Pakta Organik Filipina (atau ThePhilippines Organic Act)(c. 1369, 32 Stat.691) adalah dasar hukum untuk Pemerintahan Insuler yang disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tanggal 1 juli 1902. Hal ini juga dikenal sebagai Deklarasi Filipiina tahun 1902 dan PaktaCooper, dari nama penyusunnya Henry A. Cooper. Pengabsahan pakta bersamaan dengan berakhirnya Perang Filipina–Amerika.
Ikhtisar
Pakta Organik Filipina disediakan untuk pembentukan sebuah Majelis Filipina terpilih setelah kondisi berikut dipenuhi:
penghentian pemberontakan yang ada di Kepulauan Filipina;
penyelesaian dan publikasi sensus penduduk; dan
dua tahun setelah perdamaian dan pengakuan dari otoritas Amerika Serikat pasca publikasi sensus.
pelaksanaan kekuasaan eksekutif oleh gubernur sipil yang akan memiliki beberapa departemen eksekutif.
Pembentukan Majelis Filipina akan dipilih oleh rakyat Filipina dua tahun setelah publikasi sensus dan hanya setelah perdamaian telah dipulihkan sepenuhnya di negara ini.
Pakta ini digantikan oleh Pakta Otonomi Filipina, atau Hukum Jones, diundangkan pada tanggal 29 agustus 1916.
Latar belakang
Pakta ini diawali oleh Amendemen Spooner untuk Pakta Alokasi Tentara 1901 (31 Stat. 910Stat. 910, diundangkan 2 Maret 1901) yang menyebutkan bahwa:
... semua kekuatan militer, sipil, dan peradilan, diperlukan untuk mengatur/memerintah atas Kepulauan Filipina ... wajib hingga—dalam keadaan tertentu—Kongres telah menunjuk orang-orang tertentu, dan harus dilaksanakan sedemikian rupa. sebagai Presiden Amerika Serikat akan mengarahkan pembentukan pemerintahan sipil, dan untuk menjaga serta melindungi penduduk Kepulauan dalam menikmati kebebasan, kepemilikan, dan agama secara bebas.
Sampai ada perintah selanjutnya pemerintahan akan terus di bawah petunjuk serta perintah yang ada.
Amendemen komprehensif Spooner, serta instruksi dan perintah tersebut, hampir membentuk piagam pemerintah Kepulauan Filipina dalam waktu berbulan-bulan.[3] Antara bulan September 1900 dan Agustus 1902, Komisi Kedua Filipina (Taft Komisi) mengeluarkan 499 undang-undang.[1]
Sebagai akibat dari undang-undang, Gereja Katolik menyepakati secara bertahap menggantikan imam Spanyol dengan orang asli Filipina dan untuk menjual aset tanah mereka.[1] Namun mereka menolak untuk mengirim biarawan kembali ke Spanyol.[1] Pada tahun 1904, pemerintah Amerika membeli 166,000 hektar, sebagian besar aset dari para biarawan, lebih dari setengah dari yang ada di Manila, dan tanah itu dijual kembali ke masyarakat Filipina—beberapa dari mereka penyewa namun sebagian besar dari mereka pemilik perkebunan.[1]
Vicente Albano Pacis (December 27, 1952), Rizal in the American Congress, diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-04, diakses tanggal 2007-01-06 — A 1926 interview with Congressman Henry A. Cooper.