Setelah lulus, ia memulai pendidikannya di jenjang universitas dengan mengikuti program International Foundation di Leeds Beckett University di Inggris pada tahun 2012 hingga 2013. Selanjutnya, ia melanjutkan studinya di Geneva Business School di Geneva, Swiss pada tahun 2013 dengan mengambil jurusan International Relations. Pada tahun 2014, Marrel melanjutkan pendidikan S1 di University of the West of England, Bristol, Inggris di mana ia meraih gelar BA in International Relations & Politics pada tahun 2017.[1]
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, ia kemudian melanjutkan ke jenjang S2 di King’s College London, mengambil program MSc in Political Economy in Emerging Markets, yang diselesaikannya pada tahun 2020.
GKR Anom (almh) lahir BRAjG Sri Murhanjati KPH Hadibrata (alm) lahir Kolonel Budi Permana
GBRAy Murdokusumo lahir BRAj Sri Murdiyatun KRT Murdokusumo (alm)
GBRAy Riyokusumo lahir BRAj Sri Kuswarjanti
GBRAy Darmokusumo lahir BRAj Sri Muryati KRT Darmokusumo (alm)
GBRAy Padmokusumo lahir BRAj Sri Kusuladewi KRT Padmokusumo
KGPH Hadikusumo (alm) lahir BRM Murtyanta BRAy Hadikusumo lahir Dr. Sri Hardani
KGPH Hadiwinoto (alm) lahir BRM Ibnu Prastowo BRAy Hadiwinoto lahir Aryuni Utari
GBPH Hadisuryo lahir BRM Kaswara BRAy Hadisuryo lahir Andinidevi
GBPH Prabukusumolahir BRM Harumanto BRAy Prabukusumo (almh) lahir Kuswarini
GBPH Joyokusumo (alm) lahir BRM Sumyandana BRAy Joyokusumo lahir Nuraida
GBPH Pakuningrat lahir BRM Anindita
GBPH Yudhaningratlahir BRM Sulaksmana BRAy Yudhaningrat lahir Rr Endang Hermaningrum
GBPH Candraningrat lahir BRM Habirama BRAy Candraningrat lahir Hery Iswanti
GBPH Cakraningrat (alm) lahir BRM Prasasta BRAy Cakraningrat lahir Laksmi Indra Suharjana
GBPH Suryodiningrat lahir BRM Arianta BRAy Suryodiningrat lahir Farida Indah
GBPH Suryomataram lahir BRM Sarsana BRAy Suryomataram lahir Safarina Malik
GBPH Hadinegoro lahir BRM Harkamaya BRAy Hadinegoro lahir Iceu Cahyani
GBPH Suryonegoro lahir BRM Swatindra BRAy Suryonegoro (almh)
Aktivitas
Isu Sosial & Lingkungan
Marrel Suryokusumo, cucu tertua dari Sri Sultan Hamengkubuwana X, memiliki peran penting dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan dan sosial. Marrel terlibat aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.[2] Salah satu fokus utamanya adalah program penanaman pohon yang tidak hanya bertujuan untuk konservasi tetapi juga untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui ekonomi sirkular. Aktivitasnya ini mencerminkan komitmen Kraton terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Dalam upayanya untuk mendorong transisi menuju energi terbarukan, Marrel menekankan pentingnya pemanfaatan produk biomassa. Ia percaya bahwa energi hijau seperti biomassa tidak hanya menawarkan solusi yang berkelanjutan, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, Marrel terus mengadvokasi penggunaan biomassa sebagai bagian dari strategi pembangunan yang ramah lingkungan, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.[3]
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat ternak Gunungkidul[4][5][6]
Kegiatan dengan Komunitas lingkungan di Gunungkidul[7]
Rehabilitasi di Kawasan Penyangga Gunung Merapi[8]
Olahraga & Kepemudaan
Selain dedikasinya terhadap isu lingkungan, Marrel juga memiliki hobi dalam bidang olahraga, terutama balap dan bola basket. Kecintaannya pada olahraga ini mendorongnya untuk terlibat lebih jauh dalam dunia olahraga. Pada Januari 2024, Marrel resmi didapuk sebagai Presiden klub bola basket lokal, Bima Perkasa, yang merupakan bagian dari Indonesia Basketball League.[9][10][11] Di bawah kepemimpinannya, Marrel berusaha untuk mengembangkan klub dan memperkuat semangat olahraga di kalangan generasi muda Yogyakarta.