Ia terbiasa menghabiskan masa sekolahnya di berbagai negara. Ia menempuh SMP di Brisbane, SMA di Singapura, dan kuliah di Amerika Serikat dan Inggris. Sejak kecil, GKR Hayu gemar bermain permainan video, puzzle, dan lego. Ia juga gemar balapan sepatu roda. Kegemarannya yang satu ini mengantarnya menjadi juara dalam kejuaraan nasional sepatu roda tahun 1992 untuk kategori speed skating.
Pendidikan
GKR Hayu sempat selama setahun mengenyam pendidikan SMP di Brisbane, Australia, namun memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Hayu lalu melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Setahun di SMA tersebut, Hayu melanjutkan di Singapore International School. Saat kuliah, Hayu memutuskan untuk mengambil jurusan di bidang teknologi. Hayu memang sejak kecil selalu menyukai hal-hal yang berbau teknologi dan komputer. Karena itulah ia melanjutkan kuliah di Amerika Serikat jurusan Computer Science di Steven Institute of Technology. Karena merasa bakat dan minatnya ada di bidang IT yang lain, GKR Hayu lalu berpindah haluan mengambil jurusan di bidang Design and IT Project Management di Bournemouth University, Inggris.
Pada tanggal 22 Oktober 2013, GRAj Nurabra Juwita resmi menikah dengan Angger Pribadi Wibowo. Mereka mendapat gelar keraton Ratu Hayu (GKR Hayu) dan Pangeran Notonegoro (KPH Notonegoro). Pernikahan yang merupakan mantu terakhir dari keluarga Hamengkubuwono X ini berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian prosesi yang panjang. Dalam rangkaian pernikahan ini, Pangeran Notonegoro dan Ratu Hayu dikirab dari keraton menuju kepatihan melalui jalan Malioboro. Ratusan ribu masyarakat turut menyaksikan acara kirab tersebut. Pada 18 Agustus 2019, Ratu Hayu dan Pangeran Notonego dikaruniai anak laki-laki bernama Raden Mas Manteyyo Kuncoro Suryonegoro (RM Suryo).[1]
Di Kraton, GKR Hayu menjabat sebagai penghageng Tepas Tandha Yekti, sebuah divisi baru di keraton yang bertugas menangani urusan IT dan dokumentasi. Di samping itu, sebagai putri kraton, GKR Hayu juga terlibat dalam pelestarian budaya melalui seni tari.