9] Lebih lanjut ia menjelaskan gagasan mereka ketika sedang wawancara dengan MTV, "Permulaan yang bagus. Kami juga sudah mendapat musik dan gagasan yang bagus. Kreativitas terus mengalir dalam diri kami selama bertahun-tahun, secara teratur."[10] Kemudian ia mengungkapkan lagi dalam wawancara berikutnya pada September 2011 bahwa band tersebut masih berada pada tahap pertama penggarapan album selanjutnya, dan berkata, "Kami masih pemula. Kami ingin menjaga agar kreativitas tetap mengalir, sehingga kami mencoba agar tetap mengalir sepanjang waktu...kami menyukai tujuan dan arah yang sedang dituju."[11] Shinoda berkata kepada majalah Complex bahwa mereka menghabiskan masa setahun untuk membuat album baru,[12] sembari menjelaskan inti album, berkata bahwa "Tak akan hilang kreativitas pada hal-hal baru dan membangkitkan energi pada hal-hal lama. Ini semacam pernyataan komprehensif. Saya merasa, kami sudah mampu mengambil semua hal-hal yang kami pelajari dan memasukkannya di tiap lagu dan masih menjaganya agar tetap segar dan tetap berpikir ke depan."[12] Shinoda berkata kepada HitFix bahwa penggarapan albumnya "terasa seperti pergi ke alam mimpi...kami memandang untuk mengimpikan segala-galanya."[13]
Shinoda berbicara kepada Co.Create mengenai sampul albumnya, mengatakan bahwa sampul itu akan akan "menerbangkan jauh [para penggemarnya]...rata-rata orang tidak akan bisa melihat hal-hal itu dan pergi, saya paham bahwa itu benar-benar baru, bukan sekadar gambar melainkan cara mereka membuat gambar tersebut benar-benar baru. Jadi, ke sanalah mereka berkeinginan."[14] Band ini memasang pindaian tubuh manusia 360 derajat untuk video lirik dan sampul album.[15] Pada 9 April 2012, band ini merilis video teaser untuk album ini di Tumblr.[16][17] Sampul album ini dirilis tanggal 16 April 2012, bersama singel perdananya, Burn It Down.[18]
Komposisi
Dalam wawancara yang dimuat dalam majalah Kerrang! edisi 21 Maret 2012, Bennington menyatakan bahwa band tersebut telah kembali ke daerah 'dengan suasana akrab' pada rekaman terbaru mereka, berkata "dengan album [baru] ini, kami telah memasukkan banyak karya-karya gitar dengan chorus yang banyak dan unsur elektronik yang lebih berat untuk memberikannya batasan perasaan tenteram yang besar tanpa mengakibatkannya menjadi terlalu metal. Bahkan kesannya jauh lebih akrab bila dibandingkan dengan A Thousand Suns, ketika itu kami memilih untuk 'menjadi gila.'" Bennington juga berkata bahwa lirik lagu pada album ini akan lebih berhubungan dengan pribadi dan menghindari unsur politis, dan menambahkan, "Kami telah menulis banyak lagu bertema hubungan."[2][19] Bennington dan Shinoda juga menuturkan pernyataan yang sama ketika diwawancarai majalah Spin, dengan komentar sebelumnya bahwa "Sekarang kami tahu bahwa kami mempunyai kemampuan dan modal untuk memperoleh gagasan dan membuatnya menjadi apa yang sebenarnya kita cari, berbeda dengan masuk ke dalamnya dan menemukan bahwa itu terasa seperti nü metal. Itu selalu membuat kami menjadi kasar, namun kami dapat mengambil unsur-unsurnya dan menciptakan kembali getaran-getaran unsur itu, sehingga menjadi baru dan segar."[1] Pada kesempatan itu, diputarkanlah dua pratayang lagu dari album ini, serta diumumkan bahwa mereka berkolaborasi dengan musisi Kanada, Owen Pallett.[1] Sang vokalis juga menyatakan bahwa mereka mengutip berbagai pengaruh dan topik dari album, khususnya tentang orang.[1]
Bennington berkata kepada Live 105 bahwa band tersebut "merangkul segala sesuatu yang telah mereka lakukan di masa lampau," mengambil sisi terbaik dari keempat album terdahulu dan "mempersatukannya dalam rekaman terbaru ini."[8] Shinoda menjelaskan pada wawancara dengan NME bahwa album ini tidak akan kembali dengan unsur nu metal, tetapi mereka menjamin bahwa mereka "kembali ke akar-akarnya dan mengungkapkan perasaan bahwa kami tidak akan hilang bertahun-tahun."[20] Ia juga berkata mengenai hal yang sama dengan Bennington tentang menggabungkan unsur dari keempat album sebelumnya, dan berkata, "Kami belajar banyak dari semua album yang telah diciptakan, sehingga kami telah mengambil apa pun yang kami pelajari dan mencampurkannya menjadi satu."[3] Shinoda menyatakan bahwa album ini akan terpusat pada unsur rap dibandingkan dengan dua album sebelumnya[21] Shinoda berkata pada Musique Mag bahwa band ini menginginkan album ini terkesan "lebih enerjik [dan] terpusat pada lagu", berbeda dengan album sebelumnya, A Thousand Suns, yang lebih menekankan pada album konsep.[22]
Band ini memiliki banyak pengaruh dan inspirasi untuk Living Things. Shinoda berkata kepada Rolling Stone bahwa Skin to Bone dan Roads Untraveled berisi unsur musik folk yang dipengaruhi oleh Bob Dylan, serta terilhami oleh Dylan.[23] Pada lagu ketujuh, Victimized, yang disebut Rolling Stone sebagai "lagu paling agresif sepanjang tahun",[24] dipengaruhi band-band punk rock seperti Pennywise dan Dirty Rotten Imbeciles.[22] Shinoda mengutip sebagian kecil konten lagu-lagu punk rock yang terletak pada sedikit bagian lagu Victimized; sang bassis Dave Farrell menulis bahwa lagu yang judul sementaranya "Battle Axe" ini "menurut saya...bahwa apa yang ada dalam lagu itu; hanyalah 'celah retakan besar' dan Anda tenggelam olehnya."[22] Seperti dua album pertamanya, lagu nomor dua dari belakang (Tinfoil) adalah lagu instrumental.[25] Sang gitaris Brad Delson, juga menjadi vokalis pada lagu kesepuluh, Until It Breaks, yang merupakan gagasan Delson sendiri.[22] Album ini mengusung aliran alternative rock, electronic rock, dan rap rock.[26][27]
Rilis dan promosi
Band ini menyelenggarakan tur dengan Incubus dan Mutemath pada Honda Civic Tour 2012.[28] Konser band yang diselenggarakan di Admiralspalast Theatre, Berlin, Jerman, direkam dan ditampilkan di gedung-gedung teater pada tanggal 25 Juni 2012 hanya semalam.[29] Band ini menyelenggarakan konser tunggal pada X Games 2012 di Los Angeles.[30] Pada 23 Juli 2012, Linkin Park mengumumkan bahwa mereka akan tur di Afrika Selatan untuk pertama kalinya, tampil di Johannesburg dan Cape Town pada bulan November 2012.[31]
Pada tanggal 28 Maret 2012, Shinoda menegaskan bahwa singel pertama album ini adalah Burn It Down.[32] Pada tanggal 11 April 2012, ditegaskan pula bahwa lagu ini akan mengudara di radio dirilis di situs unduhan digitaliTunes tanggal 16 April 2012.[18] Shinoda juga menegaskan bahwa mereka akan merekam video musik untuk lagu tersebut,[33] dengan sang turntablisMr. Hahn sebagai sutradaranya.[34] Band ini bekerja sama dengan tim Lotus F1 untuk menciptakan aplikasi balapan musikal iPad berjudul Linkin Park GP. Pemain mengemudikan mobil Lotus E20 dan berinteraksi dengan lingkungan yang memungkinkan mereka dapat me-remix sendiri lagu Burn It Down.[35] Video musik lagu Burn It Down muncul di MTV pada 24 Mei 2012.[36]
Pada tanggal 15 April 2012, Mike Shinoda mengeposkan pada blognya bahwa judul album baru Linkin Park adalah Living Things dan akan tersedia secara pre-order melalui situs webnya, mulai 16 April.[37]Living Things dirilis 26 Juni 2012.[38]Pre-order dimulai tanggal 17 April 2012; dan pada saat pembeliian, para fans berlangganan Living Things Remixed, yang berisi remix album tersebut.[39] Untuk merayakan peluncuran album Living Things, band ini bekerja sama dengan situs streaming laguSpotify merilis kompilasi live sepanjang masa.[40][41]
Pada tanggal 9 Mei 2012, Linkin Park menyelenggarakan permainan interaktif "Linkin Park Scavenger Hunt".[42] Shinoda menyatakan akhir dari permainan tersebut pada 23 Mei 2012, dengan memanggil DJ Zane Lowe stasiun BBC Radio 1 agar pada hari berikutnya menyiarkan lagu baru dari album Living Things, sebagai akhir dari permainan tersebut.[43] Lagu ini disiarkan di BBC Radio 1 pada 24 Mei 2012 dengan judul Lies Greed Misery, yaitu lagu keempat dari album tersebut.[44]
Pada 4 Juni 2012, video lirik lagu Lies Greed Misery dipublikasikan.[45] Pada hari yang sama, Lies Greed Misery dimasukkan sebagai lagu trailer permainan videoMedal of Honor: Warfighter, yang ditampilkan Electronic Arts pada Electronic Entertainment Expo 2012.[46][47]Castle of Glass juga dimasukkan dalam Medal of Honor: Warfighter.[48]Powerless, lagu kedua belas dan lagu terakhir album tersebut, masuk sebagai lagu penutup film Abraham Lincoln: Vampire Hunter.[49] Penampilan dalam video musik Powerless dengan kutipan adegan film tersebut juga dirilis di Yahoo![50] Video musik tersebut disutradarai oleh Timur Bekmambetov, yang juga sutradara Abraham Lincoln: Vampire Hunter.[51] Video lirik lagu Lost in the Echo dirilis 29 Juni 2012 di kanal YouTube resmi Linkin Park.[52] dan video musik resminya dirilis 4 September 2012.[53] Pada 5 Oktober 2012, Lost in the Echo dijadikan singel kedua album tersebut.[54] Pada 10 Oktober 2012, Linkin Park merilis video musik Castle of Glass.[55] Pada tanggal 31 Oktober 2012, Powerless dirilis sebagai satu-satunya singel iTunes di Jepang, walaupun telah ada pernyataan resmi bahwa Powerless sebagai singel, maupun ada promosi pada sekitar tanggal rilis tersebut.[56]I'll Be Gone dirilis ke radio sebagai singel promosi pada 5 Desember 2012,[57] ketika Castle of Glass dirilis sebagai singel ketiga pada 1 Februari 2013[58] dan mengudara di banyak radio Amerika Serikat pada 5 Januari 2013.[59]
Penerimaan dan prestasi
Komersial
Living Things menduduki posisi 1 tangga album Billboard 200, terjual 223.000 kopi, mengalahkan album Maroon 5Overexposed dengan selisih 1.000 penjualan, menurut Nielsen SoundScan,[60] dan turun ke posisi 5 pada minggu kedua karena hanya terjual 64.000 kopi.[61] Album ini menjangkau titik puncaknya di 17 negara dan menjadi album terbaik serta mendapat sertifikat emas (Gold) Australia untuk pengiriman minimum 35.000 kopi,[62] dan juga meraih sertifikat Gold di Swiss.[63] Juga tampil di posisi 1 UK Albums Chart, dengan penjualan 41,000 kopi mengalahkan album Maroon 5 lagi.[64] Di Kanada, album ini juga masuk posisi satu dengan penjualan minimum 20.000 kopi.[65] Pada Juni 2014, album ini terjual 681.000 kopi di Amerika Serikat.[66]
Di India album ini di-prarilis menurut permintaan penggemar IMI dan hanya didistribusikan ke para penggemar tersebut,[67] dan memulai di posisi kesepuluh dan mencapai posisi kedua pada bulan Juli. Pertengahan Juli album ini keluar tangga album dan pada Agustus album ini naik ke puncak tangga album, menggeser Cocktail oleh Pritam dan diteruskan oleh Barfi! oleh Pritam juga. Album ini turun menjadi posisi kesembilan dan kemudian naik lagi, menggeser Student of the Year. Kemudian album ini tak pernah keluar dari tangga album dan pada 2014 album ini meraih posisi 89. Album ini mendapat sertifikat Double Platinum oleh IMI.
Terlepas dari popularitas, album ini juga tak luput dari kritikan. Menurut tinjauan keseluruhan Metacritic, Living Things mendapat nilai 60 dari total 100 menurut 15 tinjauan yang sudah terkumpul, menandai "perpaduan dari nilai tinjauan rata-rata."[68]
Chad Childers dari Loudwire menyatakan bahwa "album ini secara keseluruhan melanjutkan memperluas cara menciptakan lagu yang berpandangan dunia seperti yang terdapat pada A Thousand Suns, namun menambah lebih dari sekadar kemarahan yang mirip dengan album pertamanya, Hybrid Theory."[73]Stephen Thomas Erlewine dari AllMusic menyatakan bahwa "ada definisi dari struktur lagunya, sebagian dari chorus-nya mudah ditangkap tanpa terlalu banyak menekan -- namun album ini berisi suatu suasana yang berkelanjutan, bukan terjadi sesaat" dan menyimpulkan bahwa album ini adalah "album soundtrack yang pas bagi rap-rocker berusia tua yang merasa nyaman di tempatnya namun merasa gelisah".[69] Penulis The Guardian Dave Simpson mengamati bahwa "Living Things lebih terkesan pribadi dibandingkan A Thousand Suns, yang bertemakan pulihnya seseorang dari perasaan trauma. Kecuali Burn It Down, yang memberikan sentimen antiperang melalui efek electro-bounce khas Depeche Mode, kemudian hal yang sama dan menonjol juga ada pada lagu Roads Untraveled, yang merupakan lagu balada pengakuan dosa yang mengerikan", dan menyimpulkan bahwa "Living Things bukanlah sekadar petualangan, melainkan terlihat seperti band yang tanpa diduga-duga sedang menikmati kehidupan kedua".[72] Johan Wippsson dari Melodic menulis bahwa album ini "sangat sedikit berorientasi ke arah pop dan justru menaikkan posisinya di tangga album daripada sebelumnya. Bunyi synthesizer-nya terlalu mirip dengan Coldplay, namun dianggap bahwa band tersebut merasa sudah saatnya untuk menaklukkan tangga album."[78] Penulis PopMatters Jordan Blum menyimpulkan bahwa “Living Things merupakan catatan yang amat bagus dan tidak begitu spesial seperti pendahulunya."[76] Phil Mongredien dari The Observer mengomentari mengenai penolakan band tersebut untuk bermain keras dan memuji keberaniannya.[75]
Tim Grierson pada About.com menyatakan bahwa Living Things adalah "koleksi lagu yang sederhana yang berlandaskan pada kekuatan musik rap-rock-nya dan kadang menarik, kedua belas lagu ini tidak memiliki tekanan yang kuat. Hasilnya, lagu-lagunya terkesan mengasyikkan."[27] Pada The A.V. Club, Evan Rytlewski mengomentari bahwa band itu "dapat menurun (atau naik lagi) kerasnya, lalu menggaet produser peraih Grammy, dan tetap mengusung musik elektronik, namun gerakan itu berakhir bila lagu-lagu Linkin Park masih bertemakan pertarungan dan emosi".[70] Tinjauan-tinjuan yang dilakukan oleh Hamish MacBain di NME menyatakan bahwa "...perburuan mereka ke arah genre musik yang mereka maksud 'dihadang' oleh lagu ‘Castle of Glass’ yang berdurasi tiga menit. Sisanya… agar adil, mereka telah mendengarkan lagu-lagu Skrillex, dan dengan demikian, suara gitar keras yang sudah 'kuno' digantikan dengan yang baru, bunyi alat musik elektronik, namun di samping itu semua, sebagian lagu-lagu itu bagaikan drama setengah lucu yang telah biasa kami lakukan." MacBain juga menambahkan, pada subdeskripsinya, bahwa, album ini "bagaikan penyakit telinga yang sudah diperkirakan sebelumnya".[74]
Living Things (Acapellas and Instrumentals) adalah album instrumental pertama oleh Linkin Park diambil dari album studio kelimanya, Living Things. Dirilis di iTunes melalui Warner Bros. dan Machine Shop tanggal 25 Juni 2012, yang diproduseri oleh Rick Rubin dan Mike Shinoda. Dirilis sebelum album Living Things pada tanggal 26 Juni 2012, setelah Shinoda mendengar semua lagu-lagu remix, dan ditegaskan pada situs web resmi Linkin Park.
^Diehl, Matt (Juni 2012). "Linkin Park Rage Again on New LP". Rolling Stone (1157). We looked not just to Bob Dylan, but the music that inspired Dylan," says the singer. "Having a driving beat with this country-folk melody is weird - but it's totally Linkin Park.
^Diehl, Matt (Juni 2012). "Linkin Park Rage Again on New LP". Rolling Stone (1157). ...the brutal headbanger "Victimized" is the band's most aggressive track in years.
^"Dutch Albums Chart" (dalam bahasa bahasa Belanda). Hung Medien / hitparade.ch. Diakses tanggal 29 Juni 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Linkin Park: Living Things" (dalam bahasa bahasa Finlandia). Musiikkituottajat – IFPI Finland. Diakses tanggal 2013-08-13.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"July 2012". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-08. Diakses tanggal 2015-12-06.
^"TOP 100 Albumes" (dalam bahasa bahasa Spanyol). promusicae.es. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-22. Diakses tanggal 4 Juli 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Western Weekly Top 20, Week 25, 2012" (dalam bahasa bahasa Tionghoa). G-Music.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-17. Diakses tanggal 3 Juli 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
"Myydyimmät ulkomaiset albumit vuonna 2012" (dalam bahasa bahasa Finlandia). Musiikkituottajat – IFPI Finland. Diakses tanggal 13 Agustus 2013.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)