Putussibau Utara adalah ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Kapuas Hulu. Putussibau Utara juga merupakan sebuah wilayah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kecamatan ini dapat ditempuh lewat transportasi Sungai Kapuas sejauh 846 km dan lewat jalan darat sejauh 814 km dari kota Pontianak serta melalui transportasi udara selama 1 jam 10 menit menggunakan pesawat Kalstar dan Garuda, dari ibu kota Kalimantan Barat. Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk 26.550 jiwa tahun 2020,[3] dan 27.556 jiwa tahun 2021.[2]
Geografi
Putussibau Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak di hulu Sungai Kapuas.[butuh rujukan] Luas wilayahnya adalah 5.204,8 km².[4] Sebesar 56 persen dari luas wilayah kabupaten ini adalah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional dan hutan lindung. Kecamatan Putussibau Utara terletak pada titik koordinat: 0°51'58"N 112°55'28"E.[butuh rujukan]
Tanggal lahir kecamatan ini, yaitu 1 Juni, diperingati berdasarkan Piagam Kesepakatan Seminar Hari Jadi Kota Putussibau, yang ditanda-tangani oleh 25 orang peserta Seminar Pengkajian Sejarah Hari Jadinya Kota Putussibau, yang diselenggarakan pada 12–14 Februari 2005 dan merupakan bekas wilayah De Demang van Poetoessibaoe pada zaman Hindia Belanda.[butuh rujukan]
Demografi
Kecamatan Putussibau Utara termasuk salah satu wilayah di Kalimantan Barat yang memiliki latar belakang warga beragam etnis dan agama. Suku Dayak, Melayu dan Jawa, merupakan etnis mayoritas di kawasan ini. Berdasarkan data sensus penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2010 mencatat, penduduk Putussibau Utara yang memeluk agama Kristen berjumlah 51,89% (Katolik 42,14% dan Protestan 9,75%), kemudian Islam 47,24% dan sebagian kecil mememluk agama Budha 0,47%, Konghucu 0,32%, Hindu 0,04% dan lainnya 0,04%.[5]