Konferensi ini bertujuan untuk merumuskan rencana akhir kemenangan Sekutu atas Jerman Nazi, membahas pembagian wilayah-wilayah Eropa yang akan dibebaskan, dan menetapkan kerangka kerja untuk dunia pascaperang, termasuk pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Latar Belakang
Pada awal 1945, Sekutu telah mendekati kemenangan dalam Perang Dunia II. Tentara Uni Soviet telah mendesak pasukan Jerman mundur ke Eropa Timur, sementara pasukan Amerika dan Inggris telah berhasil mendarat di Prancis dan mendesak Jerman dari barat. Ketiga pemimpin Sekutu sepakat untuk bertemu guna merencanakan strategi terakhir melawan Jerman serta membahas masa depan Eropa setelah perang.
Lokasi konferensi dipilih di Yalta, wilayah yang berada di bawah kendali Uni Soviet, karena kondisi kesehatan Roosevelt dan kebutuhan Stalin untuk tetap dekat dengan Moskow.
Stalin mengusulkan agar Jerman membayar reparasi besar untuk membangun kembali negara-negara yang hancur. Kesepakatan awal menyebutkan bahwa reparasi akan dibayar sebagian dalam bentuk barang dan tenaga kerja.
Para pemimpin setuju bahwa negara-negara Eropa yang dibebaskan dari pendudukan Jerman akan diizinkan untuk menentukan masa depan politik mereka melalui pemilihan umum yang bebas dan adil.
Perang Melawan Jepang
Stalin sepakat untuk bergabung dalam perang melawan Jepang tiga bulan setelah kekalahan Jerman, dengan imbalan wilayah-wilayah tertentu di Asia, termasuk Sakhalin selatan dan Kepulauan Kuril.
Hasil dan Dampak
Hasil dari Konferensi Yalta memengaruhi peta politik dunia pasca-Perang Dunia II. Namun, beberapa keputusan yang diambil menimbulkan kontroversi dan ketegangan antara Sekutu Barat dan Uni Soviet, yang menjadi awal dari Perang Dingin.
Pembagian Jerman dan Eropa Timur: Pembagian wilayah Jerman dan Eropa Timur menempatkan sebagian besar Eropa Timur di bawah kendali Soviet, menciptakan blok komunis.
Polandia: Konflik tentang pemerintahan Polandia memunculkan kekecewaan di kalangan Sekutu Barat, karena Uni Soviet tidak memenuhi janji tentang pemilu bebas.
Pembentukan PBB: Keberhasilan pembentukan PBB menjadi salah satu pencapaian terbesar Konferensi Yalta dan berfungsi sebagai forum perdamaian internasional hingga saat ini.
Kontroversi
Banyak kritikus berpendapat bahwa Roosevelt dan Churchill terlalu banyak mengalah kepada Stalin, yang memungkinkan Uni Soviet memperluas pengaruhnya di Eropa Timur. Namun, pembela Roosevelt dan Churchill menyatakan bahwa kompromi tersebut diperlukan untuk memastikan kerja sama Stalin dalam perang melawan Jepang dan pembentukan PBB.