Jing Ye Si adalah salah satu puisi berbahasa Tionghoa yang paling dikenal luas di Asia Timur. Puisi ini diciptakan oleh pujangga yang hidup di era Dinasti Tang, Li Bai.
Sejarah dan subyek
Semenjak berabad-abad, puisi ini telah diajarkan sebagai bagian dari pelajaran di Tiongkok. Hal ini menyebabkan puisi ini sangat populer di berbagai kalangan, pria dan wanita, termasuk anak-anak.[3] Dalam bahasa Inggris, terjemahan puisi ini ada beberapa versi. Rewi Alley menerjemahkannya sebagai Moonlit Night.[4]
Puisi ini ditulis dengan kata-kata yang ringkas dan sederhana dengan subyek yang umum.[1] Dalam puisi dapat diterangkan tentang kerinduan sang penulis (Li Bai) terhadap kampung halaman sehingga membuatnya sulit tidur. Ini telah diperlihatkan dengan kata 思 (sī) pada judul, serta semua empat kalimat dalam puisi mengandung ekspresi kerinduan akan kampung halaman.[1] Suasana berlatar pada malam sunyi di musim gugur di mana purnama bersinar terang.[1] Cahaya bulan yang bersinar nampak seperti embun beku di tanah. Berada jauh dari rumah dan kampung halaman serta pemandangan semacam ini telah membangkitkan kerinduannya.[1]
Bunyi dan makna
《靜夜思》 (Aksara Tionghoa Tradisional)[2] |
"Jìng yè sī" (Pinyin Mandarin) |
"Chhin-ya-sṳ̂" Lafal bahasa Hakka |
"Chēng-iā-su" Lafal bahasa Min Selatan |
"Moonlit Night" (Terjemahan bahasa Inggris oleh Rewi Alley[4]) |
"Night Thoughts" (Terjemahan bahasa Inggris oleh Herbert A Giles[1]) |
"Renungan Malam Sunyi" (Terjemahan bahasa Indonesia oleh Soeria Disastra[3])
|
|
Chuáng qián míngyuè guāng
Yí shì dìshang shuāng
Jǔtóu wàng míngyuè
Dītóu sī gùxiāng
|
Chhòng-chhièn mìn-ngie̍t-kông
Ngì-sṳ thi-song sông
Kí-theù mong-mìn-ngie̍t
Tâi-theù sṳ̂-ku-hiông
|
Chhông chiân bêng-goa̍t kong
Gî sī tē-siōng song
Kí-thiô bōng bêng-goa̍t
Te-thiô su kò͘-hiong
|
Over my bed the moonlight streams,
making it look like frost-covered ground;
lifting my head I see the brightness,
then dropping it, am I filled with thoughts of home
|
I wake, and moonbeams play around my bed,
Glittering like hoar-frost to my wandering eyes;
Up towards the glorious moon I raise my head,
Then lay me down---and thoughts of home arise
|
Cahaya bulan terang di depan ranjang,
dikira embun beku putih di tanah
Tengadah menatap bulan terang,
menunduk kampung halaman terkenang
|
Lihat juga
Pranala luar
Referensi