Protes Iran 2017 (bahasa Persia: تظاهرات ۱۳۹۶ ایران) adalah serangkaian protes yang meletus di Iran pada 28 Desember 2017. Demonstrasi tersebut dimulai oleh massa beberapa ribu orang yang melakukan unjuk rasa di seluruh Iran, termasuk di Masyhad, kota terpadat kedua, serta beberapa ratus orang yang melakukan unjuk rasa di Teheran, ibu kota Iran. Unjuk rasa juga meluas di Naisabur, Kashan, Kerman, Kermanshah, Kashmar, Rasht, Esfahan, Arak, Bandar Abbas, Ardabil, Qazvin,Hamedan, Sari, Amol, Shahinshahr, Shahrekord, Shiraz, Khorramabad, Zanjan, Gorgan, Zahedan, Urmia, Dorud, Yazd, dan Shahroud.[8] Peristiwa tahun 2017 ini merupakan unjuk rasa terbesar di Iran sejak protes pemilihan umum Presiden Iran 2009.[9]
Unjuk rasa awalnya ditujukan pada kesulitan ekonomi, tingginya harga barang dan komoditas, namun "segera berubah" menjadi protes terhadap keterlibatan Iran di Timur Tengah, dan juga Ali Khamenei, Pemimpin Agung Iran, dan pemerintahan Islam itu sendiri. Beberapa orang juga meneriakkan dukungan terhadap Dinasti Pahlavi dan Reza Pahlavi, yang merupakan pewaris tetap terakhir takhta Negara Imperial Iran yang sudah tidak ada lagi.[8][10][11][12][13][14][15][16] Pada 29-30 Desember, unjuk rasa meningkat, karena tiga orang tewas dan yang lainnya terluka dalam penembakan oleh Korps Garda Revolusioner Islam saat unjuk rasa malam di Iran bagian tengah.[4]