Passiflora adalah genus tumbuhan yang terdiri atas 500 spesies, merupakan tumbuhan memanjat yang berasal dari Amerika.[1] Tumbuhan ini bisa digunakan sebagai tanaman hias (Passiflora vitifola, Paasiflora racemosa) dan sebagai makanan (Markisa, Passifora edulis).[1] dan Markisa Konyal (Passiflora ligularis), Rambusa dan Erbis. Pada Passifora edulis, bijinya mempunyai rasa segar, diminum dalam sirup dan limun.[1]
Passiflora juga digunakan dalam membuat obat untuk mengatasi kesulitan tidur (insomnia), gangguan pencernaan karena kecemasan atau kegugupan, gangguan kecemasan umum, menghilangkan gejala yang berhubungan dengan penghentian pemakaian narkotika, kejang, penyakit saraf, asma, gejala menopause, gangguan hiperkinetik, jantung berdebar, denyut jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan pereda nyeri.[2] Sebagian orang menggunakan Passiflora untuk mengatasi luka bakar, rasa sakit, dan pembengkakan. Dalam makanan dan minuman, Passiflora digunakan sebagai penyedap.[2]
Distribusi
Distribusi kelompok famili tumbuhan ini bersifat pantropis, yakni tersebar di daerah tropik. Sebagian besar ditemukan di Amerika Selatan, Asia Timur, dan Pulau Papua.
Sejarah
Pada tahun 1569 penjelajah Spanyol menemukan Passiflora di Peru.[2] Mereka percaya bahwa tanaman ini merupakan simbol dari semangat Yesus dan mengindikasikan persetujuan dari eksplorasinya.[2] Saat itu, Passiflora digunakan dalam kombinasi produk herbal sebagai obat penenang.[2] Akan tetapi, pada tahun 1978 obat penenang ini diambil dari pasaran karena keamanan dan efektivitas yang belum terbukti.[2]
Galeri
Referensi
- ^ a b c Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
- ^ a b c d e f "Passionflower". Diakses tanggal 24 Juni 2014.