St. Moritz pertama kali muncul dalam sejarah pada tahun 1137 - 1139 C.E dengan nama ad sanctum Mauricium. Kota ini kemudian berganti nama menjadi St. Moritz untuk mengenang Santo Maurice, seorang OrthodoksKoptik dan santoKatolik Roma.
Peziarah berkelana ke St. Moritz untuk mengunjungi St. Mauritius, sebuah gereja yang menyediakan air dari mata air lokal dimana mereka percaya dengan daya penyembuhan mata air tersebut. Tahun 1519, Leo X, seorang paus dari keluarga Medici, menjanjikan pengampunan dosa penuh bagi peziarah yang melakukan perjalanan ke gereja tersebut.
St. Moritz sebagai lokasi peristirahatan musim dingin dimulai pada September 1864 ketika Johannes Badrutt, seorang pioner hotel di St. Moritz, menginapkan empat tamu dari Inggris pada musim panas; bahwa mereka harus kembali pada musim dingin dan jika mereka tidak berkenan, Badrutt akan membayar perjalanan mereka dari London menuju St. Moritz.
Pada tahun 1928, St. Moritz menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin 1928 dengan stadium yang hingga kini masih berdiri. Kemudian, St. Moritz kembali menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin 1948. St. Moritz telah menyelenggarakan lebih dari 20 Kejuarang Dunia FIBT, 3 Kejuaraan Dunia Ski FIS Alpine, dan lebih dari 40 Marathon Ski Engadin sejak 1969.
Sejak awal 1980an, St. Moritz mempromosikan diri sebagai Top of the World (Puncak Dunia). Istilah ini teregistrasi sebagai merk dagang oleh dinas turisme lokal sejak 1987.
St. Moritz dianggap sebagai salah satu resor musim dingin yang tertua dan terkenal. Di sini berdiri Museum Segantini, yang dipersembahkan bagi pelukis Giovanni Segantini.
Panorama St Moritz
Bahasa
Bahasa resmi di St. Moritz adalah Jerman dan Romansh.