Saat masih menjabat sebagai perdana menteri di era Republik Ketiga Prancis (sebelum penaklukan Jerman), Laval pernah dipaksa mundur dari jabatannya, karena ia terindikasi mendukung diktatorItalia, Benito Mussolini. Pada saat itu, Laval memutuskan untuk mundur dari dunia politik dan menjadi pengusahamedia.[7]
Pada 22 Oktober 1940, Laval juga bertemu dengan pemimpin Reich Ketiga, Adolf Hitler di Montoire-sur-le-Loir, Prancis untuk menawarkan aliansi antara Prancis dengan Jerman. Dari pertemuan itulah kemudian, Laval berhasil mempertemukan Hitler dengan Philippe Pétain di tempat yang sama. Hasil pertemuan itulah yang kemudian menjadi aksi kolaborasi antar rezim Prancis Vichy dengan Jerman.[9]
Sepak terjang Laval selama menjadi kolaborator dapat dikatakan sangat fanatik terhadap Nazi, ia banyak memberikan bantuan kepada pasukan Blok Poros tanpa diminta sekalipun oleh Hitler. Laval pernah mengkhianati kepercayaan Belgia, ia sengaja mengirim emas milik Bank Nasional Belgia yang di simpan di Paris ke Jerman. Laval juga memberikan sebagian saham Prancis di tambangtembagaYugoslavia ke Jerman. Laval jugayang meminta Pétain untuk memberikan bantuan militer ke Jerman, setelah dirinya bertemu dengan Hermann Göring. Laval juga menginisiasikan invasimiliter ke negara bekas koloni Prancis, Chad karena presiden Chad saat itu, Félix Eboué mendukung Charles de Gaulle.[10]
Konflik dengan Pétain
Fanatisme dan ambisi Laval kepada Jerman membuat pejabat pemerintahan Prancis Vichy khawatir, termasuk Philippe Pétain. Bahkan pada 13 Desember 1940, Pétain mencopot Laval dari semua jabatannya dan menggantinya dengan Pierre Étienne Flandin dan kemudian diganti lagi dengan François Darlan. Setelah dicopot dari jabatannya, Laval bahkan pernah ditahan oleh Prancis Vichy. Namun penahanan Laval terbilang sangat singkat, ia langsung dibebaskan atas intervensi dari Duta Besar Jerman untuk Prancis, Otto Abetz. Laval kemudian kembali ke Paris dan melanjutkan aktvitas politiknya di bawah perlindungan pasukan Jerman.[10]
Percobaan Pembunuhan
Cukup banyak yang orang Prancis yang membenci Laval, ia bahkan sempat beberapa kali mendapat beberapa percobaan pembunuhan dari orang-orang yang sebenarnya sehaluan dengannya. Pada 27 Agustus 1941 Laval mendapatkan percobaan pembunuhan, yaitu pada saat ia sedang menginspeksi paradeLégion des Volontaires Français (LVF). Percobaan pembunuhan itu dilakukan oleh seorang ultranasionalis Prancis bernama Paul Collete, ia adalah mantan anggota Croix-de-Feu, sebuah organisasi fasis Prancis yang berdiri saat periode antarperang (Interbellum).[10]
Kembali Menjadi Perdana Menteri
Meski pernah berkonflik dengan Pétain pada 18 April 1942, Laval kembali dipanggil oleh pemerintah Prancis Vichy untuk menjadi perdana menteri menggantikan Darlan. Hubungannya dengan pemimpin Prancis Vichy membaik, termasuk dengan Pétain. Bahkan kali ini, Laval mendobrak hingga menjadi orang nomor dua di Prancis Vichy.[11]
Namun posisi yang didapat Laval dan hubungan baiknya dengan Pétain tidak merubah fanatismenya pada Jerman. Ia berhasil mempengaruhi Pétain untuk mengadopsi kebijakan antisemit Nazi dan membentuk pasukan paramiliterMilice di Afrika Utara. Laval juga dituduh bertanggungjawab atas pengiriman warna Prancis ke Jerman sebagai tenaga kerja paksa yang disebut sebagai Service du Travail Obligatoire. Kebijakan-kebijakan Laval pada dasarnya merugikan Prancis, tetapi ia tidak bisa disentuk karena dilindungi oleh Jerman.[11]
Akhir Kekuasaan
Setelah Blok Sekutu berhasil merangsek masuk ke Prancis, pemerintah Prancis Vichy sempat pindah ke Belfort dan kemudian ke Sigmaringen, Jerman. Pasukan Jerman yang tidak mampu lagi menahan gempuran dari barat dan timur, akhirnya menyerah pada Mei 1945. Para petinggi Prancis Vichy banyak yang melarikan diri, termasuk Laval. Ia berencana untuk kabur ke dari Jerman ke Spanyol, yang saat itu masih dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco, diktator Spanyol yang pernah dibantu Hitler dalam Perang Saudara Spanyol. Namun Laval tidak pernah bisa keluar dari Eropa tengah, ia justru terjebak di Austria dan tertangkap.[11]
Setelah Laval berhasil ditangkap oleh pasukan Sekutu di Austria, pada 30 Juli 1945 ia diserahkan kembali ke pemerintah Prancis merdeka pimpinan Charles de Gaulle. Di Prancis, ia diadili dan didakwa dengan tuduhan pengkhianatan dan berkolaborasi dengan musuh negara, ancamannya adalah hukuman mati. Vonis hukuman mati Laval dijatuhkan pada 9 Oktober 1945, meskipun ia mengajukan keberatan, pengadilan tetap memutus Laval bersalah. Ia juga sempat mencoba bunuh diri dengan pil sianida sebelum dieksekusi, tetapi gagal. Pada akhirnya ia tetap dieksekusi oleh regu tembak di penjara Fresnes.[2][11]
Referensi
^Srivanto, Fernando R. (2008). Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. Yogyakarta: Narasi. hlm. 38–41. ISBN9791680981.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Pierre Laval". History Learning Site (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-26.
^Srivanto, Fernando R. Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. hlm. 38.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abSrivanto, Fernando R. Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. hlm. 38–39.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Srivanto, Fernando R. Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. hlm. 39.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Srivanto, Fernando R. Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. hlm. 39–40.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcSrivanto, Fernando R. Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. hlm. 40.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdSrivanto, Fernando R. Kolaborator Nazi: Sepak Terjang Para Simpatisan Nazi Selama Perang Dunia II. hlm. 41.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Pierre Laval
Pierre Saint Pierre dan Miquelon Pierre Gruno Katedral Saint-Pierre Saint-Pierre, Saint-Pierre dan Miquelon Pierre Casiraghi Pierre Boulez Pierre Tchernia Pierre Trudeau Pierre Curie Pierre Duhem Pierre Boya Pierre Louis Dulong Pierre Toussaint Pierre Loti Pierre Tendean Michèle Pierre-Louis Pouligny-Saint-Pierre Konkatedral Saint-Pierre Pierre Rolland Pierre Vogel Pierre Mauroy Pierre II dari Savoie Pierre Cardin Pierre-Emile Højbjerg Air Saint-Pierre Pierre-Levée Jean-Pierre Jeunet Pierre Njanka Pierre Andre Pierre Uytterhoeven Pierre Corneille Pierre Boulanger Pierre Bérégovoy Pierre I…
I dari Siprus Pierre de Fermat Pierre II dari Courtenay Pierre-Michel Lasogga Pierre Billotte Pierre Wome Pierre Dupasquier Pierre Marin Arntz Pierre Habumuremyi Katedral Saint-Pierre, Jenewa Pierre I dari Siprus Pierre Adet Pierre Poivre Pierre Augereau Pierre I dari Courtenay Jean-Pierre Bemba Pierre Coffin Jean-Pierre Kutwa Pierre-Simon de Laplace Pierre-Olivier Malherbe Pierre Amine Gemayel Pierre Omidyar Pierre Bayle Saint Pierre Yaméogo Jean-Pierre Ricard Pierre-Buffière Pierre Méchain André-Pierre Gignac Jean-Pierre Jabouille Pierre-François Bouchard Pierre Moscovici Pierre, Dakota Selatan Saint-Pierre-du-Perray Keju Pouligny-Saint-Pierre Pierre Bouvier Medali Pierre de Coubertin Pierre Nkurunziza Pierre André Latreille Stadion Pierre de Coubertin Saint-Pierre-lès-Nemours Cyrille Pierre Théodore Laplace Pierre Marie Pierre Webó Pierre-Emerick Aubameyang Stadion Pierre de Coubertin (disambiguasi) Pierre-Auguste Renoir Keuskupan Agung Saint-Pierre dan Fort-de-France Liancourt-Saint-Pierre Pierre-André Taguieff Pierre Van Dormael Stadion Pierre Aliker Béthisy-Saint-Pierre Pierre Bourdieu Pierre Littbarski Jean-Pierre Foucault Pierre Alexis Ponson du Terrail Pierre Ch