Rossy Pratiwi Dipoyanti

Rossy Pratiwi Dipoyanti
Informasi pribadi
Nama lengkapRossy Pratiwi Dipoyanti Syechbubakar
JulukanRossy Syechbubakar
KewarganegaraanIndonesia Indonesia
SukuArab Sunda
Lahir28 Juni 1972 (umur 52)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Kediaman
Pasangan
(m. 2001)
Olahraga
NegaraIndonesia Indonesia
OlahragaTenis meja
Dilatih olehDiana Wuisan
Prestasi dan gelar
Putaran final tingkat nasional
Peringkat dunia tertinggi17 (29 Juli 1992)[1]
Rekam medali
Tenis meja
Mewakili  Indonesia
Turnamen 1 2 3
SEA Games 13 8 8
Total 13 8 8
SEA Games
Medali emas – tempat pertama 1987 Jakarta Tunggal
Medali emas – tempat pertama 1987 Jakarta Ganda campuran
Medali emas – tempat pertama 1989 Kuala Lumpur Beregu
Medali emas – tempat pertama 1989 Kuala Lumpur Ganda
Medali emas – tempat pertama 1991 Manila Tunggal
Medali emas – tempat pertama 1991 Manila Ganda campuran
Medali emas – tempat pertama 1993 Singapura Tunggal
Medali emas – tempat pertama 1993 Singapura Ganda
Medali emas – tempat pertama 1993 Singapura Ganda campuran
Medali emas – tempat pertama 1993 Singapura Beregu
Medali emas – tempat pertama 1995 Chiang Mai Ganda
Medali emas – tempat pertama 1995 Chiang Mai Beregu
Medali emas – tempat pertama 1997 Jakarta Beregu
Medali perak – tempat kedua 1987 Jakarta Beregu
Medali perak – tempat kedua 1987 Jakarta Ganda
Medali perak – tempat kedua 1989 Kuala Lumpur Tunggal
Medali perak – tempat kedua 1991 Manila Ganda
Medali perak – tempat kedua 1991 Manila Beregu
Medali perak – tempat kedua 1995 Chiang Mai Tunggal
Medali perak – tempat kedua 1997 Jakarta Tunggal
Medali perak – tempat kedua 1997 Jakarta Ganda
Medali perunggu – tempat ketiga 1989 Kuala Lumpur Ganda campuran
Medali perunggu – tempat ketiga 1995 Chiang Mai Ganda campuran
Medali perunggu – tempat ketiga 1997 Jakarta Ganda campuran
Medali perunggu – tempat ketiga 1999 Brunei Ganda
Medali perunggu – tempat ketiga 1999 Brunei Ganda campuran
Medali perunggu – tempat ketiga 1999 Brunei Beregu
Medali perunggu – tempat ketiga 2001 Kuala Lumpur Ganda
Medali perunggu – tempat ketiga 2001 Kuala Lumpur Beregu

Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechbubakar atau yang lebih dikenal sebagai Rossy Pratiwi Dipoyanti atau Rossy Syechbubakar (lahir 28 Juni 1972) adalah seorang atlet tenis meja Indonesia yang berhasil mengumpulkan 13 medali emas, 8 medali perak, dan 8 medali perunggu selama kariernya sepanjang tahun 1987–2001 pada Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games). Selain itu, dia juga berhasil mengumpulkan 7 medali emas, 7 medali perak, dan 9 medali perunggu selama kariernya sepanjang tahun 1985–2008 pada Pekan Olahraga Nasional. Pencapaian tertinggi selama kariernya di dunia tenis meja adalah ketika dia menduduki peringkat dunia ke-17 pada nomor tunggal putri dan ganda putri bersama Ling Ling Agustin pada Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona.

Pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rossy yang saat itu bermain sebagai atlet tenis meja Indonesia dari nomor tunggal putri memilih walkout di final melawan atlet tuan rumah pada tanggal 25 Agustus 1989. Hal tersebut diduga atas kecurangan sang wasit, Goh Kun Tee asal Malaysia yang memberikan angka gratis kepada atlet tuan rumah. Padahal, bola pukulan Rossy menyambar tipis bibir meja, namun wasit mengatakan keluar dan memberikan angka bagi lawan Rossy, Leong Mee Wan. Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia saat itu, Ali Said yang berada di arena pertandingan langsung menginstruksikan atlet dan offisial tenis meja Indonesia untuk mengundurkan diri.

Setelah pensiun pada tahun 2009, sepanjang tahun 2010–2014 Rossy aktif sebagai pelatih tenis meja nasional. Rossy dipercaya melatih tim nasional tenis meja putri Indonesia pada SEA Games ke-XXVI tahun 2011 di Palembang dan melatih tim nasional tenis meja prakualifikasi Olimpiade di Bangkok, Thailand pada tanggal 4–5 Februari 2012.

Biografi

Kehidupan awal

Rossy Pratiwi Dipoyanti lahir di Bandung, Jawa Barat sebagai anak pertama dari enam bersaudara.[2] Dia berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Syechbubakar (bahasa Arab: آل بن شيخ أبو بكر , translit. Aāl bin Shāīkh Abū Bakr; pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔaːl bin ʃæjx aːbuː bakr]), ayahnya bernama Ali Umar Syechbubakar, sedangkan ibunya adalah seorang perempuan Sunda bernama Neni Nurlaeni.[3]

Kehidupan pribadi

Pada tahun 2001, Rossy menikah dengan pria Jawa bernama Rany Kristiono.[4] Rany adalah seorang atlet basket yang bermain di klub Hadtex Bandung (sekarang Garuda Flexi Bandung), dan terakhir kali bermain di klub Satya Wacana Angsapura Salatiga.[5] Keduanya dipertemukan di Century Park Hotel Jakarta ketika Rossy sedang mengikuti pelatnas Asian Games 1994, sedangkan Rany sedang mengikuti Kompetisi Bola Basket Utama tahun 1994 dan menginap di hotel yang sama.[6] Dari pernikahannya dengan Rany, Rossy dikaruniai 4 orang anak perempuan, di antaranya Diva Marcella Maharani, Najwa Julianoer Qayrani, Jasmine Aprillia Khirani, dan Nayla Julia Aisyahrani.[6] Dia tidak memaksakan anak-anaknya untuk menggeluti tenis meja ataupun basket, seperti anak tertuanya, Diva Marcella Maharani mengaku lebih tertarik kepada dunia seni daripada olahraga. Meski begitu, Rossy tetap berharap salah satu di antara keempat anaknya akan ada yang mengikuti jejak kedua orangtuanya sebagai seorang atlet.[7]

Karier

Karier awal

Kecintaan Rossy terhadap tenis meja bermula ketika ayahnya, Ali Umar Syechbubakar bermain di halaman rumahnya.[2] Rossy kemudian dikenalkan kepada dunia tenis meja sejak kelas II SD oleh ayahnya. Dia mengawali karier bermain tenis meja dari perlombaan-perlombaan antarkampung. Saat kelas IV SD dia masuk klub Triple V,[8] di sana dia kemudian mengenal Diana Wuisan, salah satu atlet tenis meja legendaris Indonesia. Diana yang melihat Rossy berpotensi besar, lalu mengajak masuk ke klub Persatuan Tenis Meja Sanjaya Gudang Garam di Kediri. Atas dukungan orang tuanya, Rossy kemudian meninggalkan tempat kelahirannya, Bandung karena harus tinggal di asrama Gudang Garam, Kediri hingga lulus SMA (selama sekitar tujuh tahun).[3]

Di Kediri, Rossy mulai digembleng lewat berbagai kompetisi, termasuk saat akan mengikuti Asian Junior Championship ke-II di Nagoya, Jepang, pada tanggal 1–6 April 1986. Di turnamen itu, tim putri Indonesia hanya sanggup berada di peringkat enam, di bawah Taiwan, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan dan Tiongkok.[9]

Pekan Olahraga Nasional

Pada tahun 1985, saat usianya masih 13 tahun, Rossy mulai menggapai prestasi di beragam turnamen nasional, mulai dari kejuaraan tingkat daerah hingga Pekan Olahraga Nasional. Sepanjang kariernya dari tahun 1985 hingga 2008 di PON, Rossy pernah mewakili Jawa Timur, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan. Selain itu, dia juga berhasil mengumpulkan 7 medali emas, 7 medali perak, dan 9 medali perunggu selama kariernya di Pekan Olahraga Nasional.[4]

Pencapaian

Tahun Turnamen Lokasi Perwakilan dari Hasil
TP GP GC BP
1985 Pekan Olahraga Nasional XI Jakarta Jawa Timur - -
1989 Pekan Olahraga Nasional XII Jakarta Jawa Timur
1993 Pekan Olahraga Nasional XIII Jakarta Kalimantan Timur
1996 Pekan Olahraga Nasional XIV Jakarta Jawa Barat
2000 Pekan Olahraga Nasional XV Surabaya Jawa Barat
2004 Pekan Olahraga Nasional XVI Palembang Lampung -
2008 Pekan Olahraga Nasional XVII Samarinda Sumatera Selatan - -
Catatan:
  • TP : Tunggal Putri, GP : Ganda Putri, GC : Ganda Campuran, BP : Beregu Putri.
  • Juara 1, medali emas; Juara 2, medali perak; Juara 3, medali perunggu.

SEA Games

Debut Rossy di SEA Games bermula ketika usianya baru 15 tahun, tepatnya pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1987 di Jakarta.[10] Saat akan mengikuti SEA Games 1987, Rossy dan tim Indonesia lainnya terebih dahulu mengikuti pemusatan latihan nasional yang diadakan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia di Korea Utara.[11] Di bawah asuhan Kang Nung-ha, Rossy tidak hanya dilatih secara fisik tapi juga mental.[4] Hasilnya, dia berhasil meraih dua emas dari nomor tunggal putri dan ganda campuran, sedangkan dua perak dia peroleh dari beregu putri dan ganda putri.[3] Selama kariernya sepanjang tahun 1987–2001 pada Pesta Olahraga Asia Tenggara, dia berhasil mengumpulkan 13 medali emas, 8 medali perak, dan 8 medali perunggu.[12]

Pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1989 di Kuala Lumpur, karena kecurangan wasit yang memberikan angka gratis kepada atlet tuan rumah, Rossy yang saat itu bermain sebagai atlet tenis meja Indonesia dari nomor tunggal putri akhirnya memilih walkout di final melawan Leong Mee Wan pada tanggal 25 Agustus 1989.[13] Kronologi kecurangan terjadi pada set kedua atas ulah Goh Kun Tee sebagai wasit asal Malaysia yang mengeluarkan keputusan kontroversi, padahal pada set pertama pertandingan berjalan normal walau pertandingan dimenangkan oleh Rossy dengan skor tipis 17–16.[14] Set kedua tersebut berjalan dengan sengit, saat bola pengembalian Mee Wan jatuh di sisi kanannya, Rossy melancarkan forehand drive. Bola pukulan Rossy menyambar tipis bibir meja, namun wasit mengatakan keluar dan memberikan angka bagi Leong Mee Wan. Manajer tim Indonesia, RM Nuryanto langsung memprotes keputusan kontroversi tersebut, namun wasit tetap pada keputusannya. Walaupun sudah meraih dua emas (pada nomor beregu putri & ganda putri) dan satu perunggu (pada nomor ganda campuran), Rossy tetap kecewa dan menangis kepada pelatihnya, Diana Wuisan karena nomor tunggal putri adalah andalannya.[14]

Di tengah ramai penonton, ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia saat itu, Ali Said yang berada di arena pertandingan langsung menginstruksikan agar atlet dan ofisial tenis meja Indonesia mengundurkan diri. Dengan meneteskan air mata dia berkata bahwa Indonesia tidak ingin diinjak-injak oleh Malaysia, maka dari itu mereka memilih untuk meninggalkan pertandingan.[15] Ketua Dewan Olimpiade Malaysia saat itu, Hamzah Abu Samah justru mengecam aksi walkout yang dilakukan tim tenis meja Indonesia. Dia menilai tindakan itu akan merusak tujuan SEA Games, yaitu untuk menambah semangat persahabatan antarnegara di Asia Tenggara.[16]

Yap Yong Yih sebagai wasit kehormatan kemudian melaporkan kejadian itu kepada panitia penyelenggara SEA Games. Meskipun pada akhirnya Goh Kun Tee mengubah keputusannya setelah berdiskusi dengan asisten wasit Cyril Sen, namun hal tersebut tidak berarti apa-apa karena Rossy dan ofisial tim sudah terlanjur meninggalkan pertandingan. Hasilya, Leong Mee Wan tetap diputuskan mendapat emas, sedangkan Rossy mendapat medali perak.[17]

Asian Games, Kejuaraan Asia, dan Kejuaraan Dunia

Pada Asian Games 1994 di Hiroshima, Rossy membawa tim tenis meja putri Indonesia berada di peringkat ke 6.[18] Selain itu, Rossy juga berulangkali membawa tim putri Indonesia masuk 10 besar pada Kejuaraan Tenis Meja Asia [en].[3] Di Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1987, Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1989, Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1991, Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1993, Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1995, Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1997 tim tenis meja putri Indonesia selalu berada di Divisi 2. Kemudian pada Kejuaraan Tenis Meja Dunia Kejuaraan Tenis Meja Dunia 2000 dan Kejuaraan Tenis Meja Dunia 2001, tim tenis meja putri Indonesia naik ke Divisi 1 dan berada di peringkat 17–20.[19]

Olimpiade Musim Panas

Sepanjang kariernya, Rossy pernah dua kali mewakili Indonesia untuk mengikuti Olimpiade, yaitu pada Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona dan Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta.[20]

Pada Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona, Rossy tampil di nomor tunggal putri dan ganda putri yang berpasangan dengan Ling Ling Agustin.[21] Empat Minggu sebelum Olimpiade, Rossy mengalami kendala karena harus dirawat selama satu minggu di rumah sakit ketika menjalani operasi usus buntu. Setelah pulang dari rumah sakit, dia kemudian menjalani pemulihan selama satu minggu di rumah. Sebenarnya dokter menganjurkan Rossy untuk tidak beraktivitas fisik terlebih dulu, namun anjuran tersebut diabaikan olehnya. Tanpa izin dari dokter Rossy pun tetap melakukan latihan selama dua minggu menjelang Olimpiade.[4] Meski begitu Rossy tetap mengharumkan nama Indonesia, karena meski dia tidak membawa pulang medali, tetapi dia berhasil menduduki peringkat ke-17 dunia untuk nomor tunggal putri, dan menduduki posisi yang sama untuk nomor ganda putri bersama Ling Ling Agustin.[22] Sedangkan pada nomor tunggal putri yang diwakili Ling Ling Agustin dan tunggal putra yang diwakili Anton Suseno, Indonesia meraih peringkat ke-33.[23]

Pada Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta, Rossy tampil di nomor tunggal putri dan menduduki peringkat ke-49.[24] Meski gagal membawa pulang medali, namun Rossy tetap bangga karena dipercaya menjadi pembawa obor olimpiade bersama atlet lari Ethel Hudson. Mereka ikut membawa obor dengan berlari sepanjang rute 500 meter sebagai wakil dari Indonesia.[4]

Aktivitas lain

Setelah pensiun pada tahun 2009, Rossy tetap bergelut di dunia tenis meja.[4] Sepanjang tahun 2010–2014 Rossy aktif sebagai pelatih tenis meja nasional. Rossy dipercaya melatih tim nasional tenis meja putri Indonesia pada SEA Games ke-XXVI tahun 2011 di Palembang[25] dan melatih tim nasional tenis meja prakualifikasi Olimpiade di Bangkok, Thailand pada tanggal 4–5 Februari 2012.[26] Selain itu, Rossy juga melatih tim tenis meja putri Sumatera Selatan[27] dan menjadi pelatih tenis meja bagi pegawai negeri sipil se-Jawa Barat.[28] Pada Kejuaraan Tenis Meja Veteran Se-Asia Pasifik ke-11 di Yaizu, Shizuoka, Rossy bermain di nomor tunggal putri dan ganda putri bersama Ling Ling Agustin,[29] namun harus kalah oleh Taiwan di babak delapan besar.[21]

Di dunia pendidikan, pada tahun 2001 Rossy lulus sebagai Sarjana Sosial (S.Sos.) dari jurusan Administrasi Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bagasasi, Bandung. Dia diangkat sebagai pegawai negeri sipil di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada tahun 2005. Dia kemudian menetap di sana sambil melatih atlet tenis meja setempat sampai tahun 2012. Pada tahun 2012, Rossy dan keluarga pindah ke tanah kelahiran suaminya di Bogor. Di sana, Rossy bekerja di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, kemudian dipindahkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor sebagai Kepala Seksi Pembibitan dan Tenaga Keolahragaan sejak tahun 2017.[3][30]

Referensi

Catatan kaki

Daftar pustaka

Pranala luar

Read other articles:

新界區專線小巴401線LD7113在近期改成19座位小巴概覽營運公司棉記汽車使用車輛豐田Coaster线路信息起點站青衣碼頭途經長安邨、德士古道、悅來酒店、大窩口、石梨終點站石蔭单程营业里程10.4公里起點站服務時間06:25-22:00终点站运营时间06:25-22:05班次頻率7-10分票价$6.9下行分段收费站点德士古道往石蔭:$5.1長安邨往青衣碼頭:$4上行分段收费站点石蔭往德士古道:$5.1青衣碼頭...

У этого термина существуют и другие значения, см. Джордж Уоллес. Джордж УоллесGeorge Wallace Жанр биографическая драма Режиссёр Джон Франкенхаймер Продюсеры Джон Франкенхаймер Джулиан Крайнин Авторы сценария Пол Монаш Маршалл Фрэди (книга) В главныхролях Гэри Синиз Мэр Уинн

Address book application used in Windows XP and before. Windows Address BookWindows Address Book in Windows XPDeveloper(s)MicrosoftOperating systemMicrosoft WindowsSuccessorWindows Contacts Windows Address Book was a component of Microsoft Windows that lets users keep a single list of contacts that can be shared by multiple programs.[1] It is most commonly used by Outlook Express. It was introduced with Internet Explorer 3 in 1996 and improved in subsequent versions.[2] The Wi...

Pérou aux Jeux olympiques d'été de 2024 Code CIO BOL Comité Comité olympique péruvien Lieu Paris Participation 21e Athlètes - (dans - sports) MédaillesRang : - Or0 Arg.0 Bron.0 Total0 Pérou aux Jeux olympiques d'été Pérou aux Jeux olympiques d'été de 2020 Pérou aux Jeux olympiques d'été de 2028 modifier  Le Pérou participe aux Jeux olympiques de 2024 à Paris. Il s'agit de sa 21e participation à des Jeux olympiques d'été. Nombre d’athlètes qualifiés par...

Untuk tempat lain yang bernama sama, lihat Karanganyar (disambiguasi). KaranganyarDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenBanyumasKecamatanPatikrajaKode pos53171Kode Kemendagri33.02.12.2011 Luas... km²Jumlah penduduk... jiwaKepadatan... jiwa/km² Karanganyar adalah desa di kecamatan Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Pranala luar (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemeri...

Sablons Sablons (Frankreich) Staat Frankreich Region Auvergne-Rhône-Alpes Département (Nr.) Isère (38) Arrondissement Vienne Kanton Roussillon Gemeindeverband Entre Bièvre et Rhône Koordinaten 45° 19′ N, 4° 46′ O45.3188888888894.7738888888889Koordinaten: 45° 19′ N, 4° 46′ O Höhe 135–154 m Fläche 10,23 km² Einwohner 2.274 (1. Januar 2020) Bevölkerungsdichte 222 Einw./km² Postleitzahl 38550 INSEE-Code 38349 Website h...

Провулок Сотника Савінського УкраїнаНаселений пункт ЖитомирМісцевість Богунський районРайон БогунськийІсторичні відомостіНазва на честь хорунжого Леоніда Савінського (Савицького)Колишні назви провулок ВойковаЗагальні відомостіПротяжність 300 мКоординати 50°15′47...

すえつな さとこ末綱 聡子(Suetsuna Satoko)基本資料代表國家/地區 日本出生 (1981-01-30) 1981年1月30日(42歲)[1] 日本大分縣大分市[1]身高1.68米(5英尺6英寸)[1]體重60公斤(132英磅)握拍右手主項:女子雙打退役2013年9月30日職業戰績4勝–2負(女單)189勝–126負(女雙)16勝–27負(混雙)最高世界排名第2位(女雙-前田美順)(2011年8月4日[2])現時...

Chief of the Naval CommandChef for Søværnskommandoen (Danish)Coat of ArmsRank flag for Rear admiralsIncumbentRear admiral Henrik Rybergsince 1 April 2022 Royal Danish NavyMember ofDefence CommandReports to Chief of DefenceTerm lengthNo fixed lengthFormation2 April 1852First holderChristian Christopher Zahrtmann [da] The Chief of the Royal Danish Navy is the professional head of the Royal Danish Navy. History Originally the commander of the navy was the King, with...

American pornographic actress (born 1969) For other uses, see Serenity (disambiguation). SerenitySerenity at the 2001 AVN Adult Entertainment ExpoBornSonya Elizabeth Lane (1969-10-29) October 29, 1969 (age 54)[1]Fort Leonard Wood, Missouri, U.S.[1]Other namesSerenity Wilde[2]Height5 ft 4 in (1.63 m)[1] Serenity (born October 29, 1969) is an American former pornographic actress who worked with Wicked Pictures and Hollywood Video.[2&#...

13th-century English clergyman and Chancellor of England Richard MiddletonArchdeacon of NorthumberlandProvinceDurhamAppointedbefore 23 September 1271Term endedbefore 7 August 1272PredecessorRoger de HerteburnSuccessorThomas de BirlandOther post(s)Lord ChancellorPersonal detailsDied7 August 1272Lord ChancellorIn office29 July 1269 – before 7 August 1272MonarchsHenry III, Edward IPreceded byJohn ChishullSucceeded byWalter de Merton Richard Middleton (sometimes Richard of Middleton ...

Finnish auxiliary paramilitary organisation for women (1918–1940s) For the poem by Johan Ludvig Runeberg, see Lotta Svärd (poem). Badge of the Lotta Svärd Lotta Svärd (Finland Swedish: [ˈlotːɑ ˈsvæːrd]) was a Finnish voluntary auxiliary paramilitary organisation for women. Formed originally in 1918, it had a large membership undertaking volunteer social work in the 1920s and 1930s. It was formed to support the White Guard.[1] During the Second World War, it mobilize...

Rudolf Laban created a movement theory and practice that reflected what he recognized as Space Harmony. The practice/theory is based on universal patterns of nature and of man as part of a universal design/order and was named by Laban: Space Harmony or Choreutics. Laban, who laid the foundation for Laban Movement Analysis, was interested in the series of natural sequences of movements that we follow in our various everyday activity.[1] Being a dancer/choreographer, he saw the everyday...

Album by Frank Zappa Francesco ZappaStudio album by Frank ZappaReleasedNovember 21, 1984[1]RecordedFebruary - April 1984StudioUMRK (Los Angeles)GenreChamber music, electronicLength37:46LabelBarking PumpkinProducerFrank ZappaFrank Zappa chronology Them or Us(1984) Francesco Zappa(1984) Thing-Fish(1984) Professional ratingsReview scoresSourceRatingAllmusic[2] Francesco Zappa is a 1984 album by Frank Zappa. It features chamber music by the Italian composer Francesco Zappa, wh...

Havok & HijinksDesignersAdam Trzonkowski and Kristen TrzonkowskiIllustratorsAndy Carolan, Amanda Martin and Dan StewartPublishersEpic Slant Press LLCPlayers2-4Setup time1 minutePlaying time15–30 minutesChanceMediumAge range13+Skillsnone Havok & Hijinks is a card game designed and published by Epic Slant Press LLC in 2014.[1] In it, participants play a baby dragon searching to fortify their hoard, with the goal to be the first player to obtain 15 points worth of treasure. Des...

American poker player (born 1984) Tony DunstTony Dunst, 2018Nickname(s)bond18ResidenceLas Vegas, NevadaBorn (1984-10-17) October 17, 1984 (age 39)Milwaukee, WisconsinWorld Series of PokerBracelet(s)2Final table(s)5Money finish(es)40Highest ITMMain Event finish50th, 2010World Poker TourTitle(s)1Final table(s)6Money finish(es)14Information accurate as of 22 July 2020. George Tony Dunst (born October 17, 1984) is an American professional poker player and a two-time World Series of Poker (WS...

Motor vehicle Ford Falcon (XH)Ford Falcon (XH) Longreach GLi utilityOverviewManufacturerFord AustraliaProductionApril 1996 – June 1999[1]Body and chassisBody style2-door coupe utility[1]2-door panel van[1]LayoutFront-engine, rear-wheel-drivePowertrainEngine4.0 L Ford I6 (petrol)5.0 L Windsor V8 (petrol)Transmission4-speed M93LE automatic (I6)4-speed M97LE automatic (V8)5-speed manualDimensionsWheelbase2,957 mm (116.4 in)[1]Length4,923...

Baseball stadium in Pennsylvania For the arena in Pittsburgh, see PPG Paints Arena. Wild Things ParkThe House of ThrillsFormer namesFalconi Field (2002–2006) CONSOL Energy Park (2007–2016)Location1 Washington Federal Way, Washington, PA 15301Coordinates40°9′15″N 80°17′1″W / 40.15417°N 80.28361°W / 40.15417; -80.28361OwnerBallpark Scholarships Inc. (2002-2012)WashCo Ballpark Holdings (2012-present)Capacity3,200 (Baseball) 5,000 (Concert)Field siz...

Israeli news site This article is an orphan, as no other articles link to it. Please introduce links to this page from related articles; try the Find link tool for suggestions. (April 2019) The Jerusalem HeraldOwner(s)Yashar CommunicationsEditor-in-chiefAri YasharManaging editorDr. Nancy G. SherFoundedJune 28, 2017Political alignmentReligious ZionismHeadquartersJerusalem, IsraelWebsitejerusalem-herald.com The Jerusalem Herald is an Israeli English-language digital news site that presents anal...

Indian actress Chirashree AnchanBornMangalore, IndiaOccupation(s)Actress, modelYears active2016–present Chirashree Anchan is an Indian actress who appears in Tulu, Kannada, Telugu and Tamil movies.[1] Early life Chirashree Anchan was born in a Tulu speaking Billava family in Mangalore to Madhusoodan Anchan and Poornima Madhu.[2] Film career She debuted in coastal wood movie Pavithra (2016) which run successfully in the box office and next acted in Prajwal Kumar Attavar ...