Film ini bercerita tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dengan melihat langsung ibunya yang bernama Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Hal ini terjadi dikarenakan tidak memiliki darah ningrat dan menjadi seorang pembantu. Sang ayah bernama Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang sangat mencintai Kartini tidak berdaya melawan tradisi yang sudah turun temurun. Sepanjang perjalanan hidupnya, Kartini berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang baik ningrat ataupun bukan. Terutama hak pendidikan untuk perempuan, Bersama kedua saudarinya yang bernama Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.[1]
Rencana produksi Kartini pertama kali diumumkan pada 21 April 2015—bertepatan dengan Hari Kartini—oleh produser Robert Ronny lewat akun Twitter pribadinya. Robert mengunggah sebuah poster pengantar yang menampilkan wajah yang mirip dengan Dian Sastrowardoyo, sekaligus pula menampilkan film ini akan disutradarai Hanung Bramantyo, diproduksi Legacy Pictures, dan ditayangkan tepat setahun setelahnya.[2] Keesokan harinya, Hanung membenarkan Dian yang akan memerankan Kartini, walau awalnya sempat mengajukan nama Maudy Ayunda atau Eva Celia.[3] Proses produksi juga diumumkan akan dimulai pada akhir 2015.[a]
Film ini menghabiskan dana sebesar Rp12 miliar.[5]
Penayangan
Iklan film pengantar pertama kali ditayangkan pada 31 Januari 2017,[6] sementara iklan film ditayangkan pada 21 Maret 2017.[7] Film ini ditayangkan perdana pada 12 April 2017 di di Metropole XXI, Menteng, Jakarta Pusat.[8] Lalu, penayangan serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 19 April 2017.[9]
Film ini menjaring 57.202 penonton di hari pertama,[10] manakala sudah disaksikan 323.686 penonton pada minggu pembuka (hingga 23 April), sehingga menempati peringkat kedelapan mengungguli From London to Bali dengan capaian 301.032 penonton dalam 10 besar film terlaris Indonesia 2017 saat itu.[11] Dengan pencapaian itu, Hanung mengunggah status yang menyayangkan masih banyak yang membandingkan film ini dengan film lainnya yang bergenre komedi, horor, percintaan, dan laga, yang mendapatkan tanggapan beragam dari warganet.[12]
Penerimaan
Beberapa orang menyatakan tidak ingin menonton film ini sebagai bentuk protes setelah sebuah insiden ketika Dian bergidik ketika menepis seorang penggemar yang menyentuh tangan Dian sembari terus berjalan yang diunggah ke cerita Instagram akun miliknya sendiri yang akhirnya dihapus.[13]