PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (berbisnis dengan nama Injourney Destination Management) adalah bagian dari Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan obyek wisata. Sesuai namanya, perusahaan ini mengelola tiga taman wisata candi, yakni Candi Borobudur di Magelang, Candi Prambanan di perbatasan Klaten dan Sleman, dan Candi Ratu Boko di Sleman.[3]
Mulai bulan Juli 2021, perusahaan ini juga mengelola Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur.[4] Selain empat obyek wisata tersebut, perusahaan ini juga mengelola Hotel Manohara di Kawasan Candi Borobudur dan Sendratari Ramayana di Kawasan Candi Prambanan.[5][6]
Pada tahun 1978, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan JICA untuk mengadakan kajian Tourism Development study of National Archeological Parks at Borobudur and Prambanan in Mid-Java. Hasil dari kajian tersebut pun menjadi rencana induk pendirian perusahaan ini.[7] Perusahaan ini kemudian didirikan dengan nama PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan (Persero) pada bulan Juli 1980. Perusahaan ini diberi kewenangan penuh untuk mengelola Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan.[8]
Dalam perkembangannya, perusahaan ini juga ditugaskan untuk mengelola Taman Wisata Candi Ratu Boko, sehingga nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang. Pada bulan Oktober 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Aviasi Pariwisata Indonesia, sebagai bagian dari upaya pembentukan holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.[9] Pada bulan Maret 2024, perusahaan ini mulai menggunakan nama dagang "Injourney Destination Management" untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari Injourney.
Tujuan pendirian perusahaan ini adalah mengelola pariwisata di lingkungan Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Ratu Boko serta peninggalan sejarah dan purbakala lainnya. Perusahaan ini mengupayakan ketiga destinasi wisata tersebut menjadi taman wisata yang bersifat kultural, edukatif, dan rekreatif. Perusahaan juga berkewajiban mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Sebagai badan usaha yang turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, PT TWC Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko juga dituntut menghasilkan laba guna meningkatkan nilai perusahaan dan devisa negara. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan ini diberi kewenangan untuk merencanakan, mengembangkan dan memanfaatkan jasa-jasa, prasarana, sarana dan fasilitas umum lainnya di lingkungan Taman Wisata Candi untuk kegiatan pariwisata.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, TWC mengupayakan berbagai inovasi di setiap destinasinya dengan cara menambah daya tarik wisata lainnya, meningkatkan fasilitas dan kerjasama dengan pihak lain. Misalnya di Borobudur, selain menikmati kemegahan Candi Borobudur para wisatawan juga dapat menikmati daya tarik wisata lainnya diantaranya:
Begitu pula dengan Kawasan Candi Prambanan dan Ratu Boko. TWC juga membuat inovasi di kedua tempat wisata ini. TWC menyediakan kuda dan sepeda untuk mengelilingi Komplek Candi Prambanan dan Candi Sewu, menyediakan wisata kuliner dan souvenir, mendirikan Museum Prambanan untuk menambah wawasan pengunjung terhadap sejarah Prambanan dan menyediakan kendaraan Kereta Kelinci dan Bus. Kereta kelinci dimanfaatkan untuk mengelilingi komplek Candi Prambanan dan Candi Sewu sedangkan bus dimanfaatkan untuk paket wisata Prambanan-Ratu Boko khususnya paket Sunset Ratu Boko.
Atas inovasi-inovasi tersebut, PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko beberapa kali mendapatkan penghargaan, diantaranya:
|newspaper=