McDonaldisasi adalah istilah yang dipakai oleh sosiologGeorge Ritzer dalam bukunya, The McDonaldization of Society (1993). Ia menjelaskan bahwa McDonaldisasi terjadi ketika suatu budaya memiliki ciri-ciri restoran makanan cepat saji. McDonaldisasi adalah rekonseptualisasi rasionalisasi, atau perpindahan dari mode pemikiran tradisional ke rasional, dan manajemen ilmiah. Jika Max Weber memakai model birokrasi untuk mewakili arah masyarakat yang mengalami peralihan, Ritzer memandang bahwa restoran cepat saji telah menjadi paradigma kontemporer yang lebih mengena pemikirannya (Ritzer, 2004:553).
Dalam masyarakat kontemporer, konsep McDonaldisasi mendapat perhatian dalam berbagai aspek seperti budaya. Tesis McDonaldisasi dalam versi budayanya merupakan ide komparatif baru mengenai homogenisasi budaya global.[1] Proses McDonaldisasi dapat diringkas menjadi "prinsip-prinsip restoran cepat saji yang semakin mendominasi sektor-sektor masyarakat Amerika Serikat dan seluruh dunia".[2]
Tanggapan McDonald's
Tanggapan dari McDonald's yang diwakili perwakilannya di Britania Raya adalah Ritzer, seperti komentator lain, memakai ukuran dan ketenaran merek perusahaan ini untuk mempromosikan ide-ide yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan praktik bisnis perusahaan.[3]
^McDonald's UK. "Questions Answered". Make up your own mind. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-18. Diakses tanggal 2007-09-15. Due to the global scale of the McDonald’s business, many commentators seek to use its brand and international presence to support various positions and theories that they wish to put forward.