Industrial and Commercial Bank of China (ICBC; Hanzi: 中国工商银行) adalah sebuah badan usaha milik negara Tiongkok yang bergerak di bidang perbankan dan menyediakan berbagai jasa keuangan. Bank ini berkantor pusat di Beijing. Bank ini dibentuk pada tanggal 1 Januari 1984 sebagai hasil pemisahan dari bisnis perbankan komersial milik Bank Rakyat Tiongkok. Hingga akhir tahun 2021, pemegang saham dari bank ini meliputi Central Huijin Investment (34,7%), Kementerian Keuangan Tiongkok (31,1%), dan National Council for Social Security Fund (3,5%).
Sejak tahun 2012, bank ini adalah bank dengan jumlah aset terbesar di dunia.[7][5][8][4][9] Bank ini pun menempati peringkat pertama dalam daftar Forbes Global 2000 tahun 2015.[10] Pada tanggal 31 Desember 2022, bank ini adalah bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di dunia, yakni sebesar $211 miliar.[11] Bank ini pun ditetapkan sebagai bank sistemik oleh Financial Stability Board (FSB).
Mantan pegawai dari bank ini kemudian juga menempati sejumlah jabatan strategis di pemerintahan Tiongkok. Alumni terkenal dari ICBC meliputi Chairman China Securities Regulatory Commission, Yi Huiman, dan Gubernur Bank Rakyat Tiongkok, Pan Gongsheng.
Pasca Revolusi Komunis Tiongkok pada tahun 1949, Tiongkok menerapkan sistem bank tunggal, dengan semua jasa keuangan disediakan oleh Bank Rakyat Tiongkok. Pada tahun 1978-1979, pemerintah Tiongkok menginisiasi reformasi perbankan,[12] untuk mentransformasi Bank Rakyat Tiongkok menjadi bank sentral yang bertugas mengawasi bank,[13] sehingga membentuk sistem perbankan dua tingkat.[12]
Pada bulan September 1983, Dewan Negara Tiongkok[14][15] memutuskan untuk memisahkan sebagian aktivitas dari pemerintah Tiongkok ke sebuah organisasi yang beroperasi secara eksklusif.[14][16][butuh sumber nonprimer] Bank ini kemudian menjadi bank keempat yang dibentuk pada tahun 1978–1979,[15] dengan memisahkan aktivitas komersial[15] ("bisnis kredit industrial dan tabungan"[17]) dari Bank Rakyat Tiongkok, sehingga Bank Rakyat Tiongkok dapat bertransformasi menjadi bank sentral.[15][17] Bank ini pun fokus melakukan intermediasi terhadap tabungan.[18](hlm.225)
Pada tahun 1993, bank ini membuka cabang pertamanya di luar Tiongkok, yakni di Singapura. Pada tahun 1999, bank ini juga membuka cabang di Luxembourg, yang kemudian menjadi kantor pusat untuk bisnisnya di Eropa sejak tahun 2011.[19] Pada tahun 2000, bank ini mengakuisisi Union Bank of Hong Kong dan mengubah nama dari perusahaan tersebut menjadi ICBC (Asia). ICBC (Asia) kemudian membeli anak usaha dari Fortis Bank di Hong Kong, yang awalnya merupakan cabang dari Banque Belge pour l'Étranger di Hong Kong.
Pada bulan Juni 2005, bersama Credit Suisse First Boston dan COSCO, bank ini mendirikan ICBC Credit Suisse Asset Management. Hingga tahun 2006, bank ini memiliki 2,5 juta nasabah korporat dan 150 juta nasabah individu.[20]
Menjelang penawaran umum perdana, pada tanggal 28 April 2006, tiga "investor strategis" menyuntikkan US$3,7 miliar ke bank ini, yakni:
Bank ini kemudian resmi melantai di Hong Kong Stock Exchange dan Shanghai Stock Exchange pada tanggal 27 Oktober 2006. Penawaran umum perdana dari bank ini pun menjadi yang terbesar di dunia, dengan nilai sebesar US$21,9 miliar, melampaui rekor sebelumnya sebesar US$18,4 miliar dari NTT DoCoMo pada tahun 1998.[23] Bank ini mendapatkan dana setidaknya sebesar US$14 miliar di Hong Kong (saham H) dan US$5,1 miliar di Shanghai (saham A).
|url-status=
Flora Xiao Huang, Horace Yeung (2019) Chinese Companies and the Hong Kong Stock Market, sub-heading 6.4.4, published by Routledge, 30 October 2013 ISBN 1134671113, ISBN 9781134671113