Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kronik (sejarah)

Kronik, babad, atau tawarikh adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya.[1]

Meski penulis kronik memperoleh informasi secara bervariasi, beberapa kronik ditulis dari pengetahuan pelaku, beberapa dari saksi atau peserta dalam peristiwa, atau melalui mulut ke mulut. Beberapa bahan-bahan tertulis adalah piagam, surat, atau karya-karya penulis sejarah sebelumnya. Yang lain berupa cerita tentang asal-usul yang tidak diketahui sehingga memiliki status mitos. Penyalin kronik juga berpengaruh dalam hal penyalinan kreatif, dengan melakukan koreksi, memperbarui atau melanjutkan sebuah kronik dengan informasi yang dulunya tidak tersedia bagi penulis asli.[2]

Salah satu contoh kronik di Indonesia adalah Kronik Revolusi Indonesia yang disusun oleh Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer dan Ediati Kamil.[3] Selain itu, Koesalah Soebagyo Toer juga menyusun Kronik Irian Barat dan Kronik Abad Demokrasi Terpimpin.

Rujukan

  1. ^ Kronik KBBI
  2. ^ Elisabeth M. C. Van Houts, Memory and Gender in Medieval Europe: 900-1200 (Toronto: University of Toronto Press, 1999), hal. 19-20
  3. ^ Kronik Revolusi Indonesia: Bagian I (1945) pustakabersama.net


Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Kronik (sejarah)

Kronik Kronik Froissart Kronik Khuzestan Kronik Gowa Kronik (sejarah) Chronicon Pictum Babad Nürnberg Kronik Zuqnin Kronik Dunia Aleksandria Kronik San Juan de la Peña Anonymus (penulis kronik) Thomas sang Presbiter Berita Tiongkok Kronik Paros Penyakit granuloma kronik Kronik Burung Pegas Kronik Anglo-Saxon Patofisiologi gagal jantung kronik Kronik sejarah Islam Kronik Peterborough Gagal ginjal kronis Penyakit paru obstruktif kronis

Kembali kehalaman sebelumnya