Dalam matematika, logaritma adalah fungsi invers dari eksponensiasi. Dengan kata lain, logaritma dari x adalah eksponen dengan bilangan pokokb yang dipangkatkan dengan bilangan konstan lain agar memperoleh nilai x. Kasus sederhana dalam logaritma adalah menghitung jumlah munculnya faktor yang sama dalam perkalian berulang. Sebagai contoh, 1000 = 10 × 10 × 10 = 103 dibaca, "logaritma 1000 dengan bilangan pokok 10 sama dengan 3" atau dinotasikan sebagai 10log (1000) = 3. Logaritma dari x dengan bilangan pokokb dilambangkan blog x. Terkadang logaritma dilambangkan sebagai logb (x) atau tanpa menggunakan tanda kurung, logbx, atau bahkan tanpa menggunakan bilangan pokok khusus, log x.
Ada tiga bilangan pokok logaritma yang umum beserta kegunaannya. Logaritma dengan bilangan pokok 10 (b = 10) disebut sebagai logaritma umum, yang biasanya dipakai dalam ilmu sains dan rekayasa. Logaritma dengan dengan bilangan pokok bilangan e (b ≈ 2.718) disebut sebagai logaritma alami, yang dipakai dengan luas dalam matematika dan fisika, karena dapat mempermudah perhitungan integral dan turunan. Logaritma dengan bilangan pokok 2 (b = 2) disebut sebagai logaritma biner, yang seringkali dipakai dalam ilmu komputer.
Logaritma diperkenalkan oleh John Napier pada tahun 1614 sebagai alat yang menyederhanakan perhitungan.[1] Logaritma dipakai lebih cepat dalam navigator, ilmu sains, rekayasa, ilmu ukur wilayah, dan bidang lainnya untuk lebih mempermudah perhitungan nilai yang sangat akurat. Dengan menggunakan tabel logaritma, cara yang membosankan seperti mengalikan digit yang banyak dapat digantikan dengan melihat tabel dan penjumlahan yang lebih mudah. Ini dapat dilakukan karena logaritma dari hasil kali bilangan merupakan logaritma dari jumlah faktor bilangan:
asalkan bahwa b, x dan y bilangan positif dan b ≠ 1. Mistar hitung yang juga berasal dari logaritma dapat mempermudah perhitungan tanpa menggunakan tabel, namun perhitungannya kurang akurat. Leonhard Euler mengaitkan gagasan logaritma saat ini dengan fungsi eksponensial pada abad ke-18, dan juga memperkenalkan huruf e sebagai bilangan pokok dari logaritma alami.[2]
Konsep logaritma sebagai invers dari eksponensiasi juga memperluas ke struktur matematika lain. Namun pada umumnya, logaritma cenderung merupakan fungsi bernilai banyak. Sebagai contoh, logaritma kompleks merupakan invers dari fungsi eksponensial pada bilangan kompleks. Mirip dengan contoh sebelumnya, logaritma diskret dalam grup hingga, merupakan invers fungsi eksponensial bernilai banyak yang memiliki kegunaan dalam kriptografi kunci publik.
Alasan
Operasi aritmetika yang paling dasar adalah penambahan, perkalian, dan eksponen. Kebalikan dari penambahan adalah pengurangan, dan kebalikan dari perkalian adalah pembagian. Mirip dengan contoh sebelumnya, logaritma merupakan kebalikan (atau invers) dari operasi eksponensiasi. Eksponensiasi adalah bilangan bilangan pokokb yang ketika dipangkatkan dengan y memberikan nilai x. Ini dirumuskan sebagai
Sebagai contoh, 2 pangkat 3 memberikan nilai 8. Secara matematis, .
Logaritma dengan bilangan pokok b adalah operasi invers yang menyediakan nilai keluaran y dari nilai masukan x. Hal ini mengartikan bahwa y = blog x ekuivalen dengan x = by, jika bbilangan real positif. (Jika b bukanlah bilangan real positif, eksponensiasi dan logaritma dapat terdefinisi tetapi membutuhkan beberapa nilai, sehingga definisi darinya semakin rumit.)
Salah satu alasan bersejarah utamanya dalam memperkenalkan logaritma adalah rumus
yang dapat mempermudah perhitungan nilai perkalian dan pembagian dengan penjumlahan, pengurangan, dan melihat tabel logaritma. Perhitungan ini dipakai sebelum komputer ditemukan.
Definisi
Diberikan bilangan real positif b sehingga b ≠ 1, maka logaritma dari bilangan real positif x terhadap bilangan pokok b[nb 1] adalah eksponen dengan bilangan pokok b yang dipangkatkan bilangan agar memperoleh nilai x. Dengan kata lain, logaritma bilangan pokok b dari x adalah bilangan real y sehingga by = x.[3] Logaritma dilambangkan sebagai blog x (dibaca "logaritma x dengan bilangan pokok b"). Terdapat definisi yang mirip dan lebih ringkas mengatakan bahwa fungsi bloginvers dengan fungsi x ↦ bx.
Sebagai contoh, 2log 16 = 4, karena 24 = 2 × 2 × 2 × 2 = 16. Logaritma juga dapat bernilai negatif, contohnya 2log 12 = –1, karena 2–1 = 121 = 12. Logaritma juga berupa nilai desimal, sebagai contoh 10log 150 kira-kira sama dengan 2,176 karena terletak di antara 2 dan 3, dan begitupula 150 terletak antara 102 = 100 dan 103 = 1000. Adapun sifat logaritma bahwa untuk setiap b, blog b = 1 karena b1 = b, dan blog 1 = 0 karena b0 = 1.
Ada beberapa rumus penting yang mengaitkan logaritma dengan yang lainnya.[4]
Hasil kali, hasil bagi, pangkat, dan akar
Logaritma dari hasil kali merupakan jumlah logaritma dari bilangan yang dikalikan, dan logaritma dari hasil bagi dari dua bilangan merupakan selisih logaritma. Logaritma dari bilangan pangkat ke-p sama dengan p dikali logaritma dari bilangan tersendiri, dan logaritma bilangan akar ke-p sama dengan logaritma dibagi dengan p. Tabel berikut memuat daftar sifat-sifat logaritma tersebut beserta contohnya. Masing-masing identitas ini diperoleh dari hasil substitusi dari definisi logaritma atau pada ruas kiri persamaan.
Rumus
Contoh
Hasil kali
Hasil bagi
Pangkat
Akar
Mengubah bilangan pokok
Logaritma blog x dapat dihitung sebagai hasil bagi logaritma x dengan logaritma b terhadap bilangan pokok sembarang k. Secara matematis dirumuskan sebagai:
Bukti konversi antara logaritma dari bilangan pokok sembarang
Dimulai dari identitas berikut
ini dapat menerapkan klog pada kedua ruas sehingga memperoleh
.
Ketika mencari penyelesaian untuk blog x, maka menghasilkan persamaan:
.
Hal ini memperlihatkan faktor konversi dari nilai klog ke nilai blog yang serupa agar memperoleh bentuk 1klog b
Kalkulator ilmiah merupakan alat yang menghitung logaritma dengan bilangan pokok 10 dan e.[5] Logaritma terhadap setiap bilangan pokok b dapat ditentukan menggunakan kedua logaritma tersebut melalui rumus sebelumnya:
Diberikan suatu bilangan x dan logaritma y = blog x, dengan b adalah bilangan pokok yang tidak diketahui. Bilangan pokok tersebut dapat dinyatakan dengan
Rumus ini dapat diperlihatkan dengan mengambil persamaan yang mendefinisikan x = bblog x = by, lalu dipangkatkan dengan 1y.
Bilangan pokok khusus
Secara khusus, terdapat tiga bilangan pokok yang umum di antara semua pilihan bilangan pokok pada logaritma. Ketiga bilangan pokok tersebut adalah b = 10, b = e (konstanta bilangan irasional yang kira-kira sama dengan 2,71828), dan b = 2 (logaritma biner). Dalam analisis matematika, logaritma dengan bilangan pokok e tersebar karena sifat analitik yang dijelaskan di bawah. Di sisi lain, logaritma dengan bilangan pokok 10 mudah dipakai dalam perhitungan manual dalam sistem bilangan desimal:[6]
Jadi, 10log x berkaitan dengan jumlah digit desimal dari bilangan bulat positif x: jumlah digitnya merupakan bilangan bulat terkecil yang lebih besar dari 10log x.[7] Sebagai contoh, 10log 1430 kira-kira sama dengan 3,15. Bilangan berikutnya merupakan jumlah digit dari 1430, yaitu 4. Dalam teori informasi, logaritma alami dipakai dalam nat dan logaritma dengan bilangan pokok 2 dipakai dalam bit sebagai satuan dasar informasi.[8] Logaritma biner juga dipakai dalam ilmu komputer, dengan sistem biner ditemukan dimana-mana. Dalam teori musik, rasio tinggi nada kedua (yaitu oktaf) ditemukan dimana-mana dan jumlah sen antara setiap dua tinggi nada dirumuskan sebagai konstanta 1200 dikali logaritma dari rasio (yaitu, 100 sen per setengah nada dengan temperamen sama). Dalam fotografi, logaritma dengan bilangan pokok dua dipakai untuk mengukur nilai pajanan, tingkatan cahaya, waktu eksposur, tingkap, dan kecepatan film dalam "stop".[9]
Tabel berikut memuat notasi-notasi umum mengenai bilangan pokok beserta bidang yang dipakai. Selain blog x, adapula notasi logaritma lain yang ditulis sebagai logbx, dan juga seperti log x. Pada kolom "Notasi ISO" memuat penamaan yang disarankan Organisasi Standardisasi Internasional, yakni ISO 80000-2.[10] Karena notasi log x telah dipakai untuk ketiga bilangan pokok di atas (atau ketika bilangan pokok belum ditentukan), bilangan pokok yang dimaksud harus sering diduga tergantung konteks atau bidangnya. Sebagai contoh, log biasanya mengacu pada 2log dalam ilmu komputer, dan log mengacu pada elog.[11] Dalam konteks lainnya, log seringkali mengacu pada 10log.[12]
Sejarah logaritma yang dimulai dari Eropa pada abad ketujuh belas merupakan penemuan fungsi terbaru yang memperluas dunia analisis di luar keterbatasan metode aljabar. Metode logaritma dikemukakan secara terbuka oleh John Napier pada tahun 1614, dalam bukunya yang berjudul Mirifici Logarithmorum Canonis Descriptio.[19][20] Namun, teknik-teknik lain sebelum penemuan Napier sudah ada dengan keterbatasan metode yang serupa, contohnya seperti prosthafaeresis atau penggunaan tabel barisan, yang dikembangkan dengan luas oleh Jost Bürgi sekitar tahun 1600.[21][22] Napier menciptakan istilah untuk logaritma dalam bahasa Latin Tengah, “logaritmus”, yang berasal dari gabungan dua kata Yunani, logos “proporsi, rasio, kata” + arithmos “bilangan”. Secara harfiah, "logaritmus" berarti “bilangan rasio”.
Logaritma umum dari bilangan adalah indeks dari perpangkatan sepuluh yang sama dengan bilangan tersebut.[23] Bilangan yang sangat membutuhkan banyak angka merupakan kiasan kasar untuk logaritma umum, dan Archimedes menyebutnya sebagai “orde bilangan”.[24] Logaritma real pertama adalah metode heuristik yang mengubah perkalian menjadi penjumlahan, sehingga memudahkan perhitungan yang cepat. Ada beberapa metode yang menggunakan tabel yang diperoleh dari identitas trigonometri,[25] dan metode tersebut dinamakan prosthafaeresis.
Sebelum Euler mengembangkan konsep modernnya tentang logaritma alami kompleks, Roger Cotes memperlihatkan hasil yang hampir sama pada tahun 1714 bahwa[27]
.
Tabel logaritma, mistar hitung, dan penerapan bersejarah
Dengan menyederhanakan perhitungan yang rumit sebelum adanya mesin hitung komputer, logaritma berkontribusi pada kemajuan pengetahuan, khususnya astronomi. Logaritma sangat penting terhadap kemajuan dalam survei, navigasi benda langit, dan cabang lainnya. Pierre-Simon Laplace menyebut logaritma sebagai
"...kecerdasan yang mengagumkan, [sebuah alat] yang mengurangi pekerjaan berbulan-bulan menjadi beberapa hari, menggandakan kehidupan astronom, dan menghindarinya dari kesalahan dan rasa jijik yang tak terpisahkan dari perhitungan yang panjang."[28]
Karena fungsi f(x) = bx adalah fungsi invers dari blog x, maka fungsi tersebut disebut sebagai antilogaritma.[29] Saat ini, antilogaritma lebih sering disebut fungsi eksponensial.
Tabel logaritma
Sebuah alat penting yang memungkinkan penggunaan logaritma adalah tabel logaritma.[30] Tabel logaritma pertama kali disusun oleh Henry Briggs pada tahun 1617 setelah penemuan Napier, tetapi penemuannya menggunakan 10 sebagai bilangan pokok. Tabel pertamanya memuat logaritma umum dari semua bilangan bulat yang berkisar antara 1 dengan 1000, dengan ketepatan yang dimiliki 14 digit, dan kemudian ia membuat tabel dengan kisaran yang besar. Tabel tersebut mencantumkan nilai untuk setiap bilangan dalam kisaran dan ketepatan tertentu. Karena bilangan yang berbeda dengan faktor 10 memiliki logaritma yang berbeda dengan bilangan bulat, logaritma dengan bilangan pokok 10 digunakan secara universal untuk perhitungan, sehingga disebut logaritma umum. Logaritma umum dari dipisahkan menjadi bagian bilangan bulat yang dikenal sebagai karakteristik, dan bagian pecahan (bahasa Inggris: fractional part) yang dikenal sebagai mantissa. Tabel logaritma hanya perlu menyertakan mantissa, karena karakteristik logaritma umum dapat dengan mudah ditentukan dengan menghitung angka dari titik desimal.[31] Karakteristik logaritma umum dari sama dengan satu ditambah karakteristik , dan mantissanya sama. Dengan menggunakan tabel logartima dengan tiga digit, nilai logaritma dari 3542 kira-kira sama dengan
Nilainya dengan ketepatan yang sangat tinggi dapat diperoleh melalui interpolasi:
Nilai dapat ditentukan dengan pencarian terbalik pada tabel yang sama, karena logaritma merupakan fungsi monoton.
Perhitungan
Hasil kali atau hasil bagi dari dua bilangan positif c dan d biasanya dihitung sebagai penambahan dan pengurangan logaritma. Hasil kali cd berasal dari antilogaritma dari penambahan dan hasil bagi cd berasal dari antilogaritma dari pengurangan, melalui tabel yang sama:
dan
Untuk perhitungan manual yang meminta ketelitian yang cukup besar, melakukan pencarian kedua logaritma, menghitung jumlah atau selisihnya, dan mencari antilogaritma jauh lebih cepat daripada menghitung perkalian dengan metode sebelumnya seperti prosthafaeresis, yang mengandalkan identitas trigonometri.
Perhitungan pangkat direduksi menjadi perkalian, dan sedangkan perhitungan akar direduksi menjadi pembagian. Pernyataan ini dapat dilihat sebagai
dan
Perhitungan trigonometri dilengkapi dengan tabel-tabel yang memuat logaritma umum dari fungsi trigonometri.
Mistar hitung
Penerapan penting lainnya adalah mistar hitung, sepasang skala yang dibagi secara logaritmik yang digunakan dalam perhitungan. Adapun skala logaritmik yang tidak memiliki sorong, mistar Gunter, ditemukan tak lama setelah penemuan Napier dan disempurnakan oleh William Oughtred untuk menciptakan sepasang skala logaritmik yang dapat dipindahkan terhadap satu sama lain, yaitu mistar hitung. Angka yang ditempatkan pada skala hitung pada jarak sebanding dengan selisih antara logaritmanya. Menggeser skala atas dengan tepat berarti menambahkan logaritma secara mekanis, seperti yang diilustrasikan berikut ini:
Sebagai contoh, dengan menambahkan jarak dari 1 ke 2 pada skala di bagian bawah ke jarak dari 1 ke 3 pada skala di bagian atas menghasilkan hasil kali 6, yang dibacakan di bagian bawah. Mistar hitung adalah sebuah alat menghitung yang penting bagi para insinyur dan ilmuwan hingga tahun 1970-an, karena dengan mengorbankan ketepatan nilai memungkinkan perhitungan yang jauh lebih cepat daripada teknik berdasarkan tabel.[32]
Sifat analitik
Kajian yang lebih dalam mengenai logaritma memerlukan sebuah konsep yang disebut fungsi. Fungsi merupakan sebuah kaidah yang dipetakan suatu bilangan akan menghasilkan bilangan lain.[33] Contohnya seperti fungsi yang menghasilkan bilangan konstan b, yang dipangkatkan setiap bilangan real x. Fungsi ini secara matematis ditulis sebagai f(x) = bx. Ketika b positif dan tak sama dengan 1, maka f adalah fungsi terbalikkan ketika dianggap sebagai fungsi dengan interval dari bilangan real ke bilangan real positif.
Keberadaan
Misalkan b adalah bilangan real positif yang tidak sama dengan 1 dan misalkan f(x) = bx. Pernyataan yang diikuti dari teorema nilai antara ini,[34] merupakan hasil standar dalam analisis real yang mengatakan bahwa setiap fungsi monoton sempurna dan kontinu merupakan fungsi bijektif antara ranah (bahasa Inggris: domain) dan kisarannya (bahasa Inggris: range). Pernyataan saat ini mengatakan bahwa f yang menaik sempurna (untuk b > 1), atau menurun sempurna (untuk 0 < b < 1)[35] merupakan fungsi kontinu, memiliki ranah dan memiliki kisaran . Oleh karena itu, f adalah fungsi bijeksi dari ke . Dengan kata lain, untuk setiap bilangan real positif y, terdapat setidaknya satu bilangan real x sehingga .
Misalkan yang menyatakan invers dari fungsi f. Dalam artian, blog y adalah bilangan real tunggal x sehingga . Fungsi ini disebut fungsi logaritma dengan bilangan pokok-b atau fungsi logaritmik (atau logaritma saja).
Karakterisasi melalui rumus hasil kali
Pada dasarnya, fungsi blog x juga dapat dikarakterisasikan melalui rumus hasil kali
Lebih tepatnya, logaritma untuk setiap bilangan pokok b > 1 yang hanya merupakan fungsi f naik dari bilangan real positif ke bilangan real memenuhi sifat bahwa f(b) = 1 dan[36]
Grafik fungsi logaritma
Seperti yang dibahas sebelumnya, fungsi blog invers terhadap fungsi eksponensial . Karena itu, grafiknya berkorespondensi dengan satu sama lain saat menukar koordinat-x dan koordinat-y (atau saat melakukan pencerminan di garis diagonal x = y), seperti yang diperlihatkan sebagai berikut: sebuah titik (t, u = bt) pada grafik dari f menghasilkan sebuah titik (u, t = blog u) pada grafik logaritma dan sebaliknya. Akibatnya, blog (x)divergen menuju takhingga (dalam artian semakin besar dari setiap bilangan yang diberikan) jika x naik menuju takhingga, asalkan b lebih besar dari satu. Pada kasus tersebut, blog(x) merupakan fungsi menaik. Sedangkan untuk kasus b < 1, blog (x) cenderung menuju ke negatif takhingga. Ketika x mendekati nol, blog x menuju ke negatif takhingga untuk b > 1 dan menuju ke plus takhingga untuk b < 1.
Turunan dan antiturunan
Sifat analitik tentang fungsi adalah melalui fungsi inversnya.[34] Jadi, ketika f(x) = bx adalah fungsi kontinu dan terdiferensialkan, maka blog y fungsi kontinu dan terdiferensialkan juga. Penjelasan kasarnya, sebuah fungsi kontinu adalah terdiferensialkan jika grafiknya tidak mempunyai "ujung" yang tajam. Lebih lanjut, ketika turunan dari f(x) menghitung nilai ln(b) bx melalui sifat-sifat fungsi eksponensial, aturan rantai menyiratkan bahwa turunan dari blog x dirumuskan sebagai [35][37]
Artinya, kemiringan dari garis singgung yang menyinggung grafik logaritma dengan bilangan pokok b di titik (x, blog (x)) sama dengan 1x ln(b).
Turunan dari ln(x) adalah 1x, yang berarti ini menyiratkan bahwa ln(x) adalah integral tunggal dari 1x yang mempunyai nilai 0 untuk x = 1. Hal ini merupakan rumus paling sederhana yang mendorong sifat "alami" pada logaritma alami, dan hal ini juga merupakan salah satu alasan pentingnya konstanta e.
Turunan dengan argumen fungsional rampat f(x) dirumuskan sebagai
Terdapat rumus yang berkaitan, seperti antiturunan dari logaritma dengan bilangan pokok lainnya dapat diperoleh dari persamaan ini dengan mengubah bilangan pokoknya.[40]
Definisi ini menguntungkan karena tidak bergantung pada fungsi eksponensial atau fungsi trigonometri apapun, dan definisi ini merupakan sebuah integral dari fungsi timbal balik sederhana. Penjelasan dalam integral, ln(t) sama dengan luas antara sumbu-x dan grafik fungsi 1x, yang berkisar dari x = 1 ke x = t. Penjelasan ini juga merupakan akibat dari teorema dasar kalkulus, dan bahkan turunan dari ln(x) sama dengan 1x. Rumus logaritma hasil kali dan pangkat dapat diperoleh melalui definisi ini.[41] Sebagai contoh, rumus hasil kali ln(tu) = ln(t) + ln(u) dapat disimpulkan sebagai:
Persamaan (1) membagi integral menjadi dua bagian, sementara (2) mengubah variabel w menjadi xt. Pada ilustrasi dibawah, pembagian integral tersebut dapat disamakan dengan pembagian luasnya menjadi bagian berwarna kuning dan biru. Dengan mengukur luas berwarna biru kembali secara vertikal melalui faktor t dan menyusutnya melalui faktor yang sama secara horizontal tidak mengubah ukuran luasnya. Dengan memindahkan daerah biru ke daerah kuning, luasnya menyesuaikan grafik fungsi f(x) = 1x lagi. Oleh karena itu, luas biru di sebelah kiri, yang merupakan integral dari fungsi f(x) dengan interval dari t hingga tu sama dengan integral dari fungsi yang sama dengan interval 1 hingga u. Hal ini membenarkan persamaan (2) melalui bukti geometri lainnya.
Rumus pangkat ln(tr) = r ln(t) dapat real dalam cara yang serupa:
Persamaan kedua menggunakan perubahan variabel w = x1r melalui integral substitusi.
Jumlah keseluruhan timbal balik dari bilangan asli yang dirumuskan
disebut deret harmonik. Deret ini sangat terkait erat dengan logaritma alami, yang dinyatakan melalui pernyataan berikut: ketika n cenderung menuju takhingga, selisih dari
konvergen (yakni mendekati dengan sembarang) ke sebuah bilangan yang dikenal sebagai konstanta Euler–Mascheroniγ = 0,5772.... Kaitan antara deret harmonik dan logaritma natural membantu dalam menganalisis kinerja algoritma seperti quicksort.[42]
Logaritma merupakan alat hitung yang mudah pada beberapa kasus, seperti 10log 1000 = 3. Logaritma pada umumnya dapat dihitung melalui deret kuasa atau rata-rata aritmetika–geometrik, atau didapatkan kembali dari tabel logaritma (sebelum adanya perhitungan logaritma) yang menyediakan ketepatan nilai konstan.[45][46]Metode Newton, sebuah metode berulang yang menyelesaikan persamaan melalui hampiran, juga dapat dipakai untuk menghitung logaritma, karena fungsi inversnya (yaitu fungsi eksponensial), dapat dihitung dengan cepat.[47] Dengan melihat tabel logaritma, metode yang mirip dengan CORDIC dapat dipakai untuk menghitung logaritma hanya dengan menggunakan operasi penambahan dan geseran bit.[48][49] Terlebih lagi, algoritma dari logaritma biner menghitung lb(x)secara berulang berdasarkan penguadratan x yang berulang dan menggunakan ekspresi
Deret pangkat
Deret Taylor
Untuk setiap bilangan z yang memenuhi sifat 0 < z ≤ 2, maka berlaku rumus:[nb 4][50]
Pernyataan di atas merupakan tulisan singkat untuk mengatakan bahwa ln(z) dapat diaproksimasi sebagai bilangan yang lebih-lebih akurat lagi melalui ekspresi berikut:
Sebagai contoh, pendekatan ketiga saat z = 1,5 memberikan nilai 0,4167. Nilai tersebut kira-kira 0,011 lebih besar dari ln(1,5) = 0,405465. Deret ini yang mengaproksimasi ln(z) dengan ketepatan nilai sembarang, menyediakan jumlah dari nilai yang dijumlahkan cukup besar. Dalam kalkulus elementer, ln(z) adalah limit dari deret ini dan juga merupakan deret Taylor dari logaritma alami di z = 1. Deret Taylor dari ln(z) khususnya menyediakan alat yang berguna untuk mengaproksimasi ln(1 + z) ketika z bernilai kecil, |z| < 1:
Sebagai contoh, hampiran orde pertama memberikan nilai hampiran ln(1,1) ≈ 0,1 ketika z = 0,1, yang galatnya 5% lebih kecil dari nilai eksak 0,0953.
untuk setiap bilangan real z > 0.[nb 5][50] Dengan menggunakan notasi Sigma, ruas kanan pada rumus di atas juga dapat ditulis sebagai
Deret ini dapat diturunkan dari deret Taylor di atas, yang konvergen lebih cepat daripada deret Taylor, khususnya jika z mendekati 1. Sebagai contoh, untuk z = 1,5, tiga suku pertama dari deret kedua memberikan nilai hampiran ln(1,5) dengan galatnya sekitar 3×10−6. Kekonvergenan cepat untuk z yang mendekati 1 dapat dimanfaatkan sebagai berikut: diberikan sebuah hampiran dengan tingkat akurat yang rendah y ≈ ln(z) dan memasukkan ke rumus
maka logaritma dari z dirumuskan:
Hampiran awalan y yang lebih baik adalah dengan membuat nilai A mendekati ke 1, sehingga nilai logaritma dapat dihitung lebih efisien. Nilai A dapat dihitung melalui deret eksponensial sehingga nilainya konvergen dengan cepat, asalkan nilai y tidak terlalu besar. Dengan menghitung logaritma dari z yang lebih besar dapat direduksi menjadi nilai z yang lebih kecil dengan menulis z = a · 10b, sehingga ln(z) = ln(a) + b · ln(10).
Terdapat metode yang sangat berkaitan dengannya dapat dipakai untuk menghitung logaritma dari bilangan bulat. Dengan memasukkan pada deret di atas, maka deret tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Jika diketahui logaritma dari suatu bilangan bulat n yang lebih besar, maka deret tersebut menghasilkan sebauah deret yang konvergen dengan cepat untuk log(n+1), dengan laju konvergensi dari .
Hampiran purata aritmetika-geometrik
Purata aritmetika–geometrik atau rata-rata aritmetika–geometrik menghasilkan hampiran dari logaritma natural dengan tingkatan ketepatan yang tinggi. Pada tahun 1982, Sasaki dan Kanada memperlihatkan bahwa purata ini sangat cepat untuk ketepatan di antara 400 dan 1000 letak desimal, sementara metode deret Taylor biasanya lebih cepat ketika membutuhkan nilai yang kurang akurat. Dalam karyanya, ln(x) kira-kira sama dengan ketepatan dari 2−p (atau p bit yang tepat) melalui rumus berikut (karena Carl Friedrich Gauss):[51][52]
Notasi M(x, y) menyatakan rata-rata aritmetika–geometrik dari x dan y. Purata ini didapatkan dengan menghitung rerata (x + y)/2 (purata aritmetika) dan (purata geometrik) dari x dan y secara berulang, lalu misalkan kedua bilangan tersebut merupakan bilangan x dan y selanjutnya. Kedua bilangan tersebut konvergen dengan cepat menuju ke limit yang sama, yaitu M(x, y). Agar pasti bahwa nilai yang diperlukan tepat, maka pilih m sehingga
Bilangan m yang lebih besar membuat perhitungan M(x, y), dengan nilai awal x dan y yang merupakan nilai yang sangat jauh, mengambil langkah lebih lanjut agar nilainya konvergen, tetapi memberikan nilai yang lebih tepat. Konstanta seperti π dan ln(2) dapat dihitung melalui deret yang konvergen dengan cepat.
Algoritma Feynman
Richard Feynman, yang mengerjakan proyek Manhattan di Los Alamos National Laboratory, mengembangkan sebuah algoritma pengolahan bit untuk menghitung nilai logaritma. Algoritma tersebut menyerupai pembagian panjang, dan kemudian dipakai dalam sebuah anggota dari rangkaian subkomputer, Connection Machine. Bahkan bahwa setiap bilangan real 1 < x < 2 yang dapat direpresentasikan sebagai hasil kali dari faktor yang berbeda dari bentuk 1 + 2−k, dipakai dalam algoritma ini. Algoritma ini dibangun secara berurutan bahwa hasil kali P, yang dimulai dengan P = 1 dan k = 1, mengatakan bahwa jika P · (1 + 2−k) < x, maka P berubah menjadi P · (1 + 2−k), sehingga membuat nilai menaik. Algoritma tersebut berhenti ketika k cukup besar memberikan nilai akurat yang diinginkan. Karena log(x) adalah jumlah dari suku berbentuk log(1 + 2−k) yang berpadanan dengan nilai k dan faktor 1 + 2−k adalah hasil kali dari P, maka log(x) dapat dihitung melalui operasi penambahan yang sederhana, yaitu menggunakan tabel dari log(1 + 2−k) untuk semua k. Setiap bilangan pokok dapat dipakai untuk tabel logaritma.[53]
Penerapan
Logaritma memiliki banyak penerapan di dalam maupun di luar matematika. Ada beberapa kejadian penerapan logaritma yang berkaitan dengan gagasan kekararan skala. Sebagai contoh, setiap ruangan yang terdapat di dalam sebuah cangkang nautilus memiliki kira-kira sama dengan jumlah salinan dari ruang selanjutnya, yang ditimbang melalui faktor konstanta. Contoh tersebut menyerupai bentuk spiral logaritmik.[54]Hukum Benford mengenai distribusi dari angka yang ditunjuk juga dapat dijelaskan melalui kekeraran skala.[55] Logaritma juga berkaitan dengan benda yang memiliki kemiripan terhadap diri sendiri. Sebagai contoh, logaritma muncul dalam analisis tentang algoritma yang menyelesaikan masalah dengan membaginya menjadi dua masalah lebih kecil yang serupa dan memotong kecil penyelesaiannya.[56] Dimensi dari bentuk geometrik menyerupai diri sendiri, dalam artian bahwa bentuk yang bagiannya menyerupai gambarnya secara keseluruhan juga dirumuskan melalui logaritma. Skala logaritmik berguna untuk mengukur perubahan relatif nilai daripada selisih mutlaknya. Terlebih lagi, karena fungsi logaritmik log(x) menaik sangat lambat untuk nilai besarx, skala logaritmik biasanya menekan data ilmiah yang berskala besar. Logaritma juga muncul dalam rumus ilmiah numerik, seperti persamaan roket Tsiolkovsky, persamaan Fenske, atau persamaan Nernst.
Satuan kuantitas dalam ilmiah seringkali dinyatakan sebagai logaritma dari kuantitas lain, dengan menggunakan skala logaritmik. Sebagai contoh, desibel merupakan satuan pengukuran yang dikaitkan dengan perhitungan dari kuantitasskala logaritmik. Penguat desibel memberikan 10 kalinya logaritma biasa dari rasiodaya atau 20 kalinya logaritma biasa dari rasio tegangan. Satuan inilah yang dipakai untuk mengukur rugi tingkatan ketegangan saat mentransmisi sinyal elektrik,[57] yang bertujuan untuk menjelaskan tingkatan kekuatan aras daya suara dalam akustik,[58] serta mengukur penyerapan cahaya dalam bidang spektrometri dan optika. Selain itu, desibel juga dipakai dalam nisbah sinyal-derau yang menjelaskan seberapa banyak derau dibandingkan dengan sinyal yang berguna.[59] Mirip dengan tadi, nisbah puncak sinyal-derau biasanya dipakai menilai kualitas suara dan metode pemampatan citra melalui logaritma.[60]
Kekuatan gempa bumi diukur dengan mengambil logaritma umum dari energi yang dipancarkan saat terjadinya gempa dalam satuan skala magnitudo momen atau skala magnitudo Ritcher. Sebagai contoh, gempa berkekuatan 5,0 melepaskan 32 kali (101,5) dan gempa berkekuatan 6,0 melepaskan 1000 kali(103) energi berkekuatan 4,0.[61] Skala logaritmik juga dipakai dalam magnitudo kentara untuk mengukur kecerahan bintang.[62] Dalam kimia, negatif dari logaritma desimal, yang disebut sebagai kologaritma desimal, ditunjukkan dengan huruf "p".[63] Sebagai contoh, pH merupakan kologaritma desimal dari keaktifan dari ion berbentuk hidrogenH+ yang terbentuk dari air, hidronium.[64] Keaktifan dari ion hidronium dalam air yang netral bernilai 10−7mol·L−1, sehingga nilai pH adalah 7. Contoh lainnya, nilai pH dari asam cuka biasanya sekitar 3. Perbedaan nilai sebesar 4 sesuai dengan rasio 104 berdasarkan aktivitasnya, yaitu nilai dari aktivitas ion hidronium cuka sekitar 10−3 mol·L−1.
Konsep skala logaritmik dapat dipakai dalam grafik (log-linear) semilog bertujuan untuk memberikan visual terkait satu sumbu, yang biasanya berupa sumbu vertikal, diukur menggunakan perhitungan logaritma. Contohnya seperti grafik disamping menjelaskan nilai yang menaik dengan tajam dari 1 juta hingga 1 triliun ke dalam ruang yang sama (pada sumbu vertikal) saat grafiknya menaik dari 1 hingga 1 juta. Pada grafik tersebut, fungsi eksponensialf(x) = a · bx muncul sebagai garis lurus dengan kemiringan yang sama dengan logaritma dari b. Selain itu, skala logaritma yang dapat dipakai dalam grafik log-log untuk mengukur sumbu vertikal dan horizontal, sehingga menyebabkan fungsi f(x) = a · xk digambarkan sebagai garis lurus yang mempunyai kemiringan yang sama dengan bilangan yang dipangkat dengan k, diterapkan pada saat memberikan visual dan menganalisis hukum pangkat.[65]
Penerapannya dalam psikologi
Penerapan logaritma juga terdapat dalam beberapa hukum yang menjelaskan tentang persepsi manusia.[66][67] Sebagai contoh, hukum Hick menjelaskan kaitan logaritmik antara waktu saat orang mengambil keputusan beserta jumlah keputusan yang dimiliki.[68] Hukum lainnya adalah hukum Fitts, yang memprediksi bahwa waktu yang diperlukan saat bergerak ke daerah target dengan cepat sama dengan fungsi logaritmik dari jarak dan ukuran target.[69] Dalam psikofisika, hukum Weber–Fechner mengatakan kaitan logaritmik dengan stimulus dan sensasi yang dirasakan, contohnya seperti saat orang sedang membawa berat benda yang sesungguhnya dengan yang dirasakan.[70] (Namun, "hukum" ini kurang realistis dengan model belakangan ini, seperti hukum perpangkatan Stevens.[71])
Studi psikologi menemukan bahwa orang yang sedikit mempunyai pemahaman matematika cenderung mengestimasi nilai kuantitas dengan logaritma, atau dengan kata lain, bilangannya ditempatkan pada garis yang tidak ditandai berdasarkan perhitungan logaritma, sehingga 10 yang ditempatkan mendekati 100 dianggap sebagai 100 yang ditempatkan mendekati 1000. Orang yang memiliki pemahaman yang lebih tinggi memandang hal tersebut sebagai linear yang mengestimasi (letak angka 1000 yang berjarak 10 kali lebih jauh) pada beberapa kasus, namun logaritma dipakai pada saat memplot bilangan-bilangan yang sulit untuk diplotkan secara linear.[72][73]
Penerapannya dalam teori peluang dan statistika
Tiga fungsi kepadatan probabilitas (PDF) dari variabel acak dengan sebaran log-normal. Parameter lokasi μ yang bernilai nol untuk semua tiga fungsi tersebut, merupakan purata logaritma dari variabel acak, bukan purata dari variabel tersendiri.
Sebaran digit pertama (dalam bentuk persentase, dengan batang berwarna merah) dalam jumlah populasi dari 237 negara di dunia. Titik berwarna hitam menunjukkan sebaran yang diprediksi menurut hukum Benford.
Logaritma muncul pula dalam sebaran log-normal. Ketika logaritma dari variabel acak mempunyai sebaran normal, maka variabel dikatakan mempunyai sebaran log-normal.[75] Sebaran log-normal ditemukan dalam banyak bidang, dengan suatu variabel dibentuk sebagai hasil kali dari banyaknya variabel acak indenpenden bernilai positif. Contohnya seperti dalam mempelajari turbulensi.[76]
Logaritma dipakai untuk menghitung estimasi kemungkinan maksimum dari model statistika parametrik. Fungsi kemungkinan pada model tersebut bergantung setidaknya satu parameter yang harus diestimasi. Nilai maksimum dari fungsi kemungkinan muncul di nilai parameter yang sama sebagai nilai maksimum logaritma kemungkinan (atau disebut log likelihood), karena logaritma merupakan fungsi menaik. Log-likelihood adalah teknik yang memaksimumkan fungsi dengan mudah, khususnya untuk kemungkinan yang dikali mengenai variabel acak independen.[77]
Hukum Benford menjelaskan kemungkinan digit dalam himpunan data yang banyak, contohnya seperti tinggi bangunan. Menurut hukum Benford, kemungkinan bahwa digit desimal pertama suatu item dalam sampel data adalah d (yang berkisar dari 1 hingga 9) sama dengan 10log (d + 1) − 10log (d), tanpa memperhatikan satuan pengukuran.[78] Jadi, sekitar 30% data dapat diduga mempunyai 1 sebagai digit pertama, 18% dimulai dengan 2, dst. Penyimpangan dari hukum Benford dihitung oleh para akuntan untuk membantu mendeteksi penipuan data akuntansi.[79]
Penerapannya dalam kompleksitas perhitungan
Cabang dalam ilmu komputer yang mempelajari performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan persoalan atau masalah tertentu disebut analisis algoritma.[80] Logaritma sangat penting dalam menjelaskan algoritma tersebut dengan membagi suatu masalah menjadi lebih kecil, serta menghubungkan penyelesaian dari submasalah.[81]
Sebagai contoh, cara algoritma pencarian biner (bahasa Inggris: binary searching algorithm) dalam mencari bilangan dalam daftar yang tersortir adalah dengan memeriksa entri tengah dan meneruskannya di sebagian sebelum atau sesudah entri tengah jika tidak ditemukan bilangannya. Umumnya, algoritma ini memerlukan perbandingan 2log (N), dengan N adalah panjang daftar.[82] Mirip dengan sebelumnya, algoritma urut gabungan menyortir daftar yang belum tersortir dengan membagi daftar menjadi setengah bagian dan mengurutkan daftar-daftar tersebut dahulu sebelum menggabungkan hasilnya. Algoritma urut gabungan biasanya memerlukan waktu yang kira-kira sebanding denganN · log(N).[83] Bilangan pokok logaritma tidak dijelaskan secara spesifik, karena hasilnya hanya berubah oleh faktor konstanta saat ada bilangan pokok lain yang sedang dipakai. Faktor konstanta biasanya diabaikan dalam analisis algoritma dalam model biaya seragam (bahasa Inggris: uniform cost model) yang standar.[84]
Suatu fungsi f(x) dikatakan bertumbuh secara logaritmik jika f(x) (setidaknya atau kira-kira) sebanding dengan logaritma dari x, namun istilah ini dipakai sebagai fungsi eksponensial dalam menjelaskan pertumbuhan organisme secara biologis.[85] Sebagai contoh, setiap bilangan asliN dapat direpresentasikan dalam bentuk bilangan biner yang tidak lebih dari 2log N + 1bit. Dengan kata lain, jumlah memori diperlukan untuk menyimpan N pertumbuhan secara logaritmik dengan N.
Penerapannya dalam entropi dan ketidakteraturan
Entropi secara umum adalah ukuran dari ketidakteraturan dari suatu sistem. Dalam termodinamika statistik, sebuah entropi, disimbolkan dengan S, dari sebuah sistem, didefinisikan dengan:
Hasilnya adalah seluruh kondisi i yang mungkin dari sistem yang dimaksud, contoh posisi dari partikel gas di dalam sebuah tangki. Lebih lanjut lagi, pi adalah kemungkinan bahwa kondisi i telah tercapai dan k adalah konstanta Boltzmann. Sama halnya dengan entropi dalam teori informasi yang mengukur kuantitas dari informasi. Jika penerima pesan mengharapkan sejumlah N pesan yang mungkin diterima dengan besar kemungkinan masing-masing yang setara, maka sejumlah informasi yang tersampaikan oleh pesan tersebut dapat dikuantifikasi dengan bit 2log N.[86]
Eksponen Lyapunov menggunakan logaritma untuk mengukur derajat ketidakteraturan dari sistem yang dinamis. Contoh partikel yang bergerak di meja biliar oval, di mana bahkan perubahan sekecil apapun dari kondisi awal dapat memberikan hasil, yaitu jalur yang dilalui, yang sangat berbeda. Sistem yang dimaksud disebut dengan kekacauan di dalam sistem deterministik karena galat yang kecil namun terukur dari kondisi awal dapat diprediksi akan memberikan hasil akhir yang sangat berbeda.[87] Setidaknya satu eksponen Lyapunov dari sistem kekacauan yang deterministik akan bernilai positif.
Penerapannya dalam bangunan fraktal
Logaritma muncul dalam definiisi dimensifraktal.[88] Fraktal merupakan benda-benda geometri yang menyerupai dirinya, dalam artian bahwa benda geometri tersebut mereproduksi dirinya lebih kecil, penjelasan kasarnya, di seluruh strukturnya. Contohnya seperti segitiga Sierpiński, dengan dimensi Hausdorffnya adalah ln(3)ln(2) ≈ 1,58, dapat diliputi dengan tiga salinan dirinya, masing-masing sisinya dibagi menjadi setengah dari panjang awalnya. Adapula gagasan dimensi fraktal berdasarkan logaritma lainnya diperoleh dengan menghitung jumlah kotak yang diperlukan untuk meliputi frakal dalam himpunan.
Penerapannya dalam musik
Empat oktaf yang berbeda diperlihatkan pada skala linear, lalu diperlihatkan pada skala logaritmik (saat mendengarkannya dengan menggunakan telinga).
Logaritma berkaitan dengan bunyi nada dan interval dalam musik. Dalam temperamen sama, perbandingan frekuensi bergantung pada interval di antara dua nada saja, bukan pada frekuensi yang spesifik atau tinggi dari nada tunggal. Sebagai contoh, nada A mempunyai frekuensi 440 Hz dan B-flat mempunyai frekuensi 466 Hz. Interval antara nada A dengan B-flat ini digolongkan sebagai semi-nada, karena intervalnya berada di antara B-flat dan B (yang mempunyai frekuensi 493 Hz). Maka, perbandingan frekuensinya adalah:
Peran logaritma dalam musik dapat dipakai untuk menjelaskan interval berikut: suatu interval diukur dalam semi-nada dengan mengambil logaritma dengan bilangan pokok-21/12 dari perbandingan frekuensi, sedangkan logaritma dengan bilangan pokok-21/1200 dari perbandingan frekuensi menyatakan interval dalam sen, ratusan semi-nada. Logaritma yang terakhir dipakai untuk pengodean yang lebih halus, karena diperlukan untuk temperamen tak sama.[89]
Interval (dua bunyi nada yang dimainkan dalam waktu yang sama)
yang berarti bahwa fungsi pencacahan bilangan prima kira-kira sama dengan perbandingan dari π(x) dan pecahan yang mendekati 1 ketika x menuju ke takhingga.[90] Akibatnya, peluang dari bilangan yang dipilih secara acak di antara 1 dan x adalah bilangan prima berbanding terbalik dengan jumlah digit desimal x. Pendekatan π(x) yang lebih baik merupakan fungsi integral EulerLi(x), yang didefinisikan sebagai
disebut logaritma kompleks dari z, ketika z (dianggap sebagai) bilangan kompleks. Bilangan kompleks biasanya dinyatakan sebagai z = x + iy, dengan x dan y adalah bilangan real dan i adalah satuan imajiner (satuan yang dikuadratkan memberikan nilai −1). Bilangan kompleks dapat divisualisasikan melalui sebuah titik dalam bidang kompleks, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut. Bentuk polar menulis bilangan kompleks tak-nol z melalui titik nilai mutlak, yang berarti jarak yang berupa bilangan bernilai real dan positif r sama dengan titik z ke titik asalnya. Bentuk polar juga menulis sebuah sudut antara bilangan real pada sumbu-Re (yakni sumbu-x) Re dan garis yang melalui titik asal dan titik z. Sudut tersebut disebut sebagai argumen dari z.
Nilai mutlak r dari z dinyatakan sebagai
Dengan menggunakan pandangan geometris pada fungsi sinus dan kosinus beserta periodisitasnya dalam 2π, setiap bilangan kompleks z dapat dinyatakan sebagai
untuk setiap bilangan bulat k. Nyatanya, argumen dari z tidak dijelaskan secara unik, yakni: bilangan φ dan φ' = φ + 2kπ adalah argumen valid dari z untuk semua bilangan bulat k, karena menambahkan 2kπradian atau k⋅360°[nb 6] ke bilangan φ berpadanan dengan "lilitan" di sekitar titik asal yang berputar berlawanan arah jarum jam sebanyak kputaran. Hasil bilangan kompleks selalu z, seperti yang diilustrasikan pada gambar untuk k = 1. Setidaknya ada salah satu dari argumen z yang mungkin disebut sebagai argumen prinsip, yang dilambangkan Arg(z), dipilih dengan memerlukan putaran φ di selang(−π, π][93] atau [0, 2π).[94] Daerah-daerah tersebut, dengan argumen z ditentukan sekali disebut cabang dari fungsi argumen.
Dengan menggunakan rumus di atas, dan periodisitasnya lagi, maka berlaku identitas berikut:[95]
dengan ln(r) adalah fungsi logaritma real tunggal, ak menyatakan logaritma kompleks dari z, dan k bilangan bulat sembarang. Karena itu, logaritma kompleks dari z, yang semua bilangan kompleks ak untuk e pangkat ak sama dengan z, mempunyai tak berhingga banyaknya nilai
untuk bilangan bulat sembarang k.
Dengan mengambil k sehingga φ + 2kπ ada di dalam selang yang ditentukan untuk argumen prinsip, maka ak disebut nilai prinsip dari logaritma, dinotasikan sebagai Log(z). Argumen prinsip setiap bilangan real positif x bernilai 0, jadi Log(x) adalah sebuah bilangan real yang sama dengan logaritma (alami). Akan tetapi, rumus logaritma tentang darab dan perpangkatan bilangan di atas tidak memberikan perumuman terkait nilai prinsip dari logaritma kompleks.[96]
Ilustrasi tersebut menggambarkan Log(z), membatasi argumen z dengan interval (−π, π]. Cara memadankan cabang dari logaritma kompleks mempunyai ketakkontinuan di sepanjang sumbu-x real negatif, seperti yang dapat dilihat pada lompatan hue di gambar. Saat melintasi batas, ketakkontinuan tersebut dimulai dari lompatan hingga batas lain yang ada di cabang yang sama, dalam artian bahwa tiada perubahan dengan nilai-k dari cabang tetangga kontinu yang berpadanan. Lokus tersebut dinamakan potongan cabang. Dengan menghapus perbatasan argumen, maka relasi "argumen dari z" dan "logaritma dari z" menjadi fungsi bernilai banyak.
Dalam konteks grup hingga, eksponensiasi dinyatakan dengan mengalikan satu anggota grup b dengan dirinya secara berulang. Logaritma diskret merupakan bilangan bulat n yang menyelesaikan persamaan
dengan x adalah anggota dari grup. Mengerjakan solusi eksponensiasi dapat dilakukan dengan efisien, namun logaritma diskret dipercayai bahwa sangat sulit untuk menghitungnya dalam beberapa grup. Asimetri dari grup tersebut mempunyai penerapan penting dalam kriptografi kunci publik, contohnya seperti pertukaran kunci Diffie–Hellman, sebuah pertukaran kunci sehari-hari yang memungkinkan pertukaran kunci kriptografi terhadap saluran informasi yang tidak diamankan.[100]Logaritma Zech berkaitan dengan logaritma diskret dalam grup perkalian anggota taknol dari medan hingga.[101]
Berdasarkan sudut pandang teori grup, identitas log(cd) = log(c) + log(d) menyatakan isomorfisme grup antara bilangan riil positif terhadap perkalian bilangan riil positif terhadap penambahan. Fungsi logaritmik hanya isomorfisme kontinu antara grup.[104] Berdasarkan pengertian isomorfisme tersebut, ukuran Haar (ukuran Lebesgue) dx pada riil berpadanan dengan ukuran Haar dxx pada bilangan real positif.[105] Bilangan riil taknegatif tidak hanya terhadap operasi perkalian, namun juga terhadap operasi penambahan, dan bilangan riil taknegatif membentuk semigelanggang, yang disebut sebagai semigelanggang probabilitas, bahkan membentuk semigelanggang. Maka logaritma yang mengambil perkalian dengan penambahan (perkalian logaritma), dan mengambil penambahan dengan penambahan logaritma, memberikan isomorfisme semigelanggang di antara semigelanggang probabilitas dan semigelanggang logaritma.
Selain itu, terdapat polilogaritma, sebuah fungsi yang didefinisikan sebagai
Fungsi ini mempunyai kaitan dengan logaritma alami dengan Li1 (z) = −ln(1 − z). Terlebih lagi, ketika z = 1, nilai dari Lis (1) sama dengan fungsi zeta Riemann, yang dinyatakan sebagai ζ(s).[107]
^Beberapa para matematikawan menolak notasi ini. Dalam otobiografinya pada tahun 1985, Paul Halmos mengkritik bahwa "notasi ln bersifat kekanak-kanakan", karena menurutnya para matematikawan menggunakan notasi tersebut.[15]
Notasi tersebut ditemukan oleh seorang matematikawan bernama Irving Stringham.[16][17]
^Semua pernyataan di bagian ini dapat ditemukan pada Shailesh Shirali 2002, bagian 4. Sebagai contoh, (Douglas Downing 2003, hlm. 275), atau Kate & Bhapkar 2009, hlm. 1-1.
One of the interesting and sometimes even surprising aspects of the analysis of data structures and algorithms is the ubiquitous presence of logarithms ... As is the custom in the computing literature, we omit writing the base b of the logarithm when b = 2.
Terjemahan:
Salah satu hal yang menarik dan terkadang yang paling mengejutkan dalam aspek dari analisis struktur data beserta algoritma adalah bahwa keberadaan logaritma ada dimana-mana ... Menjadi kebiasaan dalam literatur komputer, kita menghilangkan penulisan bilangan pokok b dari logaritma ketika b = 2.
^See footnote 1 in Perl, Yehoshua; Reingold, Edward M. (December 1977), "Understanding the complexity of interpolation search", Information Processing Letters, 6 (6): 219–22, doi:10.1016/0020-0190(77)90072-2
^
Paul Halmos (1985), I Want to Be a Mathematician: An Automathography, Berlin, New York: Springer-Verlag, ISBN978-0-387-96078-4
"...[a]n admirable artifice which, by reducing to a few days the labour of many months, doubles the life of the astronomer, and spares him the errors and disgust inseparable from long calculations."
^Muller, Jean-Michel (2006), Elementary functions (edisi ke-2nd), Boston, MA: Birkhäuser Boston, ISBN978-0-8176-4372-0, bagian 4.2.2 (hlm. 72) dan 5.5.2 (hlm. 95)
^Hart; Cheney; Lawson; et al. (1968), Computer Approximations, SIAM Series in Applied Mathematics, New York: John Wiley, bagian 6.3, hlm. 105–11
^Zhang, M.; Delgado-Frias, J.G.; Vassiliadis, S. (1994), "Table driven Newton scheme for high precision logarithm generation", IEE Proceedings - Computers and Digital Techniques, 141 (5): 281–92, doi:10.1049/ip-cdt:19941268, ISSN1350-2387, bagian 1 for an overview
^Maling, George C. (2007), "Noise", dalam Rossing, Thomas D., Springer handbook of acoustics, Berlin, New York: Springer-Verlag, ISBN978-0-387-30446-5, bagian 23.0.2
^Crauder, Bruce; Evans, Benny; Noell, Alan (2008), Functions and Change: A Modeling Approach to College Algebra (edisi ke-4th), Boston: Cengage Learning, ISBN978-0-547-15669-9, bagian 4.4.
^Rose, Colin; Smith, Murray D. (2002), Mathematical statistics with Mathematica, Springer texts in statistics, Berlin, New York: Springer-Verlag, ISBN978-0-387-95234-5, bagian 11.3
^Corless, R.; Gonnet, G.; Hare, D.; Jeffrey, D.; Knuth, Donald (1996), "On the Lambert W function"(PDF), Advances in Computational Mathematics, 5: 329–59, doi:10.1007/BF02124750, ISSN1019-7168, diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 14 Desember 2010, diakses tanggal 13 Februari 2011Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Cherkassky, Vladimir; Cherkassky, Vladimir S.; Mulier, Filip (2007), Learning from data: concepts, theory, and methods, Wiley series on adaptive and learning systems for signal processing, communications, and control, New York: John Wiley & Sons, ISBN978-0-471-68182-3, hlm. 357
Glaisher, James Whitbread Lee (1911), "Logarithm", dalam Chisholm, Hugh, Encyclopædia Britannica, 16 (edisi ke-11), Cambridge University Press, hlm. 868–77
Este artigo não cita fontes confiáveis. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW • CAPES • Google (N • L • A) (Setembro de 2020) Coordenadas: 20° 37' S 143° 19' O Localização da comuna de Hao no Arquipélago de Tuamotu. As Ilhas do Duque de Gloucester estão marcadas com o número 10. As Ilhas do Duque de Gloucester (em francês Îles du Duc de Gloucester) s...
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Mangkunegara IV – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Juni 2021)Mangkunegara IVꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫ꧇꧔꧇Kangjeng Gusti Pangeran Adipati AryaPotret Mangkunegara IV, ca. 1865Adipati Mangkune...
American painter David SternDavid Stern, New York 2018Born (1956-02-03) February 3, 1956 (age 67)Essen, GermanyNationalityAmericanEducationFachhochschule für Design and Art Dortmund, Kunstakademie DüsseldorfKnown forPainting, Drawing, Printmaking David Stern is a German-born American figurative painter, whose work is rooted in the European figurative art tradition and informed by American Abstract Expressionism. The main theme/motive of Stern's work is the human condition. He work...
ANSON LO “THE STAGE” IN MY SIGHT SOLO CONCERT 2023盧瀚霆的巡回演唱会演唱會海報地点 香港亞洲國際博覽館开始日期2023年7月23日结束日期2023年7月26日场数4 《ANSON LO “THE STAGE” IN MY SIGHT SOLO CONCERT 2023》是香港男歌手盧瀚霆在2023年7月23-26日於亞洲國際博覽館舉行的首個個人演唱會[1],也是MIRROR成員個人演唱會系列《MIRROR In My Sight Solo Concert 2023/24》的第二作。[2]名稱「Th...
Polish hammer thrower This article includes a list of references, related reading, or external links, but its sources remain unclear because it lacks inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (July 2022) (Learn how and when to remove this template message) Szymon ZiółkowskiSzymon Ziółkowski in 2013.Personal informationNationality PolandBorn (1976-07-01) 1 July 1976 (age 47)Poznań, PolandHeight1.92 m (6 ft 3+1⁄2&...
Peter Schreiner Peter Schreiner (* 4. Mai 1940 in München) ist ein deutscher Byzantinist. Er lehrte von 1979 bis 2005 als ordentlicher Professor für Byzantinistik an der Universität zu Köln. Schreiner gehört zu den führenden Byzantinisten im deutschsprachigen Raum. Inhaltsverzeichnis 1 Leben und Wirken 2 Schriften (Auswahl) 3 Literatur 4 Weblinks 5 Anmerkungen Leben und Wirken Peter Schreiner besuchte das humanistische Wilhelmsgymnasium in München und legte dort das Abitur 1961 ab. Ans...
1992 live album by GenesisThe Way We Walk, Volume One: The ShortsLive album by GenesisReleased9 November 1992Recorded10, 11, 13 July & 2 August 1992 (except for Mama, That's All, and In Too Deep, which were recorded in 1986 and 1987)GenreRockLength63:05LabelVirgin, AtlanticProducer Nick Davis Robert Colby Genesis Genesis chronology We Can't Dance(1991) The Way We Walk, Volume One: The Shorts(1992) The Way We Walk, Volume Two: The Longs(1993) Professional ratingsReview scoresSource...
This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Supersunnyspeedgraphic, the LP – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2009) (Learn how and when to remove this template message) 2006 compilation album by Ben FoldsSupersunnyspeedgraphic, the LPCompilation album by Ben FoldsReleasedOctober 24, 2006GenreA...
Bài này viết về Kiến trúc sư và Bộ trưởng Đức Quốc xã. Đối với con trai cả của ông, cũng là một kiến trúc sư, xem Albert Speer, Jr. Đối với quan tòa người Mỹ đầu thế kỷ 20, xem Albert Spear. Đối với vở kịch soạn bởi David Edgar, xem Albert Speer (vở kịch). Albert SpeerSpeer năm 1933Bộ trưởng Khí tài và Vũ trangNhiệm kỳ8 tháng 2 năm 1942 – 23 tháng 5 năm 19453 năm, 104 ngàyTổng...
National motto of India For other uses, see Satyamev Jayate (disambiguation). National Emblem of India contains the phrase Satyameva Jayate.Translations ofAssameseসত্যমেব জয়তেBengaliসত্যমেব জয়তেBhojpuri
Uruguayan footballer (1902-1968) Santos Iriarte Iriarte with Uruguay in 1930.Personal informationFull name Victoriano Santos IriarteDate of birth (1902-11-02)November 2, 1902Place of birth Canelones, UruguayDate of death November 10, 1968(1968-11-10) (aged 66)Place of death Montevideo, UruguayPosition(s) ForwardSenior career*Years Team Apps (Gls)1923–1932 Racing Montevideo 423 (34)1932–1934 Peñarol 156 (30)Total 579 (64)International career1930–1931 Uruguay 5 (2) Medal record Men'...
هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (مايو 2019) في المنطق الفلسفي، مغالطة الرجل المقنع[1] (تعرف أيضًا بالمغالطة المُتعمَدة و...
American radio and television host, author, and actor (1926–2015) This article is about the talk show host. For the public radio performance artist, see Joe Frank. For the professor of chemistry, see Joe L. Franklin. Joe FranklinFranklin in 2007BornJoseph Fortgang(1926-03-09)March 9, 1926The Bronx, New York, U.S.DiedJanuary 24, 2015(2015-01-24) (aged 88)Manhattan, New York, U.S.Alma materColumbia University (ungraduated) [1]Occupation(s)Television and radio personalityKnow...
Norwegian footballer (born 1978) Kristin Lie Personal informationDate of birth (1978-12-13) 13 December 1978 (age 44)Position(s) StrikerYouth career NamdalseidSenior career*Years Team Apps (Gls) Beitstad 0000–1999 Verdal 10 (0)1999–2013 Trondheims-Ørn 263 (90)2014–2017 Egge 21 (41)2022- Sørlia 6 (5)International career2007–2009 Norway 16 (1) *Club domestic league appearances and goals Kristin Lie (born 13 December 1978) is a Norwegian footballer who played as a striker for Egge...
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: 8th Army Soviet Union – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (March 2008) (Learn how and when to remove this message) 8th ArmyActive1939 (1939)–1945CountrySoviet UnionBranchRed ArmySize100,000+ (organized into corps)Part ofLeningrad Fron...