Keakuratan fakta pada artikel ini dipertanyakan karena informasi yang terkandung di dalamnya sudah kedaluwarsa. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
28 September 1885; 139 tahun lalu (1885-09-28) (dengan nama Korea Telegrams Hansung Administration) Hansung, Joseon (kini Seoul, Korea Selatan) 10 Desember 1981; 43 tahun lalu (1981-12-10) (dengan nama Korean Telecommunications Authority, KTA) Seongnam, Korea Selatan
KT Corporation (Hangul: 주식회사 케이티), sebelumnya bernama Korea Telecom, adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Korea Selatan.
Bekas badan usaha milik negara ini (Pemerintah Korea Selatan melalui National Pension Service sekarang hanya memegang 12,19% saham dan merupakan pemegang saham terbesar) adalah perusahaan telekomunikasi pertama di Korea Selatan, serta mendominasi pasar jaringan tetap dan pita lebar Internet, karena melayani sekitar 90% dari total pelanggan jaringan tetap dan 45% dari total pelanggan Internet berkecepatan tinggi di Korea Selatan. Setelah menjual afiliasinya yang berbisnis di bidang nirkabel, yakni Korea Mobile Telecom pada tahun 1994, KT kembali ke pasar nirkabel dengan membentuk operator PCS, KTF pada bulan Januari 1997.
Pada tahun 2009, perusahaan ini bergabung dengan anak usahanya yang bergerak di bisnis nirkabel, yakni KTF, sehingga menjadikan KT sebagai chaebol (konglomerat) terbesar kesembilan di Korea Selatan, dengan aset hampir 24 triliun won ($20 milyar).[2]
Pada bulan Januari 2011, KT meluncurkan merek tunggal "Olleh", baik untuk layanan jaringan tetap maupun pita lebar seluler.[3]
Gambaran umum
Didirikan pada tahun 1981 sebagai sebuah utilitas publik, KT memainkan peran penting dalam mentransformasi Korea Selatan menjadi pusat teknologi besar. Sebagai sebuah BUMN, KT KT memiliki kekuatan untuk membuat perubahan pada dirinya sendiri maupun pada industri telekomunikasi Korea secara umum. Setelah menjual afiliasinya yang berbisnis di bidang nirkabel pada tahun 1994, KT kemudian mendirikan anak usaha serupa pada tahun 1996, yang mana, bersama Dacom, merupakan salah satu penyedia jasa Internet pertama di Korea Selatan. Pada tahun 2001, KT mengakuisisi Thrunet, yang kemudian menjadi penyedia pita lebar terbesar di Korea Selatan.[4] Pada tahun 2009, KT bergabung dengan KTF, anak usahanya yang berbisnis di bidang nirkabel, sebagai upaya untuk mengintegrasikan bisnis jaringan tetap dan seluler. Setelah memperkenalkan Apple iPhone ke Korea Selatan, KT terus mencari area bisnis baru, seperti media, e-commerce, dan kemitraan bisnis global. National Pension Service (NPS) adalah pemegang saham KT terbesar, dengan memegang 6,81% saham hingga tanggal 31 Desember 2012, namun NPS tidak memegang hak manajerial atas perusahaan ini.[5] Dengan struktur kepemilikan saham KT saat ini, tidak ada yang bertindak sebagai pemegang saham pengendali.
Corporation menggugat Global Mediacom. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga pernah menggugat Global Mediacom ke Arbitrase Pengadilan Internasional (ICC) atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tertanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi).[6]
Sejarah
Sebelum privatisasi
1981: Didirikan pada tanggal 10 Desember dengan nama KTA[7]
1984: Menjadi yang kesepuluh di dunia untuk mengembangkan switch elektronik TDX-1
1987: Menyelesaikan pembangunan jaringan jarak jauh otomatis nasional[8]
1991: Mengubah namanya menjadi Korea Telecom
1993: Sekitar 20 juta jalur telepon telah terpasang, padahal baru 4,5 juta yang telah terpasang pada tahun 1982.
Juni 2000: Mengakuisisi hak manajemen atas Hansol M.com
Desember 2000: Mendapat lisensi IMT-2000
April 2001: Layanan Caller ID (CID) diluncurkan
Setelah privatisasi
Mei 2001: Rencana privatisasi diumumkan. Merayakan hari jadinya yang ke-20 dan mengubah namanya dari Korea Telecom menjadi KT. Sentral telepon milik KT direstrukturisasi menjadi kantor cabang regional. "Let's" juga diluncurkan sebagai slogan baru KT.
2005: Berdasarkan data Komisi Perdagangan Adil, KT memiliki 12 anak usaha dan total aset sebesar 29,315 triliun won, sehingga merupakan konglomerat terbesar kedelapan di Korea Selatan.
28 Desember 2005: Meluncurkan layanan telekomunikasi antar-Korea dan membuka kantor cabang di kompleks industri Gaesung, Korea Utara
Januari 2009: Enam hari setelah menjadi Chairman KT, Suk-Chae Lee mengemukakan rencana untuk menggabungkan KT dengan KTF
Maret 2009:[10] Mendapat persetujuan bersyarat dari Korea Communications Commission (KCC) mengenai penggabungan KT dan KTF
April 2009: Peluncuran Qook, sebuah merek paket layanan. Layanan jaringan tetap “Ann”, pita lebar “Megapass”, dan IPTV “Mega TV” pun diubah namanya masing-masing menjadi “Qook Phone,” “Qook Internet” dan “Qook TV”.
Setelah penggabungan KT dan KTF
Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
1 Juni 2009: KT dan KTF, anak usahanya yang berbisnis di bidang nirkabel, resmi bergabung
Juli 2009: Slogan perusahaan ini diganti dari "All New" menjadi "Olleh Management," dan "Olleh KT" resmi diluncurkan sebagai identitas perusahaan yang baru
November 2009: Meluncurkan layanan pita lebar Show dan Qook.[11]
November 2009: Menjadi operator lokal pertama yang meluncurkan Apple iPhone di Korea
Desember 2009: Meluncurkan ponsel cerdas 3W pertama (Wi-Fi, WiBro, WCDMA), yakni "Show Omnia" di Korea
Juni 2010: Meluncurkan "uCloud", sebuah layanan penyimpanan berbasis awan
Agustus 2010: Layanan internet KT diluncurkan kembali dengan nama "Olleh", sesuai slogan perusahaan ini.
31Agustus 2010: KT masuk dalam Dow Jones Sustainability World Index[12]
10 September 2010: Meluncurkan Apple iPhone 4 di Korea dan paket data 3G tanpa batas[13]
11-12 November 2010: Menjadi penyedia layanan telekomunikasi resmi untuk KTT G20 Seoul[14]
25 Januari 2011: Jaringan tetap "Qook" dan pita lebar seluler "Show" diubah namanya masing-masing menjadi "Olleh Home" dan "Olleh Mobile".[15]
10 Februari 2011: Mengakuisisi 20,05% saham BC Card.[16]
September 2012: Mendapat penghargaan Global Supersector Leader for Telecommunications (nomor 1 dalam hal praktek bisnis berkelanjutan) dari Dow Jones Sustainability Index untuk dua tahun berturut-turut.[18]
Akhir 2015: Presiden KT, Suk-Jae Lee dituntut atas pengingkaran kepercayaan dan penggelapan, namun ia menyangkalnya.[19]
2016: KT Corp berencana untuk menyediakan layanan 5G di Olimpiade Musim Dingin 2018 yang diadakan di PyeongChang, Korea Selatan. Pada acara tersebut, KT mengklaim bahwa platform nirkabelnya akan mampu memberikan layanan kepada 250.000 perangkat sekaligus[20]
2017: Dalam partisipasi program yang dipimpin pemerintah, KT Corp membuka 100.000 hotspot Wi-Fi atau titik akses (AP) yang sebagian besar di kereta bawah tanah. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan akses ke Wi-Fi publik.[21]
2018: KT Corp mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 23 triliun won untuk teknologi 5G dan teknologi telekomunikasi baru selama lima tahun ke depan.[22]
November 2018: KT Corp mengkomersialkan layanan internet broadband berkemampuan 10Gbps untuk kota-kota besar di Korea Selatan, seperti Seoul, Daegu, dan Busan.[23]
25 Februari 2019: Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh KT Corp dan Nokia untuk menguji teknologi 5G seperti NFV dan network slicing.[24]
25 Maret 2019: KT Corp menandatangani kontrak komersial 5G dengan Ericsson yang akan memungkinkan semua penduduk Korea Selatan untuk membeli layanan 5G mulai April 2019.[25]
3 Mei 2019: KT Corp. dan Samsung Electronics telah menandatangani kesepakatan untuk memasok solusi jaringan keselamatan publik ke sepuluh kota besar Korea Selatan pada tahun 2020.[26]
2020: Pada pameran SatelliteAsia 2020, divisi operasi satelit KT mempresentasikan teknologi transmisi router hibrida satelit-5G pertama di dunia.
2021: KT Corp. menjadi yang pertama di Korea Selatan yang mengkomersialkan teknologi 5G Stand Alone (5G SA), lapor ZDNet. Teknologi 5G SA yang baru ini akan membantu mengurangi konsumsi daya dan latensi bagi pengguna.[27]
Tata kelola perusahaan
Hingga bulan Maret 2012, dewan direksi KT terdiri dari tiga direktur non-independen dan delapan direktur independen. Direktur independen diajukan oleh Komite Nominasi Direktur Independen berdasarkan keahlian dan kepemimpinan bisnisnya, serta menjabat selama kurang dari tiga tahun. Chairman dipilih dari direktur independen dan menjabat selama satu tahun. Dewan direksi terdiri dari lima subkomite tetap dan dua subkomite ad hoc. Jika dibutuhkan, subkomite tambahan juga dapat dibentuk. Direktur non-independen KT saat ini adalah Chang-Gyu Hwang (Chairman & CEO), Hyeon-myung Pyo, dan Il-yung Kim, sementara direktur independen KT adalah Eung Han Kim (Chairman), Chun-Ho Lee, Hyun-nak Lee, Byong-won Bahk, Keuk-je Sung, Sang-Kyun Cha, dan Do-Kyun Song.[28]
Layanan
Nirkabel
Hingga tahun 2012, pelanggan KT dapat menerima layanan di semua pita frekuensi yang ditentukan, dengan satu atau lebih antarmuka radio.[29]
KT adalah operator pertama di Korea Selatan yang memperkenalkan iPhone ke Korea pada bulan November 2009.[31][32] Model generasi selanjutnya pun berhasil terjual sebanyak satu juta unit hanya dalam waktu empat bulan setelah diluncurkan pada bulan September 2010. KT kemudian meluncurkan iPad pada bulan November 2010.[33]
Hotspot Wi-Fi
Hingga bulan Juni 2015, KT memiliki dan mengoperasikan lebih dari 140.000 hotspot Wi-Fi dengan nama "KT Olleh WiFi zones."[34]
4G LTE
Pada bulan Januari 2012, KT menghentikan layanan 2G di kawasan Seoul, dan pada bulan Maret 2012, akhirnya dihentikan di seluruh Korea Selatan, karena frekuensi 1,8 GHz akan digunakan untuk jaringan LTE yang diberi merek "Olleh LTE" (올레 엘티이). Layanan LTE akan tersedia di seantero Korea Selatan pada bulan Juni 2012. LTE pita ganda pada 900 MHz juga akan tersedia di Seoul pada akhir tahun 2012.[35]
GiGA LTE
Pada bulan Juni 2015, KT mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Samsung Electronics untuk menggabungkan Wi-Fi dan LTE ke dalam sebuah layanan seluler dengan kecepatan gigabit bernama GiGA LTE.[36] Jaringan baru tersebut diperkirakan 15 kali lebih cepat daripada LTE dan empat kali lebih cepat daripada LTE-A tiga pita, yang saat ini merupakan jaringan nirkabel tercepat di Korea Selatan.[37]
TRS
KT adalah satu-satunya operator yang menyediakan TRS di Korea Selatan, setelah menggabungkan t-on Telecom pada bulan September 2012.
Rumah cerdas
Pada semester pertama tahun 2011, KT meluncurkan "Kibot", sebuah robot yang khusus dikembangkan untuk pendidikan dan hiburan anak-anak, yang juga dilengkapi fitur tambahan, seperti versi lebih canggih dari fitur yang dapat ditemukan di ponsel video dan Internet saat ini. Pada semester kedua tahun 2011, KT berencana berekpansi ke layanan suara dengan menyediakan layanan rumah cerdas.[butuh klarifikasi]
Mobile TV
KT meluncurkan aplikasi Mobile TV, yang memungkinkan pelanggannya untuk melihat IPTV langsung dan video on demand di ponsel cerdas dan tablet.
Layanan satelit
KT mengoperasikan satelit-satelit Koreasat sejak tahun 1995. Sejumlah satelit tersebut pun telah dijual ke Asia Broadcast Satellite, sementara KT Corporation tetap menyediakan sejumlah layanan satelit.[38]
^"Sustainability Indexes - Review". Sustainability-indexes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-21. Diakses tanggal 2013-09-30.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^상희, 안 (2015-12-04). "'배임·횡령' 이석채 전 KT 회장, 항소심서 거듭 무죄 주장" [Former KT Chairman Lee Seok-chae claims innocence repeatedly]. chosun.com (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 27 February 2020.