Hendrik Robbert van Heekeren mengklasifikasikan lapisan Budaya Toala dalam 3 lapisan, yaitu Toala III, Toala II, dan Toala I. Ian C. Glover menerapkan radiokarbon untuk mengetahui kurun waktu hunian di gua. Klasifikasi masa hunian pada gua didasari atas jenis temuan yang terkandung pada gua sebagai unsur lapisan budaya yang bersangkutan, yaitu Toala III sampai dengan Toala I. Berdasarkan kajian klasifikasi lapisan Budaya Toala masa hunian oleh Hendrik Robbert van Heekeren dan kajian hasil analisis radiokarbon dengan sistem penanggalan radiokarbon oleh Ian C. Glover, Situs Leang Karrasa masuk pada klasifikasi lapisan Budaya Toala III. Pertanggalan Toala III diperkirakan berumur antara 32160 ± 330 BP sampai dengan 20150 ± 250 BP.[6][7][8]
Penelitian
R.P. Soejono dalam karyanya "On Prehistoric Burial Methods in Indonesia" (1969), telah meneliti Leang Karrasa bahwa penghuni gua ini telah mengenal sistem tradisi penguburan mayat sebagai bagian budaya prasejarah. Sisa-sisa aktivitas penguburan yang berasal dari masa yang lebih tua, yaitu berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut (mesolitik).[9]Hendrik Robbert van Heekeren dalam karyanya "The Stone Age of Indonesia" (1972), meneliti dan memetakan Leang Karrasa serta memasukannya ke klasifikasi situs gua prasejarah peninggalan Budaya Toala. Kehidupan penghuni gua Budaya Toala berlangsung sejak kala Pasca Plestosen hingga awal Masehi. Kehidupan Budaya Toala ini berlangsung cukup lama dan mampu bertahan beratus-ratus tahun lamanya. Kehidupan budaya tersebut masih sangat bergantung pada potensi ekologi sumber alam sekitarnya.[6][8]
^Ahmad, Amran; A. Siady Hamzah (2016). Database Karst Sulawesi Selatan 2016(PDF). Makassar: Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 44.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Siregnas CB Kemendikbud RI. "Leang Karrasa". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2021.
^Glover, Ian C.; Bernnet Bronson, C. (1984). "Archaeological Radiocarbon Dates from Indonesia: A First List (Indonesia Circle No. 34, June 1984)". hlm. 37-44.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^ abHeekeren, van H.R. (1972). "The Stone Age of Indonesia (Second rev. ed., VKI No. LXI)". The Hague-Martinus Nijhoof.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^Soejono, R.P. (1969). "On Prehistoric Burial Methods in Indonesia (Berita Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional, No. 7)". Jakarta. hlm. 3.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
Nama yang dimiringkan berarti merupakan cagar budaya peringkat provinsi di Indonesia. Nama yang tebal dan dimiringkan berarti merupakan cagar budaya peringkat nasional di Indonesia.