La Nouvelle-Orléans (New Orleans) didirikan 7 Mei 1718 oleh French Mississippi Company di bawah pimpinan Jean-Baptiste Le Moyne de Bienville di atas tanah yang dihuni oleh suku Chitimacha. Kota ini dinamakan untuk menghormati Philippe d'Orléans bergelar Adipati Orléans yang menjabat Bupati Prancis waktu itu. Gelarnya berasal dari nama kota Orléans di Prancis. Koloni Prancis di Amerika diserahkan kepada Kekaisaran Spanyol berdasarkan Traktat Paris (1763). Semasa Perang Revolusi Amerika, New Orleans berperan sebagai pelabuhan penting untuk barang-barang selundupan yang dikirim untuk membantu para pemberontak. Perlengkapan dan pasokan militer dibawa menghilir Sungai Mississippi. Bernardo de Gálvez y Madrid, Count dari Gálvez berhasil mengusir tentara Inggris dari New Orleans pada 1779.[13] Kota ini tetap berada di bawah penguasaan Spanyol hingga 1801 sebelum dikembalikan kepada Prancis. Hampir semua bangunan berarsitektur abad ke-18 di Vieux Carré (French Quarter) berasal dari masa penjajahan Spanyol (bangunan Biara Old Ursuline termasuk salah satu pengecualian).[14]Napoleon menjual teritori Louisiana milik Prancis kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian Pembelian Louisiana tahun 1803. Setelah itu, kota ini berkembang dengan pesat berkat gelombang kedatangan orang Amerika, Prancis, Kreol, Irlandia, Jerman, dan Afrikan. Perkebunan besar yang menghasilkan komoditas penting seperti gula dan kapas bermunculan di luar kota berkat adanya para budak pekerja perkebunan.
Revolusi Haiti yang terjadi pada 1804 di koloni Prancis St. Domingue berakhir dengan didirikannya negara republik pertama yang dipimpin oleh orang kulit hitam. Pengungsi Haiti, orang kulit putih maupun orang kulit berwarna yang bebas (affranchis atau gens de couleur libres) berdatangan di New Orleans, dan kerap kali mengajak budak-budak mereka. Sementara Gubernur Claiborne dan para pejabat lainnya berniat membatasi kedatangan orang kulit hitam yang sudah bebas, orang Kreol Prancis justru berkeinginan memperbanyak penduduk berbahasa Prancis. Sejalan dengan makin bertambahnya pengungsi yang diizinkan menetap di Louisiana, imigran asal Haiti yang sebelumnya tinggal di Kuba juga ikut berdatangan. Hampir 90 persen dari para imigran tersebut menetap di New Orleans. Pada 1809, gelombang migrasi ke kota ini telah membawa 2.731 orang kulit putih, 3.102 orang merdeka keturunan Afrika, dan 3.226 budak pengungsi, sehingga populasi penduduk berbahasa Prancis bertambah dua kali lipat.[15] Sebagian dari penutur frankofon berkulit putih tersebut dideportasi oleh pejabat di Kuba sebagai reaksi terhadap rencana penganut paham Bonapartisme di Spanyol.[16]
Semasa kampanye terakhir Perang tahun 1812, Inggris mengirim tentara berkekuatan 11.000 prajurit untuk merebut New Orleans. Meskipun sulit, Andrew Jackson muda berhasil mengumpulkan segerombolan milisi setempat, orang kulit hitam merdeka, tentara reguler Angkatan Darat AS, penembak senapan dari Kentucky, dan privatir setempat untuk secara telak mengalahkan pasukan Inggris yang dipimpin Sir Edward Pakenham dalam Pertempuran New Orleans 8 Januari 1815. Kedua belah pihak yang bertempur tidak tahu bahwa perang sudah berakhir dengan ditandatanganinya Traktat Gent 24 Desember 1814.
Sebagai pelabuhan utama, New Orleans berperan penting dalam perdagangan budak Atlantik terutama pada masa-masa sebelum perang saudara Amerika. Pelabuhan kota ini menangani barang-barang impor dan komoditas dari pedalaman dalam kuantitas besar-besaran untuk diekspor. Semuanya digudangkan dan ditransfer di New Orleans ke kapal-kapal yang lebih kecil untuk didistribusikan di sepanjang daerah aliran Sungai Mississippi yang luas. Sungai di kota New Orleans ramai dengan kapal uap, tongkang, dan kapal layar. Meskipun berperan sebagai kota perdagangan budak, New Orleans pada saat yang bersamaan telah dijadikan tempat tinggal oleh komunitas kulit berwarna merdeka yang termakmur dan terbesar di Amerika Serikat. Di antara mereka sering terdapat kelas menengah pemilik properti dan terdidik.[6][17]
Dibandingkan kota-kota lain yang jauh lebih kecil di Selatan Amerika Serikat sebelum perang saudara, New Orleans memiliki pasar budak terbesar. Dua pertiga dari lebih dari satu juta budak dibawa ke kawasan Selatan Amerika Serikat melalui migrasi paksa yang diakibatkan perdagangan budak di dalam negeri. Uang dari hasil penjualan budak di Selatan Hilir Amerika Serikat diperkirakan sekitar 15% dari nilai ekonomi tanaman pangan makanan pokok. Para budak bernilai setengah miliar dolar yang dihitung sebagai harta milik, dan kegiatan ekonomi yang mendukung perdagangan budak—transportasi, perumahan, pakaian, ongkos-ongkos, dan sebagainya—diperkirakan sekitar 13,5% dari harga seorang budak. Semuanya semasa sebelum perang saudara bila dijumlah bernilai puluhan miliar dolar (nilai dolar tahun 2005 setelah memperhitungkan inflasi), dan keuntungannya terutama dinikmati oleh kota New Orleans.[18]
Menurut sejarawan Paul Lachance, “kedatangan imigran berkulit putih di kalangan penduduk Kreol putih mempertahankan dominasi penutur bahasa Prancis sebagai populasi kulit putih mayoritas hingga hampir tahun 1830. Kalau saja sejumlah besar orang kulit berwarna yang merdeka dan para budak tidak ikut-ikutan berbahasa Prancis, komunitas orang Galia sebetulnya sudah menjadi penduduk minoritas sejak tahun 1820”[19] Sekitar waktu itu pula sejumlah besar imigran Jerman dan Irlandia mulai berdatangan. Penduduk kota bertambah dua kali lipat pada 1830-an, dan pada 1840 New Orleans telah menjadi kota terkaya dan berpenduduk terbanyak nomor tiga di Amerika Serikat.[20]
Tentara Uni berhasil merebut New Orleans pada tahap awal Perang Saudara Amerika Serikat sehingga kota ini selamat dari kehancuran seperti halnya diderita banyak kota-kota lainnya di Selatan.[21]
Pada 1850-an Frankofon putih bertahan sebagai komunitas yang bersatu dan bersemangat. Mereka mempertahankan bahasa Prancis sebagai bahasa pengantar di dua distrik dari empat distrik sekolah yang ada di kota ini.[22] Seperti telah ditakuti kalangan elite Kreol, keadaan tersebut berubah akibat pecahnya Perang Saudara. Pada 1862, bahasa Prancis sebagai bahasa pengantar dihapus di sekolah-sekolah oleh Jenderal Ben Butler dari pihak Uni, dan pengajaran bahasa Prancis dilarang di sekolah-sekolah pada 1868.[22] Pada akhir abad ke-19, penggunaan bahasa Prancis di kota ini telah jauh berkurang,[23] meskipun pada tahun 1945 masih ada wanita tua Kreol yang sama sekali tidak dapat berbicara bahasa Inggris.[24]
Pada era rekonstruksi, New Orleans dimasukkan ke dalam penguasaan Distrik Militer Kelima. Louisiana diterima kembali ke dalam Serikat pada 1868, dan Konstitusi Louisiana 1868 menjamin hak suara penduduk secara universal. Mengingat populasi Afrika-Amerika yang besar di negara bagian Louisiana, banyak orang kulit hitam yang menjadi pejabat pemerintah. Pada 1872, wakil gubernur waktu itu, P.B.S. Pinchback terpilih menggantikan Henry Clay Warmouth sebagai Gubernur Louisiana yang menjadikannya gubernur negara bagian Amerika Serikat pertama non-kulit putih, namun sekaligus orang Afrika-Amerika terakhir yang menjadi gubernur hingga terpilihnya Douglas Wilder di Virginia, 117 tahun kemudian. Era rekonstruksi di New Orleans tidak hanya diwarnai oleh kerusuhan rasial di Institut Mekanik (1866), melainkan juga keberhasilan proyek sistem sekolah umum yang terintegrasi penuh secara rasial. Sementara itu, kota New Orleans masih harus berjuang di bidang ekonomi setelah perekonomian kota ini nyaris terhenti setelah adanya deklarasi perang 1861 dan Panik 1873 yang melanda seluruh negeri.
Rekonstruksi berakhir tahun 1877 di Louisiana. Kalangan Demokrat selatan berkulit putih yang disebut Redeemer berhasil mengambil alih kekuasaan dari Partai Republik dan secara bertahap membatasi hak-hak sipil yang baru saja diperoleh orang Afrika-Amerika. Di New Orleans, sekolah-sekolah umum kembali disegregasi, dan keadaan tersebut bertahan hingga tahun 1960.
Sejumlah besar penduduk kulit berwarna di New Orleans, sebagian di antaranya penutur bahasa Prancis yang bukan budak pada masa sebelum perang saudara, berusaha menentang diterapkannya Hukum Jim Crow. Di antaranya dengan merekrut salah seorang dari kalangan kulit berwarna bernama Homer Plessy untuk menguji secara konstitusional keabsahan Akta Gerbong Terpisah. Plessy naik kereta komuter khusus kulit putih yang berangkat dari New Orleans dengan tujuan Covington, Louisiana, dan ia ditangkap. Kasus ini dikenal sebagai Plessy v. Ferguson yang berlanjut hingga ke Mahkamah Agung Amerika Serikat pada 1896. Keputusan Mahkamah Agung yang menetapkan perlakuan "terpisah namun sama" sebagai konstitusional memberi landasan untuk makin meluasnya gerakan Jim Crow. Keputusan Mahkamah Agung tersebut termasuk salah satu perkembangan kunci dalam nadir hubungan antarrasial di Amerika Serikat.
Abad ke-20
Berpuluh-puluh tahun sebelum 1860, New Orleans sudah dikenal sebagai kota padat penduduk dan pusat ekonomi. Pada akhir tahun 1860, kota ini sudah tercatat sebagai kota terbesar ke-5 di Amerika Serikat sekaligus kota terbesar di Selatan Amerika Serikat.[25] Meskipun sejak pertengahan abad ke-19, luas kota terus bertambah, populasi New Orleans akhirnya kalah banyak dari kota-kota yang berkembang sebagai hub jalur kereta api dan pusat industri di Barat Tengah. Setelah itu, pertumbuhan kota-kota metropolis di Pesisir Pasifik yang dimulai berpuluh-puluh tahun sebelum dan sesudah pergantian abad ke-20, diikuti berkembangnya kota-kota kawasan Sun Belt di Selatan dan Barat Amerika Serikat pasca-Perang Dunia II pada akhirnya mengalahkan New Orleans dalam soal penduduk.[25]
Pada pertengahan abad ke-20, New Orleans tidak lagi menempati posisinya sebagai kawasan urban utama di Selatan Amerika Serikat. Pada 1950, Houston, Dallas, dan Atlanta sudah mengalahkan New Orleans dalam hal luas kota, sebelum nantinya pada 1960 dikalahkan oleh Miami. Meskipun demikian, menurut Sensus 1960, total populasi New Orleans sedang berada pada puncak yang belum pernah dicapai dalam sejarah.[25] Seperti halnya kota-kota tua lainnya di Amerika, sejak masa-masa itu pula pusat kota New Orleans mulai kehilangan penduduknya, sedangkan populasi kawasan metropolitan New Orleans makin bertambah walau tidak secepat kawasan-kawasan lainnya di Sun Belt. Meskipun Pelabuhan New Orleans bertahan sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Amerika Serikat, komputerisasi dan kontainerisasi menyebabkan hilangnya pekerjaan secara signifikan. Peran kota ini sebagai pusat perbankan dan keuangan di Selatan digantikan oleh perusahaan-perusahaan pesaing di kota-kota yang lebih besar di Selatan Amerika Serikat. Ekonomi New Orleans sejak dulu selalu bergantung pada perdagangan serta pergudangan komersial, dan bukan sebagai sentra manufaktur. Namun sektor manufaktur yang terhitung kecil di kota ini juga menyusut pada pasca-Perang Dunia II. Meskipun kesuksesan pembangunan ekonomi dialami kota ini pada masa DeLesseps "Chep" Morrison (1946–1961) dan Vic Schiro (1961–1970) menjabat wali kota, tingkat pertumbuhan kawasan metropolitan New Orleans secara konsisten selalu berada di bawah tingkat pertumbuhan kota-kota lainnya di kawasan Sun Belt.
Pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Morisson dan sepanjang pemerintahan Schiro, kota ini mengalami pergolakan sebagai bagian dari Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika. Organisasi hak-hak sipil Afrika-Amerika yang disebut Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan (SCLC) didirikan di New Orleans, dan bufet makan siang di toko-toko sepanjang Canal Street dijadikan sasaran aksi duduk. Serangkaian konfrontasi besar yang terburuk terjadi ketika kota ini mencoba menghapus pemisahan yang bersifat rasial di sekolah pada tahun 1960. Di kota ini pula untuk pertama kalinya seorang anak kulit hitam berusia enam tahun bernama Ruby Bridges pergi bersekolah di Sekolah Dasar William Frantz yang keseluruhan muridnya berkulit putih. Suksesnya Gerakan Hak Sipil dalam mewujudkan desegregasi di fasilitas-fasilitas publik dan sekolah-sekolah dan pemberian hak suara untuk orang kulit hitam merupakan bagian penting dari sejarah New Orleans abad ke-20.[26] Meskipun hak asasi hukum telah terwujud pada akhir 1960-an, perbedaan tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masih menyolok antara komunitas kulit hitam dan komunitas kulit putih di New Orleans.[27] Dampak dari jurang perbedaan tersebut makin diperjelas setelah terjadinya perpindahan penduduk putih yang menyebabkan populasi kota ini menjadi semakin miskin dan semakin hitam. Kepemimpinan politik New Orleans dari tahun 1980-an dan seterusnya yang berada di tangan mayoritas Afrika-Amerika berusaha keras untuk mempersempit jurang perbedaan dengan menciptakan kondisi yang kondusif untuk kebangkitan ekonomi kulit hitam.
New Orleans makin bergantung pada pariwisata sebagai sumber penghasilan di bawah pemerintahan Wali Kota Sidney Barthelemy (1986–1994) dan Marc Morial (1994–2002). Tingkat pendidikan yang tidak impresif, tingginya tingkat kemiskinan rumah tangga, dan naiknya tingkat kejahatan makin menimbulkan banyak masalah di kota ini.[27]
Pada pergantian abad ke-20, pemimpin-pemimpin bisnis dan pemerintah kota New Orleans berusaha menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Proyek pembangunan yang sangat berarti pada periode ini adalah proyek drainase yang digagas oleh insinyur sekaligus penemu bernama A. Baldwin Wood. Proyek ini dirancang untuk membebaskan New Orleans dari kepungan rawa-rawa yang membatasi pemekaran kota. Sebelum adanya proyek tersebut, pengembangan perkotaan di New Orleans sebagian besar dibatasi pada tanah tinggi sepanjang tanggul sungai alami dan bayou. Sistem pompa rancangan Wood mengeringkan rawa-rawa yang luas dan memungkinkan pemekaran kota New Orleans hingga ke kawasan tanah rendah. Namun sepanjang abad ke-20, penurunan muka tanah baik secara alami maupun akibat perbuatan manusia menyebabkan kawasan yang baru dipadati penduduk berada beberapa kaki di bawah permukaan laut.[28][29]
New Orleans sudah rentan terhadap banjir bahkan sebelum kota dimekarkan ke luar dari tanah tinggi alami Sungai Mississippi. Pada akhir abad ke-20, ilmuwan dan penduduk kota secara bertahap menjadi sadar akan makin rentannya kota mereka terhadap bencana. Pada 1965, Badai Betsy memakan korban lusinan penduduk, meskipun sebagian besar kota tetap kering. Banjir Louisiana 8 Mei 1995 menunjukkan betapa lemahnya sistem pompa banjir di kota ini. Setelah peristiwa banjir 1995, berbagai tindakan diambil untuk membenahi sistem pompa. Erosi sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an yang terjadi di rawa-rawa dan paya-paya yang mengelilingi kota ini, khususnya di Kanal Outlet Teluk, Sungai Mississippi, menyebabkan kota ini makin rentan terhadap bencana gelombang badai daripada sebelumnya.
Menurut Dr. Raymond B. Seed dari Universitas California, Berkeley, New Orleans adalah korban dari “bencana teknik terburuk di dunia setelah Bencana Chernobyl” setelah gagalnya sistem tanggul federal yang disebabkan Badai Katrina tahun 2005.[30] Pada saat badai mendekati kota ini pada akhir Agustus 2005, sebagian besar penduduk sudah dievakuasi. Setelah badai melewati kawasan Pesisir Teluk, sistem proteksi banjir federal yang melindungi kota ini gagal berfungsi dan mengakibatkan bencana teknik sipil terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.[31] Tembok-tembok banjir dan tanggul-tanggul yang dibangun oleh Korps Zeni Angkatan Darat Amerika Serikat gagal di bawah spesifikasi desain dan 80% dari luas kota digenangi air banjir. Puluhan ribu penduduk yang masih berada di dalam kota perlu diselamatkan atau berusaha mencari selamat sendiri-sendiri ke lokasi pengungsian di Louisiana Superdome atau Pusat Konvensi Morial New Orleans. Lebih dari 1.500 orang tewas dan beberapa di antaranya masih belum ditemukan kembali.[32] Badai Katrina menyebabkan perintah wajib mengungsi dikeluarkan untuk pertama kalinya oleh kota New Orleans. Tiga tahun kemudian, perintah serupa dikeluarkan sewaktu terjadinya Badai Gustav.
^ ab"New Orleans: The Birthplace of Jazz"(primarily excerpted from Jazz: A History of America's Music). PBS – JAZZ A Film By Ken Burns. Diakses tanggal 2006-05-17.
^Walter Johnson, Soul by Soul: Life Inside the Antebellum Slave Market, Cambridge: Harvard University Press, 1999, p.2 and 6
^Dikutip dalam The Bourgeois Frontier: French towns, French traders, and American expansion oleh Jay Gitlin. Yale University Press. ISBN 978-0-300-10118-8 pg 159
^Lewis, Peirce F., New Orleans: The Making of an Urban Landscape, Santa Fe, 2003, p.175
^ abThe Bourgeois Frontier: French towns, French traders, and American expansion oleh Jay Gitlin. Yale University Press. ISBN 978-0-300-10118-8 pg 166
^The Bourgeois Frontier: French towns, French traders, and American expansion by Jay Gitlin. Yale University Press. ISBN 978-0-300-10118-8 pg 180
^Gumbo Ya-Ya: Folk Tales of Louisiana by Robert Tallant & Lyle Saxon. Louisiana Library Commission: 1945 pg 178
^ abcLewis, Peirce F., New Orleans: The Making of an Urban Landscape, Santa Fe, 2003, p. 175.
^Germany, Kent B., New Orleans After the Promises: Poverty, Citizenship and the Search for the Great Society, Athens, 2007, pp. 3–5
^ abGlassman, James K., New Orleans: I have Seen the Future, and It's Houston, The Atlantic Monthly, July 1978
^Kusky, Timothy M. (2005-12-29). "Why is New Orleans Sinking?"(PDF). Department of Earth and Atmospheric Sciences
, Saint Louis University. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2006-06-23. Diakses tanggal 2006-06-17.line feed character di |publisher= pada posisi 45 (bantuan)
село Гелетина Долина річки ТернаваДолина річки Тернава Країна Україна Область Хмельницька область Район Кам'янець-Подільський район Громада Китайгородська сільська громада Основні дані Засноване 1718 Населення 14 Площа 0,408 км² Густота населення 56,37 осіб/км² Пошто
لمعانٍ أخرى، طالع جاستن ميلر (توضيح). هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يوليو 2019) جاستن ميلر معلومات شخصية الميلاد 14 فبراير 1984 (39 سنة) أوينسبورو مواطنة الولايات المتحدة الطول 178 سنتيمتر...
1521 painting by Lorenzo Lotto Christ Taking Leave of his Mother (1521) by Lorenzo Lotto Christ Taking Leave of his Mother is an oil-on-canvas painting by the Italian Renaissance artist Lorenzo Lotto, dated to 1521 and now in the Gemäldegalerie, Berlin. It has several similarities with the small Christ Taking Leave of his Mother by Correggio now in London.[1] It is signed and dated Laurentjo / Lotto Pictor / 1521, the same year as the artist's Santo Spirito Altarpiece and San Bernard...
Gracilaria Klasifikasi ilmiah Domain: Eukaryota (tanpa takson): Archaeplastida Filum: Rhodophyta Kelas: Florideophyceae Ordo: Gracilariales Famili: Gracilariaceae Genus: GracilariaGreville, 1830 Gracilaria Gracilaria multipartita Crouan Gracilaria merupakan jenis alga merah yang dapat dijumpai hampir di semua perairan tropik.[1] Berperanan besar dalam bidang industri dan farmasi diantaranya dalam pembuatan agar-agar.[1] Banyak dijumpai pada kedalaman kurang lebih 3–12 m.[...
French composer (1865–1935) Paul Dukas Paul Abraham Dukas (French: [dykas] or French: [dyka];[1] 1 October 1865 – 17 May 1935) was a French composer, critic, scholar and teacher. A studious man of retiring personality, he was intensely self-critical, having abandoned and destroyed many of his compositions. His best-known work is the orchestral piece The Sorcerer's Apprentice (L'apprenti sorcier), the fame of which has eclipsed that of his other surviving works. Amo...
Village in New York, United StatesYoungstownVillageVillage of YoungstownNickname: Y-TownLocation in Niagara County and the state of New York.YoungstownCoordinates: 43°14′56″N 79°2′33″W / 43.24889°N 79.04250°W / 43.24889; -79.04250Country United StatesState New YorkCountyNiagaraNamed forJohn YoungArea[1] • Total1.34 sq mi (3.46 km2) • Land1.08 sq mi (2.80 km2) • Water0.2...
Данішевська Валентина Іванівна Данішевська Валентина ІванівнаГолова Верховного Суду 30 листопада 2017 — 30 листопада 2021Президент Петро ПорошенкоВолодимир ЗеленськийПопередник Ярослав Романюк як Голова Верховного Суду УкраїниНаступник Всеволод КнязєвНародилася 2...
A Köppen climate classification map of Ghana. Tropical climatic Lagoons and Vacation Holiday Resorts in Dodi Island on the Volta Lake. The climate of Ghana is tropical.[1] The eastern coastal belt is warm and comparatively dry, the south-west corner of Ghana is hot and humid, and the north of Ghana is hot and dry.[2] Ghana is located on the Gulf of Guinea, only a few degrees north of the Equator, giving it a warm climate.[3] Climate The climate of Ghana is tropical an...
This is a list of prime ministers of Iraq since 1920. List of officeholders Portrait Name(Birth–Death) Term of office Political party Head of State(Reign / Term) Took office Left office Time in office • Kingdom of Iraq (under the British Mandate) (1920–1932) • Abd al-Rahman al-Gillaniعبد الرحمن الكيلاني(1841–1927) 11 November 1920 20 November 1922 2 years, 9 days Independent Faisal I(1921–1933) Abdul-Muhsin al-Sa'dounعبد المحسن السعدون(18...
ObservatoryApache Point ObservatoryARCSAT and SDSS telescope buildings at the Apache Point Observatory.Alternative namesAPO OrganizationAstrophysical Research ConsortiumObservatory code 705, 645 LocationSunspot, New MexicoCoordinates32°46′49″N 105°49′13″W / 32.78028°N 105.82028°W / 32.78028; -105.82028Altitude2,788 meters (9,147 ft)Weather65% clear nightsEstablished1985 (1985)Websitewww.apo.nmsu.eduTelescopesAstrophysical Research C...
Ancient Greek philosopher (428/423 – 348/347 BC) For other uses, see Plato (disambiguation) and Platon (disambiguation). PlatoRoman copy of a portrait bust c. 370 BCBorn428/427 or 424/423 BCAthens, GreeceDied348 BC (aged c. 75-76 or 79-80)Athens, GreeceNotable work Euthyphro Apology Crito Phaedo Meno Protagoras Gorgias Symposium Phaedrus Parmenides Theaetetus Republic Timaeus Laws EraAncient Greek philosophySchoolPlatonic AcademyNotable studentsAristotleMain interestsEpiste...
2019 filmImperial BlueOfficial 2020 posterDirected byDan MossWritten byDavid Cecil and Dan MossProduced byDavid CecilStarringNicolas FagerbergCinematographyEzequiel RomeroMusic byDavid BrycelandRelease date 20 September 2019 (2019-09-20) (Raindance Film Festival) Running time93 minutesCountries United Kingdom Uganda India LanguageEnglish Imperial Blue is a 2019 psychedelic fantasy thriller, filmed on location in India, the UK and Uganda. It is the debut feature of British w...
Body of water in Alberta, Canada This article is about the lake in Alberta. For the electoral district, see Lesser Slave Lake (electoral district). For the lake in the Northwest Territories, see Great Slave Lake. Lesser Slave LakePetit lac des Esclaves (French)Beaver people were over there, living there[1]Beaver Lake[2] (transl. nêhiyawêwin & Dene Zhatıé)ᐊᔭᐦᒋᔨᓂᐤ ᓵᑲᐦᐃᑲᐣayahciyiniw sâkahikanᐊᒥᐢᐠ ᓵᑲᐦᐃᑲᐣamisk sâkâhikan ...
1960 Los Angeles modernist house For the scientific journal, see Chemosphere (journal). ChemosphereChemosphere, 2012Location7776 Torreyson DriveLos Angeles, CaliforniaCoordinates34°7′39.2196″N 118°22′7.8240″W / 34.127561000°N 118.368840000°W / 34.127561000; -118.368840000ArchitectJohn LautnerArchitectural style(s)ModernistOwnerPrivate Los Angeles Historic-Cultural MonumentDesignated2004Reference no.785 Location of Chemosphere in the Los Angeles metropo...
Kanovaren is een van de olympische sporten die beoefend worden tijdens de Olympische Jeugdzomerspelen 2010 in Singapore. De competitie loopt van 21 tot en met 25 augustus in het Marina Reservoir. Er zijn zes onderdelen: vier voor jongens, twee voor meisjes. Voor de jongens zijn er onderdelen in de kajak en in de kano, de meisjes komen alleen in de kajak in actie. Deelnemers De deelnemers moeten in 1993 of 1994 geboren zijn. Het aantal deelnemers is door het IOC op maximaal 40 jongens en 24 me...
Hospital in Wiltshire, EnglandSalisbury InfirmaryThe building in 2008, after residential conversionShown in WiltshireGeographyLocationSalisbury, Wiltshire, EnglandCoordinates51°04′04″N 1°48′03″W / 51.0678°N 1.8009°W / 51.0678; -1.8009OrganisationCare systemNHS EnglandTypeDistrict GeneralHistoryOpened1766Closed1993 The Salisbury Infirmary was a hospital at Fisherton Street in Salisbury, Wiltshire, England, from 1767 until 1993. History The Salisbury Infirmar...
Radio station in Vallejo, California For the airport with ICAO code KDYA, see Demopolis Municipal Airport. KDYAVallejo, CaliforniaBroadcast areaSan Francisco Bay AreaSacramento metropolitan areaFrequency1190 kHzBrandingGospel 1190 The LightProgrammingFormatUrban GospelOwnershipOwnerSalem Media Group(New Inspiration Broadcasting Company, Inc.)Sister stationsKDIA, KDOW, KFAX, KTRBHistoryFirst air dateAugust 1, 1947 (as KGYW)Former call signsKGYW (1947-1958)KNBA (1958-1993)KXBT (1993-1998)Call s...
Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!