Pulau Belitung

Pulau Belitung
ڤولو بليتوڠ
Pulau Belitung
Belitung di Sumatra
Belitung
Belitung
Belitung di Indonesia
Belitung
Belitung
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat2°50′S 107°55′E / 2.833°S 107.917°E / -2.833; 107.917
KepulauanKepulauan Bangka Belitung
Luas4.801 km2
Titik tertinggiGunung Tajam (500 m)
Pemerintahan
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Bangka Belitung
KabupatenBelitung
Belitung Timur
Kota terbesarTanjung Pandan (108.003 jiwa)
Kependudukan
Penduduk313.047 jiwa (31 Desember 2023[1])
Kepadatan65 jiwa/km2
Kelompok etnikSuku Melayu, Tionghoa
Peta

Pulau Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura dan New Amsterdam (sekarang bagian kota New York). Kota utamanya adalah Tanjung Pandan.

Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung, beribukota di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar.

Sebagian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil ikan laut. Berbagai olahan makanan yang berbahan ikan menjadi makanan sehari-hari penduduknya. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda.

Penduduk Pulau Belitung terutama adalah suku Melayu (bertutur dengan dialek Belitung) dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka.

Secara geografis pulau Belitung (Melayu ; Belitong) terletak pada 107°31,5' - 108°18' Bujur Timur dan 2°31,5'-3°6,5' Lintang Selatan. Secara keseluruhan luas pulau Belitung mencapai 4.800 km² atau 480.010 ha.Pulau Belitung disebelah utara dibatasi oleh Laut Cina Selatan, sebelah timur berbatasan dengan selat Karimata, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan selat Gaspar. Di sekitar pulau ini terdapat pulau-pulau kecil seperti Pulau Mendanau, Kalimambang, Gresik, Seliu dan lain-lain.

Sejarah Belitung

Pulau Belitung

Belitung merupakan kepulauan yang mengalami beberapa pemerintahan raja-raja. Pada akhir abad ke-7, Belitung tercatat sebagai wilayah Kerajaan Sriwijaya, kemudian ketika Kerajaan Majapahit mulai berjaya pada tahun 1365, pulau ini menjadi salah satu benteng pertahanan laut kerajaan tersebut. Baru pada abad ke-15, Belitung mendapat hak-hak pemerintahannya. Tetapi itupun tidak lama, karena ketika Palembang diperintah oleh Cakradiningrat II, pulau ini segera menjadi taklukan Palembang.[2]

Sejak abad ke-15 di Belitung telah berdiri sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badau dengan Datuk Mayang Geresik sebagai raja pertama. Pusat pemerintahannya terletak di sekitar daerah Pelulusan sekarang ini. Wilayah kekuasaaannya meliputi daerah Badau, Ibul, Bange, Bentaian, Simpang Tiga, hingga ke Buding, Manggar dan Gantung. Beberapa peninggalan sejarah yang menunjukkan sisa-sisa kerajaan Badau, berupa tombak berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditemui di Museum Badau.[2]

Kerajaan kedua adalah Kerajaan Balok. Raja pertamanya berasal dari keturunan bangsawaan Jawa dari Kerajaan Mataram Islam bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub, yang bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Selanjutnya pemerintahan dijalankan oleh Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II (1661-1696), yang memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru. Selanjutnya pemerintahan dipegang oleh Kiai Agus Gending yang bergelar Depati Cakraningrat III.[2]

Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat III ini, Belitung dibagi menjadi 4 Ngabehi, yaitu:

  1. Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi Tanah Juda atau Singa Juda;
  2. Ngabehi Sijuk dengan gelar Ngabehi Mangsa Juda atau Krama Juda;
  3. Ngabehi Buding dengan gelar Ngabehi Istana Juda;
  4. Ngabehi Belantu dengan gelar Ngabehi Sura Juda.

Masing-masing Ngabehi ini pada akhirnya menurunkan raja-raja yang seterusnya lepas dari Kerajaan Balok. Pada tahun 1700 Depati Cakraningrat III wafat lalu digantikan oleh Kiai Agus Bustam (Depati Cakraningrat IV). Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat IV ini, agama Islam mulai tersebar di Pulau Belitung.

Gelar Depati Cakraningrat hanya dipakai sampai dengan raja Balok yang ke-9, yaitu Kiai Agus Mohammad Saleh (bergelar Depati Cakraningrat IX), karena pada tahun 1873 gelar tersebut dihapus oleh Pemerintah Belanda. Keturunan raja Balok selanjutnya yaitu Kiai Agus Endek (memerintah 1879-1890) berpangkat sebagai Kepala Distrik Belitung dan berkedudukan di Tanjungpandan.

Kerajaan ketiga adalah Kerajaan Belantu, yang merupakan bagian wilayah Ngabehi Kerajaan Balok. Rajanya yang pertama adalah Datuk Ahmad (1705-1741), yang bergelar Datuk Mempawah. Sedangkan rajanya yang terakhir bernama KA. Umar.

Kerajaan keempat atau yang terakhir yang pernah berdiri adalah Kerajaan Buding, yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Balok. Rajanya bernama Datuk Kemiring Wali Raib. Dari keempat kerajaan yang telah disebutkan diatas, Kerajaan Balok merupakan kerajaan terbesar yang pernah ada di Pulau Belitung.[2]

Masa pendudukan Belanda-Jepang

Pertambangan tungsten dan timah yang dikelola Perusahaan Billiton Maatschapij di Belitung (1942).

Pada abad ke-17, Pulau Belitung menjadi jalur perdagangan dan tempat persinggahan kaum pedagang. Dari sekian banyak pedagang, yang paling berpengaruh adalah pedagang Cina dan Arab. Hal ini dapat dibuktikan dari tembikar-tembikar yang berasal dari Wangsa Ming abad ke-14 hingga ke-17, yang banyak ditemukan dalam lapisan-lapisan tambang timah di daerah Kepenai, Buding, dan Kelapa Kampit. Berdasarkan catatan dari sejarawan Cina bernama Fei Hsin (1436). Sedangkan orang Cina mengenal Belitung disebabkan pada tahun 1293, pedagang-pedagang Cina tersebut masuk ke Pulau Belitung sekitar tahun 1293. Sebuah armada Cina di bawah pimpinan Shi Pi, Ike Mise dan Khau Hsing yang sedang mengadakan perjalanan ke Pulau Jawa terdampar di perairan Belitung.[2]

Selain bangsa Cina, bangsa lain yang banyak mengenal Pulau Belitung adalah bangsa Belanda. Pada tahun 1668, sebuah kapal Belanda bernama 'Zon De Zan Loper', di bawah pimpinan Jan De Marde, tiba di Belitung. Mereka merapat di sungai Balok, yang saat itu merupakan satu-satunya bandar di Pulau Belitung yang ramai dikunjungi pedagang asing.[2]

Berdasarkan penyerahan Tuntang pada tanggal 18 September 1821, Pulau Belitung masuk dalam wilayah kekuasaan Inggris (meskipun secara de facto terjadi pada tanggal 20 Mei 1812). Residen Inggris di Bangka, mengangkat seorang raja siak untuk memerintah Belitung karena di pulau kecil ini sering terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh tetua adat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Kerajaan Inggris tanggal 17 April 1817, Inggris menyerahkan Belitung kepada Kerajaan Belanda. Selanjutnya atas nama Baginda Ratu Belanda, ditunjuk seorang Asisten Residen untuk menjalankan pemerintahan di Pulau Belitung.[2]

Pada tahun 1823, seorang Kapten berkebangsaan Belgia bernama JP. De La Motte, yang menjabat sebagai Asisten Residen dan juga pimpinan tentara Kerajaan Belanda, berhasil menemukan timah di pulau tersebut. Selanjutnya seusai Traktat London tahun 1850, penambangannya diambil alih oleh Billiton Maatschapij, sebuah perusahaan penambangan timah milik Pemerintah Belanda. Pada saat itu Belitung terbagi atas 6 daerah, yaitu:

  • Tanjungpandan dan Gantung/Lenggang yang berada langsung di bawah pemerintahan Depati;
  • Badau, Sijuk, Buding dan Belantu yang berada di bawah pemerintahan masing-masing Ngabehi.[3]

Pada tahun 1890, pangkat Ngabehi dihapus dan digantikan dengan Kepala Distrik. Selanjutnya terdapat 5 distrik yaitu: Tanjungpandaan, Manggar, Buding, Dendang dan Gantung. Tahun 1852 Belitung dipisahkan dari Bangka dalam urusan administrasi dan kewenangan penambangan timah. Pemisahan tersebut atas desakan JF. Louden (kepala pemerintahan pusat di Batavia), untuk mencegah pengaruh buruk dari Residen Bangka yang iri melihat pertambangan timah yang berkembang dengan pesat di Belitung. Dalam rangkaian sistem pemerintahan Hindia Belanda, pada tahun 1921 Belitung dijadikan sebuah distrik yang dikepalai oleh seorang Demang yaitu KA. Abdul Adjis, yang dibantu 2 orang Asisten Demang yang membawahi 2 onder district, yaitu Belitung Barat dan Belitung Timur. Gemeente atau kelurahan di Belitung dibentuk pada tahun 1921-1924. Berdasarkan Ordonantie No. 73 tanggal 21 Februari 1924, Belitung terbagi menjadi 42 Gemeente.[3]

Pada tahun 1933, Belitung berubah status menjadi satu Onder-afdeling yang diperintah oleh seorang Controleur dengan pangkat Assistant Resident, yang bertanggung jawab kepada Residen dari Afdeling Bangka - Belitung yang berkedudukan di Pulau Bangka. Tanggal 1 Januari 1939 berlaku peraturan baru di wilayah di wilayah Belitung, yang berarti Pulau Belitung sudah diberi hak untuk mengatur daerahnya sendiri. Tentu saja hal tersebut memengaruhi beberapa keadaan, misalnya Onder-afdeling Belitung meliputi 2 distrik yaitu, Distrik Belitung Barat dan Distrik Belitung Timur, yang masing-masing dikepalai oleh seorang Demang.[3]

Tentara Jepang menduduki Pulau Belitung pada bulan April 1944, pemerintahan dikedua distrik dikepalai oleh Guncho. Pada awal tahun 1945, Jepang membentuk Badan Kebaktian Rakyat di Belitung yang bertugas membantu pemerintahan. Masa pendudukan Jepang tidak lama, selanjutnya terjadi perubahan kembali ketika tentara Belanda kembali menguasai Belitung pada tahun 1946. Pada masa pemerintahan Belanda ini, Onder-afdeling Belitung diperintah kembali oleh Asisten Residen Bangsa Belanda, sedangkan penguasaan distrik tetap dipegang oleh seorang Demang yang kemudian diganti dengan sebutan Bestuurhoofd.[3]

Masa kemerdekaan

Pulau Belitung sebagai bagian dari Residensi Bangka - Belitung, beberapa tahun lamanya pernah menjadi bagian dari Gewest Borneo, kemudian menjadi bagian Gewest Bangka - Belitung dan Riau. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, karena muncul peraturan yang mengubah Pulau Belitung menjadi Neolanchap. Selanjutnya sebagai badan pemerintahan dibentuklah Dewan Belitung pada tahun 1947. Pada waktu pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS), Neolanchap Belitung merupakan negara tersendiri, bahkan karena sesuatu hal tidak menjadi negara bagian. Tahun 1950 Belitung dipisahkan dari RIS dan digabungkan dalam Republik Indonesia. Pulau Belitung menjadi sebuah kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Sumatera Selatan di bawah kekuasaan militer, karena pada waktu itu Sumatera Selatan merupakan Daerah Militer Istimewa. Sesudah berakhirnya pemerintahan militer, Belitung kembali menjadi kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati.[3]

Pada awal masa kemerdekaan pulau Belitung juga menjadi tempat lahirnya sebuah organisasi mahasiswa daerah bernama IKPB (Ikatan Keluarga Pelajar Belitong) yang terbentuk di Kelapa Kampit 13 Mei 1955. Organisasi pelajar daerah ini diinisiasi oleh siswa-siswi mualimin Yogyakarta. Sebelum menjadi IKPB awalnya organisasi ini bernama KPB (Keluarga Pelajar Belitong) yang merupakan persatuan siswa mualimin asal Belitung di Yogyakarta dan IPB (Ikatan Pelajar Belitong) yang merupakan siswa-siswi SMA asal Belitong di Jakarta dan Bandung.


Masa Sekarang

Pada tanggal 21 November 2000, berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000, Pulau Belitung bersama dengan Pulau Bangka memekarkan diri dan membentuk satu provinsi baru dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi ini merupakan provinsi ke-31 di Indonesia. Berdasarkan aspirasi masyarakat dan berbagai pertimbangan, Kabupaten Belitung dibagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung beribukota di Tanjungpandan dengan cakupan wilayah meliputi 5 kecamatan dan Kabupaten Belitung Timur dengan Manggar sebagai ibukotanya dengan cakupan wilayah meliputi 4 kecamatan.[3]

Bentang alam

Belitung memiliki salah satu jenis vegetasi yang disebut dengan hutan kerangas. Hutan kerangas adalah hutan yang tumbuh di atas pasir kuarsa yang memiiki pH rendah dan miskin nutrisi. Vegetasi yang khas pada hutan kerangas adalah sapu padang (Baeckea frutescens), ketakong/kantong semar (Nepenthes gracilis), drosera (Drosera burmanii), pelawan (Tristaniopsis obovata), ulin (Eusideroxylon zwagerii), pasak bumi (Eurycoma longifolia), dan kucai padang (Fimbristylis sp.).[4] Beberapa tanaman yang hidup di hutan kerangas Belitung juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat[5] sehingga pengrusakan yang sangat tidak bertanggung jawab oleh pelaku penambangan timah memiliki dampak yang sangat buruk bagi biodiversity dan sosial kemasyarakatan.

Sosiodemografi

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Belitung, per 31 Agustus 2013, penduduk Kabupaten Belitung berjumlah 170.782 jiwa dengan komposisi 87.705 jiwa Laki-laki (51,35%) dan 83.077 jiwa perempuan (48,65%). Jumlah laki-laki di Belitung masih lebih tinggi dibanding dengan jumlah perempuan. Sex Ratio di Kabupaten Belitung adalah 105,57 yang menunjukkan terdapat 105 orang laki-laki di antara 100 perempuan.

Jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur tahun 2012 sebanyak 116.356 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi penambahan jumlah penduduk dibanding tahun sebelumnya sebesar 3.041 orang atau 2,7 persen. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan penduduk perempuan di mana 59.913 jiwa atau 51,5 % laki-laki dan sisanya 56.443 jiwa atau 48,5 % adalah perempuan.

Kepadatan, Pertumbuhan, dan Distribusi Penduduk

Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk antar kecamatan sangat bervariasi. Hal ini disebabkan penyebaran penduduk yang tidak merata, di mana permukiman penduduk terkonsentrasi di Taniungpandan, yang merupakan ibukota Kabupaten Belitung, dengan kepadatan penduduk sebesar 258 jiwa/km2. Dilihat dari tingkat kepadatan penduduknya, Kecamatan Tanjungpandan memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi, bahkan empat kalinya dari kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi kedua yaitu Kecamatan Sijuk Diarsipkan 2021-08-09 di Wayback Machine.. Hal ini terjadi karena Kecamatan Tanjungpandan merupakan ibukota Kabupaten Belitung serta pusat kegiatan perekonomian Belitung yang berpusat pada perdagangan, perhotelan, rumah makan dan restoran, serta pusat pendidikan.walaupun luas wilayah Tanjungpandan hanya 16,5% dari total luas Belitung.

Terjadi juga peningkatan untuk kepadatan penduduk, di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2012 dari 45,20 jiwa per Km2 di menjadi 46,41 jiwa per Km2 penyebaran yang tidak merata. Hal ini terlihat dari masih terpusatnya penduduk di Kecamatan Manggar sebagai ibukota kabupaten dengan kepadatan hingga 106,01 jiwa per Km2, dengan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kecamatan lain yang relatif merata penyebarannya.

Tingkat Pendidikan dan Agama

Etnis penduduk asli Kabupaten Belitung adalah etnis Melayu yang kemudian mengalami akulturasi dan asimilasi dengan berbagal etnis Iainnya, yaitu etnis Melayu Riau, Palembang, Bugis, Cina, Jawa, dan etnis lainnya. Kebudayaan etnis Melayu, etnis Cina, agama Islam dan kepercayaan yang dibawa oleh etnis Cina telah banyak berpengaruh terhadap pola-pola kebudayaan dan pola relasi sosial masyarakat Kabupaten Belitung.

Berdasarkan agama, penduduk Kabupaten Belitung didominasi oIeh pemeluk agama Islam yaitu sebesar 91,61%, dan pemeluk agama Iainnya adalah Budha sebanyak 6,37%, Protestan 1,02%; Katholik 0,55% dan Hindu 0,45%.

Partisipasi melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP sebesar 32,17% dan dari SMP ke SMU sebesar 70,36%. Artinya jumlah anak sekolah yang masuk ke sekolah lanjutan pertama perlu peningkatan.Sedangkan dari lanjutan pertama ke sekolah menengah umum mencapai 70%. Partisipasi masyarakat yang menyelesaikan pendidikan di Belitung 8,26% (rata-rata 343 orang per tahun). Dengan demikian tingkat partisipasi penduduk sekolah dasar cukup tinggi, tetapi jumlah yang melanjutkan ke SMP hanya 32,17%, tetapi SMP-SMU mencapai 70%. Sementara itu jumlah sekolah tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui Jalur pendidikan, pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), wajib belajar 6 tahun yang dilanjutkan wajib belajar 9 tahun, UUD 1945 beserta amendemennya (pasal 31 ayat 2) serta program pendidikan lainnya adalah bentuk upaya pemerintah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk mendapatkan pendidikan yang seluas-luasnya, terutama penduduk pada kelompok umur 7-24 tahun yang merupakan kelompok usia sekolah.

Ketenagakerjaan

Berdasarkan data Belitung Dalam Angka 2012, angkatan kerja di Kabupaten Belitung pada tahun 2011 berjumlah 2.798 jiwa yang terdiri dari 242 jiwa (8,65%) sudah ditempatkan dan 2.556 jiwa (91,35%) belum ditempatkan. Apabila dikelompokkan menurut tingkat pendidikan jumlah terbesar penduduk pencari kerja di Kabupaten Belitung adalah tamatan SLTA yaitu sebesar 67,44%. Tabel berikut memperlihatkan data angkatan kerja ini.Sektor pertanian dan perkebunan, termasuk perikanan, masih merupakan sektor kedua yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Belitung. Hal ini mungkin disebabkan karena sering kali untuk masuk ke dalam sektor ini tidak memerlukan persyaratan tertentu. Sedangkan lapangan pekerjaan lain yang memerlukan tenaga kerja ahli saat ini dikaitkan kondisi SDM Kabupaten Belitung yang ada. Secara lebih mendetail, berikut ini adalah komposisi penduduk Kabupaten Belitung menurut mata pencahariannya. 22,67% masyarakat Belitung belum/tidak bekerja, dan 24,74% masyarakat Belitung adalah ibu rumah tangga. Sementara komposisi pekerjaan terbesar berikutnya adalah sabagai pelajar/mahasiswa sebanyak 17,72%.

Kondisi ini menunjukkan bahwa tiga program terkait tersebut belum menjadi sektor penggiat ekonomi daerah yang didukung penuh oleh ketertarikan penduduk Kabupaten Belitung sebagai mata pencahariannya.Oleh karena itu, perlu diciptakan strategi yang tepat agar penduduk berminat untuk bekerja dan mengembangkan ke tiga program prioritas tersebut, sehingga kesiapan SDM Kabupaten Belitung untuk berkiprah lebih banyak.dan lebih berkualitas terhadap trilogi program pambangunan Kabupaten Belitung dapat dipenuhi.

Peluang pemenuhan saat ini masih sangat terbuka mengingat masih banyak penduduk usia produktif. Penduduk usia produktif masih bisa dikelompokkan ke dalam (i) kelompok yang sedang menunggu pekerjaan, masih sekolah dan ibu rumah tangga, (ii) kelompok yang bekerja di bawah standard minimum, dan (iii) kelompok yang tidak bekerja.

Kualitas SDM sangat penting untuk ditingkatkan.mengingat persaingan tenaga kerja yang skilled labor akan sangat mencantumkan apakah masyarakat Belitung dapat tinggal landas bersama tiga sektor prioritas. Secara diagram dapat diiihat hubungan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Belitung.

Dari realitas keragaman perekonomian di Kabupaten Belitung yang didominasi oleh sektor ekonomi yang bersifat ekstraktif [(perikanan Laut dan pertambangan) dan sektor perkebunan], kemudian loncat ke sektor perdagangan (ekspor kaolin,timah, Crude Palm Oil (CPO)), maka kualitas SDM di Kabupaten Belitung masih perlu terus ditingkatkan untuk mengembangkan tiga program prioritas yaitu: Perikanan dan Kelautan [Perikanan Tangkap Modern, Perikanan Budi Daya Perairan]; Pariwisata, dan Kepelabuhanan.

Upah Minimum Kabupaten (UMK) Belitung pada tahun 2011 adalah sebesar Rp1.219.000,- naik sebesar 15% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1.060.000,-.

Belitong UNESCO Global Geopark

Belitung atau Belitong telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark setelah sebelumnya menjadi geopark nasional. Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks ini pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dan dipimpin dari Paris pada Hari Kamis 15 April 2021. Geopark Belitong sendiri memiliki beberapa geosite yang unik dan indah. Dan sampai saat ini memiliki 24 situs geosite yaitu

  1. Geosite Juru Seberang
  2. Geosite Desa wisata Kreatif Terong
  3. Geosite Tanjung Kelayang ( Destinasi Prioritas)
  4. Geosite Kuale Mangrove
  5. Geosite Pillow lava Siantu
  6. Geosite Batu Bedil
  7. Geosite Batu Pulas
  8. Geosite Hutan Kerangas Cendil
  9. Geosite Gunung Tajam
  10. Geosite Open Pit Nam Salu
  11. Geosite Cretaceous Granodiorit Burung Mandi
  12. Geosite Garumedang textite
  13. Geosite Tebat Rasau
  14. Geosite Gunung Lumut
  15. Geosite Gunung Tajam
  16. Geosite Pantai Punai
  17. Geosite Air terjun Linsum Kawai
  18. Geosite Gunung Kubing
  19. Geosite Desa Wisata Tanjung Rusa
  20. Geosite Batu Baginde
  21. Geosite Pulau Seliu
  22. Geosite Pulau Mendanau
  23. Geosite Pulau Buku Limau
  24. Geosite Bukit Peramun

Contoh Wisata Non Geosite Di belitung  :

Batu Mentas

yang berada di kaki gunung tajam, memiliki potensi yang luar biasa sebagai sebuah destinasi wisata terpadu. Keindahan alam baik sungainya yang jernih maupun hutannya yang masih lebat, keunikan flora dan fauna, kehidupan masyarakat lokal dengan sentra kebun nenas dan ladanya, ditambah dengan keunikan seni budaya tradisionalnya serta keahlian masyarakatnya membuat kerajinan anyaman serta rotan, merupakan potensi yang jika dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif yang luar biasa baik untuk lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Batu Mentas hanya berjarak 20 menit waktu tempuh dari kota Tanjungpandan.

Pada Maret 2012 lalu telah dilakukan Soft Launching oleh KPLB[6] (Kelompok Peduli Lingkungan Belitung) bersama GEF [7](Global Environment Program) untuk “Sanctuary Tarsius dan Wisata Alam Batu Mentas.” Dalam perjalanannya, berbagai aktivitas pengayaan terus dilakukan untuk menuju sebuah cita-cita besar yaitu menjadikan Batu Mentas sebagai “Wild Life Sanctuary.” Wild life sanctuary merupakan taman suaka bukan hanya untuk Tarsius Bancanus Saltator (atau dalam bahasa local Belitung dikenal dengan “pelilean”), namun juga berbagai flora dan fauna yang sudah terancam punah dan langka seperti Pelanduk, Burung Siaw, Tupai Kelaras, serta tanaman hutan seperti Nibong Palay, Simpor Laki, Pelawan, Rukam, Sisilan, dll.

Pantai di Belitung

Pulau Belitung dikenal dengan begitu banyaknya keindahan pantai yang ditawarkan. Kebanyakan pantai di pulau belitung memiliki pasir putih serta air pantai yang biru jernih. Beberapa pantai yang awam dijadikan tempat wisata di Pulau Belitung antara lain:

  1. Pantai Punai
  2. Pantai Penyabong
  3. Pantai Nyiur Melambai
  4. Pantai Tanjung Kelayang
  5. Pantai Tanjung Tinggi
  6. Pantai Tanjung Pendam
  7. Pantai Batu Bedil
  8. Pantai Teluk Gembira
  9. Pantai penyabong
  10. pantai burung mandi
  11. Pulau Leebong

Pariwisata

Pariwisata di Belitung mulai tumbuh pada awal 2000an,sekarang pariwisata Belitung mulai mengalami peningkatan yang pesat sejak meledaknya popularitas Film Laskar Pelangi pada tahun 2008,Destinasi wisata di Belitung seperti Gantung,Pantai Tanjung Tinggi,Tanjung Kelayang,Dan Pulau Lengkuas mulai dikenali oleh wisatawan,Dan dengan ditetapkannya Pantai Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Serta ditetapkannya Pulau Belitung Sebagai Geopark Nasional semakin mendukung Kegiatan Pariwisata di Pulau Belitung.

Transportasi

Belitung memiliki 1 Bandara Internasional yaitu,Bandara Internasional H.A.S Hanandjoedin.Belitung juga mempunyai pelabuhan yang melayani keberangkatan ke Jakarta.

Referensi

  1. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Juni 2024. 
  2. ^ a b c d e f g Sejarah Belitung Diarsipkan 2010-12-11 di Wayback Machine., Website Pemerintah Kabupaten Belitung.
  3. ^ a b c d e f Sejarah Belitung (Bagian II)[pranala nonaktif permanen], Website Pemerintah Kabupaten Belitung.
  4. ^ Dina Oktavia. 2013. Ironi Hutan Kerangas Belitung Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.. Sayangbabel.org
  5. ^ Dina Oktavia. 2012. Komposisi Vegetasi dan Potensi Tumbuhan Obat di Hutan Kerangas Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. ipb.ac.id
  6. ^ www.kplb.org
  7. ^ SGP-Indonesia.org Diarsipkan 2014-09-12 di Wayback Machine.

Pranala luar

Read other articles:

Brazilian engineer, businessman and philanthropist Norberto OdebrechtNorberto Odebrecht in 2010BornOctober 9, 1920Recife, BrazilDiedJuly 19, 2014 (aged 93)Salvador, Bahia, BrazilAlma materPolytechnic School of BahiaOccupation(s)Engineer, businessmanChildrenEmílio OdebrechtRelativesMarcelo Odebrecht (grandson) Norberto Odebrecht (Brazilian Portuguese: [odɛˈbɾɛ(t)ʃ]) (October 9, 1920 – July 19, 2014) was a Brazilian engineer, businessman and philanthropist. He was the found...

 

Victor Spencer, 1er vizconde Churchill Información personalNacimiento 23 de octubre de 1864 Londres (Reino Unido de Gran Bretaña e Irlanda) Fallecimiento 3 de enero de 1934 (69 años)Causa de muerte Neumonía FamiliaPadres Francis Spencer, 2nd Baron Churchill Jane Spencer, Baroness Churchill Cónyuge Lady Verena Lowther (desde 1887, hasta valor desconocido)Christine Sinclair (desde 1927) EducaciónEducado en Eton CollegeRoyal Military College, Sandhurst Información profesionalOcu...

 

Politics of Canada Government (structure) The Crown Monarch (list): Charles III Governor General (list): Mary Simon Monarchy in the provinces Lieutenant governors Royal prerogative Executive (King-in-Council) King’s Privy Council Prime minister (List of prime ministers): Justin Trudeau Cabinet (List of Canadian ministries): 29th Canadian Ministry President of the Privy Council Clerk of the Privy Council Privy Council Office Public Service Provincial and territorial executive councils Premie...

O Campeonato Brasileiro de Voleibol de Clubes de 1984 foi a sétima edição da competição na variante feminina com esta nomenclatura. O torneio foi realizado entre 1984 e 22 de janeiro de 1985, com equipes representando seis estados. Participantes Bradesco, Rio de Janeiro Flamengo, Rio de Janeiro Supergasbrás, Rio de Janeiro Paulistano, São Paulo Pirelli, São Paulo Semifinais 13 de janeiro de 1985[1] Bradesco-Atlântica 3 — 1 Pirelli Ginásio do Tijuca Tênis Clube, Rio de JaneiroPúb...

 

  لمعانٍ أخرى، طالع آلان ديفيد (توضيح). هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يوليو 2019) آلان ديفيد (بالفرنسية: Alain David)‏  معلومات شخصية اسم الولادة (بالفرنسية: Alain Hugo David)‏  الميلاد 26 يناير 1932  مدين...

 

Небезпечні вулицітур. Arka Sokaklar Тип телесеріал Телеканал(и) Канал DЖанр бойовик кримінал драма комедіяТривалість серії 2 годиниТривалість 135 хв.Компанія Erler FilmСценарист Озан Юрдакул Сінан ЮрдакулРежисер Орхан ОгузПродюсери Тюркер ИнаноглуУ головних ролях Зафер Ергі...

Province of Vietnam For other uses, see Phú Thọ. Province in Northeast, VietnamPhú Thọ province Tỉnh Phú ThọProvinceHùng Temple  • Việt Trì City  • Xuân Sơn National Park  • Mount Phú Thọ  • Âu Cơ Temple  • Hospital Phú Thọ  • Văn Lang Park SealLocation of Phú Thọ within VietnamCoordinates: 21°20′N 105°10′E / 21.333°N 105.167°E / 21.333; ...

 

Grand final of the 1945 Victorian Football League season 1945 VFL Grand Final Carlton South Melbourne 15.13 (103) 10.15 (75) 1 2 3 4 CAR 2.4 (16) 7.5 (47) 12.9 (81) 15.13 (103) SM 0.5 (5) 6.9 (45) 8.10 (58) 10.15 (75) Date29 September 1945StadiumPrinces ParkAttendance62,986 ← 1944 VFL Grand Final 1946 → The 1945 VFL Grand Final was an Australian rules football game contested between the South Melbourne Football Club and Carlton Football Club, held at Princes Park in Melb...

 

У этого термина существуют и другие значения, см. миграция. Сальдо миграции в 2008 году.Условные обозначения:     положительное      отрицательное      нулевое      нет данных Миграция населения (лат. migratio — переселение), ...

NBC affiliate in Spokane, Washington KHQ redirects here. For the radio station in Charlevoix, Michigan, see WKHQ-FM. This article contains content that is written like an advertisement. Please help improve it by removing promotional content and inappropriate external links, and by adding encyclopedic content written from a neutral point of view. (August 2010) (Learn how and when to remove this template message) KHQ-TVSpokane, Washington–Coeur d'Alene, IdahoUnited StatesCitySpokane, Washingt...

 

此條目需要編修,以確保文法、用詞、语气、格式、標點等使用恰当。 (2019年5月14日)請按照校對指引,幫助编辑這個條目。(幫助、討論) 此條目没有列出任何参考或来源。 (2019年5月14日)維基百科所有的內容都應該可供查證。请协助補充可靠来源以改善这篇条目。无法查证的內容可能會因為異議提出而被移除。 此條目目前正依照fr:Université en France上的内容进行翻译。 (2019...

 

Class of heavenly beings Hayyoth redirects here. For the name, see Chajes. Ezekiel's chariot vision, by Matthaeus Merian (1593–1650) Ezekiel's Wheel Ezekiel's encounter with the Merkabah and the Living Creatures The living creatures, living beings, or hayyot (Hebrew חַיּוֹת ḥayyōṯ) are a class of heavenly beings in Jewish mythology. They are described in the prophet Ezekiel's vision of the heavenly chariot in the first and tenth chapters of the Book of Ezekiel. References to the...

Video game character Fictional character Piltover Enforcer ViLeague of Legends characterOfficial artwork of Piltover Enforcer ViFirst appearanceLeague of Legends (December 19, 2012 update)Created byGraham McNeillDesigned byJosh Singh (original)Paul Kwon (redesign)Voiced byCia CourtHailee Steinfeld (Arcane)In-universe informationHomeZaun (formerly the undercity of Piltover) Piltover Enforcer Vi (born Violet) is a fictional character from Riot Games' League of Legends media franchise. She was i...

 

1938 film Golden VenusDirected byJean DelannoyCharles MéréWritten byJean-Louis BouquetPierre Sabatier (play)StarringJacques CopeauDaniel LecourtoisMireille BalinCinematographyNicolas HayerEdited byJean DelannoyJean HéninRaymonde NeversMusic byRené SylvianoGeorges TrucProductioncompanyConsortium General du FilmDistributed byD.U.C.Release date13 May 1938Running time95 minutesCountryFranceLanguageFrench Golden Venus (French: La Vénus de l'or) is a 1938 French adventure film directed by Jean...

 

Suburb in Petaling Jaya For other places with the same name, see Damansara. This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Damansara, Selangor – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2018) (Learn how and when to remove this template message) Damansara is a suburb in Petaling Jaya, a mukim in ...

Crater on Mercury Crater on MercuryYeatsMESSENGER NAC image from its second flyby of Mercury in October 2008, with Yeats in lower leftPlanetMercuryCoordinates9°26′N 35°02′W / 9.44°N 35.03°W / 9.44; -35.03QuadrangleKuiperDiameter92 kmEponymWilliam Butler Yeats Yeats is an impact crater on the planet Mercury. The crater is named after William Butler Yeats, an Irish poet and dramatist. The name was adopted by the International Astronomical Union in 1976.[1]...

 

Town in Middlesex, JamaicaOcho RiosTownView of Ocho RiosNickname: OchiOcho RiosLocation in JamaicaCoordinates: 18°25′N 77°07′W / 18.417°N 77.117°W / 18.417; -77.117Country JamaicaCountyMiddlesexParishSaint AnnPopulation • Total16,671 (2,011 census)Time zoneUTC-5 (EST)Area code(s)+1-876+1-658 (Overlay of 876; active in November 2018) View of Ocho Rios, taken from Shaw Park Gardens – 2010 Ocho Rios Chapel, Jamaica (1850)[1] Ocho Ri...

 

British actor This article may have been created or edited in return for undisclosed payments, a violation of Wikipedia's terms of use. It may require cleanup to comply with Wikipedia's content policies, particularly neutral point of view. (March 2022) Alexander James RodriguezBornMarbella, SpainNationalityBritishOccupationsActorsingerYears active2013–presentWebsiteiamajrodriguez.com Alexander James Rodriguez (also known as AJ Rodriguez) is a Spanish-born British actor and singer best ...

الرابط الوتدي الفكي الاسم العلميligamentum sphenomandibulare تفاصيل جزء من مفصل صدغي فكي  من شوكة العظم الوتدي إلى حفرة الفك السفلي ترمينولوجيا أناتوميكا 03.1.07.007   FMA 57077  [عدل في ويكي بيانات ] تعديل مصدري - تعديل   الرباط الوتدي الفكي[1] (بالإنجليزية: Sphenomandibular ligament)‏ هو ر...

 

See also: 2016 United States Senate elections 2016 United States Senate election in North Carolina ← 2010 November 8, 2016 2022 →   Nominee Richard Burr Deborah Ross Party Republican Democratic Popular vote 2,395,376 2,128,165 Percentage 51.06% 45.37% County results Congressional district results Precinct resultsBurr:      40–50%      50–60%      60–70%     ...

 

Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!