Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page
Available for Advertising

Shengnü

Shengnü (Hanzi: 剩女; Pinyin: shèngnǚ; terjemahan umum: "wanita sisa" atau "perempuan sisa") adalah sebuah istilah ejekan yang dipopulerkan oleh Federasi Wanita Seluruh Tiongkok tentang klasifikasi wanita yang masih belum menikah pada usia 27 tahun atau lebih.[1][2][3][4] Istilah tersebut banyak dipakai di Tiongkok, termasuk program dan pengarahan yang disponsori negara, selain juga dipakai untuk menyebut wanita di sepanjang Asia, India, dan Amerika Utara.[5][6] Istilah tersebut banyak dipakai di media umum dan telah menjadi subyek dari beberapa serial televisi, majalah dan artikel surat kabar, dan publikasi buku yang berfokus pada aspek baik dan buruk dari istilah tersebut dan budaya sekitarnya.[7] Xu Xiaomin dari The China Daily menyebut shengnü merupakan "sepasukan sosial yang diperhitungkan" sementara yang lainnya berpendapat bahwa istilah tersebut harus dianggap positif sebagai pengartian "wanita sukses".[8][9] Istilah slang, 3S atau 3S Women, yang artinya "single, seventies (1970s), and stuck" ("lajang, tujuh puluhan (1970an), dan tersangkut") juga dipakai untuk menggantikan shengnü.[9][10] Istilah setara untuk pria, guang gun (光棍) yang artinya cabang tunggal, dipakai untuk menyebut pria yang belum menikah dan belum bisa menambahkan 'cabang-cabang' pada pohon keluarga.[11] Secara bersamaan, shengnan (剩男) atau "pria sisa" juga dipakai.[9][12][13]

Latar belakang

Rasio jenis kelamin pada kelahiran di Tiongkok daratan, laki-laki per 100 perempuan, 1980-2010.

Kebijakan satu anak (Program Keluarga Berencana) dan aborsi selektif jenis kelamin di Tiongkok menyebabakan meningkatnya ketimpangan dalam keseimbangan gender di negara tersebut.[1][2] Sejak tahun 1979, saat kebijakan satu anak diperkenalkan, sekitar 20 juta laki-laki lahir melebihi perempuan, atau 120 laki-laki dari 100 kelahiran perempuan,[14][15] dan pada tahun 2020, Tiongkok diperkirakan memiliki 24 juta laki-laki melebihi perempuan.[16] Rata-rata global adalah 103 banding 107 perempuan.[17]

Papan anjuran pemerintah lokal di Jiujiang, Jiangxi, berbunyi:
Demi untuk kemakmuran negara dan keluarga sejahtera
Mohon laksanakan keluarga berencana
Pemerintah Rakyat Kota praja Tangshan

Menurut The New York Times, Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok (Pemerintahan Rakyat Pusat) mengeluarkan sebuah "maklumat" pada tahun 2007 terkait Program Keluarga Berencana dan Populasi (kebijakan satu anak) untuk melayangkan ketidakseimbangan gender dan menyebutnya sebagai "ancaman stabilitas sosial" yang besar.[18] Dewan tersebut kemudian mengutip "kualitas populasi yang ditingkatkan (suzhi)" sebagai salah satu tujuan utamanya dan menghimpun Federasi Wanita Seluruh Tiongkok, sebuah badan kenegaraan yang didirikan pada tahun 1949 untuk "melindungi hak dan kepentingan wanita", untuk mempelajari dan menyelesaikan masalah ini.[18]

Asal-usul istilah tersebut tak diketahui secara pasti, tetapi banyak sumber yang mengutipnya saat muncul pada tahun 2006.[19] Pada tahun 2011, China Daily mengabarkan bahwa Xu Wei, ketua penyunting Cosmopolitan Magazine China, mencanangkan istilah tersebut.[20] Istilah tersebut, shengnü, secara harfiah diterjemahkan menjadi "perempuan sisa" atau "wanita sisa".[15][21][22] Pada tahun 2007, Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok merilis sebuah pernyataan resmi yang mendefinisikan shengnü sebagai "wanita yang belum menikah di atas usia 27 tahun" dan menambahkannya pada lexicon nasional.[18] Kementerian tersebut meluaskan pengartiannya menjadi "gagal menemukan suami" karena "terlalu berekspekstasi tinggi untuk pasangan pernikahan" dalam pernyataan berikutnya.[23] Menurut beberapa sumber, pemerintah memandatkan Federasi Wanita Seluruh Tiongkok untuk menerbitkan serangkaian artikel yang menstigatisasikan wanita yang belum menikah yang berusia akhir dua puluhan tahun.[1][18][24]

Pada Maret 2011, Federasi Wanita Seluruh Tiongkok mengeluarkan sebuah artikel kontroversial berjudul 'Wanita Sisa Tak Memperdulikan Simpati Kami' tidak lama setelah Hari Wanita Internasional.[18] Seorang pakar menyatakan, "Gadis-gadis cantik tak membutuhkan pendidikan untuk menikah dengan keluarga kaya dan berkuasa. Namun, gadis-gadis dengan penampilan rata-rata atau jelek akan menemukan kesulitan" dan "Gadis-gadis tersebut lebih bertumpu pada tingkat pendidikan untuk meningkatkan daya saing mereka, Tragedinya adalah, mereka tak menyadari bahwa saat wanita menua, mereka makin dan makin memburuk. Sehingga saat mereka meraih MA atau PhD, mereka menjadi tua — bagaikan mutiara-mutiara yang menguning."[1] Berasal dari setidaknya 15 artikel yang tersedia di situs webnya terkait subjek shengnü termasuk nasihat dan tips mak comblang, namun sekarang situs webnya telah dihapus.[1]

Tiongkok

Budaya dan statistik

Model, superstar film, dan televisi Lin Chi-ling, kelahiran tahun 1974, mewakili "wanita kualitas A" yang kaya, sukses secara finansial, dan terdidik di universitas yang masih belum menikah di atas usia akhir dua puluh tahunan.

Angka-angka Biro Statistik Nasional Republik Rakyat Tiongkok (NBS) dan sensus negara melaporkan sekitar 1 dari 5 wanita yang berusia antara 25-29 tahun masih belum menikah.[1] Sebaliknya, proporsi pria yang lebih menikah pada rata-rata usia tersebut berjumlah lebih tinggi, berkisar 1 dari 3.[5] Dalam sebuah Survei Pernikahan Nasional Tiongkok tahun 2010, mereka mengabarkan bahwa 9 dari 10 pria meyakini bahwa wanita harus menikah sebelum mereka berusia 27 tahun.[1] 7.4% wanita Tiongkok yang berusia antara 30-34 tahun belum menikah dan persentasenya jatuh menjadi 4.6% antara usia 35–39.[7] Dalam perbandingan dengan negara-negara tetangga lainnya dengan nilai-nilai tradisional yang sama, angka-angka tersebut membuat Tiongkok memiliki peringkat pernikahan perempuan tertinggi di dunia.[7] Di samping dikategorisasikan sebagai demografi "yang relatif langka", budaya sosial dan tradisi Tiongkok menempatkan masalah tersebut dalam sorotan sosial.[7]

Sebuah kajian dari pasangan berumah tangga di Tiongkok menyatakan bahwa pria memutuskan untuk menikahi pasangan yang lebih rendah secara sosio-ekonomi.[5] "Terdapat sebuah opini bahwa pria-pria kualitas A akan menemukan wanita kualitas B, pria-pria kualitas B akan menemukan wanita kualitas C, dan pria kualitas C akan menemukan wanita kualitas D," kata Huang Yuanyuan.[1] "Masyarakat menyisakan wanita kualitas A dan pria kualitas D. Sehingga jika kamu menjadi wanita sisa, kamu adalah kualitas A."[1] Seorang demografer University of North Carolina yang mengkaji ketidakseimbangan gender di Tiongkok, Yong Cai, lebih lanjut menyatakan bahwa "pria di bawah masyarakat meninggalkan pasar pernikahan, dan susunan yang sama tersebut datang untuk membuat wanita berada di puncak masyarakat".[15]

Aktris Hong Kong Adia Chan membintangi serial dalam Tiongkok-Singapura You Are the One di mana ia memerankan anak sulung yang memikirkan karier.

Tiongkok, dan beberapa negara Asia lainnya, berbagi sejarah panjang pandangan pernikahan konservatif dan patriakhal dan struktur keluarga meliputi pernikahan di usia muda dan hipergami.[5][23][25] Tekanan dari masyarakat dan keluarga telah menjadi sumber kritikan, permaluan, penyudutan sosial dan kecemasan sosial bagi beberapa wanita yang belum menikah.[5] Chen, wanita lain yang diwawancara oleh BBC, menyebut bahwa shengnü "takut bila teman-teman dan tetangga-tetangga mereka akan menganggapku tidak normal. Dan orangtuaku juga merasa mereka akan benar-benar kehilangan muka, saat teman-teman mereka semua memiliki cucu".[1] Sentimen serupa telah dialami wanita lainnya di Tiongkok, terutama di kalangan lulusan universitas. Sebuah laporan dari CNN mengutip survei 900 lulusan universitas perempuan di 17 universitas Tiongkok dimana sekitar 70 persen dari mereka yang disurvei berkata "kekhawatiran terbesar mereka adalah menjadi perempuan 3S".[26]

Peningkatan jumlah wanita yang belum menikah di Tiongkok sering kali dikaitkan dengan pertumbuhan kelas menengah terdidik.[8] Wanita lebih bebas dan hidup mandiri dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.[8] Pada tahun 2013, Forbes mengabarkan bahwa, "11 dari 20 wanita berdikari terkaya di dunia adalah Tionghoa".[27] Selain itu, mereka menyatakan bahwa para CEO perempuan Tiongkok meliputi 19 persen dari wanita dalam pekerjaan manajemen membuatnya terbesar kedua di seluruh dunia setelah Thailand.[28] Yang lainnya menyatakan bahwa fenomena ini telah mengurangi niat para pria untuk mengencani wanita yang secara profesional lebih sukses ketimbang mereka, atau tak berniat untuk bekerja, atau keduanya.[23] Sebuah tren pertumbuhan cepat dalam hubungan di luar nikah telah menjadi topik umum dalam survei dan dikenal kalangan wanita di Tiongkok.[25] Pada 1989, 15% wanita Tiongkok menjalani hubungan di luar nikah bertentangan dengan tahun 2013 di mana antara 60-70% telah melakukannya.[25] Profesor Chinese Academy of Social Sciences Li menyatakan bahwa ini menunjukkan peningkatan dalam jenis-jenis hubungan di kalangan generasi baru di Tiongkok.[25]

Sebuah gerakan di Tiongkok agar kata tersebut dicekal dari sebagian besar situs web pemerintahan, termasuk situs web Federasi Wanita Seluruh Tiongkok, secara marginal sukses.[2] Pemakaian kata tersebut diubah menjadi "wanita tua yang belum menikah", tetapi shengnü masih merebak dan menjadi gagasan umum.[2] Istilah tersebut juga dikecam oleh beberapa feminis dengan pembukaan klub-klub sosial shengnü.[5] Dalam sebuah wawancara dengan penyunting fashion Sandra Bao oleh Pulitzer Center on Crisis Reporting, Bao menyatakan bahwa "beberapa wanita lajang modern di Tiongkok menikmati kemerdekaan mereka dan merasa nyaman memegang hak pria, bahkan saat mereka beranjak tua." Ia kemudian menjelaskan, "Mereka tak ingin membuat kompromi karena usia atau tekanan sosial".[5]

Antara 2008 dan 2012, sosiolog Sandy To, saat di University of Cambridge, memakai kajian 'metode teori menurun; di Tiongkok terkait topik tersebut.[22] Riset To berfokus pada "pilihan mitra rumah tangga" oleh wanita profesional Tiongkok dalam bentuk tipologi dari empat "strategi pilihan mitra" yang berbeda.[22] Temuan utama dari kajian tersebut menemukan bahwa kepercayaan masyarakat bahwa wanita lajang dan berpendidikan tinggi yang masih belum menikah, atau tak ingin mengambil peran tradisional dalam pernikahan, karena niat sendiri berseberangan dengan mereka yang umumnya berniat untuk menikah dan tantangan utama mereka ada;lah sikap patriarkhal tradisional.[22] Kajian tersebut juga menekankan bahwa di negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan, di mana wanita meraih pendidikan tinggi, yang secara bersamaan, rata-rata usia pernikahan di kalangan mereka berjumlah lebih tinggi.[29] People's Daily dari Tiongkok mengutip sebuah servei Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2012 yang menemukan 74 persen wanita di Britania Raya dan 70 persen wanita di Jepang adalah lajang antara usia 25 dan 29 tahun.[6] The China Daily menerbitkan sebuah artikel yang mengutip angka dari Data Pernikahan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2012 yang mengabarkan 38% wanita di Amerika Serikat, dan lebih dari 50% wanita di Inggris masih belum menikah pada usia 30an tahun.[7]

Media

Media Tiongkok telah sering memakai materi subyek tersebut dengan acara televisi, video viral, surat kabar dan artikel majalah, serta pundit-pundit yang sangat mengkritik wanita yang "menunggu seorang pria dengan rumah besar atau mobil mewah".[15] Serial komedi televisi Will You Marry Me and My Family, yang tayang perdana di CCTV-8, mengisahkan tentang konsep utama shengnü tentang sebuah keluarga yang mencari pasangan yang cocok bagi karakter utama yang telah berusia 30-an tahun.[30] Serial Old Women Should Get Married dan You Are the One (MediaCorp Channel 8) diakreditasikan dengan istilah-istilah yang disematkan seperti "ekonomi shengnü" dan juga mengirimkan subyek tersebut ke dalam pembiusan dan obsesi masyarakat.[7] If You Are the One (Jiangsu Satellite Television) adalah sebuah acara permainan Tiongkok populer, yang berdasarkan pada Taken Out, yang dikenal karena "obsesi nasional" terhadap shengnü.[4] Antara 2010-2013, acara tersebut menjadi acara permainan yang paling banyak ditonton di Tiongkok.[31]

Dalam membalas sebuah video musik populer berjudul "No Car, No House" tentang para lajang Tiongkok berkerah biru, video musik lainnya yang berjudul "No House, No Car" dibuat oleh sekelompok wanita dan diunggah pada Hari Wanita Internasional.[7] Video tersebut ditonton lebih dari 1.5 juta kali pada dua hari pertama di situs video Tiongkok Youku.[7] Kepentingan komersial lainnya memberi kemajuan dari keadaan tersebut seperti peningkatan populeritas "pacar untuk undangan".[32] Konsep tersebut telah diangkat ke sebuah serial drama televisi populer berjudul Renting a Girlfriend for Home Reunion.[32]

Topik tersebut juga telah menjadi subyek karya-karya sastra. Novel yang paling laris terjual karya pengarang Hong Kong Amy Cheung Hummingbirds Fly Backwards (三个A Cup的女人) mengisahkan penyudutan tiga wanita lajang yang mencapai usia 30 tahun.[33]

Perpanjangan dan konsekuensi

Para pakar lebih lanjut menteorikan tentang keterpanjangan istilah tersebut saat Komisi Keluarga Berencana dan Penduduk Nasional telah mengeluarkan kebijakan satu anak dalam rangka "kebijakan keluarga berencana yang saintifik dan semestinya (kebijakan satu anak)" di mana batasan anak ditingkatkan.[8][17] He Feng dalam The China Daily menekankan, "fenomena shengnü tidaklah seperti gerakan feminis di Barat, di mana wanita menuntut hak setara dalam pekerjaan dan menjunjung independensi."[4] Selain itu, perubahan tersebut telah menjadi "anakan" dan bahwa "mungkin berdekade-dekade kemudian, akan dipandang sebagai perjuangan sosial simbolik Tiongkok dan titik balik peran wanita dalam masyarakatnya."[4]

Dalam sebuah artikel dari South China Morning Post, mereka menyatakan, "dengan tekanan memuncak dan harapan tinggi dari pemenuhan karier dan ambisi pribadi di rumah, bagi wanita seperti Xu menganggap pengemasan dan peninggalan hanya bertumbuh lebih kuat dengan waktu. Meskipun demikian, tanpa wanita sepertinya, daratan utama tidak hanya akan meninggalkan kebangkitan ekonomi, namun sebuah kolam yang lebih besar dari pria sisa yang tertekan."[34]

Tingkat perceraian di Shanghai dan Beijing, dua pusat ekonomi paling berpenduduk di Tiongkok, makin meningkat sejak 2005 dan mencapai 30% pada 2012.[35] Ini adalah salah satu hal lain yang berkontribusi pada faktor-faktor seperti kencan maya dan mobilisasi orang-orang yang berkaitan dengan penekanan rata-rata usia pernikahan di Tiongkok menjadi usia 27 tahun,[35] ditingkatkan dari usia 20 tahun pada tahun 1950, menjadikannya menyamai tren pernikahan global.[35]

Dalam budaya lain

Amerika Serikat

Berkas:1986 Cover of Newsweek.jpg
Sampul tahun 1986 Newsweek yang membahas wanita lajang di Amerika Serikat.[1]

Grafik pada sampul Newsweek tahun 1986 dan menampilkan artikel yang berkata "wanita yang tak menikah pada usia 40 tahun memiliki keputusan yang bagus untuk dibunuh oleh seorang teroris ketimbang menemukan seorang suami".[1][36] Newsweek kemudian meminta maaf atas cerita tersebut dan pada tahun 2010 meluncurkan sebuah kajian yang menemukan 2 dari 3 wanita yang berusia 40 tahun dan lajang pada 1986 telah menikah sejak itu.[1][37] Cerita tersebut menyebabkan "arus anksietas" dan beberapa "skeptisisme" di kalangan wanita berpendidikan tinggi dan profesional di Amerika Serikat.[1][37] Artikel tersebut dikutip beberapa kali dalam film Hollywood tahun 1993 Sleepless in Seattle yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Meg Ryan.[1][38] People's Daily dari Tiongkok menyatakan sebuah kajian Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang disebutkan pada masa sebelumnya, bahwa di Amerika Serikat pada 2012, hampir setengah dari seluruh wanita antara 25 dan 29 tahun adalah lajang.[6]

Istilah bachelorette dipakai untuk menyebut wanita tak menikah manapun yang masih lajang.[39] Serial televisi realitas Amerika populer The Bachelorette menampilkan pertandingan pengusahawati sukses pada usia pertengahan atas akhir dua puluhan tahun dengan lajang laki-laki layak lainnya.[40]

Mantan deputi walikota Los Angeles Joy Chen, seorang Tionghoa-Amerika, menulis sebuah buku berjudul Do Not Marry Before Age 30 (2012).[41] Buku Chen, sebuah karya budaya masyarakat berpenjualan terbaik, dikomisikan dan diterbitkan oleh pemerintah Tiongkok sebagai buku bantuan diri bagi wanita yang belum menikah.[41] Dalam wawancara sebelumnya dengan The China Daily, ia dikutip dengan berkata, "Kalian tak harus berupaya untuk menemukan seorang 'Mr Right Now' (Pria Baik Saat Ini), namun seorang 'Mr Right Forever' (Pria Baik Selamanya)".[7] Pada tahun yang sama, Chen diangkat menjadi "Wanita Tahun Ini" oleh Federasi Wanita Seluruh Tiongkok.[41]

Negara-negara lain

Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew mengunjungi Amerika Serikat pada tahun 2002.

Singapura disebut-sebut melakukan hal yang serupa.[4] Pada 1983, Perdana Menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew menuai 'Debat Pernikahan Besar' saat ia mendorong pria Singapura untuk memilih wanita berpendidikan tinggi sebagai istri.[42] Ia menyoroti bahwa sejumlah besar wanita lulusan belum menikah.[43] Beberapa bagian dari populasi, termasuk wanita lulusan, dirancang oleh pandangannya.[43] Selain itu, agensi mak comblang Social Development Unit (SDU)[44] dihimpun untuk mempromosikan sosialisasi di kalangan lulusan wanita dan pria.[45] Dalam Graduate Mothers Scheme (Skema Ibu-ibu Lulusan), Lee juga mengenalkan insentif-insentif seperti rebat pajak, penyekolahan, dan prioritas perubahan bagi ibu-ibu lulusan yang memiliki tiga atau empat anak, dalam pemulihan kampanye keluarga berencana 'Stop-at-Two' (Berhenti di Dua [Anak]) yang melampaui kesuksesan pada 1960an dan 1970an. Pada akhir 1990an, tingkat kelahiran jatuh menjadi lambat saat penerus Lee Goh Chok Tong menarik insektif-insektif tersebut kepada seluruh wanita yang berumah tangga, dan memberikan insektif-insiektif lebih, seperti skema 'baby bonus' (bayi tambahan).[45] Lee mereafirmasi posisi kontroversialnya dalam memoir pribadinya, From Third World to First, "beberapa wanita Singapura yang sangat terdidik tak menikah dan memiliki anak."[4]

Dalam kajian PBB tahun 2012 yang dikutip oleh People's Daily dari Tiongkok mengabarkan bahwa di Britania Raya 74 persen dan di Jepang 70 persen dari seluruh wanita antara 25 dan 29 tahun adalah lajang.[6] Sebuah fitur serupa dalam People's Daily berfokus pada tanggapan terhadap konsep shengnü dari para warganet di luar Tiongkok, terutama di Asia, secara khusus Korea, Jepang, dan India.[6] Seorang warganet Jepang menyatakan bahwa pada 1980an, istilah "kue Natal" umum dipakai untuk menyebut wanita yang belum menikah dan berada di luar rata-rata usia wanita menikah nasional.[6] Rujuan sebenarnya kepada kue Natal adalah pernyataan, "siapa yang ingin kue Natal setelah 25 Desember".[6] Kontributor lainnya menulis, "kelas wanita usia 27+ independen berpendidikan tinggi yang memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih bebas dan memakai bakat/keterampilan mereka untuk pemakaian baik dalam masyarakat" juga terjadi di India.[6] "Orang harus membuat pilihan mereka sendiri dan harus singkatnya menolak yang label-label lain dan mewujudkan kebahagiaan," katanya lebih lanjut.[6] Selain itu, bagi pria di Jepang, istilah pria herbivora dipakai untuk menyebut pria yang tak berniat untuk menikah atau menemukan pacar.[46][47]

The China Daily mengeluarkan sebuah pertanyaan, "Apakah 'wanita sisa' adalah fenomena khas Tiongkok?" pada kolom opini mereka.[48] Para pembaca mengutip pengalaman-pengalaman mereka sendiri yang secara universal menyatakan bahwa mereka juga merasakan tekanan masyarakat dan keluarga pada usia 30an dan 40an tahun untuk menikah.[48] Yong Cai yang mengkaji ketidakseimbangan gender Tiongkok di University of North Carolina menyatakan, "Fenomena shengnü mirip dengan tren-tren yang kami lihat di seluruh dunia, di negara-negara yang terbentang dari Amerika Serikat sampai Jepang dimana pendidikan tinggi dan peningkatan pekerjaan memberikan wanita otonomi lebih".[15] Cai mengutip kajian-kajian yang menunjukkan bahwa wanita sekarang mematahkan tradisi "mandat perkawinan" untuk memiliki sedikit anak atau menikah pada usia berikutnya.[15]

Istilah serupa lainnya yang masih dipakai pada zaman modern di negara-negara dan budaya-budaya lain yang menunjukkan konsep tersebut telah ada semenjak abad ke-16. Istilah spinster (perawan tua) dipakai untuk menyebut wanita lajang atau belum menikah dari usia pernikahan.[49] Ini terjadi sampai 2004 saat Civil Partnership Act mengganti kata spinster dengan "single" (lajang) dalam bagian sejarah hubungan sertifikasi pernikahan di Britania Raya.[50] Kemudian, pada puncak Revolusi Industri, istilah surplus women/wanita surplus dipakai untuk menyebut keberadaan wanita yang belum menikah di Britania.[51]

Catherinette adalah sebuah label Prancis tradisional bagi wanita berusia 25 tahun atau lebih yang masih belum menikah dalam Perayaan Santa Katarina dari Aleksandria pada 25 November.[52] Idiom Prancis, "untuk menata rambut St. Katarina," yang artinya "untuk mempertahankan seorang pelayan tua" juga dikaitkan dengan tradisi ini.[52]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Magistad, Mary Kay (20 February 2013). "BBC News - China's 'leftover women', unmarried at 27". BBC News. Beijing. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  2. ^ a b c d Simpson, Peter (21 February 2013). "The 'leftover' women: China defines official age for females being left on the shelf as 27". Mail Online. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  3. ^ Sebag-Montefiore, Clarissa (21 August 2012). "Romance With Chinese Characteristics". The New York Times. Diakses tanggal 2013-12-24. 
  4. ^ a b c d e f He Fing (30 November 2012). "The marry-by date outlives its usefulness". The China Daily. Diakses tanggal 2015-03-12. 
  5. ^ a b c d e f g Lee, Deborah Jian; Sushima Subramanian (17 October 2011). "China's Educated Women Can't Find Eligible Men". Pulitzer Center on Crisis Reporting. China. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-21. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  6. ^ a b c d e f g h i HuangJin, Chen Lidan (26 February 2013). 中国"剩女"现象引热议 国外网友称欲学中文来中国 [China's 'leftover women' phenomenon arouses heated debate in West]. People's Daily (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-02. Diakses tanggal 23 April 2013. English
  7. ^ a b c d e f g h i Ng, Valerie; Nilsson, Erik (12 February 2012). "Much ado about shengnu". The China Daily. Diakses tanggal 2014-04-16. 
  8. ^ a b c d Pratten, Nyima (19 March 2013). "Don't pity China's 'leftover women', they've got more going for them than you realise". The Independent. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  9. ^ a b c Schott, Ben (15 March 2010). "Leftover Ladies & 3S Women". The New York Times. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  10. ^ Yao, Joanne (13 August 2010). "Love letters: The A, B, C and D of finding 'the one' in Shanghai". CNN. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  11. ^ "Asian demography: The flight from marriage". The Economist. Seoul and Taipei. 20 August 2011. Diakses tanggal 18 April 2013. 
  12. ^ Lin Qi (2010-04-24). "The Dating game by Jiangsu TV". China Daily. Diakses tanggal 2017-07-10. 
  13. ^ di Francesco Pietrobelli (20 June 2017). "Amore con appuntamento: delirio occidentale a Chinatown". L'Intellettuale Dissidente (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-28. Diakses tanggal 2017-07-10. 
  14. ^ 花勇军 (23 February 2013). 英国网民热议中国"剩女":结婚越早离婚率越高_雅虎资讯. Yahoo! News (dalam bahasa Chinese). China Radio International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 23 April 2013. 
  15. ^ a b c d e f Subramanian, Sushma; Lee, Deborah Jian (19 October 2011). "For China's Educated Single Ladies, Finding Love Is Often a Struggle". The Atlantic. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  16. ^ "China's Bachelors: When Men Outnumber Women". Pulitzer Center on Crisis Reporting. 
  17. ^ a b Wee, Sui-Lee; Li, Hui (21 January 2013). "In China, signs that one-child policy may be coming to an end". Reuters. Jiuquan, China. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  18. ^ a b c d e Fincher, Leta Hong (12 October 2012). "OP-ED CONTRIBUTOR; China's 'Leftover' Women". The New York Times. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  19. ^ To, Sandy (2015). China's Leftover Women: Late Marriage among Professional Women and its Consequences. Routledge. ISBN 9781317934189. 
  20. ^ Tian, Gan (13 March 2011). "A woman's way". China Daily. Diakses tanggal 7 April 2013. 
  21. ^ Sorcha Pollak (8 Feb 2013). "Chinese Relatives Pressuring You to Marry? Try a Rent-a-Boyfriend". TIME. Diakses tanggal 2015-03-12. 
  22. ^ a b c d To, Sandy (28 Feb 2013). "China's "leftovers" are rejects in a man's world". University of Cambridge. Diakses tanggal 23 April 2013. 
  23. ^ a b c Simpson, Peter; De Lacey, Martha (28 February 2013). "'Chinese men want wives who are easier to control': How China's high-flying single women are rejected because male suitors are intimidated by their successes". Mail Online. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  24. ^ "China stigmatises educated single women as 'leftovers'". The Independent. 25 February 2013. Diakses tanggal 7 April 2013. 
  25. ^ a b c d Larson, Christina (23 August 2012). "China's 'Leftover Ladies' Are Anything But". Bloomberg Businessweek. China. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  26. ^ "Shanghai women's biggest fear: Life without a man". CNN. 25 August 2010. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  27. ^ "Leftover women are 'yellowed pearls'". Times of India. 21 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-15. Diakses tanggal 30 March 2013. 
  28. ^ Keenlyside, Sarah; Wang, Lily (30 July 2012). "You Do Not Want To Be A Single Lady Over 28 In China". Business Insider. Diakses tanggal 30 March 2013. 
  29. ^ 者 俞陶然; 邬思蓓 (7 March 2013). "港大博士发表论文 称甲男配乙女观念催生剩女_雅虎资讯". Yahoo! News. Beijing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 23 April 2013. 
  30. ^ 大女当看《大女当嫁》 "大女"称谓取代剩女_娱乐_腾讯网. Ent.qq.com (2011年09月05日). Retrieved on 2011年10月25日.
  31. ^ Wang Fei (18 June 2013). "If you are the foreign one". Global Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2015-03-12. 
  32. ^ a b Hatton, Celia (6 February 2013). "Boyfriends for hire to beat China's wedding pressure". BBC News. Beijing. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  33. ^ "I Used to Have You in My Life". Xinhua, translated and edited by All-China Women's Federation. 14 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 9 October 2016. 
  34. ^ "A good man is hard to find: China's 'leftover women' look for love abroad". South China Morning Post. 27 April 2014. Diakses tanggal 2015-03-12. 
  35. ^ a b c Michelle FlorCruz (13 February 2015). "Dating Culture In China: Beijing's Single 'Leftover' Women And 'Bare Branch' Men Consider Forgoing Marriage". International Business Times. Diakses tanggal 2015-04-21. 
  36. ^ "China investing big in convincing 'leftover women' to get married". Public Radio International. 28 January 2013. Diakses tanggal 2014-05-10. 
  37. ^ a b Newsweek Staff (5 July 2006). "Marriage by the Numbers". Newsweek. Diakses tanggal 2014-05-10. 
  38. ^ Dr. Karl S. Kruszelnicki (4 September 2008). "Marriage statistics not without a hitch". ABC News. Diakses tanggal 2014-05-10. 
  39. ^ "bachelorette" in the Canadian Oxford Dictionary, Second Edition, Oxford University Press, 2004.
  40. ^ "The Bachelorette Summary". StarPulse.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-03. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  41. ^ a b c James, Susan Donaldson (11 July 2013). "China's 'Leftover Women' Desperate to Find Mr. Right". ABC News. Diakses tanggal 2014-05-10. 
  42. ^ Lee, Kuan Yew (2000). From Third World to First. HarperCollins Publishers, Inc. hlm. 136. ISBN 0-06-019776-5. 
  43. ^ a b Lee, Kuan Yew (2000). From Third World to First. HarperCollins Publishers, Inc. hlm. 140. ISBN 0-06-019776-5. 
  44. ^ Lee, Kuan Yew (2000). From Third World to First. HarperCollins Publishers, Inc. hlm. 138. ISBN 0-06-019776-5. 
  45. ^ a b Jacobson, Mark (January 2010). "The Singapore Solution". National Geographic Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-19. Diakses tanggal 26 December 2009. 
  46. ^ Yang, Jeff (2011-03-23). "After the end of the world". San Francisco Chronicle. Diakses tanggal 2015-12-20. 
  47. ^ McCurry, Justin (2009-12-27). "Japan's 'grass eaters' turn their backs on macho ways". the Guardian. Diakses tanggal 2015-12-20. 
  48. ^ a b "Are 'leftover women' a unique Chinese phenomenon?". The China Daily. 16 February 2015. Diakses tanggal 2015-03-12. 
  49. ^ "Spinster". Merriam-Webster's Revised Unabridged Dictionary (1913 + 1828). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-22. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  50. ^ "R.I.P Bachelors and Spinsters". BBC. 14 September 2004. Diakses tanggal 2015-07-11. 
  51. ^ Cable, Amanda (15 September 2007). "Condemned to be virgins: The two million women robbed by the war". Mail Online. Diakses tanggal 29 March 2013. 
  52. ^ a b Basye, Ali (25 November 2010). "Happy St. Catherine's Day, Patron Saint of Milliners!". On This Day In Fashion. Diakses tanggal 29 March 2013. 

Bacaan lanjutan

Read other articles:

Halaman ini memuat daftar episode sitkom televisi Nickelodeon Sam & Cat. Rincian episode Musim Episode Tanggal penayangan (jadwal A.S.) Penayangan awal Penayangan akhir 1 40[1] 8 Juni 2013 (2013-06-08)[2] 17 Juli 2014 (2014-7-17)[2][3][4] Daftar episode Musim pertama sebenarnya akan tampil 20 episode, namun Nickelodeon mengorder 40 episode.[1] Namun, hanya 36 episode saja yang diproduksi,[5] dan 35 episode saja yang ditayan...

Captura de pantalla de su (Unix) en Linux, esta versión es de util-linux El programa su es una utilidad de los sistemas operativos del tipo Unix que permite usar el intérprete de comandos de otro usuario sin necesidad de cerrar la sesión. Comúnmente se usa para obtener permisos de root para operaciones administrativas, sin tener que salir y reentrar al sistema. Algunos entornos de escritorio, entre ellos GNOME y KDE, tienen programas que piden gráficamente una contraseña antes de permit...

Притулок на Околе ― неіснуючий притулок, який був розташований на перевалі Околе.Притулок на пер. Околе Назва Притулок на пер. ОколеРозташування пер. Околе, ҐорґаниЗбудовано 1880-тіЗруйновано після ІІ СВСтіни дерев'яніОпалення пічнеЗбудував MKE-UKVВласник KČSTВода такВеранда

Dittingen Wappen von Dittingen Staat: Schweiz Schweiz Kanton: Kanton Basel-Landschaft Basel-Landschaft (BL) Bezirk: Laufen BFS-Nr.: 2784i1f3f4 Postleitzahl: 4243 Koordinaten: 604420 / 25442047.4405557.497222404Koordinaten: 47° 26′ 26″ N, 7° 29′ 50″ O; CH1903: 604420 / 254420 Höhe: 404 m ü. M. Höhenbereich: 341–865 m ü. M.[1] Fläche: 6,75 km²[2] Einwohner: 730 (31. Dezember...

Part of a series onNative Americans in the United States History Paleo-Indians Lithic stage Archaic period in the Americas Formative stage Classic stage Post-Classic stage Woodland period Age of Discovery European colonization of the Americas Population history of Indigenous peoples of the Americas Slavery Slavery in the United States Partus sequitur ventrem Indian Removal Act Trail of Tears Native American slave ownership Indian Territory American Civil War Dawes Rolls Cultural assimilation ...

Building in Manhattan, New York 122 East 23rd StreetGeneral informationTypeMixed-useCoordinates40°44′22″N 73°59′08″W / 40.739350°N 73.985493°W / 40.739350; -73.985493Technical detailsFloor count18Floor area275,387 square feet (25,584.3 m2)Design and constructionArchitect(s)Rem Koolhaas 121 East 22nd (also 122 East 23rd Street) is a building in the Gramercy Park neighborhood of Manhattan in New York City. Developed by American company Toll Brothers, it ...

село Зноб-Трубчевська Вулиця ЦентральнаВулиця Центральна Країна  Україна Область Сумська область Район Шосткинський район Громада Зноб-Новгородська селищна громада Облікова картка Зноб-Трубчевська  Основні дані Населення 522 Поштовий індекс 41021 Телефонний код +380 ...

العلاقات الآيسلندية السنغالية آيسلندا السنغال   آيسلندا   السنغال تعديل مصدري - تعديل   العلاقات الآيسلندية السنغالية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين آيسلندا والسنغال.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: وجه ...

Mirko Felicetti Data i miejsce urodzenia 15 lipca 1992 Cavalese Klub U.S. MONTI PALLIDI A.S.D. Debiut w PŚ 19.03 2011, Valmalenco (45. miejsce – PGS) Pierwsze punkty w PŚ 17.03 2012, Valmalenco (27. miejsce – PGS) Pierwsze podium w PŚ 18.12 2014, Montafon (3. miejsce – PSL) Dorobek medalowy Reprezentacja  Włochy Puchar Świata (PSL) 2. miejsce 2015/2016 Mirko Felicetti (ur. 15 lipca 1992 w Cavalese) – włoski snowboardzista. W 2015 roku wystartował na mistrzostwach świ...

Luxury hotel in Chennai, India The Park ChennaiHotel chainThe Park HotelsGeneral informationLocationChennai, IndiaAddress601, Anna Salai, Near U.S. ConsulateChennai, Tamil Nadu 600 006Coordinates13°03′11″N 80°15′00″E / 13.052956°N 80.249923°E / 13.052956; 80.249923Opening15 May 2002OwnerThe Park HotelsManagementThe Park HotelsTechnical detailsFloor count12Design and constructionArchitect(s)Hirsch Bedner Associates, Los AngelesOther informationNumber of room...

Gorila (Gorilla gorilla) contoh salah satu megafauna karismatis Megafauna yang kharismatik atau Charismatic megafauna adalah spesies hewan besar dengan daya tarik populer yang luas, yang sering digunakan oleh aktivis lingkungan untuk mencapai tujuan pecinta lingkungan.[1] Contoh yang paling menonjol termasuk gajah, orang utan, singa, harimau, panda raksasa, beruang kutub, serigala abu-abu, macan tutul, hiu putih besar, elang botak, orca, kuda Przewalski, kondor California, anjing laut...

Brisbane RoarDatos generalesNombre Brisbane Roar Football ClubFundación 1957 (como Hollandia-Inala)Refundación 2005 (18 años)Propietario(s) Bakrie Group[1]​Presidente Rahim Soekasah[1]​Entrenador Warren MoonInstalacionesEstadio Lang ParkCapacidad 52.500Ubicación Brisbane, AustraliaUniforme Titular Alternativo Tercero Última temporadaLiga A-League(2022-23) 7º (temporada regular) Página web oficial[editar datos en Wikidata] El Brisbane Roar es un equipo de fút...

Part of a series onWildlife of Pakistan Biodiversity Fauna and Flora Wildflowers Trees Molluscs Ants Odonates Butterflies Moths Spiders Crustaceans Fish Amphibians Reptiles Birds Mammals Endangered species Conservation Protected areas National parks Game reserves Wildlife sanctuaries Wetlands sites Protected and reserved forests of Pakistan Biosphere reserves of Pakistan List of marine protected areas of Pakistan Organizations National Ministry of Environment (Pakistan) Pakistan Environmental...

American immigration law Hart–Celler Act redirects here. Not to be confused with Luce–Celler Act of 1946. Immigration and Nationality Act of 1965Long titleAn Act to amend the Immigration and Nationality ActAcronyms (colloquial)INA of 1965NicknamesHart–CellerEnacted bythe 89th United States CongressEffective1 December 1965; 58 years ago (1965-12-01)1 July 1968; 55 years ago (1968-07-01)CitationsPublic lawPub. L.Tooltip Public Law (United States)&#...

Sebuah poster yang menjabarkan cara mencegah penularan penyakit melalui percikan pernapasan di faslitias layanan kesehatan. Poster ini dimaksudkan untuk dipasang di luar ruangan pasien yang menderita penyakit menular yang dapat menyebar melalui percikan pernapasan.[1] Percikan pernapasan atau titis pernapasan (bahasa Inggris: respiratory droplet) adalah percikan cairan atau lendir yang dihasilkan oleh saluran pernapasan. Jenis percikan ini merupakan media penularan virus dari oran...

Perang Italia 1521–1526Bagian dari Peperangan ItaliaPertempuran Pavia karya artis Flandria yang tidak dikenal (abad ke-16)Tanggal1521–1526LokasiItalia, Prancis, dan SpanyolHasil Kemenangan SpanyolPihak terlibat  Prancis Tentara bayaran Swiss  Republik Venesia Spanyol  Kekaisaran Romawi Suci  Inggris  Negara GerejaTokoh dan pemimpin François I  (POW) Vicomte de Lautrec Guillaume de Bonnivet † Pierre de Bayard † Karl V Charles de Lannoy Marquis P...

  此條目介紹的是第二代艾伦·M·桑拿级驱逐舰拉菲号。关于第一代班森级驱逐舰拉菲号,请见「拉菲號驅逐艦 (DD-459)」。 拉菲 USS Laffey (DD-724)拉菲号驱逐舰,1959年概觀艦種驱逐舰擁有國 美國艦級艾伦·M·桑拿级驱逐舰代號DD-724製造廠巴斯钢铁厂動工1943年6月28日下水1943年11月21日服役1944年2月8日1951年1月26日(重新服役)退役1947年6月30日(首次退役)1975年3月9日(...

1974 greatest hits album by SantanaSantana's Greatest HitsGreatest hits album by SantanaReleasedJuly 1974RecordedMay 1969 - July 1971Genre Blues rock jazz fusion Length34:31LabelCBSProducerSantanaSantana chronology Lotus(1974) Santana's Greatest Hits(1974) Borboletta(1974) Professional ratingsReview scoresSourceRatingAllmusic [1]Christgau's Record GuideB−[2]Rolling Stone(not rated)[3]The Rolling Stone Album Guide[4] Santana's Greatest Hits is a 1974 c...

Island in Nova Scotia Cape Breton redirects here. For other uses, see Cape Breton (disambiguation). Cape Breton Île du Cap-Breton (French)[1] Unama'ki (Mi'kmawi'simk) Eilean Cheap Bhreatainn (Scottish Gaelic) Cape BretonGeographyLocationNova Scotia, CanadaCoordinates46°17′42″N 60°40′12″W / 46.29500°N 60.67000°W / 46.29500; -60.67000Area10,311 km2 (3,981 sq mi)Area rank77thHighest elevation535 m (1755 ft)Highest po...

56.ª edición de los Premios GrammyPremio a A la excelencia en logros discográficos.Otorgado por Academia Nacional de Grabación de Artes y Ciencias.Fecha 26 de enero de 2014Ubicación Crypto.com Arena Estados UnidosAnfitrión LL Cool J Cronología 55.ª edición 56.ª edición de los Premios Grammy 57.ª edición Sitio web oficial[editar datos en Wikidata] La 56.ª edición de los Premios Grammy se celebró el 26 de enero del 2014 en el Staples Center de Los Ángeles, en rec...

Kembali kehalaman sebelumnya