Lautan api (bahasa Inggris: lake of fire, atau sea of fire) adalah suatu tempat setelah kematian dalam agama Mesir kuno dan Kristen, untuk menghancurkan orang-orang jahat. Istilah ini digunakan pada sejumlah ayat dalam kitab Wahyu kepada Yohanes pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Lautan api juga muncul pada tulisan Plato, "Phaedo", secara eksplisit diidentifikasi sebagai "Tartarus", di mana jiwa-jiwa orang jahat disiksa sampai waktunya untuk dilahirkan kembali, dan di mana sejumlah jiwa akan tinggal di sana selamnya. Gambaran ini juga digunakan oleh orang Kristen mula-mula, seperti Hippolitus dari Roma pada sekitar tahun 200 dan terus digunakan oleh orang Kristen modern. Dikaitkan dengan istilah bahasa Ibrani Gehenna yang serupa dengan neraka, merupakan sebuah lembah di dekat Yerusalem, Israel, yang merupakan tempat pembakaran sampah.
Kitab Wahyu kepada Yohanes, yang ditulis pada paruh kedua abad pertama Masehi, memuat istilah "lautan api" pada sejumlah ayat:
Di dalam Injil Matius, Yesus menggunakan istilah "dapur api" untuk menyebut tempat penghukuman bagi orang jahat:
Selain itu dalam Injil Matius, Yesus menyebut istilah "kegelapan yang paling gelap" untuk menyebut tempat penghukuman bagi orang-orang Israel yang tidak bertobat:
Dalam Injil Markus, Yesus menggunakan istilah "api yang tak terpadamkan" dalam konteks "neraka" (bahasa Yunani: gehenna; yaitu tempat pembakaran sampah yang terus menyala di dekat Yerusalem pada zaman itu)