Yahudi-Bahrain adalah salah satu komunitas Yahudi terkecil di dunia, meskipun cikal bakalnya telah ada sejak Abad Kuno Akhir. Sumber-sumber Talmud menyebut pelabuhan dan pulau di Teluk Persia, menandakan bahwa Yahudi telah bermukim di wilayah tersebut. Sumber-sumber Arab mencatat Yahudi di ibukota lama Bahrain, Hajar, pada masa pendudukan Islam pada 630 Masehi. Pada abad ke-12, petualang-penjelajah Yahudi Benyamin dari Tudela menyebut 500 Yahudi bermukim di Qays, dan 5.000 di Al-Qatîf, terlibat dalam perburuan mutiara. Pada abad ke-19, terdapat para saudagar Yahudi dari Irak, Persia, dan India di Bahrain.[2]